Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PENGAMATAN SARANA PENUNJANG PENAMBANGAN

KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3)

5.1 Sarana Penunjang Penambangan

Untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan adar dapat berjalan lancar dan

sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan persiapan-persiapan yang

sekiranya dapat menunjang dalam aktivitas yang sedang berjalan sehingga tidak

menghambat pekerjaan.

Seperti halnya dalam kegiatan-kegiatan lainnya, maka usaha dibidang

pertambangan perlu diadakan persiapan-persiapan. Demikian pula dengan halnya

usaha pertambangan batu andesit yang dikelola oleh PT. Panghegar Mitra Abadi dari

berbagai macam persiapan dengan menempatkan sarana penunjang pada daerah yang

aman dari kegiatan pertambangan seperti yang akan diuraikan berikut ini.

5.1.1 Sarana

Untuk menunjang kelancaran dalam penambangan batu andesit dan

kenyamanan para karyawan dan buruh, PT. Panghegar Mitra Abadi telah membuat

sarana bangunan sebagai berikut :

Kantor Pemasaran Kantor Kepala Teknik

37
38

Toilet Pos Keamanan

Gardu Listrik Workshop

Gudang Bahan Peledak Pabrik Pengolahan Stone Crusher

Kolam Pengendap Bahan Bakar Cair

Gambar 5.1

Sarana Penunjang PT. Panghegar Mitra Abadi

5.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tambang

Guna mendukung efisiensi kerja tambang pada masa yang akan datang aspek

K3 tetap sangat diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan tambang yang

dapat menghambat kelancaran usaha. Melalui pemberlakuan standar operasional


39

prosedur teknik pelaksanaan baik pada unit penambangan, pengeboran, peledakan,

pemuatan, pengangkutan, dan pengolahan dengan ketentuan yang berlaku sebagai

berikut :

5.2.1 Penambangan

a. Para pekerja menggunakan alat-alat pelindung keselamatan diri, seperti

sepatu safety, helm safety, sarung tangan, dan alat pelindung lainnya.

b. Penambangan dilakukan mulai dari atas mengarah kebawah dengan

sistem jenjang. Tinggi jenjang yang ditetapkan 10 meter, lebar jenjang

minimal 6 meter, dan kemiringan jenjang 60˚ – 70˚.

c. Membuat saluran-saluran pembuangan air serta kolam penampung air

untuk mencegah terjadinya pelumpuran ataupun genangan di jalan

tambang dan front tambang.

d. Penggunaan peralatan tambang hanya diberikan kepada operator yang

berpengalaman dan telah diberikan tanggung jawab penuh oleh

perusahaan.

e. Menyediakan kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) yang

dilengkapi obat-obatan yang diperlukan.

5.2.2 Pengeboran

a. Peralatan pengeboran hanya ditangani oleh operator yang memiliki Surat

Izin Operasional yang dberikan tanggung jawab oleh Kepala Teknik

Tambang.

b. Melakukan pemeliharaan dan perawatan rutin terhadap alat CRD dan

kompresor melalui pemeriksaan dan perbaikan agar kondisi alat layak

dan lancar pada saat kegiatan pengeboran.


40

c. Operator diwajibkan menggunakan perlengkapan alat pelindung diri saat

di areal pertambangan.

5.2.3 Peledakan

a. Peledakan hanya ditangani oleh juru ledak yang sudah memiliki sertifikasi

juru ledak kelas II dan Izin Kartu Izin Meledakan (KIM).

b. Melakukan pengisian bahan peledak ke dalam lubang ledak yang sesuai

dengan kebutuhan produksi.

c. Juru Ledak mengamankan daerah saat akan peledakan.

5.2.4. Pemuatan dan Pengangkutan

Untuk memberikan keleluasaan bergerak alat excavator dan dump truck baik

menuju dan kembali dari front tambang, dibuat jalan tambang dengan lebar antara 6

meter.

a. Peralatan pemuat material dari front tambang hanya ditangani oleh

operator yang telah memiliki Surat Izin Operasi (SIO).

b. Melakukan pemeliharaan dan perawatan rutin terhadap alat melalui

pemeriksaan dan perbaikan agar kondisi layak digunakan.

c. Menempatkan pengawas lapangan pada daerah pemuatan agar pada saat

pemuatan tidak terjadi kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan.

d. Setiap operator diwajibkan menggunakan alat pelindung diri.

5.2.5. Pengolahan (Crushing Plant)

a. Mengoperasilkan mesin crusher hanya diberikan kepada operator yang

mengetahui dibidangnya dan telah diberikan tanggung jawab oleh Kepala

Teknik Tambang.
41

b. Ditempatkan dumping material ke dalam Hopper dipasang tanggul

pengaman atau safety berm pada pembatas roda dump truck agat tidak

mengalami kecelakaan karena melewati batas dumping yang disediakan.

c. Para operator diberikan alat pelindung diri karena banyak terjadi

kecelakaan di pengolahan (crushing plant)

Pelaksanaan aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebagaimana disebut

diatas selalu diawasi dengan ketat oleh Pengawas, sehingga tidak terjadi kecelakaan

pada saat bekerja.

Anda mungkin juga menyukai