Anda di halaman 1dari 35

RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

PROGRAM PROMKES
UNTUK TAHUN 2020

OLEH:
RIA PUTRI FITRIAH,S.KM.
NITK.3529106030117004

PUSKESMAS KALIANGET
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Rencana Usulan Kegiatan
Tahun (RUK) Program Promosi Kesehatan (Promkes) untuk tahun 2020 akhirnya selesai.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional maka penyusun selaku sebagai pelaksana program perlu menyusun
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 agar Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2020 dapat
direncanakan dengan baik.
Rencana usulan kegiatan merupakan landasan penting dalam pelaksanaan program di
puskesmas disesuaikan dengan Renlita Puskesmas dan Renstra Dinas Kesehatan. Tantangan
pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan makin bertambah berat,
kompleks, dan bahkan terkadang tidak terduga. Oleh sebab itu pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,
perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi
dan demokratisasi dengan semangat kemitraan, kerja sama lintas sektor serta mendorong peran
serta aktif masyarakat.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang tidak
mungkin kami sebutkan satu persatu, atas saran, masukan dan bantuannya dalam penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini.
Sumenep, November 2019

Pelaksana Program Promkes

RIA PUTRI FITRIAH,S.KM


NITK.3529106030117004
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ............................. 2
C. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan
dan upaya Puskesmas ..................................................................... 3
D. Kebijakan yang dipakai dalam penyusunanRUK ........................... 4
E. Isu Strategis .................................................................................... 5

BAB II ANALISIS SITUASI ............................................................................ 8


A. Data Kinerja dan Status Kesehatan Masyarakat ............................ 8
1. Data Dasar puskesmas .............................................................. 12
2. Data Program Promkes........................................................... 17
3. Data dari hasil sisi pandang masyarakat (SMD)
4. Data hasil MMD (Musyawarah Masyarakat desa)
5. Data hasil PIS PK
B. Analisis Data
1. Analisis hasil Kinerja ............................................................ 20
2. Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, Survey mawas Diri
(SMD)..........................................................................
3. Analisis Masalah dari Data Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
4. Analisis hasil PIS PK.............................................................. 26

BAB III PERUMUSAN MASALAH


A. Identifikasi Masalah .................................................................... 28
B. Penetapan Urutan Prioritas Masalah ........................................... 30
C. Akar Penyebab Masalah ............................................................. 33
D. Penetapan Cara Pemecahan Masalah .......................................... 36

BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) ....................................... 42

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 48


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta
memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan
kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah
salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan.
Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi sebagai pemenuhan kebutuhan fisiologis
tersebut maka perlu diupayakan oleh semua pihak baik secara lintas program maupun
lintas sektoral serta perlu diwujudkan mulai dari satuan masyarakat yang terkecil yaitu
desa bahkan melalui satuan terkecil dari desa tersebut yaitu dusun. Fenomena yang terjadi
di masyarakat adalah mereka tidak menyadari adanya masalah kesehatan yang sudah
berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga perlu adanya motivasi dari pihak luar
untuk membantu mereka dalam menemukan masalah.
Program Kesehatan Masyarakat adalah bagian dari program pembangunan kesehatan
nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, dengan titik berat pada upaya peningkatan
kualitas hidup dan pencegahan penyakit, disamping pengobatan dan pemulihan. Program
kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan agar status kesehatan masyarakat terus
meningkat, terutama bagi wilayah/daerah dimana Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Balita (AKB) serta Umur Harapan Hidup (UHH) rendah, sebagai indikator yang
berperan dalam Human Proverti Index (HPI). Program Kesehatan Masyarakat akan
terlaksana dengan baik jika tersedia tenaga promkes yang memiliki kompetensi di
bidangnya.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat
di lakukan dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum
of care dan intervensi berbasis risiko.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Promkes merupakan perencanaan di
tingkat puskesmas dalam rangka menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di puskesmas
Kalianget untuk tahun 2019, sebelum nantinya ditetapkan dengan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) tahun 2020.
Penyusun selaku Pelaksana Program Promkes diwajibkan untuk menyusun
Rencana Usulan Kegiatan Program Promosi Kesehatan dengan mengacu pada Rencana
Lima Tahunan Puskesmas Kalianget dan indikator-indikator program pelayanan yang
tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep serta Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2016-2021.

B. Tujuan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Tujuan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Program Promkes adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun dokumen Perencanaan yang bersifat strategis dan komprehensif untuk
Kegiatan Program Promkes
2. Menjadi arah strategi Program Promkes di wilayah kerja Puskesmas Kalianget.
3. Menyediakan pemilihan Kegiatan Program Promkes yang sesuai dengan kebutuhan
Puskesmas di bidang kesehatan.
4. Menjadi acuan dan pegangan Program Promkes dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Kegiatan tahun 2020.

C. Indikator dan Standar Kinerja Untuk Tiap Jenis Pelayanan Dan Upaya Puskesmas
Dasar penyusunan Rencana Usulan Kegiatan, penyusun selaku pelaksana Program
Promkes mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. Namun karena keterbatasan data
yang ada pada kami maka Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan data
yang ada :
1. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP):
a. Program Pokok / Wajib

NO NAMA INDIKATOR 2016 2017 2019 2019 2020 2021


1 Promosi Kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Kesehatan Lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Perbaikan Gizi 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
4 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keluarga Berencana
Pencegahan dan Pemberantasan
5 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyakit

6 Pengobatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%


b. Program Pengembangan / Inovatif

NO NAMA INDIKATOR 2016 2017 2019 2019 2020 2021


1 Puskesmas dengan rawat inap 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Upaya kesehatan ARU 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Upaya Kesehatan mata/pencegahan
3 kebutaan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Upaya kesehatan telinga/pencegahan


4 gangguan pendengaran 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Upaya kesehatan jiwa 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Upaya kesehatan olahraga 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Upaya kesehatan pencegahan &
7 penanggulangan penyakit gigi 100% 100% 100% 100% 100% 100%

8 Perawatan kesehatan masyarakat 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9 Bina kesehatan tradisional 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10 Bina kesehatan kerja 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Pemberdayaam masyarakat dalam
11 PHBS 100% 100% 100% 100% 100% 100%

