Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN SEWA ALAT BERAT

NO. 003/SPS/SU/X/2018

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua bulan Oktober tahun dua ribu delapan belas (02-10-2018 ) ,
kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Hendy Rudy Selaku Direktur, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
dari dan demikian untuk dan atas nama serta sah mewakili PT.
SUMATRA UNGGUL, beralamat di Jl. Kol. H. Barlian No. 1606,
Palembang
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Prakoso AB Selaku……, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah
mewakili PT……….. beralamat……………..Selatan
Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Kedua belah pihak telah sepakat untuk membuat surat perjanjian sewa-menyewa alat berat
berupa Vibro, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

JENIS ALAT

Pihak Pertama bersedia menyewakan peralatan 1 (Satu) unit Excavator kepada Pihak Kedua dan
Pihak Kedua setuju memakai peralatan dari Pihak Pertama dengan spesifikasi sebagai berikut:

MERK
TYPE TAHUN
MITSUBISHI MG 330 2014
CATERPILLAR D6G 2014

Beserta operatornya, dalam kondisi baik, untuk dioperasikan di lokasi Proyek Pemukiman
Townshil Tanah Putih, Tanjung Enim.
Pasal 2

HARGA SEWA

Harga sewa untuk satu bulan 30 hari kalender / 200 jam perunit Grader adalah sebesar
Rp 65.000.000,- (Enam Puluh Lima Juta Rupiah). Adapun perinciannya sebagai berikut :

1. Harga Sewa : Rp. 65.000.000,-


PPN : Rp. 6.500.000,-
Total Sewa : Rp. 71.500.000,-
Harga tersebut sudah termasuk PPh 2 % dan ditanggung sepenuhnya oleh Pihak Pertama.

Harga sewa untuk satu bulan 30 hari kalender / 200 jam perunit Dozer adalah sebesar
Rp 55.000.000,- (Lima Puluh Lima Juta Rupiah). Adapun perinciannya sebagai berikut :

2. Harga Sewa : Rp. 55.000.000,-


PPN : Rp. 5.500.000,-
Total Sewa : Rp. 60.500.000,-
Harga tersebut sudah termasuk PPh 2 % dan ditanggung sepenuhnya oleh Pihak Pertama.

Pasal 3

JANGKA WAKTU

Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangiani oleh kedua belah pihak untuk jangka waktu selama 1
(satu) bulan ( dengan minimum charge 30 hari kalender ), terhitung mulai tanggal 3 Oktober
2018 sampai dengan 1 November 2018. Perjanjian ini juga tetap berlaku apabila pihak penyewa
melakukan perpanjangan kontrak sewa alat
Pasal 4

SISTEM PEMBAYARAN

Sistem pembayaran adalah 100 % dimuka.

Pasal 5

TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA

1. Gaji operator dan gaji lembur operator alat.

2. Kerusakan alat, biaya perbaikan (ongkos & gaji mekanik), oli, dan spareparts alat, akan
tetapi bila operator meminta oli, sparepart, pinjaman uang, dan lain-lain kepada Pihak
Kedua maka Pihak Kedua harus melapor terlebih dahulu kepada Pihak Pertama. Apabila
Pihak Kedua tidak melapor kepada Pihak Pertama maka oli, Sparepart, pinjaman uang,
dan lain-lain tersebut ditanggung oleh Pihak Kedua.

3. Pihak pertama akan menambah jumlah hari operasi alat apabila dalam jangka waktu 30
hari kalender, alat belum mencapai 30 hari / 1 bulan kerja yang dikarenakan kerusakan
alat berat milik pihak pertama dan Pihak Pertama mengganti

4. Operator berhak menolak perintah kerja pengawas lapangan apabila dinilai lokasi yang
akan dikerjakan membahayakan Operator dan alat berat seperti : Jurang yang dalam,
Jembatan yang tak layak dilewati, Rawa yang tidak ada mitingnya, serta bucketnya tidak
melebihi kapasitas yang ada.

