PROGRAM PROMKES
UNTUK TAHUN 2020
OLEH:
RIA PUTRI FITRIAH,S.KM.
NITK.3529106030117004
PUSKESMAS KALIANGET
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Rencana Usulan Kegiatan
Tahun (RUK) Program Promosi Kesehatan (Promkes) untuk tahun 2020 akhirnya selesai.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional maka penyusun selaku sebagai pelaksana program perlu menyusun
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2020 agar Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2020 dapat
direncanakan dengan baik.
Rencana usulan kegiatan merupakan landasan penting dalam pelaksanaan program di
puskesmas disesuaikan dengan Renlita Puskesmas dan Renstra Dinas Kesehatan. Tantangan
pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan makin bertambah berat,
kompleks, dan bahkan terkadang tidak terduga. Oleh sebab itu pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,
perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi
dan demokratisasi dengan semangat kemitraan, kerja sama lintas sektor serta mendorong peran
serta aktif masyarakat.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang tidak
mungkin kami sebutkan satu persatu, atas saran, masukan dan bantuannya dalam penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini.
Sumenep, November 2019
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta
memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan
kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah
salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan.
Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi sebagai pemenuhan kebutuhan fisiologis
tersebut maka perlu diupayakan oleh semua pihak baik secara lintas program maupun
lintas sektoral serta perlu diwujudkan mulai dari satuan masyarakat yang terkecil yaitu
desa bahkan melalui satuan terkecil dari desa tersebut yaitu dusun. Fenomena yang terjadi
di masyarakat adalah mereka tidak menyadari adanya masalah kesehatan yang sudah
berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga perlu adanya motivasi dari pihak luar
untuk membantu mereka dalam menemukan masalah.
Program Kesehatan Masyarakat adalah bagian dari program pembangunan kesehatan
nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, dengan titik berat pada upaya peningkatan
kualitas hidup dan pencegahan penyakit, disamping pengobatan dan pemulihan. Program
kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan agar status kesehatan masyarakat terus
meningkat, terutama bagi wilayah/daerah dimana Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Balita (AKB) serta Umur Harapan Hidup (UHH) rendah, sebagai indikator yang
berperan dalam Human Proverti Index (HPI). Program Kesehatan Masyarakat akan
terlaksana dengan baik jika tersedia tenaga promkes yang memiliki kompetensi di
bidangnya.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat
di lakukan dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum
of care dan intervensi berbasis risiko.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Promkes merupakan perencanaan di
tingkat puskesmas dalam rangka menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di puskesmas
Kalianget untuk tahun 2019, sebelum nantinya ditetapkan dengan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) tahun 2020.
Penyusun selaku Pelaksana Program Promkes diwajibkan untuk menyusun
Rencana Usulan Kegiatan Program Promosi Kesehatan dengan mengacu pada Rencana
Lima Tahunan Puskesmas Kalianget dan indikator-indikator program pelayanan yang
tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep serta Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2016-2021.
C. Indikator dan Standar Kinerja Untuk Tiap Jenis Pelayanan Dan Upaya Puskesmas
Dasar penyusunan Rencana Usulan Kegiatan, penyusun selaku pelaksana Program
Promkes mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. Namun karena keterbatasan data
yang ada pada kami maka Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan data
yang ada :
1. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP):
a. Program Pokok / Wajib
1.1.6.Sasaran Utama
Dengan tiga strategi utama dalam upaya mencapai Visi dan Misi Puskesmas
Kalianget, berikut ini adalah sasaran utama yang akan dicapai pada akhir tahun 2020:
1.1.6.1.Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
Pengembangan desa siaga melalui penguatan UKBM.
Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
Seluruh keluarga sadar gizi.
1.1.6.2.Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
Setiap masyarakat baik masyarakat miskin maupun masyarakat kaya
mendapat pelayanan kesehatan yang sama dan bermutu.
Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi
terlindungi dari penyakit.