12 Pengembangan UKBM 100% 100% 100% 100% 100% 100%

13 Program Gizi 100% 100% 100% 100% 100% 100%

D. Kebijakan Yang Di Pakai Dalam Penyusunan RUK


Dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Promkes, penyusun
mempertimbangkan beberapa kebijakan diantaranya yaitu :
1. Renlita Puskesmas Kalianget Tahun 2016-2021
2. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun 2016-2021
3. Perbup. No. 28 Tahun 2008 yang memberikan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Pembangunan Daerah, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota.
4. Shelf Development Goals (SDG’s).
5. Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
7. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 39 tahun 2016 Tentang
Pedoman penyelenggaraan program indonesia sehat Dengan pendekatan keluarga.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan
9. Kesehatan Dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 761).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
E. Isu Strategis
Selain fokus menyelesaikan permasalahan Puskesmas yang ada, Puskesmas Kalianget
juga harus memperhatikan isu strategis yang sedang terjadi di level nasional hingga lokal.
Agar pelayanan kesehatan semakin berkembang baik dalam kualitas maupun kuantitasnya,
maka isu strategis bidang kesehatan harus menjadi perhatian. Berikut ini hasil identifikasi
isu strategis yang harus menjadi perhatian dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
Sumenep khususnya di wilayah Puskesmas Kalianget, antara lain:
1. Tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat yang masih rendah akan pentingnya
makna kesehatan Ibu dan anak serta pemenuhan kebutuhan gizi merupakan
permasalahan mendasar yang perlu penanganan untuk mewujudkan masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat.
2. Belum maksimalnya perwujudan lingkungan pemukiman dan tempat aktivitas
penduduk yang benar- benar memenuhi syarat kesehatan.
3. Belum optimalnya hasil yang dicapai dalam pengembangan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit, khususnya dalam menekan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan yang disebabkan oleh penyakit menular dan tidak menular serta wabah dan
bencana.
4. Belum optimalnya upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang menuhi standart, bermutu, merata dan terjangkau.
5. Belum optimalnya peran serta masyarakat dibidang kesehatan.
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Data Kinerja dan Status Kesehatan Masyarakat


1.Data Dasar Puskesmas
1.1.Identitas Puskesmas
Puskesmas Kalianget merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumenep yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah Kecamatan Kalianget dengan menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan. Puskesmas Kalianget merupakan salah satu Puskesmas
Rawat Inap yang ada di Kabupaten Sumenep yang berada di wilayah Kecamatan
Kalianget.
1.1.1.Motto
Motto adalah kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau
prinsip seperti "berani karena benar"; 2 kalimat, frasa, atau kata yang tertera di atas
sesuatu yang menggambarkan sifat atau kegunaan benda itu (Kamus besar bahasa
indonesia). Adapun Moto Puskesmas Kalianget adalah : ”MASYARAKAT SEHAT
ADALAH TUJUAN KAMI”

1.1.2.Visi dan MisiPuskesmas Kalianget


Visi Puskesmas Kalianget adalah: ”MASYARAKAT SEHAT YANG
MANDIRI”. Pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk
diperhatikan. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dimana pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat harus bermutu, merata dan terjangkau.
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional puskesmas yang
diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan jasa, sehingga dapat mengikuti irama
perubahan zaman bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang.
Sebagai penjabaran dari visi yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi
tersebut. Adapun misi Puskesmas Kalianget adalah:

(a) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan


masyarakat.
(b) Melindungi kesehatan Masyarakjat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan masyarakat yang paripurmna , merata dan bermutu.
(c) Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik
1.1.3.Nilai-Nilai
Tata Nilai (values) adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh puskesmas dalam
perjalanan mewujudkan visi. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip sosial, tujuan,
ataupun norma yang diterima oleh seluruh karyawan puskesmas atau masyarakat.
Nilai memberikan batasan dan tuntunan dalam pemilihan cara yang ditempuh dalam
mewujudkan visi. Atas dasar nilai itu maka tidak semua cara boleh ditempuh.
Untuk mencapai visi Puskesmas Kalianget maka nilai utama yang dijadikan
pedoman harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
APROSESA :
a. Akuntabel : Dapat dipertanggung jawabkan atas pelayanan yang diberikan.
b. Profesional : Pelayanan yang diberikan sesuai kompetensi
c. Senyum : Menunjukkan sikap senang ketika melayani
d. Sapa : Sikap santun dan baik hati
1.1.4.Tujuan
Pembangunan kesehatan yang di selenggarakan di puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang :
a) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c) Hidup dalam lingkungan sehat
d) Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
1.1.5. Strategi
Untuk mewujudkan Visi Puskesmas Kalianget pada tahun 2021, dan sesuai
dengan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2016-2021 akan
dilaksanakan strategi sebagai berikut:

1.1.5.1.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan


masyarakat
Dalam era reformasi, masyarakat harus dapat berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan, dimulai sejak penyusunan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu
secara mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan
pelayanan kesehatan. Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM), dalam rangka mewujudkan ”Desa Siaga” menuju desa sehat.
Pengembangan desa siaga harus melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
utamanya PKK, organisasi keagamaan, dan sektor swasta. Keberhasilan kelurahan
siaga ditandai oleh antara lain berkembangnya perilaku hidup bersih dan sehat, serta
dikembangkan dan beroperasinya UKBM yang mampu memberikan pelayanan
promotif, preventif, kuratif, keluarga berencana, perawatan kehamilan dan
pertolongan persalinan, gizi, dan penanganan kedaruratan kesehatan.
1.1.5.2. Melindungi kesehatan Masyarakjat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan masyarakat yang paripurmna , merata dan bermutu.
Sesuai dengan paradigma sehat dan fungsi puskesmas, Puskesmas Kalianget harus
mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan
seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. Puskesmas Kalianget memfasilitasi
upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dan rujukannya dengan memperluas
jaringan yang efektif dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar
yang ditetapkan.
Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, harus dilakukan
pula peningkatan jumlah dan kualitas sumberdaya manusia kesehatan, yang
terdistribusi sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan. Peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan perlu ditunjang dengan administrasi kesehatan dan peraturan
perundang-undangan yang memadai, serta penelitian dan pengembangan kesehatan
1.1.5.3..Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik .

1.1.6.Sasaran Utama
Dengan tiga strategi utama dalam upaya mencapai Visi dan Misi Puskesmas
Kalianget, berikut ini adalah sasaran utama yang akan dicapai pada akhir tahun 2020:
1.1.6.1.Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
 Pengembangan desa siaga melalui penguatan UKBM.
 Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
 Seluruh keluarga sadar gizi.
1.1.6.2.Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
 Setiap masyarakat baik masyarakat miskin maupun masyarakat kaya
mendapat pelayanan kesehatan yang sama dan bermutu.
 Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi
terlindungi dari penyakit.
 Di setiap kelurahan tersedia sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang
kompeten.
 Di setiap kelurahan tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar.
 Puskesmas Kalianget dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau
seluruh masyarakat di wilayah kerjanya.
1.1.6.3 Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik
1.1.7.Wilayah Kerja Puskesmas Kalianget
Puskesmas Kalianget merupakan puskesmas yang mempunyai wilayah kerja di
kecamatan Kalianget.
1.2.Data Umum.
1.2.1.Data Geografis
Berdasarkan keadaan geografisnya Kecamatan Kalianget mempunyai luas wilayah
30 km2 yang berada pada ketinggian kurang dari 500 meter dari permukaan laut atau
termasuk dalam kategori daerah dataran rendah.
Kecamatan Kalianget memiliki luas wilayah 30 km2, jumlah desa/ kelurahan
sebanyak 7 desa, 26 Dusun, 166 Rukun Tetangga, dan 32 Rukun Warga. Di wilayah ini
juga terdapat pelabuhan yang menghubungkan ke kecamatan-kecamatan kepulauan di
Kabupaten Sumenep, termasuk juga ke wilayah Jawa yaitu ke Kabupaten Situbondo
melalui pelabuhan Jangkar.
Adanya pelabuhan di wilayah Kecamatan Kalianget yang menghubungkan
dengan wilayah-wilayah lain, membuka peluang terhadap kemungkinan masuknya
barang/ obat terlarang secara tidak sah, juga memberi dampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat dengan kemungkinan masuknya berbagai kebiasaan yang negatif terhadap
kesehatan dan berbagai penyakit dari luar.
Kecamatan Kalianget memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Kecamatan Gapura
b. Sebelah selatan : Selat Madura
c. Sebelah timur : Selat Madura
d. Sebelah barat : Kecamatan Kota Sumenep

