Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN SEWA MENYEWA

KENDARAAN ALAT BERAT

Nomor : …… /…… /VII/2020

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Tiga bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh telah dibuat dan
ditandantangani Perjanjian Sewa Menyewa kendaraan Alat Berat (selanjutnya disebut “Perjanjian” ) oleh
dan antara :

I. ARHAM, berkedudukan di Jl. Wayong II No. 14 Kendari, Sulawesi Tenggara Oleh karenanya
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama pribadi. (selanjutnya disebut “Pihak Pertama”)

II. AGUS, berkedudukan di Kendari oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama pribadi.
(selanjutnya disebut “Pihak Kedua”)

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan dengan ini menerangkan
terlebih dahulu :
a. Pihak pertama adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak dibidang jasa pertambangan yang
bermaksud menggunakan jasa pihak kedua untuk memenuhi kebutuhan kendaraan alat berat dari
pihak pertama yang siap pakai dalam pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan.
b. Pihak kedua adalah suatu perseroan komanditer yang bergerak dibidang penyewaan kendaraan alat
berat untuk membantu pihak pertama dalam melakukan kegiatan usahanya.
c. Bahwa dalam rangka melaksanakan hal tersebut, maka pihak pertama mengadakan kerjasama
dengan pihak kedua, dan pihak kedua menyatakan persetujuaan dan kesanggupanya untuk kerjasama
dengan pihak pertama

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, para pihak sepakat untuk terikat dalam perjanjian yang dilaksanakan
dengan ketentuan – ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
PENUNJUKKAN

1. Pihak pertama dengan ini menunjjuk pihak kedua sebagai pihak yang menyewakan dan mengelola
kendaraan alat berat jenis dan jumlah berikut ini :
1.1 Excavator Caterpillar 320GC Sebanyak 1 (satu) unit
1.2 Excavator Komatsu PC195 Sebanyak 1 (satu) unit

Kendaraan tersebut dibutuhkan untuk membantu pihak pertama dalam melakukan kegiatan usahanya dan
pihak kedua dengan ini menerima penunjukan tersebut. Semua kendaraan yang disediakan oleh pihak
kedua menurut perjanjian ini adalah kendaraan alat berat layak pakai (dinilai dengan physical inspection)
dan sesuai dengan kebutuhan pihak pertama.

2. Penunjukan tersebut diatas merupakan pokok perjanjian ini dan pihak kedua tidak diperbolehkan
mengalihkan penunjukan tersebut maupun segala hak dan kewajiban pihak kedua dalam perjanjian ini,
baik seluruhnya atau sebagian, kepda pihak lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari pihak pertama

Pasal 2
PENGGUNAAN /PEMAKAIAN ALAT

2.1 Alat Berat akan digunakan oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan pada kegiatan Penambangan
Nikel, di lokasi IUP Operasi PT. Kelompok Delapan Indonesia
2.2 Alat Berat hanya boleh dipergunakan oleh PIHAK PERTAMA untuk hal hal yang tidak bertentangan
dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2.3 Alat berat tersebut dipergunakan untuk hal- hal sebagaimana diatur dalam ayat (1) dari pasal ini, maka
akibat hukum yang timbul atas penyalahgunaan Alat berat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA dan oleh karenanya PIHAK PERTAMA membebaskan PIHAK KEDUA dari
segala tuntutan maupun gugatan dari pihak manapun juga sebagai akibat dari penyalahgunaan tersebut.

Pasal 3
HARGA DAN KETENTUAN SEWA

Pajak dan harga / nilai kontrak yang disepakati dan berlaku selama perjanjian dan tanpa perubahan adalah
sebesar