Di setiap kelurahan tersedia sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang
kompeten.
Di setiap kelurahan tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar.
Puskesmas Kalianget dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau
seluruh masyarakat di wilayah kerjanya.
1.1.6.3 Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik
1.1.7.Wilayah Kerja Puskesmas Kalianget
Puskesmas Kalianget merupakan puskesmas yang mempunyai wilayah kerja di
kecamatan Kalianget.
1.2.Data Umum.
1.2.1.Data Geografis
Berdasarkan keadaan geografisnya Kecamatan Kalianget mempunyai luas wilayah
30 km2 yang berada pada ketinggian kurang dari 500 meter dari permukaan laut atau
termasuk dalam kategori daerah dataran rendah.
Kecamatan Kalianget memiliki luas wilayah 30 km2, jumlah desa/ kelurahan
sebanyak 7 desa, 26 Dusun, 166 Rukun Tetangga, dan 32 Rukun Warga. Di wilayah ini
juga terdapat pelabuhan yang menghubungkan ke kecamatan-kecamatan kepulauan di
Kabupaten Sumenep, termasuk juga ke wilayah Jawa yaitu ke Kabupaten Situbondo
melalui pelabuhan Jangkar.
Adanya pelabuhan di wilayah Kecamatan Kalianget yang menghubungkan
dengan wilayah-wilayah lain, membuka peluang terhadap kemungkinan masuknya
barang/ obat terlarang secara tidak sah, juga memberi dampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat dengan kemungkinan masuknya berbagai kebiasaan yang negatif terhadap
kesehatan dan berbagai penyakit dari luar.
Kecamatan Kalianget memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Kecamatan Gapura
b. Sebelah selatan : Selat Madura
c. Sebelah timur : Selat Madura
d. Sebelah barat : Kecamatan Kota Sumenep
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA
LAKI LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 Kalianget Timur 6.221 6.757 12.978
2 Kalianget Barat 4.819 5.262 10.081
3 Kalimook 2.236 2.230 4.466
4 Kertasada 1.741 1.853 3.594
5 Marengan Laok 2.143 2.329 4.472
6 Karang Anyar 1.567 1.608 3.175
7 Pinggir Papas 2.659 2.782 5.441
JUMLAH 21.386 22821 44.207
Tidak/ Tidak/
Belum Belum SMP/ SMA/SMK/
No DESA SD/MI Universitas Jumlah
pernah tamat MTS MA
Sekolah SD/MI
1 Kalianget
Timur
2 Kalianget Barat
3 Kalimo’ok
4 Kertasada
5 Marengan
Laok
6 Karang Anyar
7 Pinggir Papas
Total
Tabel.2.4 Jumlah Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2 Kalianget Barat 12 60
3 Kalimo’ok 5 22
4 Kertasada 4 20
5 Marengan Laok 5 23
6 Karang Anyar 4 12
7 Pinggir Papas 4 16 2
46 211
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1. UKM ESSENSIAL
2.1.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN
89,1
11 Poskesdes/
100% Poskesdes 7 7 7 100,0 100,0 Tercapai
Poskeskel Aktif
2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan
0 66,7
Siaga Aktif
12 Desa/Kelurahan
100,0% Desa 7 7 7 100,0 100,0 Tercapai
Siaga Aktif
13 Desa/Kelurahan
Siaga Aktif PURI
(Purnama Mandiri
15,0% Desa 7 1,05 0 0,0 0,0 Tidak Tercapai
)
14 Pembinaan