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Kalianget


1.2.2. Data Demografis
1.2.2.1. Jumlah penduduk kecamatan Kalianget
Tabel 2.1 Proyeksi Penduduk tahun 2018 Kecamatan Kalianget

JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA
LAKI LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 Kalianget Timur 6.221 6.757 12.978
2 Kalianget Barat 4.819 5.262 10.081
3 Kalimook 2.236 2.230 4.466
4 Kertasada 1.741 1.853 3.594
5 Marengan Laok 2.143 2.329 4.472
6 Karang Anyar 1.567 1.608 3.175
7 Pinggir Papas 2.659 2.782 5.441
JUMLAH 21.386 22821 44.207

1.2.2.2. Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Kepadatan Penduduk


Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah tangga, Serta Kepadatan penduduk kecamatan
Kalianget
RATA-
KEPADA
LUAS RATA
JUMLAH TAN
N WILAY JML JML JIWA /
DESA RUMAH PENDUD
O AH Dusun PENDUDUK RUMAH
TANGGA UK
(km2) TANGG
per km2
A
1 2 3 4 5 6 7 = 5/6 8 = 5/3
1 Kalianget Timur 2.42 4 12.978 4.275 3,0 2267
2 Kalianget Barat 2.72 4 10.081 2.941 3,4 1167
3 Kalimo’ok 1.22 4 4.466 1.236 3,6 3666
4 Kertasada 1.79 4 3.594 1.219 2,9 2008
5 Marengan Laok 3.9 4 4.472 1.471 3,0 1145
6 Karang Anyar 7.79 3 3.175 1.030 3,1 1294
7 Pinggir Papas 8.66 3 5.441 1.697 3,2 1499
JUMLAH 28,48 26 31.031 13.869 4 1552

1.2.2.3.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur


(Bayi,Balita, Apras) dan penduduk umur produktif.
PENDUDUK BAYI BALITA APRAS 15 tahun-49 tahun
KEL JML KK
L P L P L P L P L P JMH
Kalianget 4.275 2.659 2.782 2.751
Timur
Kalianget 2.941 1.567 1.608 1.541
Barat
Kalimo’ok 1.236 2.143 2.329 2.397
Kertasada 1.219 1.741 1.853 1.869
Marengan 1.471 2.236 2.230 2.404
Laok
Karang 1.030 4.819 5.262 5.160
Anyar
Pinggir 1.697 6.221 6.757 6.482
Papas
8.943 21.386 22.821
22.604
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur (Bayi,Balita,
Apras) , dan penduduk Produktif

1.2.2.4.Jumlah Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas


Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Tidak/ Tidak/
Belum Belum SMP/ SMA/SMK/
No DESA SD/MI Universitas Jumlah
pernah tamat MTS MA
Sekolah SD/MI
1 Kalianget
Timur
2 Kalianget Barat
3 Kalimo’ok
4 Kertasada
5 Marengan
Laok
6 Karang Anyar
7 Pinggir Papas
Total
Tabel.2.4 Jumlah Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

1.2.2.5.Jumlah Jiwa,KK,rata2,Luas dan kepadatan Penduduk se kecamatan


Kalianget.
Kepadatan
NO DESA JIWA KK RATA LUAS
Penduduk
1 2 3 4 5 =3/4 6 7=3/6
1 Kalianget Timur 12.978 4.275 1,27 2.42 2267
2 Kalianget Barat 10.081 2.941 1,08 2.72 1167
3 Kalimo’ok 4.466 1.236 3,62 1.22 3666
4 Kertasada 3.594 1.219 2,95 1.79 2008
5 Marengan Laok 4.472 1.471 3,04 3.9 1145
6 Karang Anyar 3.175 1.030 9,79 7.79 1294
7 Pinggir Papas 5.441 1.697 7,65 8.66 1499
44.207 13.869 3,19 28,48 1552
Tabel 2.5. Jumlah Jiwa,KK,rata2,Luas dan kepadatan Penduduk se kecamatan
Kalianget

1.2.2.6. Banyaknya Penduduk Kecamatan Kalianget menurut Jumlah


RT,Jumlah RW,Jumlah Dusun ,Jumlah Kepala Keluarga pada tahun
2018:
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAK JUMLAH PENDUDUK
NO DESA KET
RT RW DUSUN KK L P TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kalianget 45 5 4 4.275 2.659 2.782 5.441
Timur
Kalianget 33 4 4 2.941 1.567 1.608 3.175
2
Barat
3 Kalimo’ok 13 4 4 1.236 2.143 2.329 4.472
4 Kertasada 8 4 4 1.219 1.741 1.853 3.594
Marengan 24 5 4 1.471 2.236 2.230 4.466
5
Laok
Karang 22 4 3 1.030 4.819 5.262 10.081
6
Anyar
Pinggir 21 6 3 1.697 6.221 6.757 12.978
7
Papas
166 32 26 13.869 21.386 22.821 44.207
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kecamatan Kalianget menurut, Jumlah RT,Jumlah RW,Jumlah
Dusun ,Jumlah Kepala Keluarga pada tahun 2018

1.2.2.7.Sedangkan jumlah penduduk menurut jenis pekerjaan sebagai mata pencaharian.


Bidang pekerjaan
N0 DESA
Peternak Jasa
an,perika Perd kema Pelajar/ JML
Tidak Indu Pemeri wiras Lain
nan agan syara Mahasi
Bekerja stri ntahan wasta 2
,pertania gan kata swa
n n
Kalianget
1 Timur
Kalianget
2 Barat
3 Kalimo’ok
4 Kertasada
Marengan
5 Laok
Karang
6 Anyar
Pinggir
7 Papas
Total
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Kecamatan Kalianget menurut Jenis pekerjaan pada tahun 2018

1.2.3.Sarana dan Prasarana Kesehatan di kecamatan


No DESA RSU/ Puskesmas Pustu Polindes Ponkesdes Ponkestren
RS
1 Kalianget Timur 1 - 1 2 - -
2 Kalianget Barat - - - 2 - -
3 Kalimo’ok - - - 1 1 1
4 Kertasada - 1 - - 1 -
5 Marengan Laok - - - 1 1 -
6 Karang Anyar - - - 1 1 -
7 Pinggir Papas - - 1 - - -
JUMLAH - 1 2 7 4 1
Tabel 2.8 Jumlah sarana dan prasarana Kesehatan
1.2.4 . Data Khusus
1.2.4.1. Data sarana
a. Puskesmas :1
b. Puskesmas pembantu : 2
c. Polindes :7
1.2.4.2. Posyandu
NO NAMA DESA JUMLAH Jumlah Kader JUMLAH DUKUN
POSYANDU Balita BAYI
1 Kalianget Timur 12 43