No. Uraian Harga Satuan Keterangan

Hours Cut off perbulan minimal


1 Excavator CAT 320 Rp 240.000,00
meter charge 200 HM per bulan

3.1 Harga tersebut diatas adalah harga yang tetap dan mengikat selama masa kontrak. Harga tersebut diatas
belum termasuk perpajakan yang berlaku di Negara republik Indonesia yang dibayarkan oleh masing –
masing pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.2 Biaya sewa menyewa dihitung dengan sistem bulanan. Harga sewa per satu unit Excavator, Rp
48,000,000,- / bulan (minimum pemakaian 200 jam). Harga sewa sudah termasuk Operator,
Maintenanance dan Service berkala.
3.3 Pembayaran atas unit sewa dilakukan setiap awal bulan untuk periode 1 – 30 hari kerja.
3.4 Harga sudah termasuk PPH 2% dan belum termasuk PPN 10%.
3.5 PIHAK PERTAMA akan membayar untuk jasa Lembur Operator sesuai yang berlaku di lokasi pihak
pertama diatas jam normal atau sesuai kesepakatan antara operator dengan personil lapangan PIHAK
PERTAMA.
3.6 PIHAK PERTAMA akan membayar biaya untuk Mobilisasi masing – masing unit. PIHAK KEDUA
akan mengatur proses pengangkutan alat dari dan ke lokasi kerja.
3.7 Jika terjadi standby alat yang mengakibatkan tidak beroperasinya kegiatan dikarenakan rusaknya alat
Lebih dari satu hari lamanya maka waktu / masa sewa akan ditambahkan sesuai dengan jumlah hari
selama unit tersebut tidak beroperasi.
3.8 Standby alat akan tetap diperhitungkan sebagai jam kerja efektif dengan kondisi apabila terjadi
ketidaksiapan lahan kerja, masalah internal PIHAK PERTAMA atau karena factor cuaca sementara alat
dalam kondisi standby baik sehingga PIHAK KEDUA akan memperhitungkan dalam jam sewa alat
minimal per bulan.
3.9Dalam masa sewa apabila jam kerja efektif penyewaan telah melewati pemakaian minimum 200 jam,
PIHAK KEDUA akan memperhitungkan sebagai over time dan akan diperhitungkan dalam tagihan yang
dibuat oleh PIHAK KEDUA untuk diajukan sebagai pembayaran tambahan dalam satu kali penagihan
kepada PIHAK PERTAMA

PASAL 4
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

4.1Mobilisasi alat dari workshop PIHAK PERTAMA ke lokasi pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp 7.000.000,- /
unit menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA dan dibayarkan terlebih dahulu sebelum dimobilisasi.
4.2Demobilisasi alat dari lokasi pelaksanaan pekerjaan ke workshop PIHAK KEDUA sebesar Rp 7.000.000,- /
unit menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA dan dibayarkan paling lambat 12 (dua belas) hari
sebelum kontrak berakhir.

PASAL 5
ASURANSI
5.1Asuransi alat dengan kondisi ALL RISK saat mobilisasi dan demobilisasi menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA
5.2Asuransi alat dengan kondisi ALL RISK selama berada dilokasi pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung
jawab PIHAK PERTAMA

PASAL 6
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

6.1 Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA


a. Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp 48,000,000,- / bulan untuk 200 jam
per unit alat yang disewa dari PIHAK KEDUA.
b. Menjaga keamanan alat selama berada dilokasi pelaksanaan pekerjaan.
c. Tidak memindah tangankan / meminjamkan alat tersebut kepada pihak lain selama masa perjanjian
ini.
d. Menjaga dan mengatur operasional peralatan sesuai kemampuan, kapasitas dan spesifikasi teknis
peralatan
e. Menyampaikan secara lisan dan tertulis mengenai kerusakan peralatan
f. Meyiapkan Akomodasi (tempat tinggal dan makan) untuk Operator dan Mekanik PIHAK KEDUA.
g. Menjaga keamanan/kelengkapan alat selama berada di lokasi PIHAK PERTAMA.
h. Menyiapkan workshop untuk tempat perbaikan dan sevice berkala yang akan dilakukan oleh
PIHAK KEDUA
6.2 Tugas dan Tanggung Jawab PIHAK KEDUA
a. Menyediakan alat berat dengan kondisi baik dan siap dioperasi selama masa sewa dengan kondisi
peralatan 85%
b. Menyiapkan Tenaga Operator yang berkompoten untuk mengoperasikan alat sesuai yang
dipersyaratkan PIHAK PERTAMA
c. Menyiapkan Tenaga Mekanik untuk kebutuhan Maintenance & Service
d. Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) standar meliputi : Safety Helmet, Safety Shoe, Gloves,
Googles, Rompi
e. Untuk kerusakan alat yang harus dilakukan penggantian parts, maka akan dilakukan paling lama 5
(lima) hari kerja dari tanggal awal kerusakan, dan untuk kerusakan alat yang tidak bisa diselesaikan
dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja, maka PIHAK KEDUA wajib segera menyampaikan jangka
waktu perbaikan kepada PIHAK PERTAMA
f. Mengatur mekanisme jadwal pemberangkatan, periode maintenance & Service

