SOP RESUSITASI (Repaired)
SOP RESUSITASI (Repaired)
Resusitasi jantung paru (RJP) adalah upaya mengembalikan fungsi nafas dan
atau sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh membantu
memulihkan kembali kedua-dua fungsi jantung dan paru ke keadaan normal.
Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat kegagalan
1. Pengertian sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah
kematian biologis
Resusitasi jantung paru adalah cara untuk memfungsikan kembali jantung dan
paru-paru(Wong, 2003)
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. 445/ 141 /437.52.20/2016 tentang kebijakan
pelayanan klinis Puskesmas Duduksampeyan
4. Referensi Materi Medis Teknis Standard PPGD RSUD DR.SOETOMO 2007
1. Petugas menerima pasien dan melakukan penilaian dini dengan memeriksa
responnya melalui respon suara. Panggillah nama korban jika anda
mengenalnya atau dengan cara mengguncang-guncang bahu korban (hati-
hati bila curiga ada cedera leher dan tulang belakang)
2. Jika TIDAK ADA RESPON, untuk korban dewasa mintalah pertolongan
pertama kali kepada orang disekeliling anda baru lakukan pertolongan. Pada
bayi atau anak, lakukan pertolongan terlebih dahulu selama 1 menit baru
minta bantuan. Hal ini karena umumnya pada bayi atau anak terjadi karena
sebab lain sehingga biasanya pemulihannya lebih cepat.
5. Prosedur 3. Pada kondisi tidak respon ini, segera buka jalan nafas, tentukan fungsi
pernafasan dengan cara ; lihat, dengar, dan rasakan (LDR) selama 3-5 detik.
Jika ada nafas maka pertahankan jalan nafas dan segera lakukan posisi
pemulihan atau melakukan pemeriksaan fisik
4. Jika TIDAK ADA NAFAS, maka lakukan pemberian NAFAS
BUATAN sebanyak 2X
5. Kemudian periksa nadi karotis korban 5 - 10 detik, jika ada maka kembali ke
no.3. JikaTIDAK ADA NADI, maka baru lakukan tindakan Pijat Jantung
Luar atau Resusitasi Jantung Paru dengan jumlah rasio 30 kali kompresi
dada : 2 kali tiupan nafas (satu penolong) atau 5 : 1 untuk (dua penolong).
Ingat melakukan RJP ini hanya dilakukan ketika nadi tidak ada/tidak teraba.
6. Jika korban menunjukkan tanda-tanda pulihnya satu atau semua sistem maka
tindakan RJP harus segera dihentikan atau hanya diarah ke sistem yang
belum pulih saja. Biasanya yang paling lambat pulih adalah pernafasan
spontan maka hanya dilakukan tindakan resusitasi paru (nafas buatan) saja
Catatan : Khusus untuk bayi yang baru lahir, rasio kompresi, dan nafas
buatan adalah 3 : 1, mengingat dalam keadaan normal bayi baru lahir
memiliki denyut nadi diatas 120 x/menit dan pernafasan mendekati 40
x/menit. Melakukan RJP yang baik bukan jaminan penderita akan selamat,
tetapi ada hal-hal yang dapat dipantau untuk menentukan keberhasilan
tindakan maupun pemulihan sistem pada korban diantaranya
Saat melakukan pijatan jantung luar suruh seseorang menilai nadi karotis,
bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik
Gerakan dada terlihat naik turun dengan baik pada saat memberikan bantuan
pernafasan
Reaksi pupil/manik mata mungkin akan kembali normal
Warna kulit korban akan berangsur-angsur membaik.
Korban mungkin akan menunjukkan refleks menelan dan bergerak
Nadi akan berdenyut kembali
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait UGD,Unit Rawat Inap dan Rawat Inap Kebidanan.
2
9. Diagram Alir
Pasien datang ke UGD
Perlu dirujuk?
ya tidak
Pasien Pulang