2 Kalianget Barat 12 60

3 Kalimo’ok 5 22
4 Kertasada 4 20
5 Marengan Laok 5 23
6 Karang Anyar 4 12
7 Pinggir Papas 4 16 2
46 211

Tabel 2.9 Jumlah Posyandu,Kader posyandu balita,Jumlah Dukun


1.2.4.3.Data ketenagaan
DATA KEPEGAWAIAN PUSKESMAS KALIANGET 2018

NO JENIS KETENAGAAN PNS PTT/KONTRAK SUKWAN JUMLAH


1 Kepala Puskesmas
2 Kasubbag. TU
3 Dokter Umum
4 Dokter Gigi
5 Bidan
6 Perawat
7 Perawat Gigi
8 Petugas Laboratorium
9 Petugas Gizi
10 Petugas Promkes
11 Petugas Kesling
12 Petugas Farmasi
14 Staf
15 Petugas Kebersihan
16 Petugas Keamanan
JUMLAH
Tabel 2.10 Data Kepegawaian puskesmas Kalianget tahun 2019
2. Data Program Promkes
a.Kinerja Promkes
% Kinerja Puskesmas
Target
Tahun Pencapaian
Total Target % Ketercapaian
2019 Satuan (dalam
No Sasaran Sasaran Cakupan Sub Variabel/Rata2 Rata2 Target
(T) sasaran satuan
(S) (Tx S) Riil Variabel variabel Program Tahunan
dalam sasaran)
%

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1. UKM ESSENSIAL
2.1.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN
89,1

2.1.1.1 Pengkajian PHBS 100,0


1 Rumah Tangga
20% RT 13848 2770 6300 45,5 100,0 Tercapai
yang dikaji
2 Institusi
Pendidikan yang 50% Sekolah 31 16 31 100,0 100,0 Tercapai
dikaji
3 Pondok Pesantren
( Ponpes) yang 70% Pesantren 1 1 1 100 100,0 Tercapai
dikaji
2.1.1.2.Tatanan Sehat 0 98,7
4 Rumah Tangga 62% RT 6300 3906 3755 60 96 Tidak Tercapai
Sehat yang
memenuhi 10
indikator PHBS
5 Institusi
Pendidikan yang
memenuhi 7-8 70% Sekolah 31 21,7 29 94 100 Tercapai
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
6 Pondok Pesantren
yang memenuhi
16-18 indikator
PHBS Pondok 30% Pesantren 1 0,3 1 100 100 Tercapai
Pesantren
(Klasifikasi IV)
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan 0 100,0
7 Kegiatan
intervensi pada
100% RT 189 189 189 100,0 100,0 Tercapai
Kelompok Rumah
Tangga
8 Kegiatan
intervensi pada
100% Sekolah 31 31 31 100,0 100,0 Tercapai
Institusi
Pendidikan
9 Kegiatan
intervensi pada 100% Pesantren 1 1 1 100,0 100,0 Tercapai
Pondok Pesantren
2.1.1.4.Pengembangan UKBM 0 69,1
10 Posyandu Balita
PURI ( Purnama
Posyandu
Mandiri ) 74,0% 46 34,04 13 28,3 38,2 Tidak Tercapai
Balita

11 Poskesdes/
100% Poskesdes 7 7 7 100,0 100,0 Tercapai
Poskeskel Aktif
2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan
0 66,7
Siaga Aktif
12 Desa/Kelurahan
100,0% Desa 7 7 7 100,0 100,0 Tercapai
Siaga Aktif
13 Desa/Kelurahan
Siaga Aktif PURI
(Purnama Mandiri
15,0% Desa 7 1,05 0 0,0 0,0 Tidak Tercapai
)

14 Pembinaan
Desa/Kelurahan 100,0% Desa 7 7 7 100,0 100,0 Tercapai
Siaga Aktif
2.1.1.6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
0 100,0
Masyarakat
15 Promosi kesehatan
untuk program
prioritas di dalam
gedung
Puskesmas dan 100,0% kali 12 12 12 100,0 100,0 Tercapai
jaringannya
(sasaran
masyarakat)
16 Promosi kesehatan
untuk program
prioritas melalui
pemberdayan
masyarakat di bidang 100,0% kali 12 12 12 100,0 100,0 Tercapai
kesehatan ( kegiatan
di luar gedung
Puskesmas)

17 Promosi kesehatan
program prioritas di
Sekolah ( SD dan 81,0% Sekolah 29 23 29 100,0 100,0 Tercapai
SMP )

18 Pengukuran dan
Pembinaan tingkat
95,0% UKBM 70 66,5 70 100,0 100,0 Tercapai
perkembangan
UKBM
b. Status kesehatan Masyarakat menurut SMD
Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah
tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang
yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar
selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-
upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
Adapun hasil survei mawas diri yang dilaksanakan di puskesmas Kalianget pada
Mulai 02- 09 Januari 2019 sesuai dengan “Laporan Survei Mawas Diri” dapat disimpulkan
sebagai berikut :
TABEL 4.10 Hasil Survey Mawas Diri di Kecamatan Kalianget Tahun 2019
No Nama Desa Hasil Survey Mawas Diri
1 Marengan Laok 1. Kepemilikan SPAL Terbuka 82,3%
2. Kurangnya Pengetahuan tentang Gejala TBC 76,6%
3. Pembelian Obat tradisional di penjual obat keliling61,2%
4. Mayoritas Responden menderita gangguan Mata80,4%

2 Karang Anyar 1. Kepemilikan SPAL Terbuka  80%


2. Mayoritas pernah menderita penyakit ISPA68%
3. Kurangnya Pengetahuan tentang Gejala TBC 91,2%
4. Rendahnya Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya kesehatan
gigi periksa gigi hanya saat sakit saja (82,1%)

3 Pinggir Papas 1 Mayoritas responden belum paham tentang gejala penyakit


TBC 71%
2 Mayoritas responden pernah menderita ISPA 70,3%
3 Mayoritas responden bekerja tanpa menggunakan APD 82%
4 Mayoritas responden mengalami Gelisah90%

4 Kertasada 1 Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah terbuka (SPAL) 80%


2 Mayoritas responden menderita ISPA  55%
3 Rendahnya pengetahuan tentang TB 82%
4 Tingginya penderita Hypertensi (Darah Tinggi) 81%
5 Tingginya penderita gangguan Mata 70%

5 Kalimo’ok 1 Rendahnya Pengetahuan tentang TB84%


2 Rendahnya Kepedulian tentang kesehatan gigi dan mulut64 %
3 Pernah mengalami Gelisah 52%
4 Mengalami Gangguan Kesehatan Mata66,7%

6 Kalianget Barat 1 Rendahnya Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi


periksa gigi hanya saat sakit saja (78%)
2 Mayoritas Mengalami Gelisah (70%)

3 Gangguan Alat Indra (Mata dan Telinga) 65%

4 Penggunaan Pengobatan Tradisional yang dibeli di obat keliling (78%)

7 Kalianget Timur 1 Kepemilikan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)


Terbuka89,4%
2 Kurangnya Pengetahuan Tentang TBC Paru 72%
3 Penderita HYPERTENSI 86%
4 Kurangnya Kepedulian Masyarakat tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
(Tidak Periksa Gigi jika Tidak Sakit52%)
5 Kurangnya Pengetahuan tentang ASI72%

