Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN INFEKSI

No. Dokumen :SOP/ /UKP/


SO 2018
No. Revisi :1
P TanggalTerbit :16 April 2018
Halaman :1/2

PUSKESMAS Nat Sugiarti


KEDUNGJAJANG NIP. 19670824 200604 2 008

1. PENGERTIAN Pencegahan infeksi merupakan bagian esensial dari asuhan


lengkap yang diberikan kepada klien untuk melindungi petugas
kesehatan itu sendiri
2. TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam melakukan
- Melindungi klien dan petugas pelayanan dari akibat
tertularnya peyakit infeksi
- Mencegah infeksi silang dalam prosedur KB , terutama
pada pelayanan kontrasepsi AKDR , suntik ,susuk dan
kontrasepsi mantap
- Menurunkan angka transmisi penyakit menular seperti
hepatitis B dan HIV AIDS, baik bagi klien maupun petugas
fasilitas kesehatan
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 445/004/427.55.23/2018
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Di Puskesmas Kedungjajang.
4. REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 27 tahun
2017 tentang Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. ALAT DAN 1. Alat :
BAHAN 1. Hanscoen rumah tangga
2. Sikat
3. Panci untuk merebus atau mengukus
4. Safety ox
5. Kantong plastik
6. Masker dan pelindung mata / wajah
7. Celemek plastik
8. Sepatu tertutup
9. Baak instrumen tertutup
10. Kain bersih kering
11. Alat tulis dan kertas etiket

1/2
2. Bahan :
1. Klorin
2. Formaldehid
3. Glutaraldehide
4. Detergen
5. Sabun cuci tangan;
6. Air mengalir.
6. PROSEDUR 1. Petugas setelah menyelesaikan tindakan medis petugas
membuang barang habis pakai sudah terkontaminasi dalam
kantong plastik yang tahan bocor , benda tajam dimasukkaan di
dalam safety box
2. Petugas melakukan dekontaminasi Semua instrumen atau alat
yang habis dipakai dengan cara merendamnya didalam larutan
clorin 0,5% selama 10 menit
3. Petugas melakukan desinfeksi dengan mengelap permukaan
terutama meja tindakan yang mungkin terkena duh tubuh
dengan larutan klorin 0,5%
4. Petugas melakukan cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir , gosok dengan kuat kedua tangan dengan
menggunakan sabun selama 15 – 30 menit ( 6 langkah cucci
tangan
5. Bilas dengan air bersih yang mengalir , kemudian tangan
dikeringkan
6. Petugas memakai sarung tangan rumah tanggga
7. Petugas melakukan instrumen / alat yang habis direndam
dalam larutan clorin 0,5% di bersihkan dengan sabun disikat
dan dibilas dengan air mengalir kemudia dikeringkan
8. Petugas menempatkan semua peralatan yang telah di cuci dan
di bilas di dalam wadah yang bersih dan biarkan kering
sebelum proses DTT
9. petugas melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan cara :
a. DTT dengan merebus
- Petugas memasukkan instrumen kedalam wadah untuk
dilakukan perebusan
- Petugas mulai menghitungg waktu saat air mulai mendidih
dilakukan perebusan selama 20 menit dalam panci tertutup
- Petugas mengangkat alat yang sudah direbus dikeringkan
dan ditempatkan pada tempat yang sudah di DTT

2/2
b. DTT dengan mengukus
- Selalu kukus selam 20 menit dalam kukusan
- Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
- Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
- Keringkan dalam panci tertutup atau kontainer DTT
sebelum dipakai atau di simpan
c. DTT dengan bahan kimia
- Rendam semua alat dalam arutan desinfektan selama 20
menit
- Bials dengan air yang telah direbus dan keringkan dengan
cara diangginkan
- Disimpan dalam wadah yang sudah di DTT selama 1
minggu dalam wadah yang kering dan tertutup
10. Petugas menyimpan peralatan yang sudah di DTT di tempat
penyimpanan
11. Petugas memberi etiket tanggal kapan disteril dan kapan
habis berlakunya ( sampai 1 minggu jika wadah tidak dibuka )
dan nama petugas yang melakukan DTT
12. Petugas mencatat hasil kegiatan dala buku sterilisasi
7. HALYANG Disiplin dalam melakukan SOP
PERLU DI
PERHATIKAN

8. UNIT TERKAIT Puskesmas


Unit layanan
Ponkesdes
Pustu
9. DOKUMEN Buku sterilisasi alat
TERKAIT

10. REKAMAN HISTORI PERUBAHAN


No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

1/1

Anda mungkin juga menyukai