Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN SEWA ALAT

DUMP TRUCK
No : 011/BCS/IX/2023

Perjanjian Sewa Alat No: 011/BCS/IX/2023 (Selanjutnya disebut “Perjanjian Sewa”) dibuat pada hari ini, Senin
tanggal 11 bulan September tahun dua ribu dua puluh tiga (11-9-2023) bertempat di Jakarta telah dibuat,
disepakati dan ditandatangani oleh dan antara:

PT. INTI AMANAH SULAWESI

Suatu Perusahaan yang sah berdasarkan Hukum Indonesia berkedudukan di JL Letjen A Nasution No 3 Lantai
2 Kel Kambu Kec Kambu Kendari dalam hal ini di wakili oleh Sdr. Dedy Wahyudi selaku Direktur Utama PT.
INTI AMANAH SULAWESI, oleh karena itu sah bertindak atas nama Perusahaan

Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

PT. BERLIAN CAHAYA SENTOSA

Suatu Perusahaan yang sah berdasarkan Hukum Indonesia berkedudukan di Gedung Grand Slipi, Jakarta yang
dalam hal ini di wakili oleh ALDINO RAMASYAH selaku Direktur Utama PT. Berlian Cahaya Sentosa, oleh
karena itu sah bertindak atas nama perusahaan ;

Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Para Pihak sepakat membuat perjanjian sewa alat dengan klausul-klausul sebagai berikut:

Pasal 1
PENGERTIAN DAN ISTILAH

Beberapa istilah dalam perjanjian ini dijelaskan sebagai berikut:


1. Sewa adalah perjanjian dimana pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberikan kenikmatan suatu
barang kepada pihak yang lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi
oleh pihak tersebut.
2. Tersewa adalah Pihak Pertama, yakni pihak yang memiliki alat sebagaimana pasal 2 ayat 1 perjanjian ini
dan berhak untuk menyewakan kendaraan tersebut.
3. Penyewa adalah Pihak Kedua selaku pihak yang menyewa alat milik Tersewa, yang memiliki kewajiban
membayar uang sewa sebagaimana pasal 3 ayat 1 perjanjian ini.
4. Alat adalah berupa Dump Truck 10 Roda merk Hino dan Fuso tahun 2020 up.
5. Harga sewa adalah harga yang harus dibayar oleh Penyewa kepada Tersewa yang terhitung dalam harga
per bulan sewa.
6. Masa sewa adalah jumlah bulan dilakukannya sewa oleh Penyewa.
7. Berita Acara Serah Terima (BAST) Alat berarti jumlah dokumen yang ditandatangani oleh Para Pihak bahwa
alat yang telah diserahterimakan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Sewa.
8. Hari Kerja yaitu hari dimana bank beroperasi melakukan perdagangan di Jakarta, Indonesia yakni Hari
Senin sampai dengan Hari Jumat (tidak termasuk Hari Sabtu dan Hari Minggu) atau hari libur nasional
Negara Republik Indonesia.

9. Total pembayaran adalah jumlah pembayaran yang harus dibayarkan oleh Penyewa berdasarkan jumlah
masa sewa.

Pasal 2
STATUS PEMILIKAN ALAT

(1) PIHAK PERTAMA adalah pemilik sah atas alat berupa Dump Truck 10 roda
(2) PIHAK PERTAMA berkedudukan sebagai Tersewa, sedangkan PIHAK KEDUA berkedudukan sebagai
Penyewa.

Pasal 3
LINGKUP PEKERJAAN

(1). PIHAK PERTAMA menyewakan alat kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menyanggupi untuk
mempergunakan alat milik PIHAK PERTAMA untuk digunakan dalam pekerjaan penambangan yang
lokasinya terletak di desa lameruru IUP PT. Sumber Bumi Putera Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi
Tenggara
(2). Lingkup pekerjaan sewa alat meliputi :

No. Jenis Jumlah Unit Periode Sewa


1. Dump Truck 10 Roda 5 4 bulan

Pasal 4
KONDISI ALAT

(1). PIHAK PERTAMA menjamin bahwa alat yang disewakan kepada PIHAK KEDUA berada
dalam keadaan baik dan layak jalan, memiliki dokumen alat berat yang dimaksud yang
sah dan lengkap serta siap digunakan oleh PIHAK KEDUA.
(2). PIHAK PERTAMA menjamin bahwa alat sebagaimana pasal 3 ayat (2) diatas tidak dalam
status sengketa dengan pihak lain, dan tidak pula berada dalam status sita (baik perdata,
pidana maupun kepailitan).
Pasal 5
Jenis dan Harga Sewa

