Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN III

PIHAK-PIHAK YG TERLIBAT DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pekerjaan/Proyek Konstruksi


Pemilik (Owner)

PENGGUNA JASA PERAN

Pemilik Bangunan/  Membiayai proyek konstruksi


Konstruksi (owner,
bouwheer)  Menetapkan keputusan berkaitan dengan
pekerjaan/proyek konstruksi

Pemberi Tugas (Employer)  Mewakili pemilik bangunan/konstruksi yang


berkaitan dengan pekerjaan/proyek konstruksi

Pengembang (developer,  Berperan sebagai pemilik bangunan/konstruksi


investor) yang berkaitan dengan pekerjaan/proyek
konstruksi

Pengguna bangunan (User)  Memberi masukan (input) sebagai pengguna


bangunan/konstruksi

Konsultan (Engineer)

PENYEDIA JASA PERAN

Konsultan Perencana Teknis/  Menyediakan layanan jasa perencanaan


Desain/Perancang teknis/desain/perancangan (design)

Konsultan Spesialis  Menyediakan layanan jasa khusus/spesialis,


seperti: konsultan penyelidikan tanah,
konsultan pengukuran topografi, konsultan
arsitektur, konsultan struktur, konsultan
Mekanikal dan Elektrikal dll

Konsultan Manajemen  Membantu pemilik sebagai penasehat dan


Konstruksi (MK) atau pengelola dalam pengelolaan proyek
konstruksi, pada tahap perencanaan teknis
(studi k
 elayakan, dan desain (design)), tahap
pelaksanaan konstruksi

Konsultan Studi Kelayakan  Menyediakan layanan jasa studi kelayakan

Konsultan Pengawas/  Menyediakan layanan jasa


Supervisi pengawasan/supervisi pada saat pelaksanaan
konstruksi (construction)

Kontraktor (Contractor)

2. Hubungan Kerjasama (Kontrak) Pihak-pihak yang Terlibat

Berbagai pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi perlu membuat suatu
ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak) dalam melaksanakan kegiatan proyek
konstruksi.

Ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak) adalah bentuk kesepakatan dua pihak


atau lebih untuk saling mengikat melakukan kerjasama (dibidang perdagangan,
kegiatan usaha atau bisnis, pengadaan barang, pengadaan jasa, dsb.) dan
mempunyai kekuatan hukum.
Kontrak jasa konstruksi adalah ikatan/perjanjian kerjasama dalam proyek
konstruksi (dibidang jasa konstruksi) antara dua pihak yang terlibat dalam
kerjasama suatu proyek konstruksi.

Kedua pihak disebut yaitu antara pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi
(sesuai UU Jasa Konstruksi).

2.1 Asas dan Sahnya Perjanjian Kerjasama (Kontrak)

Beberapa Asas Hukum Perjanjian Kerjasama (Kontrak)

 Kebebasan Berkontrak

Sistem terbuka dan bebas: setiap orang dapat membuat perjanjian kerjasama
sesuai dengan maksud dan keinginannya.

 Konsensualisme

Perjanjian kerjasama (kontrak) berlaku sejak detik dicapai kesepakatan

 Tidak Boleh Main Hakim Sendiri

Dalam suatu perjanjian kerjasama (kontrak) sekurang-kurangnya harus


mengandung hal-hal sebagai berikut:

 Adanya hubungan hukum

 Berkaitan dengan kekayaan atau harta benda

 Terjadi antara 2 orang/pihak atau lebih

 Kesepakatan dari yang mengikatkan diri

 Kecakapan untuk membuat perikatan

 Ada Saksi

2.2 Isi Perjanjian Kerjasama (Kontrak) menurut UU Jasa Konstruksi

Isi Perjanjian Kerjasama (Kontrak) menurut pasal 22 (2) UU Jasa


Konstruksi sekurang-kurangnya mencantumkan:

 Keabsahan Para pihak yang terlibat

 Lingkup Pekerjaan

 Masa Pertanggungan dan Pemeliharaan


 Tenaga Ahli

 Hak dan Kewajiban Para Pihak yang terlibat

 Cara Pembayaran

 Cidera Janji

 Penyelesaian Perselisihan

 Pemutusan Kontrak Kerja konstruksi

 Keadaan Memaksa (Force Majeur)