Desa/Kelurahan 100,0% Desa 7 7 7 100,0 100,0 Tercapai
Siaga Aktif
2.1.1.6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
0 100,0
Masyarakat
15 Promosi kesehatan
untuk program
prioritas di dalam
gedung
Puskesmas dan 100,0% kali 12 12 12 100,0 100,0 Tercapai
jaringannya
(sasaran
masyarakat)
16 Promosi kesehatan
untuk program
prioritas melalui
pemberdayan
masyarakat di bidang 100,0% kali 12 12 12 100,0 100,0 Tercapai
kesehatan ( kegiatan
di luar gedung
Puskesmas)
17 Promosi kesehatan
program prioritas di
Sekolah ( SD dan 81,0% Sekolah 29 23 29 100,0 100,0 Tercapai
SMP )
18 Pengukuran dan
Pembinaan tingkat
95,0% UKBM 70 66,5 70 100,0 100,0 Tercapai
perkembangan
UKBM
b. Status kesehatan Masyarakat menurut SMD
Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah
tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang
yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar
selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-
upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
Adapun hasil survei mawas diri yang dilaksanakan di puskesmas Kalianget pada
Mulai 02- 09 Januari 2019 sesuai dengan “Laporan Survei Mawas Diri” dapat disimpulkan
sebagai berikut :
TABEL 4.10 Hasil Survey Mawas Diri di Kecamatan Kalianget Tahun 2019
No Nama Desa Hasil Survey Mawas Diri
1 Marengan Laok 1. Kepemilikan SPAL Terbuka 82,3%
2. Kurangnya Pengetahuan tentang Gejala TBC 76,6%
3. Pembelian Obat tradisional di penjual obat keliling61,2%
4. Mayoritas Responden menderita gangguan Mata80,4%
B. Analisis Data
1. Hasil Kinerja
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari seluruh kegiatan program
Promkes Puskesmas Kalianget Tahun 2019 diperoleh masalah, antara lain:
1) Tingkat kesenjangan antara target dan pencapaian hasil kegiatan cakupan PHBS
TTU sekitar 19% ,
2) Cakupan Posyandu strata PURI (Purnama Mandiri) adalah 30%
3) Cakupan Poskesdes beroperasi dengan strata madya, purnama, mandiri mencapai
54%.
2. Analisis Status kesehatan Masyarakat menurut SMD
1) Kurangnya Pengetahuan tentang Gejala TBC
2) Rendahnya Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi periksa
gigi hanya saat sakit saja
A. Identifikasi Masalah
Tabel Identifikasi Masalah Program Promkes Tahun 2019
B. Prioritas Masalah
Dari 3 Upaya yang capaiannya masih rendah, dapat dipilih prioritas yang urgent,
serius, dan tingkat perkembangan dampaknya tinggi apabila tidak ditangani, dengan metode
scoring USG dibawah ini :
(S)
U (G) JUMLAH
NO MASALAH SERIOUSNES
URGENCY GROWTH SKORING
S
1 Cakupan Rumah 4 4 4 12
Tangga Ber-PHBS
2 Cakupan Posyandu 4 5 5 14
PURI
3 Cakupan Desa Siaga 3 4 4 11
PURI
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2 = kecil, 1= sangat
kecil).
Berdasarkan table 7.1 diatas, prioritas masalah menurut tingkat urgensi, keseriusan
dan perkembangan masalah yang harus di analisis pertama adalah rendahnya cakupan
Posyandu PURI, kedua adalah Cakupan Rumah Tangga ber-PHBS dan yang ketiga
Cakupan Desa Siaga PURI.
