NO: /TMS-Haris/III/2023
Pada Hari Ini Rabu, Dua Puluh Sembilan Bulan Maret Tahun Dua
Ribu Dua Puluh Tiga ( 29/3/2023) telah diadakan transaksi sewa
menyewa alat – alat berat antara :
Pasal I
Jenis Alat Yang Disewa
Kedua belah pihak telah setuju mengadakan sewa menyewa
alaat sebagai berikut :
Unit Type/Merk Qty Harga Harga Total
Perjam Perbulan
Perunit
Minimum
200 Jam
1. Shantui SD22 1 Rp. Rp. Rp.
Bulldoze 450.000 90.000.000 90.000.000
r
TOTAL Rp.
90.000.000
Pasal II
Harga Sewa
a. Harga Sewa Minimum Excavator Rp. 90.000.000 untuk 25 (
dua puluh lima ) hari kalender
b. Jam kerja minimum 200 Jam, terhitung sejak alat tiba di
lokasi
c. Harga sewa sudah termasuk Pph 2 % dan PPN 10 %
d. Bahan bakar ditanggung PIHAK KEDUA
e. Transportasi dari lokasi ke lokasi tetap dihitung
operasi
f. Jam kerja Minimum 8 jam perhari mulai 08.00 s/d 12.00 –
13.00 s/d 17.00
Pasal III
Kewajiban Dan Tanggung Jawab
Harga Sewa pada pasal 2 dengan batasan dan tanggung
jawab sebagai berikut :
1. Tanggung jawab Pihak Pertama adalah :
1.1 Menyediakan bahan pelumas seperti oli dan
pelumas lainnya
1.2 Menyediakan Operator untuk pelaksanaan kerja
1.3 Bertanggung jawab terhadap kerusakan alat yang
terjadi,yang timbul akibat pemakaian alat
selama masa penyewaan alat
2. Tanggung Jawab Pihak Kedua adalah :
2.1 Menyiapkan Lahan kerja dan pengawasan
pelaksanaan tugas
2.2 Bertanggung jawab terhadap keamanan alat (
bilamana terjadi kehilangan spare part (barang)
pada unit yang disewa selama berada pool Pihak
Kedua
2.3 Memberikan pengarahan dan instruksi secara
jelas terhadap operator agar tidak terjadi
kekeliruan dalam pelaksanaan pekerjaan
2.4 Memberikan fasilitas dalam pelaksanaan
pekerjaan
2.5 Menyediakan bahan bakar solar untuk
pengoperasian alat tersebut
2.6 Menyediakan konsumsi dan akomodasi untuk
operator dan helper
2.7 Apabila alat tenggelam pada saat saat dilokasi
kerja maka biaya yang timbul akibat hal
tersebut akan mejadi tanggungan Pihak Kedua.
Pasal IV
Perizinan di Lokasi Kerja
a. Pihak penyewa (pihak kedua) bertanggung jawab penuh
atas segala perizinan di lokasi kerja, seperti izin
pertambangan, memiliki izin secara legal / resmi
untuk mengelola lahan, dan tidak mengelola lahan
milik orang lain.
b. Bila dikemudian hari alat kami di tahan pihak
kepolisian, atau di demo masyarakat, karena pihak
penyewa tidak memiliki izin lokasi secara legal,
maka segala resiko hukum akibat masalah tersebut
menjadi tanggung jawab pihak penyewa sepenuhnya.
Pasal V
Mobilisasi
Mobilisasi dan demobillisasi ditanggung Pihak Kedua dan
dibayar tunai pada saat akan diberangkatkan ke lokasi
pekerjaan dan biaya demobilisasi akan dikembalikan bilamana
pihak kedua telah melakukan penyewaan diatas 3 ( Tiga ) bulan.
Pasal VI
Pencatatan Operasi Penggunaan Alat
Kedua belah pihak setuju dalam pencatatan penggunaan alat
tersebut, dicatat berdasarkan operasi kerja alat yang telah
disediakan pada alat tersebut dan ditandatangani oleh pengawas
dari Pihak Pertama maupun Pengawas Pihak Kedua.
Pasal VII
Masa Sewa
1. Pihak Kedua menggunakan alat Pihak Pertama dengan kontrak
waktu selama 3 (Tiga) Bulan dan jika Pihak Kedua akan
memperpanjang masa sewa atau memutuskan sewa setelah masa
tersebut maka Pihak Kedua harus meninformasikan terlebih
dahulu kepada Pihak Pertama minimal 1 (satu) minggu sebelum
masa sewa berakhir.
Pasal VIII
Pembayaran
Pihak kedua melakukan pembayaran sewa unit Excavator untuk 100
jam pertama sebesar Rp. 45.000.000,- (Empat Puluh Lima Juta
Rupiah) serta biaya mobilisasi dan demobilisasi sebesar Rp.
7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) dibayarkan kepada Pihak
Pertama pada saat penandatanganan kontrak .
Pasal IX
Perselisihan dan Domisili
1. Perselisihan yang muncul sebagai akibat pelaksanaan surat
perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan
mufakat Kedua Belah Pihak.
2. Jika dengan cara musyawarah dan mufakat tidak tercapai
suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat, jika
tidak dapat diselesaikan, maka kedua belah pihak sepakat
memilih dan menyelesaikan lewat Kantor Kepolisian Daerah
Sulawesi Tenggara dan Pengadilan Negeri Kendari.
Pasal X
Lain-Lain
1. Hal-hal yang belum cukup diatur berdasarkan musyawarah
antara kedua belah pihak yang dituangkan dalam bentuk
perjanjian tambahan yang akan menjadi satu dan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian.
2. Surat perjanjian ini mulai berlaku dan mengikat kedua
belah pihak yang ditandatangani oleh kedua belah pihak
pada tanggal, bulan dan tahun yang tersebut dalam surat
perjanjian ini.
3. Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterai Rp.
10.000,- (sepuluh ribu rupiah), yang mempunyai kekuatan
yang sama dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.