(1). Harga satuan sewa dan detail yang dimaksud dalam Perjanjian Sewa ini adalah sebagai
berikut:
Harga Sewa Per Jumlah
No. Jenis Total
bulan Unit
Dump
1. Truck 10 Rp. 50.000.000,- 5 Rp. 250.000.000,-
roda

(2). Harga sewa adalah bersifat Fixed Unit Price. Harga Sewa sudah termasuk keuntungan
danoverhead PIHAK PERTAMA tetapi belum termasuk mobilisasi dan demobilisasi alat, makanan
dan mess (termasuk mekanik, helper, tyreman dan pengawas), serta bahan bakar minyak (BBM)
operasional. Full maintenancemenjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

Pasal 6

Stand by alat akan tetap diperhitungkan sebagai jam kerja efektif dengan kondisi apabila terjadi ketidaksiapan
lahan kerja, masalah internal PIHAK KEDUA atau karena faktor cuaca sedangkan alat dalam keadaan baik, hal
mana perhitungannya didasarkan pada jam kerja minimum perbulan.

Pasal 7

(1). Tidak ada tuntutan yang dapat disetujui oleh PIHAK PERTAMA untuk perubahan Nilai Kontrak Sewa
maupun perubahan harga satuan alat yang disebabkan oleh perbedaan antara keadaan sebenarnya
yang dihadapi PIHAK KEDUA dengan keadaan yang diantisipasi atau diasumsikan oleh PIHAK KEDUA
dalam penawarannya ataupun pelaksanaannya.
(2). Nilai Kontrak Sewa dan Harga Satuan Sewa alat tidak akan berubah kecuali disepakati bersama oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam hal terjadinya perubahan yang diinstruksikan/disampaikan oleh
PIHAK PERTAMA secara tertulis.

Pasal 8

1. Setiap Dump Truck akan digunakan wajib dilakukan pengecekan rutin tiap hari (P2H) oleh PIHAK
PERTAMA
2. Pekerja wajib menggunakan alat perlindungan diri (APD) yang disiapkan oleh PIHAK PERTAMAbB
selama jam operasi
3. Pengawas PIHAK PERTAMA berhak menghentikan kegiatan jika prosedur kerja belum dilakukan dengan
baik, demi mendukung program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
4. TIAP PIHAK wajib mengontrol setiap kegiatan dump truck dan pekerja didalam lokasi kerja selama jam
operasi
5. Jika terjadi kerusakan alat atau Break Down, maka hari kerja unit akan di gantikan pada hari kerja
berikutnya dengan tetap mempertimbangkan jam kerja maksimal unit.

Pasal 9
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

(1). Sebelum mobilisasi alat, akan dilakukan inspeksi bersama atas alat, oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dan jika dipandang perlu, dapat melibatkan Pemilik Pekerjaan.
(2). Mobilisasi dan alat dari workshop PIHAK PERTAMA ke site lokasi pelaksanaan pekerjaan
ditetapkan :

No. Jenis Biaya Mobilisasi / unit


1. Dump Truck

(3). Mobilisasi alat sesuai ketetapan harga per unit adalah menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA dan
dibayarkan terlebih dahulu sebelum mobilisasi.

Pasal 10
JANGKA WAKTU SEWA

(1). Jangka waktu sewa adalah secara bulanan selama 4 (empat) bulan, terhitung sejak diterimanya alat
dilokasi pekerjaan PIHAK KEDUA, dengan ketentuan waktu pelaksanaan sewa dihitung sejak tanggal
Berita Acara serah terima alat di lokasi pekerjaan PIHAK KEDUA.
(2). Jangka waktu sewa alat dapat diperpanjang melalui adendum Perjanjian Sewa Alat, setelah PIHAK KEDUA
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 2 (dua) minggu sebelum jangka
waktu sewa berakhir, dan pemberitahuan tersebut disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 11
TATA CARA PEMBAYARAN

(1). Harga Sewa akan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan
tagihan/invoice bulanan dari PIHAK PERTAMA yang akan diajukan setiap bulan berjalan dengan
dilampirkan Berita Acara Penggunaan Kendaraan (Alat) dan akan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah
invoice dan dokumen pendukung diterima secara lengkap dan benar oleh PIHAK KEDUA.
(2). Setiap tagihan dari PIHAK PERTAMA harus mencantumkan dan/atau melampirkan dokumen
pendukung,berupa :
a. Nomor dan tanggal tagihan ;
b. Nama Bank serta Pemilik dan Nomor Rekening Pihak Kedua yang terdaftar pada PIHAK
PERTAMA sesuai dengan Perjanjian ini ;
c. Jumlah kewajiban perpajakan PIHAK KEDUA, termasuk PPh, PPN, dan lain-lain ;
d. E-Faktur Pajak ;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PIHAK KEDUA (jika ada) dan meterai ;
f. Potongan, Finalti, tahapan pembayaran pekerjaan atau pertimbangan lainnya (jika ada) ;
g. Nama dan alamat PIHAK KEDUA.