 Kegagalan Bangunan

 Perlindungan Pekerja

 Aspek Lingkungan

2.3 Perjanjian Kerjasama (Kontrak) & Tahapan Pekerjaan/Proyek


Konstruksi

Perjanjian kerjasama (kontrak) di bidang konstruksi dibuat secara terpisah


sesuai tahapan dalam pekerjaan/proyek konstuksi yang terdiri dari:

 Perjanjian kerjasama (Kontrak) kerja konstruksi untuk pekerjaan


perencanaan (design)

 Perjanjian kerjasama Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan


pelaksanaan konstruksi (construction)

 Perjanjian kerjasama Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan


pengawasan (supervision)

 Perjanjian kerjasama Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan


pengelolaan proyek (construction manajemen)

2.4 Dokumen Kerjasama (Kontrak) Pelaksanaan Konstruksi

Komponen dokumen kerjasama (kontrak) konstruksi antara lain:

1. Pokok-pokok persetujuan (Article of Agreement)

2. Syarat Umum & syarat khusus Kontrak (General Condition of Contract &
Special Condition of Contract)

3. Spesifikasi Teknik (Spesification)


4. Gambar Rencana (Drawing and Planning)

5. Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity

6. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

7. Addendum

2.5.1 Pembentukan Kerjasama (Kontrak) Pengadaan Barang/Jasa

Pembentukan ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak) adalah proses terjadinya


suatu ikatan/perjanjian kerjasama (kontrak) antara dua pihak yang terlibat dalam
pekerjaan/proyek konstruksi yaitu pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa.

Pengguna barang/ Penyedia


jasa barang/ jasa

1. Pengguna barang/ jasa menawarkan pekerjaan tertentu kepada calon


penyedia jasa (pengadaan barang atau jasa) disertai dokumen pengadaan.

2. Penyedia barang/ jasa mempelajari tawaran tersebut, bila sepakat dengan


tawaran tersebut calon penyedia barang/jasa mengajukan sejumlah uang
(biaya) sebagai imbalan jasa untuk melaksanakan tawaran pekerjaan
pengguna barang dan jasa.

3. Bila pengguna barang/ jasa sepakat dengan sejumlah uang (biaya) sebagai
imbalan yang diminta calon penyedia barang/jasa terbentuklah
kesepakatan antara pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa
yang tertuang dalam bentuk dalam suatu ikatan/perjanjian kerjasama
(kontrak).

2.5.2 Pembentukan Kerjasama (Kontrak) Pengadaan Dana


Pengguna barang/ Penyedia
jasa barang/ jasa

1. Pengguna dana mengajukan pinjaman sejumlah dana kepada lembaga


keuangan bank atau lembaga keuangan non bank sebagai calon
penyedia dana

2. Penyedia dana mempelajari permintaan tersebut dan mengajukan


sejumlah persyaratan berkaitan dengan peminjaman dana tersebut
termasuk mekanisme pembayaran kembali pinjaman atau hutang
tersebut diatas kepada peminjam atau pengguna dana.

3. Bila pengguna dana sepakat dengan persyaratan yang diajukan oleh


penyedia dana maka terbentuklah kesepakatan antara pengguna dana
dan penyedia dana. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk dalam
suatu ikatan perjanjian kerjasama/kontrak.

2.6 Skema Pembentukan Kerjasama (Kontrak)


2.7 Resiko Dalam Kontrak Pelaksanaan Konstruksi

Penanganan resiko dalam Kontrak Konstruksi dibedakan bagi pemilik dan


bagi kontraktor.

Bagi Pemilik dapat diwujudkan dalam mekanisme :

 Jaminan Pelaksanaan (Peformance Bond)

 Gransi dan Pertanggungan (Warranty)

 Pembayaran berdasar Progress Pekerjaan (Progress Payment)

 Pengadaan Inspeksi dan Test

 Pelaporan Berkala

 Pelaksanaan Penjaminan Mutu (Quality Control)

 Asuransi

Bagi Kontraktor dapat diwujudkan dalam mekanisme :

 Biaya Contigency atau Mark Up

 Asuransi

2.8. Kontrak & Permasalahannya

Beberapa permasalahan aspek hukum yang menjadi isu penting dalam


kontrak konstruksi, antara lain:

 Klaim tentang kompensasi terhadap waktu dan biaya

 Perselisihan (dispute), dimana mekanisme penyelesaian perselisihan


(dispute resolution) mengikuti urutan berikut:

 Negosiasi

 Mediasi

 Arbitrase

 Litigasi

Anda mungkin juga menyukai