Pasal 7
JANGKA WAKTU KONTRAK SEWA

7.1 Durasi mulai kontrak akan disesuaikan dengan tanggal berita acara serah terima alat di lokasi atau setelah
komisioning.
7.2 Jangka waktu sewa dapat dipenpanjang dengan membuat addendum kontrak oleh PIHAK KEDUA
setelah PIHAK PERTAMA membertitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA paling lambat 2
(dua) minggu sebelum periode sewa berakhir dan atas persetujuan PARA PIHAK.

Pasal 8
MEKANISME DAN CARA PEMBAYARAN

8.1 PIHAK KEDUA Menerima pembayaran sebesar 100% untuk biaya sewa serta biaya mobilisasi setelah
invoice diterima PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA dapat menerbitkan invoice pembayaran di
setiap tanggal 30 / Akhir bulan berjalan, pembayaran dibayarkan berdasarkan tagihan bulanan secara
tunai / transfer ke rekening :
Nama :
Bank :
Nomor Rekening :

Pasal 9
KETENTUAN LAINYA

9.1 Alat berat sudah harus siap di mobilisasi paling lambat 5 (lima) hari setelah perjanjian ini ditanda tangani
dan PIHAK KEDUA telah menerima pembayaran Mobilisasi dari PIHAK PERTAMA.
9.2 Kehilangan sebahagian atau keseluruhan atau kerusakan (yang disebabkan karena kerusuhan, pencurian
dan lain-lain diluar kerusakan normal) selama berada dilokasi PIHAK PERTAMA adalah tanggung
jawab PIHAK PERTAMA. Sedangkan kehilangan sebahagian atau keseluruhan atau kerusakan yang
terjadi selama perjalanan dari dan ke lokasi PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini berakhir apabila :


10.1 Jangka waktu perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 6 telah selesai.
10.2 Salah satu pihak menghendaki perjanjian ini berakhir walaupun jangka waktu perjanjian
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 belum selesai dengan memberitahukan dan disepakati oleh pihak
lainnya.

Pasal 11
FORCE MAJEURE

11.1 Yang dimaksud dengan force majeur adalah : keadaan perang, pemberontakan, ledakan, bencana
alam dan Lain-lain diluar kekuatan manusiawi, termasuk peraturan pemerintah mengenai keadaan
darurat Negara.
11.2 Dalam hal force majeure, maka pihak yang terkena force majeure harus memberitahukan kepada
ihak lainnya secara tertulis selambat – lambatnya dalam waktu 1 (satu) miggu dihtung sejak
terjadinya force majeure tersebut

Pasal 12
PENYELESAIAN SENGKETA

12.1 Para pihak sepakat bahwa setiap sengketa yang terjadi karena atau dalam kaitannya dengan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
12.2 Mengenai perjanjian ini dan pelaksanaannya, juga penyelesaian masalah para pihak memilih
kedudukan hukum yang umum dan tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri Makassar.
12.3 Demikian para pihak telah menandatangani Surat Perjanjian rangkap 2 (dua) pada hari dan tanggal
sebagaimana disebut di atas, dan selanjutnya para pihak akan mendapatkan 1 (satu) naskah asli dari
perjanjian ini.

Pasal 13
ADDENDUM

Hal – hal yang belum diatur dalam perjanjian ini apabila diperlukan, maka akan dibuat pasal tambahan /
addendum sesuai dengan kesepakatan bersama yang ditanda tangani PARA PIHAK addendum terakhir atau
terbaru lebih mengikat dari dokumen sebelumnya.
PARA PIHAK yang bersagkutan telah menandatangani perjanjian ini atas nama masing – masing diatas
kertas bermaterai Rp 6,000,- dalam 2 (dua) rangkap yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang
sama, pada tanggal, bulan dan tahun seperti yang tercantum diatas.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

AGUS ARHAM

Anda mungkin juga menyukai