Pasal 6

TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

1. Bahan bakar (solar), Pemondokan, uang makan operator sebesar 100.000/ hari.

2. Biaya mobilisasi & demobilisasi (ongkos angkut pulang-pergi) ditanggung oleh Pihak
Penyewa.

3. A. Bahwa Pihak Kedua bertanggung jawab atas Keamanan dan keselamatan alat berat
beserta operatornya secara menyeluruh. Apabila terjadi kehilangan atau kerusakan
maka Pihak kedua harus mengganti kepada Pihak Pertama sesuai dengan nilai
peralatan yang hilang/rusak tersebut. Mengenai jam kerja yang hilang akibat masalah
diatas, dalam perhitungan jam kerja Pihak Pertama memberi tenggang waktu 3 hari
kepada Pihak Kedua untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga kalender kerja
dihitung menjadi 33 hari ( 1 bulan = 200 jam ).

B. Sparepart yang hilang harus diganti dengan sparepart yang layak pakai
( sesuai dengan sparepart yang sama / sejenis dialat tersebut ) dan biaya yang timbul
dibebankan kepada Pihak Penyewa (contoh : biaya mekanik, keamanan, mobilisasi
dan lain-lain ).

4. Apabila jam kerja alat berat perbulan ( 30 hari ) lebih dari 200 jam kerja, maka kelebihan
tersebut dihitung sebagai lembur (overtime), dan akan diperhitungkan sesuai dengan
harga sewa perbulan 200 jam. Pihak Kedua wajib membayar sesuai dengan total jam
lembur unit perbulan.

5. Apabila dalam jangka waktu 30 hari kalender, alat belum mencapai 200 jam kerja yang
dikarenakan alat standby menunggu BBM, menunggu meating, alat terbenam dalam
rawa/tenggelam ke dalam sungai, menunggu bahan material/dump truck, banjir, hujan,
serta ketidaksiapan pengawas lapangan, maka hal ini tetap dianggap alat telah bekerja
selama satu bulan (30 hari).
6. Pihak Kedua tidak diperbolehkan dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun baik
sebagian atau seluruhnya memindahkan atau mengalihkan tanggung jawab alat berat
yang disewa tersebut kepada Pihak Ketiga.

7. Apabila alat berat tidak beroperasi karena diliburkan oleh Pihak Kedua dan melebihi
jumlah hari libur nasional (sesuai dengan kalender), maka kelebihan libur tersebut
dianggap alat beroperasi normal.

8. Bahwa dalam hal terjadi kerusakan dan atau kerugian kepada barang milik Pihak ketiga
yang diakibatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan atas perintah Pihak kedua maka
kerugian dan atau kerusakan yang ditimbulkan oleh pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab sepenuhnya pihak kedua.

9. Apabila alat berat sudah selesai pekerjaannya (tidak beroperasi lagi) tapi belum
didemobilisasikan oleh Pihak Kedua (Penyewa) dan alat berat tersebut menunggu lebih
dari tiga hari maka alat berat tersebut kami anggap bekerja selama menunggu
didemobilisasikan.

10. Apabila alat berat sudah selesai pekerjaannya (tidak beroperasi lagi) atau tidak
diperpanjang lagi kontraknya tapi belum didemobilisasikan oleh Pihak Kedua (Penyewa)
dan alat berat tersebut menunggu lebih dari tiga hari maka alat berat tersebut kami
anggap bekerja selama menunggu didemobilisasikan dan Pihak Kedua (Penyewa) harus
mengembalikan alat berat tersebut kepada Pihak Pertama ketempat semula dan apabila
Pihak Kedua (Penyewa) mempunyai sangkutan kepada Pihak Ketiga dilokasi tempat alat
berat tersebut beroperasi maka itu semua menjadi tanggung jawad Pihak Kedua
(Penyewa). Apabila Pihak Kedua (Penyewa) tidak bisa mengembalikan alat berat tersebut
ke tempat semula atau kepada pihak pertama dan pihak pertama bisa mengambil atau
mengeluarkan alat berat tersebut maka semua biaya biaya yang timbul akibat masalah
tersebut menjadi tanggung jawab pihak kedua (penyewa).