Setelah dianalisis menurut Prioritas Masalah, perlu adanya alternatif pemecahan
masalah sebagai rencana tindak lanjut kegiatan sehingga ada perubahan dan perbaikan
untuk kegiatan di tahun berikutnya. Alternative pemecahan masalah tentang masalah
cakupan Kegiatan Promkes di Puskesmas Kalianget Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
TABEL Alternatif Pemecahan Masalah Promkes
No Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Kurangnya Pembinaan Ke Mengusulkan Kegiatan Pembinaan ke
Posyandu dan Desa Siaga Posyandu dan Desa Siaga ke Kepala Puskesmas
Kalianget
2. Pemantauan Rumah Tangga Mengusulkan Kegiatan PHBS di Desa ke
PHBS Kepala Puskesmas Kalianget
3. Tidak ada dana Khusus Mengusulkan untuk anggaran dana Kebutuhan
Sarana dan Prasarana Posyandu dan Desa Siaga
Keterampilan dalam
Dana swadaya
pembinaan posyandu
masyarakat masih belum
masih kurang
dapat memenuhi
Pemahaman kader
keperluan Posyandu
mengenai pelaksanaan
program pengembagan
masih kurang CAKUPAN
PERKEMBANG
AN POSYANDU
PURI
namun 5 meja terlaksana
Kegiatan
Kegiatan 5 meja dilakukan, namun Sarana dan Prasarana - Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi (PURNAMA
pada meja penyuluhan di terkadang sudah rusak kader kesehatan MANDIRI)
lakukan - Paradigma masyarakat yang menganggap
jika perlu dan jika masyarakat
posyandu adalah milik Puskesmas
mempunyai keluhan
mempunyai keluhan - Pemahaman kader mengenai pelaksanaan
program pengembangan masih kurang
- Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP
Material Environment
Methode (Sarana Prasarana) (Lingkungan)
(Metode)
Diagram Analsis Penyebab Masalah Rendanhya cakupan PHBS Tatanan Tempat Tempat Umum
ANALISA FISH BONE” RENDAHNYA CAKUPAN DESA SIAGA AKTIF PURI TAHUN 2019”
Pengurus desa
Dana swadaya siaga/kader tidak aktif
masyarakat masih belum Kader sering diganti
dapat memenuhi Beban kerja petugas
keperluan Desa Siaga terlalu tinggi
Petugas/ bidan kurang
kerjasama dengan
aparat desa
RENDAHNYA
CAKUPAN DESA
• SIAGA AKTIF
• Pembinaan kurang Buku rencana dan hasil PURI
• Kemitraan petugas kurang kegiatan ada tetapi tidak Wilayah yang sangat luas
• Monitoring masih perlu rutin
•
ditingkatkan
Material Environment
Methode (Sarana Prasarana) (Lingkungan)
(Metode)
RENDAHNYA
CAKUPAN
• RUMAH TANGGA
• Kunjungan rumah kurang
Kurangnya inovasi BER PHBS
• Kurangnya gerakan
dalam pemberdayaan Peran serta masyarakat rendah
•
masyarakat kjerja bakti
masyarakat Kesadaran masyarakat rendah
Wilayah Kerja yang luas
tidak sebanding dengan
jumlah petugas yang harus
memberikan Penyuluhan
PHBS per Rumah Tangga
Material Environment
Methode (Sarana Prasarana) (Lingkungan)
(Metode)
Alternatif
Penyebab Pemecahan
No Prioritas Masalah Pemecahan
Masalah Masalah Terpilih
Masalah
1. Cakupan Posyandu 1. Kader sering 1.Mengusulkan Mengusulkan
PURI
diganti Kegiatan Kegiatan
2. Beban kerja Pembinaan ke Pembinaan ke
petugas terlalu Posyandu Posyandu
tinggi 2.Melakukan 2.Melakukan
3. Petugas/ bidan Pendekatan Pendekatan
kurang kepada Pihak desa kepada Pihak
kerjasama untuk membantu desa untuk
dengan aparat tersedianya membantu
desa Posyandu Puri dan tersedianya
4. Dana swadaya Mandiri Posyandu Puri
masyarakat dan Mandiri
masih belum
dapat
memenuhi
keperluan Desa
Siaga
5. Pembinaan