(3). Pembayaran atas tagihan akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui
transfer ke Rekening PIHAK PERTAMA, sebagai berikut :

Nama Bank :
No. Rekening :
Pemilik Rekening :

Pasal 12
HAK DAN KEWAJIBAN

(1). Bahwa dalam Perjanjian Sewa Alat ini maka PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran
harga sewa alat sesuai nilai kontrak berdasarkan harga satuan, dari PIHAK KEDUA, dan berhak
pula menerima biaya mobilisasi serta demobilisasi alat dari PIHAK KEDUA.
(2). Bahwa dalam Perjanjian Sewa Alat ini maka PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Menyediakan alat dengan kondisi baik dan siap dioperasikan termasuk surat-surat alat
(kondisi alat 85%) ;
b. Menyediakan dokumen-dokumen pendukung lainnya ;
c. Menyediakan Driver yang mempunyai keahlian seperti yang di persyaratkan PIHAK KEDUA ;
e. Melaporkan dan meminta izin pada pelaksana dilapangan sebelum dan sesudah
melaksanakan pekerjaan ;
f. Melaporkan pekerja (driver)ke Dinas Tenaga Kerja dan biaya yang timbul menjadi
tanggungjawab PIHAK PERTAMA.

Pasal 13

(1). Bahwa dalam Perjanjian Sewa Alat ini maka PIHAK KEDUA berhak untuk menggunakan alat
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 3 ayat (2) perjanjian Sewa Alat ini dengan sebaik-
baiknya dan dengan tujuan yang tidak melanggar/melawan hukum, serta digunakan ditempat
pekerjaan PIHAK KEDUA.
(2). Bahwa dalam Perjanjian Sewa Alat ini maka PIHAK KEDUA berkewajiban :
a. Melakukan pembayaran harga sewa alat sesuai nilai kontrak berdasarkan harga satuan,
kepada PIHAK PERTAMA, dan berkewajiban pula membayar biaya mobilisasi serta
demobilisasi alat kepada PIHAK PERTAMA ;
b. Menyediakan legalitas dokumen yang berhubungan dengan tempat pekerjaan ;
c. Menjaga keamanan alat selama berada di lokasi pelaksanaan pekerjaan ;
d. Tidak memindahtangankan alat tersebut kepada Pihak Lain selama masa Perjanjian Sewa
Alat ini berjalan ;
e. Menjaga dan mengatur operasional peralatan sesuai kemampuan, kapasitas dan spesifikasi
teknis pekerjaan ;
f. Menyampaikan secara lisan dan tertulis mengenai kerusakan alat ;
g. Menyedikan tempat (Akomodasi) bagi Supervisor serta Mekanik PIHAK PERTAMA ;
h. Menyediakan lahan workshop peralatan dan permobilan.

Pasal 14
TANGGUNG JAWAB PENGGANTIAN ALAT

Bahwa jika terjadi hal yang tidak diinginkan, menyangkut perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
PIHAK KEDUA, ataupun menyangkut legalitas lokasi pekerjaan PIHAK KEDUA, yang menimbulkan kerugian
bagi PIHAK PERTAMA berupa penyitaan atau perampasan alat oleh negara, maka PIHAK KEDUA
bertanggungjawab mengganti alat milik PIHAK PERTAMA.

Pasal 15

(1). PIHAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan alat sebagaimana dimaksud pasal 15 ayat (2) huruf
d perjanjian sewa ini kepada pihak lain dengan cara menjual, menyewakan, menghibahkan,
menghadiahkan, meminjamkan, menggadaikan, membebani kendaraan dengan jaminan
fidusia, dan pengalihan dengan cara apapun.
(2). Pengalihan dengan cara apapun atas alat yang disewakan sesuai perjanjian sewa ini merupakan
tindak pidana penggelapan dan/atau penipuan, serta tindak pidana lain yang terkait.
(3). Kerugian yang diderita oleh PIHAK PERTAMA atas perbuatan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUAsebagaimana dimaksud Pasal17 ayat (1) dan (2) diatas, baik yang bersifat materiil
(kerugian berupa harga alat, denda keterlambatan, biaya perkara), potensial maupun immateriil
(4) menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan tagihan
kepada PIHAK KEDUA atas ketentuan pasal 17 ayat (3) diatas, dan tagihan tersebut merupakan piutang
bagi PIHAK PERTAMA, serta utang bagi PIHAK KEDUA.