11. Apabila pihak kedua (penyewa) memakai alat berat yang disewa tidak sesuai dengan
area atau lokasi pekerjaan untuk alat berat tersebut bekerja maka itu bukan tanggung
jawab pihak pertama melainkan kesalahan dari pihak kedua (penyewa) dan semua biaya
yang timbul akibat kesalahan diatas dengan adanya pertukaran alat menjadi tanggung
jawab pihak kedua dan apabila ada kerusakan alat berat pihak pertama yang diakibatkan
oleh pekejaan pihak kedua maka itu menjadi tanggung jawab pihak kedua juga.

12. Apabila ada kerusakan yang dikarenakan oleh BBM / solar tidak layak pakai ( jelek )
maka semua biaya perbaikan dan biaya jasa perbaikan ditanggung oleh Pihak Penyewa.

13. Apabila dalam pemakaian alat berat tersebut adanya roling lebih dari 1 kilo maka akan
diperhitungkan harga sewanya dan dibayar 2 kali lipat dari harga sewa oleh pihak kedua.

Pasal 7

TIMESHEET (LAPORAN OPERASI ALAT)

1. Timesheet harus ditandatangani setiap hari oleh Pihak Kedua (atau pengawas lapangan
yang dikuasakan) dengan operator alat Pihak Pertama. Jumlah jam operasi atau HM yang
tertera dalam timesheet yang sudah ditandatangani adalah mutlak dan tidak dapat diubah
oleh siapapun.

2. Bahwa Pihak Penyewa tidak dibenarkan bekerja sama dengan Operator untuk
mengurangi jam kerja (jual beli jam kerja/Operasi)dan atau memberikan laporan
Timesheets yang tidak sesuai dengan jam kerja sebenarnya dilapangan, maka atas
kejadian tersebut Pihak penyewa diwajibkan membayar sewa alat sesuai dengan
Timesheets Standar yakni 200 jam per bulan ditambah denda 50 %X 200 jam
(Timesheets Standar).

3. Bahwa bilamana ketentuan ayat tersebut diatas terjadi maka Pihak Penyewa bersedia
dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku baik secara Pidana maupun Perdata.
Pasal 8

PERPANJANGAN KONTRAK

Apabila Pihak Kedua ingin memperpanjang masa kontrak, maka dalam waktu 7(tujuh) hari
sebelum masa kontrak berakhir, harus diberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Pertama, dan
harus mengurus persyaratan administrasi untuk perpanjangan bulan berikutnya.

Pasal 9

PEMBATALAN KONTRAK

1. Apabila sampai dengan hari kedua setelah berakhirnya kontrak, Pihak Kedua belum juga
membayar perpanjangan sewa bulan berikutnya, maka Pihak Pertama berhak
menghentikan operasi alat dan menarik pulang alat tersebut.

2. Apabila terjadi transaksi jual-beli jam operasi/HM alat di antara operator Pihak Pertama
dengan Pihak Kedua di lapangan tanpa sepengatahuan Pihak Pertama, maka Pihak
Pertama berhak membatalkan kontrak ini dengan konsekuensi alat berat ditarik pulang
tanpa pemberitahuan kepada Pihak Kedua, sesuai yang tertera di Pasal 7 ayat 2.

3. Apabila perjanjian ini dibatalkan secara sepihak oleh pihak Kedua, maka pihak Pertama
akan menuntut ganti rugi sebesar yang ditimbulkan atas pembatalan tersebut dan pihak
Kedua harus membayarnya secara tunai.

4. Apabila ada perubahan mengenai pasal-pasal serta ketentuan-ketentuan dalam


perjanjian ini yang dianggap perlu, maka kedua belah pihak harus sepakat untuk
menerapkan isi perubahan kedalam surat perjanjian ini sebagai tambahan.

Pasal 10

PERSELISIHAN

Jika timbul perselisihan di luar pasal-pasal tersebut di atas, maka kedua belah pihak akan
menyelesaikan secara musyawarah, dan jika belum dapat diselesaikan dengan baik, maka
perselisihan tersebut akan diajukan ke Pengadilan Negeri setempat di Palembang.

Pasal 11

PENUTUP

Demikianlah surat perjanjian sewa ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas
meterai yang cukup, dalam rangkap dua yang sama bunyinya dan keduanya mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

Palembang, 02 Oktober 2018


Pihak Kedua, Pihak Pertama,

( ) (HENDY RUDY)
Direktur

Anda mungkin juga menyukai