C.Status kesehatan masyarakat menurut Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah Musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat kaitannya
dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan rencana yang ada didesa serta
merencanakan penanggulangannya. Topik yang dibahas fokus pada hasil SMD yang telah
diperoleh. Tujuan dari MMD adalah :
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
2. Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangannya yang disepakati bersama
No Nama Desa Prioritas Masalah MMD Rencana Tindak Lanjut
1 Marengan Laok 1. Kurangnya Pengetahuan - Sosialisasi Tentang TBC (bulan
tentang Gejala TBC Oktober 2019) Puskesmas Kalianget
- Menyebarluaskan informasi ttg TBC
Oleh Warga yang hadir MMD melalui
“Mouth Of Mouth” atau Forum RT dan
Dasawisma.
- Skreening TBC di sekitar daerah kontak
penderita TBC

2. Kepemilikan SPAL - Gotong Royong membersihkan selokan


Terbuka

3. Mayoritas Responden - Penyuluhan tentang kesehatan mata


menderita gangguan (oktober 2019)
Mata

2 Karang Anyar 1 Kepemilikan SPAL  Pembentukan SPAL Tertutup sudah


Terbuka sebagian daerah desa dibuatkan,hal ini
akan bertahap. Akan tetapi yang sudah
ada malah dirusak tutupnya sosialisasi
tentang pentingnya SPAL (sasaran utk
RT yang sudah ada SPAL Tertutup).
 Pihak desa melakukan Pemantauan
Berkala terkait sarana SPAL yang
dirusak.
2 Kurangnya Pengetahuan  Penyuluhan tentang TBC yang
tentang Gejala TBC bekerjasama dengan puskesmas
 Diharapkan peran aktif masyarakat
dalam hal pelaporan jika tanda tanda
TBC terjadi pada tetangga terdekat.
3 Pembelian Obat  Pencegahan : Kader dan Pihak desa
tradisional di penjual akan mendata penjual jamu dan
obat keliling memantau pembuatan serta produk
apa saja yang dijual.
 Pihak Puskesmas akan memberikan
sosialisasi pada masyarakat.
3 Pinggir Papas 1. Mayoritas responden - Sosialisasi dan Konsultasi mengenai
mengalami Gelisah Kesehatan Jiwa di desa  POSYANDU
JIWA (Terapi Psikologi)
2. Mayoritas responden  Penyuluhan yang dilaksanakan per dusun
belum paham tentang oleh desa bekerjasama dengan puskesmas
gejala penyakit TBC sebagai narasumber
 Peran aktif semua pihak dalam pelaporan
masyarakat yang mengalami batuk lebih
dari seminggu
3. Mayoritas responden • Mengumpulkan penjual jamu untuk
mengkonsumsi dilakukan kemitraan tentang pengobatan
Pengobatan Tradisional tradisional
• Mengadakan penyuluhan di setiap
dari Penjual Obat
posyandu balita dan lansia tentang jamu
Kelilingpengolahan yang baik dikonsumsi oleh masyarakat.
dan komposisi jamu

4 Kertasada 1. Rendahnya - Pihak Desa Akan Mengadakan


Pengetahuan Tentang Sosialisasi TBC Per Dusun Yang
TBC Akan Bekerjasama Dengan Pihak
Puskesmas  PENCEGAHAN
- Penderita TBC akan dilakukan
kunjungan ulang kepada penderita
TBC PENGOBATAN
2. Tingginya Penderita  PENCEGAHAN Meningkatkan
Hypertensi (Darah kunjungan POSBINDU (pelaksanaan
Tinggi) POSBINDU digabung dengan Posyandu
Lansia dikarenakan keterbatasan Kader
POSBINDU)
balai desa akan membantu koordinir
pelaksanaan POSBINDU di BALAI DESA
yang akan digabung dengan POSYANDU
LANSIA DAN BALITA (khusus dusun
penatu)
• Keaktifan kader meja 4 dalam hal penyuluhan
dalam pelaksanaan Posyandu refreshing
kader
 PengobatanMeningkatkan kunjungan
POSYANDU LANSIA (penambahan kader
lansia 4 orang per Posyandu)
3. Kepemilikan Saluran  Drainase sudah dianggarkan pihak desa
Pembuangan Air akan melaksanakan sosialisasi kembali
tengtang adanya DRAINASE di desa
Limbah terbuka (SPAL) Kertasada

5 Kalimo’ok 1. Kepemilikan Saluran -pihak desa akan melaksanakan prioritas


Pembuangan Air Limbah wilayah mana yang akan ditindaklanjuti terkait
terbuka (SPAL) kepemilikan spal

2. Anggota keluarga - Pembentukan kader jumantik (juru pemantau


melakukan psn jentik) sk. Kepala desa
(pemberantasan sarang - Menggalakkan kembali kegiatan kebersihan
setiap rt yang bekerjasama dengan pihak
nyamuk)
perangkat desa.
3. Masalah kesehatan apa - meningkatkan kegiatan psn (pemberantasan
yang ada di desa setempat sarang nyamuk) minimal dari warga sendiri
dhf (demam) (memelihara lingkungan rumah masing-
masing)
6 Kalianget Barat 1. Gangguan Alat Indra - Sosialisasi kesehatan indra
(Mata dan Telinga) - Pihak desa akan mengusulkan kegiatan
pembinaan kepada orang tua tentang
“POLA ASUH ANAK” (khususnya
menjaga kesehatan indra) yang diadakan
per dusun di desa kalianget barat (MOU
dengan Puskesmas Kalianget).
- Pengaktifan Kembali Posyandu Remaja.
- Mengadakan pemeriksaan mata dan telinga di
balai desa.
2. Penggunaan Pengobatan - Penyuluhan tentang pengobatan tradisional
Tradisional yang dibeli di pada penjual obat keliling
obat keliling - Pembinaan dan pemantauan berkala pada
penjual obat tradisional dengan pendataan
penjual obat tradisional yang ada di desa
oleh kader
3. Mayoritas Mengalami  Meningkatkan sosialisasi tentang kegiatan
Gelisah senam hari minggu di per
dusunbekerjasama dengan petugas
posbindu desa kalbar
 Akan diagendakan Posyandu Jiwa
posyandu remaja dan posbindu

7 Kalianget Timur 1. Penderita - Sosialisasi Hypertensi di POSBINDU Setiap


HYPERTENSI bulan

- Diajak mendaftar Prolanis ke Puskesmas


(Anggota JKN)

2. Kepemilikan SPAL  Sosialisasi kepada warga melalui media


(Saluran Pembuangan Banner ,
Air Limbah) Terbuka
 Yang menjadi persoalan adalah tingkat
kesadaran masyarakat tentang ketersediaan
penampungan SPAL masih rendah.

 Untuk warga yang kurang mampu akan


ditindaklanjuti untuk dianggarkan
pembangunan SPAL tertutup (secara
bertahap) oleh pihak Desa

3. Kurangnya Pengetahuan  Penyuluhan di fokuskan di dusun yang


Tentang TBC Paru memiliki penderita TBC Paru.