kurang
6. Kemitraan
petugas kurang
7. Monitoring
masih perlu
ditingkatkan
8. Buku rencana dan
hasil kegiatan ada
tetapi tidak rutin
9. Wilayah sangat
luas
2. Cakupan Rumah 1. Beban kerja 1. Melakukan Mapping 1. Melakukan Mapping
Tangga Ber-PHBS petugas terlalu pegawai tugas agar pegawai tugas agar
tinggi tidak tertalu banyak tidak tertalu banyak
2. Jumlah kader yang beban kerja beban kerja
terbatas 2. Melakukan
3. Peran serta 2.Memberikan
pendekatan terus
masyarakat rendah penyuluhan tenang
menerus kepada
4. Kesadaran masyarakat PHBS
masyarakat rendah tentangPHBS Melakukan pendekatan
5. Dana untuk terus menerus
pengkajian &
3. Meningatkan
kunjungan rumah kepada masyarakat
intervensi PHBS
tentang PHBS
sedikit
7. Kunjungan rumah 3.Meningatkan
kurang kunjungan rumah
8. Kurangnya
gerakan
masyarakat kjerja
bakti
1 Promkes Penyuluhan Meningkatnya 7 desa 100% PJ Promkes 1 kali April Alat : media balai desa Banner = 1 kali
PHBS PHBS di penyuluhan (poster, x Rp.150.000,-
masyarakat video dan phantom) Transport
dan obat-obatan Petugas =2
P3K. Tenaga : petugas x7desa x
dokter gigi/perawat 1 kali x Rp
gigi, promkes, 75.000 = Rp.
ponkesdes/ 1.050.000,-
ponkestren/polindes, Konsumsi =30
gizi, kesling orang x 7desa x
1 kali x Rp
10.000 =
Rp.2.100.000,
2 Penyegaran/ Meningkatkan 92 kader 100% PJ Promkes 2 kali Januari Alat : media emo puskesmas kalianget Banner = 1 kali
refreshing, upaya kesehatan lansia dan demo x Rp.150.000,-
orientasi tenaga secara terpadu 21 kader Tenaga : dokter Transport
kesehatan termasuk materi lansia gigi/perawat gigi, Kader =113
orientasi tenaga orientasi promkes, kader x 1 kali x
kesehatan/kader komunikasi ponkesdes/ Rp 50.000 =
kesehatan antar pribadi ponkestren/polindes, Rp.5.650.000 ,
dan EMO gizi, kesling Konsumsi =113
DEMO orang x x 1 kali
(Emotional x Rp 10.000 =
Demonstration) Rp. 1.130.000,
3 Survey Mawas Mengenal, Perwakilan 100% PJ Promkes 1 kali Januari 2020 ATK, Kuesioner desa Banner = 1 kali
Diri (SMD) mengumpulkan Masyarakat Survey Mawas Diri x Rp.150.000,-
data untuk di 7 Desa Transport
mengetahui yang Petugas =2
masalah terkait dirumuskan petugas x7desa x
dengan berdasarkan 1 kali x Rp
kesehatan yang penentuan 75.000 = Rp.
ada di desa sampel 1.050.000,-
wilayah responden Transport
Kalianget Kader =2
petugas x7desa x
1 kali x Rp
50.000 = Rp.
700.000,
4 Musyawarah Mengkaji 7 desa 100% PJ Promkes 1 kali Februari ATK, Alat Media desa Banner = 1 kali
Masyarakat masalah 2020 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Desa (MMD) kesehatan dari Microphone, Sound) Transport
hasil SMD di Petugas =3
dsa sehingga petugas x7desa x
timbul 1 kali x Rp
kesadaran 75.000 = Rp.
masyarakat 1.575.000,-
untuk mengatasi Konsumsi =30
masalah orang x 7desa x
kesehatan yang 1 kali x Rp
ada di desa. 10.000 = Rp.
2.100.000,
5 Penyuluhan Merupakan 7 desa 100% PJ Promkes 1 kali Oktober ATK, Alat Media desa Banner = 1 kali
Masalah tidak lanjut dari 2019 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Kesehatan hasil Microphone, Sound) Transport
permaslahan Petugas =3
MMD dimana petugas x7desa x
dilakukan 1 kali x Rp
penyuluhan 75.000 = Rp.
terkait 1.575.000,-
permasalan Konsumsi =30
yang telah orang x 7desa x
diprioritaskan di 1 kali x Rp
setiap desa 10.000 = Rp.
2.100.000,
6 Penyuluhan dan Memberikan Ponkestren 100% PJ Promkes 1 kali ATK, Alat September 2019 ponkestren Banner = 1 kali
Skreening Pemahaman peserta Media x Rp.150.000,-
Tuberculosis tentang TB dan hadir (Proyektor, Transport =
(TB) mendeteksi dini Layar, 2petugas x 1
penderita TB di Microphone, ponkestren x 1
wilayah Sound) kali x Rp 75.000
Ponkestren = Rp. 150.000,-
Hidayatul
Aliyah
7 Pembinaan Membina Kader 1 100% PJ Promkes 12 kali Januari- ATK, Alat Media Puskesmas Kalianget Banner = 1 kali
SBH (Saka Kesehatan Kelompok Desember (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Bakti Husada) Remaja yang SBH 2019 Microphone, Konsumsi =35
merupakan Sound), orang x 12 kali
anggota Perlengkapan x Rp 10.000 =
Pramuka untuk Pramuka Rp. 4.200.000,
mewujudkan
tenaga kader
pembangunan
dalam bidang
kesehatan, yang
dapat
membantu
melembagakan
norma hidup
sehat bagi
semua anggota
Gerakan
Pramuka dan
masyarakat di
lingkungannya.
8 Pemantauan Memonitoring 13 Taman 100% PJ Promkes 1 kali Juni - juli ATK, Alat Media taman posyandu Banner = 1 kali
Taman Kegiatan Posyandu 2020 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Posyandu Taman Microphone, Sound) Transport =
Posyandu yang 3 petugas x 13
bertujuan untuk Taman Posyandu
meningkatkan x 1 kali x Rp
optimalnya 75.000 = Rp.
taman posyandu 1.800.000,-
Rapat Meningkatjan 30 orang 100% Pelaksana 3 kali Maret, Juli, ATK, Alat Media puskesmas kalianget Banner = 1 kali
Koordinasi dukungan dari peserta Promkes November (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
Forum perwakilan hadir 2020 Microphone, Sound) Konsumsi =30
Komunikasi masyarakat orang x 3 kali x
Peduli program kerja Rp 10.000 = Rp.
Puskesmas puskesmas 900.000,
(FKMPP) untuk
meningkatkan
pelayanan
kesehatan di
wilayah kerja
puskesmas.
9 Advokasi Desa Meningkatkan 7 desa dan 100% PJ Promkes 1 kali Juni 2020 ATK, Alat Media desa Banner = 1 kali
Siaga tingkat dukungan atau 1 (Proyektor, Layar, x Rp.150.000,-
desa, komitmen dari kecamatan Microphone, Sound) Transport =
kecamatan para pembuat 3 petugas x 7
bidang kebijakan, desa x 1 kali x
kesehatan termasuk para Rp 75.000 = Rp.
pejabat lintas 1.800.000,-
sektoral
BAB V
PENUTUP
yang penting dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun 2019.Secara
singkat Rencana Usulan Kegiatan Program Promkes Kesehatan tahun 2019 adalah sebagai
berikut :
1 Penyuluhan PHBS
2 Penyegaran/ refreshing, orientasi tenaga kesehatan orientasi tenaga
kesehatan/kader kesehatan
3 Survey Mawas Diri (SMD)
4 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
5 Penyuluhan Masalah Kesehatan
6 Penyuluhan dan Skreening Tuberculosis (TB)
7 Pembinaan SBH (Saka Bakti Husada)
8 Pemantauan Taman Posyandu
9 Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Peduli Puskesmas (FKMPP)
10 Advokasi Desa Siaga tingkat desa, kecamatan bidang kesehatan