 Dilakukan kunjungan rumah oleh petugas


puskesmas untuk PMO (Pendamping Minum
Obat) keluarga Penderita.

D). DATA HASIL PIS PK PUSKESMAS KALIANGET


PIS-PK PER DESA
N INDIKATOR Kalianget Marengan Kalimo'ok Kertasa Kalianget Pinggir Karang PKM
O KS Barat Laok da Timur Papas Anyar

1 Mengikuti Kb 45.61 % 66.23 % 60.27 % 33.05 % 47.38 % 43.13 % 69 % 45.02 %


2 Ibu Bersalin Di 100.00 % 96.30 % 100.00 % 100.00 100.00 % 100 % 100 % 97.61 %
Faskes %
3 Bayi 93.33 % 92.31 % 100.00 % 100.00 66.67 % 89.74 % 100% 89.65 %
Mendapatimuni %
sasi Dasar
Lengkap
4 Bayi Mendapat 91.67 % 92.16 % 66.67 % 77.78 % 80.00 % 90.00 % 100 % 86.17 %
Asi Eksklufif
5 Balita Dipantau 89.57 % 91.22 % 100.00 % 85.71 % 80.00 % 92.16 % 100 % 92.85 %
Pertumbuhanny
a Setiap Bulan
6 Penderita Tb 29.41 % 21.43 % 100% 14.29 % 2.50 % 16.67 % 100 % 8.75 %
Berobat Sesuai
Standart

7 Penderita 15.53 % 27.87 % 10.08 % 11.45 % 20.46 % 20.19 % 35.4 % 22.22 %


Hipertensi
Berobat Teratur
8 Penderita 16.67 % 25.00 % 100% 100% 8.33 % 66.51 % 100% 10.00 %
Gangguan Jiwa
Diobati Dan
Tidak
Diterlantarkan
9 Tidak Ada 51.52 % 54.97 % 53.73 % 66.24 % 60.87 % 78.50 % 48.5 % 61.97 %
Anggota Yang
Merokok
10 Semua Keluarga 39.86 % 72.96 % 45.24 % 66.51 % 39.05 % 22.00 % 28.8 % 38.8%
Menjadi
Anggota Jkn
11 Keluarga 99.86 % 98.43 % 99.83 % 99.45 % 99.18 % 99.79 % 100 % 98.4 %
Memiliki/
Memakai Air
Bersih
12 Keluarga 98.20 % 85.56 % 99.66 % 82.24 % 98.19 % 92.1 % 99.4 % 94.9%
Memiliki/
Memakai
Jamban Sehat

B. Analisis Data
1. Hasil Kinerja
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari seluruh kegiatan program
Promkes Puskesmas Kalianget Tahun 2019 diperoleh masalah, antara lain:
1) Tingkat kesenjangan antara target dan pencapaian hasil kegiatan cakupan PHBS
TTU sekitar 19% ,
2) Cakupan Posyandu strata PURI (Purnama Mandiri) adalah 30%
3) Cakupan Poskesdes beroperasi dengan strata madya, purnama, mandiri mencapai
54%.
2. Analisis Status kesehatan Masyarakat menurut SMD
1) Kurangnya Pengetahuan tentang Gejala TBC
2) Rendahnya Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi periksa
gigi hanya saat sakit saja

3. Analisis status Kesehatan Masyarakat Menurut MMD


1) Kurangnya Pengetahuan tentang Gejala TBC

4. Analisi Hasil PIS-PK


1) Penderita Tb Berobat Sesuai Standart (8,75%)
2) Penderita Gangguan Jiwa Diobati Dan Tidak Diterlantarkan (10%)
3) Penderita Hipertensi Berobat Sesuai Standart (22,2%)
4) Semua Keluarga Menjadi Anggota Jkn (38,8%)
5) Mengikuti KB (45,02%)
6) Tidak Ada Anggota Yang Merokok (61,97%)
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Tabel Identifikasi Masalah Program Promkes Tahun 2019

No Upaya Target Pencapaian Masalah


1. Rumah Tangga Sehat 62% 60% 1) Persalinan ditolong oleh
yang memenuhi 10 3906 3755 tenaga kesehatan
indikator PHBS 12 bulan (97,6%)
2) Memberi ASI ekslusif
(86,2%)
3) Menimbang bayi dan
balita (92,8%)
4) Menggunakan air bersih
(94,4%)
5) Mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun
(84,9%)
6) Menggunakan jamban
sehat (94,9%)
7) Memberantas jentik di
rumah (76%)
8) Makan buah dan sayur
setiap hari (95,9%)
9) Melakukan aktivitas
fisik setiap hari (98,9%)
10) Tidak merokok di
dalam rumah (61,97%)

2 74% 28% masih kurangnya


34 13 beberapa aspek
Posyandu Balita 12 bulan pengukuran Posyandu
PURI ( Purnama seperti Rencana menu
Mandiri ) PMT belum ada, SKDN
belum ada,dan beberapa
aspek lainnya.
3 Desa/Kelurahan 15% 0% Kebijakan desa siaga
Siaga Aktif PURI 1 0 aktif tetap ada pada
(Purnama Mandiri ) 12 bulan Kepala Desa, kita hanya
bisa memberikan
pemahaman tetntang
pentingnya Desa Siaga
Aktif PURI.

B. Prioritas Masalah
Dari 3 Upaya yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih prioritas yang urgent,
serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani, dengan metode
scoring USG dibawah ini :
(S)
U (G) JUMLAH
NO MASALAH SERIOUSNES
URGENCY GROWTH SKORING
S
1 Cakupan Rumah 4 4 4 12
Tangga Ber-PHBS
2 Cakupan Posyandu 4 5 5 14
PURI
3 Cakupan Desa Siaga 3 4 4 11
PURI
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2 = kecil, 1= sangat
kecil).
Berdasarkan table 7.1 diatas, prioritas masalah menurut tingkat urgensi, keseriusan
dan perkembangan masalah yang harus di analisis pertama adalah rendahnya cakupan
Posyandu PURI, kedua adalah Cakupan Rumah Tangga ber-PHBS dan yang ketiga
Cakupan Desa Siaga PURI.
Setelah dianalisis menurut Prioritas Masalah, perlu adanya alternatif pemecahan
masalah sebagai rencana tindak lanjut kegiatan sehingga ada perubahan dan perbaikan
untuk kegiatan di tahun berikutnya. Alternative pemecahan masalah tentang masalah
cakupan Kegiatan Promkes di Puskesmas Kalianget Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
TABEL Alternatif Pemecahan Masalah Promkes
No Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Kurangnya Pembinaan Ke Mengusulkan Kegiatan Pembinaan ke
Posyandu dan Desa Siaga Posyandu dan Desa Siaga ke Kepala Puskesmas
Kalianget
2. Pemantauan Rumah Tangga Mengusulkan Kegiatan PHBS di Desa ke
PHBS Kepala Puskesmas Kalianget
3. Tidak ada dana Khusus Mengusulkan untuk anggaran dana Kebutuhan
Sarana dan Prasarana Posyandu dan Desa Siaga

4. Kurang dukungan dari lintas Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait


sektor terkait

Perumusan Masalah (5W+1H)


1) masih kurangnya beberapa aspek pengukuran Posyandu seperti Rencana menu PMT
belum ada, SKDN belum ada,dan beberapa aspek lainnya.
2) Posyandu memiliki starata bukan PURI (Purnama Mandiri) disebabkan oleh kurang
masih ada beberapa desa yang masih kurang memperhatikan Posyandu di desa.
3) Ada sebagian Posyandu yang masih belum berstrata PURI pada tahun 2018
4) Pembinaan yang kurang dari lintas sektor untuk Posyandudi desa sekecamatan
Kalianget pada tahun 2018
5) Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar lintas sektoral pada tahun 2018

C. Akar Penyebab Masalah


Dari hasil skoring USG, masalah yang urgent, serius dan dampaknnya dari
Program Promkes. Metode analisa pencarian akar masalah dapat menggunakan Fishbone.
ANALISA FISH BONE” RENDAHNYA CAKUPAN PERKEMBANGAN POSYANDU PURI (PURNAMA MANDIRI) TAHUN 2019”

Money Market Man


(Dana) (Masyarakat) (SDM)

 Keterampilan dalam
Dana swadaya
pembinaan posyandu
masyarakat masih belum
masih kurang
dapat memenuhi
 Pemahaman kader
keperluan Posyandu
mengenai pelaksanaan
program pengembagan
masih kurang CAKUPAN
PERKEMBANG
AN POSYANDU
PURI
namun 5 meja terlaksana
Kegiatan
Kegiatan 5 meja dilakukan, namun Sarana dan Prasarana - Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi (PURNAMA
pada meja penyuluhan di terkadang sudah rusak kader kesehatan MANDIRI)
lakukan - Paradigma masyarakat yang menganggap
jika perlu dan jika masyarakat
posyandu adalah milik Puskesmas
mempunyai keluhan
mempunyai keluhan - Pemahaman kader mengenai pelaksanaan
program pengembangan masih kurang
- Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

Material Environment
Methode (Sarana Prasarana) (Lingkungan)
(Metode)

Diagram Analsis Penyebab Masalah Rendanhya cakupan PHBS Tatanan Tempat Tempat Umum
ANALISA FISH BONE” RENDAHNYA CAKUPAN DESA SIAGA AKTIF PURI TAHUN 2019”

Money Market Man


(Dana) (Masyarakat) (SDM)

 Pengurus desa
Dana swadaya siaga/kader tidak aktif
masyarakat masih belum  Kader sering diganti
dapat memenuhi  Beban kerja petugas
keperluan Desa Siaga terlalu tinggi
 Petugas/ bidan kurang
kerjasama dengan
aparat desa
RENDAHNYA
CAKUPAN DESA
• SIAGA AKTIF
• Pembinaan kurang Buku rencana dan hasil PURI
• Kemitraan petugas kurang kegiatan ada tetapi tidak Wilayah yang sangat luas
• Monitoring masih perlu rutin

ditingkatkan

Material Environment
Methode (Sarana Prasarana) (Lingkungan)
(Metode)

Diagram Analsis Penyebab Masalah Rendanhya cakupan Posyandu PURI


ANALISA FISH BONE” RENDAHNYA CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS TAHUN 2019”
Man
Money Market (SDM)
(Dana)  Peran serta (Masyarakat)  Kurang dukungan dari
masyarakat aparat/pemerintahan
rendah desa
Dana untuk  Kesadaran  Beban kerja petugas
pengkajian & masyarakat terlalu tinggi
intervensi PHBS rendah  Jumlah kader yang
sedikit terbatas

RENDAHNYA
CAKUPAN
• RUMAH TANGGA
• Kunjungan rumah kurang
Kurangnya inovasi BER PHBS
• Kurangnya gerakan
dalam pemberdayaan  Peran serta masyarakat rendah

masyarakat kjerja bakti
masyarakat  Kesadaran masyarakat rendah
 Wilayah Kerja yang luas
tidak sebanding dengan
jumlah petugas yang harus
memberikan Penyuluhan
PHBS per Rumah Tangga
Material Environment
Methode (Sarana Prasarana) (Lingkungan)
(Metode)

Diagram Analsis Penyebab Masalah Rendanhya cakupan Posyandu PURI


D. Penetapan Cara Pemecahan Masalah
Menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan
brainstorming/curah pendapat

Tabel Identifikasi Pemecahan Masalah

Alternatif
Penyebab Pemecahan
No Prioritas Masalah Pemecahan
Masalah Masalah Terpilih
Masalah
1. Cakupan Posyandu 1. Kader sering 1.Mengusulkan Mengusulkan
PURI
diganti Kegiatan Kegiatan
2. Beban kerja Pembinaan ke Pembinaan ke
petugas terlalu Posyandu Posyandu
tinggi 2.Melakukan 2.Melakukan
3. Petugas/ bidan Pendekatan Pendekatan
kurang kepada Pihak desa kepada Pihak
kerjasama untuk membantu desa untuk
dengan aparat tersedianya membantu
desa Posyandu Puri dan tersedianya
4. Dana swadaya Mandiri Posyandu Puri
masyarakat dan Mandiri
masih belum
dapat
memenuhi
keperluan Desa
Siaga
5. Pembinaan
kurang
6. Kemitraan
petugas kurang
7. Monitoring
masih perlu
ditingkatkan
8. Buku rencana dan
hasil kegiatan ada
tetapi tidak rutin
9. Wilayah sangat
luas
2. Cakupan Rumah 1. Beban kerja 1. Melakukan Mapping 1. Melakukan Mapping
Tangga Ber-PHBS petugas terlalu pegawai tugas agar pegawai tugas agar
tinggi tidak tertalu banyak tidak tertalu banyak
2. Jumlah kader yang beban kerja beban kerja
terbatas 2. Melakukan
3. Peran serta 2.Memberikan
pendekatan terus
masyarakat rendah penyuluhan tenang
menerus kepada
4. Kesadaran masyarakat PHBS
masyarakat rendah tentangPHBS Melakukan pendekatan
5. Dana untuk terus menerus
pengkajian &
3. Meningatkan
kunjungan rumah kepada masyarakat
intervensi PHBS
tentang PHBS
sedikit
7. Kunjungan rumah 3.Meningatkan
kurang kunjungan rumah
8. Kurangnya
gerakan
masyarakat kjerja
bakti

3. Cakupan Desa Siaga  Pengurus desa 1. Melakukan Mapping 1.Melakukan Mapping


PURI siaga/kader tidak kader agar tidak kader agar tidak
aktif tertalu banyak beban tertalu banyak
 Kader sering kerja beban kerja
diganti 2.Melakukan Re_ 2.Melakukan
 Beban kerja Organisasi Desa Siaga pertemuan lintas
petugas terlalu 3.Meningkatkan sektoral di desa.
tinggi kerjsama dengan 3.Pembahasan pada
 Petugas/ bidan pihak desa pertemuan desa
kurang kerjasama musdes dan
dengan aparat desa musrenbangdes,mus
 Dana swadaya renbangcam bagi
masyarakat masih pmt bumil,dan
belum dapat penanganan ,
memenuhi
keperluan Desa
Siaga
 Pembinaan kurang
 Kemitraan petugas
kurang
 Monitoring masih
perlu ditingkatkan
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PROGRAM PROMKES
PUSKESMAS KALIANGET TAHUN 2020
UPAYA PENANGGUNG VOLUME RINCIAN LOKASI
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET JADWAL BIAYA
KESEHATAN JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN

1 Promkes Penyuluhan Meningkatnya 7 desa 100% PJ Promkes 1 kali April Alat : media balai desa Banner = 1 kali
PHBS PHBS di penyuluhan (poster, x Rp.150.000,-
masyarakat video dan phantom) Transport
dan obat-obatan Petugas =2
P3K. Tenaga : petugas x7desa x
dokter gigi/perawat 1 kali x Rp
gigi, promkes, 75.000 = Rp.
ponkesdes/ 1.050.000,-
ponkestren/polindes, Konsumsi =30
gizi, kesling orang x 7desa x
1 kali x Rp
10.000 =
Rp.2.100.000,
2 Penyegaran/ Meningkatkan 92 kader 100% PJ Promkes 2 kali Januari Alat : media emo puskesmas kalianget Banner = 1 kali
refreshing, upaya kesehatan lansia dan demo x Rp.150.000,-
orientasi tenaga secara terpadu 21 kader Tenaga : dokter Transport
kesehatan termasuk materi lansia gigi/perawat gigi, Kader =113
orientasi tenaga orientasi promkes, kader x 1 kali x
kesehatan/kader komunikasi ponkesdes/ Rp 50.000 =
kesehatan antar pribadi ponkestren/polindes, Rp.5.650.000 ,
dan EMO gizi, kesling Konsumsi =113
DEMO orang x x 1 kali
(Emotional x Rp 10.000 =
Demonstration) Rp. 1.130.000,
3 Survey Mawas Mengenal, Perwakilan 100% PJ Promkes 1 kali Januari 2020 ATK, Kuesioner desa Banner = 1 kali
Diri (SMD) mengumpulkan Masyarakat Survey Mawas Diri x Rp.150.000,-
data untuk di 7 Desa Transport
mengetahui yang Petugas =2
masalah terkait dirumuskan petugas x7desa x
dengan berdasarkan 1 kali x Rp
kesehatan yang penentuan 75.000 = Rp.
ada di desa sampel 1.050.000,-
wilayah responden Transport
Kalianget Kader =2
petugas x7desa x
1 kali x Rp
50.000 = Rp.
700.000,
4 Musyawarah Mengkaji 7 desa 100% PJ Promkes 1 kali Februari ATK, Alat Media desa Banner = 1 kali
Masyarakat masalah 2020 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Desa (MMD) kesehatan dari Microphone, Sound) Transport
hasil SMD di Petugas =3
dsa sehingga petugas x7desa x
timbul 1 kali x Rp
kesadaran 75.000 = Rp.
masyarakat 1.575.000,-
untuk mengatasi Konsumsi =30
masalah orang x 7desa x
kesehatan yang 1 kali x Rp
ada di desa. 10.000 = Rp.
2.100.000,
5 Penyuluhan Merupakan 7 desa 100% PJ Promkes 1 kali Oktober ATK, Alat Media desa Banner = 1 kali
Masalah tidak lanjut dari 2019 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Kesehatan hasil Microphone, Sound) Transport
permaslahan Petugas =3
MMD dimana petugas x7desa x
dilakukan 1 kali x Rp
penyuluhan 75.000 = Rp.
terkait 1.575.000,-
permasalan Konsumsi =30
yang telah orang x 7desa x
diprioritaskan di 1 kali x Rp
setiap desa 10.000 = Rp.
2.100.000,
6 Penyuluhan dan Memberikan Ponkestren 100% PJ Promkes 1 kali ATK, Alat September 2019 ponkestren Banner = 1 kali
Skreening Pemahaman peserta Media x Rp.150.000,-
Tuberculosis tentang TB dan hadir (Proyektor, Transport =
(TB) mendeteksi dini Layar, 2petugas x 1
penderita TB di Microphone, ponkestren x 1
wilayah Sound) kali x Rp 75.000
Ponkestren = Rp. 150.000,-
Hidayatul
Aliyah
7 Pembinaan Membina Kader 1 100% PJ Promkes 12 kali Januari- ATK, Alat Media Puskesmas Kalianget Banner = 1 kali
SBH (Saka Kesehatan Kelompok Desember (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Bakti Husada) Remaja yang SBH 2019 Microphone, Konsumsi =35
merupakan Sound), orang x 12 kali
anggota Perlengkapan x Rp 10.000 =
Pramuka untuk Pramuka Rp. 4.200.000,
mewujudkan
tenaga kader
pembangunan
dalam bidang
kesehatan, yang
dapat
membantu
melembagakan
norma hidup
sehat bagi
semua anggota
Gerakan
Pramuka dan
masyarakat di
lingkungannya.
8 Pemantauan Memonitoring 13 Taman 100% PJ Promkes 1 kali Juni - juli ATK, Alat Media taman posyandu Banner = 1 kali
Taman Kegiatan Posyandu 2020 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Posyandu Taman Microphone, Sound) Transport =
Posyandu yang 3 petugas x 13
bertujuan untuk Taman Posyandu
meningkatkan x 1 kali x Rp
optimalnya 75.000 = Rp.
taman posyandu 1.800.000,-
Rapat Meningkatjan 30 orang 100% Pelaksana 3 kali Maret, Juli, ATK, Alat Media puskesmas kalianget Banner = 1 kali
Koordinasi dukungan dari peserta Promkes November (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Forum perwakilan hadir 2020 Microphone, Sound) Konsumsi =30
Komunikasi masyarakat orang x 3 kali x
Peduli program kerja Rp 10.000 = Rp.
Puskesmas puskesmas 900.000,
(FKMPP) untuk
meningkatkan
pelayanan
kesehatan di
wilayah kerja
puskesmas.
9 Advokasi Desa Meningkatkan 7 desa dan 100% PJ Promkes 1 kali Juni 2020 ATK, Alat Media desa Banner = 1 kali
Siaga tingkat dukungan atau 1 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
desa, komitmen dari kecamatan Microphone, Sound) Transport =
kecamatan para pembuat 3 petugas x 7
bidang kebijakan, desa x 1 kali x
kesehatan termasuk para Rp 75.000 = Rp.
pejabat lintas 1.800.000,-
sektoral
BAB V

PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan RUK Program Promosi Kesehatan merupakan pertimbangan

yang penting dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun 2019.Secara

singkat Rencana Usulan Kegiatan Program Promkes Kesehatan tahun 2019 adalah sebagai

berikut :

1 Penyuluhan PHBS
2 Penyegaran/ refreshing, orientasi tenaga kesehatan orientasi tenaga
kesehatan/kader kesehatan
3 Survey Mawas Diri (SMD)
4 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
5 Penyuluhan Masalah Kesehatan
6 Penyuluhan dan Skreening Tuberculosis (TB)
7 Pembinaan SBH (Saka Bakti Husada)
8 Pemantauan Taman Posyandu
9 Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Peduli Puskesmas (FKMPP)
10 Advokasi Desa Siaga tingkat desa, kecamatan bidang kesehatan

Anda mungkin juga menyukai