Pasal 16
FORCE MAJEURE

(1). Force Majeure yang dimaksud adalah dalam hal terjadi keadaan perang, pemberontakan,
kerusuhan, huru hara, blokade, ledakan, kebakaran, bencana alam dan adanya perubahan
kebijaksanaan pemerintah yang mana peristiwa tersebut diluar kemampuan pihak yang terkena
untuk mengatasinya sehingga mengakibatkan tertunda, terlambat, terhalanginya pihak terkena
force majeure untuk melaksanakan kewajibannya tepat waktu sesuai perjanjian ini.
(2). Pihak yang terkena force majeure harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis
selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu dihitung sejak terjadinya force majeure.

Pasal 17
HUKUM YANG BERLAKU DAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1). Segala ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Sewa ini diberlakukan menurut Hukum
Indonesia.
(2) Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah
untukmufakat, kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikannya secara hukum dan kedua
belah pihak telah sepakat untuk memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makassar. Bahwa atas Putusan Pengadilan Negeri Makassar,
maka kedua belah pihak menyatakan menerima dan tanpa melakukan upaya hukum dalam
bentuk apapun.

Pasal 18

Segala kelengkapan dokumen perizinan dari pemerintah dan segala aspek hukum lainnya yang berkaitan
dengan bidang usaha serta lokasi pekerjaan PIHAK KEDUA menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA dan
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan hukum akibat kelalaian PIHAK KEDUA dalam pemenuhan
kewajiban perizinannya.

Pasal 19
BATAS TANGGUNG JAWAB

(1). Tanpa mengesampingkan segala ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Sewa ini, tidak ada satu
pihakpun dalam perjanjian yang bertanggungjawab atas segala bentuk kehilangan turutan atau
kerusakan turutan (consequential damage) yang timbul akibat kerusakan atau kehilangan yang diderita
oleh pihak manapun dalam perjanjian ini.
(2). Consequential damage yang dimaksudkan dalam ayat (2) Perjanjian Sewa ini adalah setiap kerusakan,
kerugian atau yang terjadi bukan dari akibat perbuatan langsung dan seketika suatu pihak, namun
hanya merupakan beberapa konsekuensi atau akibat dari terjadinya perbuatan tersebut.
(3). Ketentuan pasal ini akan tetap berlaku walaupun perjanjian ini telah berakhir;
Pasal 20
Korespondensi
(1). Segala komunikasi atau pemberitahuan dan surat menyurat (termasuk tidak terbatas pada surat
menyurat secara elektronik, seperti email, faksimili dan lain-lain) sehubungan dengan Perjanjian
Sewa ini, sedapat mungkin disampaikan ke alamat sebagai berikut :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

No Telfon : No Telfon : 0899-9327-193


Alamat Email : Alamat Email : sumberbumiputera09@gmail.com

Atau dapat ditujukan kepada alamat lainnya yang ditentukan oleh masing-masing pihak secara
tertulis.
(2). Semua bentuk korespondensi sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini, dianggap telah diterima,
jika :
a. Pada hari yang sama apabila korespondensi diserahkan langsung yang dibuktikan dengan tanda
tangan penerima pada buku pengantar surat (ekspedisi) atau tandaterima lain yang diterbitkan
oleh pengirim ;
b. Pada hari kerja ke-5 (lima) apabila korespondensi tersebut dikirimkan melalui pos dan/ atau kurir
yang dibuktikan dengan resi pengiriman pos/kurir tercatat ;
c. Pada hari yang sama apabila korespondensi dikirimkan melalui faksimili dengan hasil yang baik
yang diterima sampai dengan jam 17.00 wib ; dan
d. Pada hari kerja pertamaatau jam kerja pertama apabila hari atau jam penerimaan bukan hari
kerja atau jam kerja.
(3). Dalam hal terjadi perubahan alamat, sebagaimana diatur dalam ayat (1) pasal ini atau alamat
terakhir yang tercatat pada masing-masing pihak, perubahan tersebut harus diberitahukan secara
tertulis kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum perubahan alamat
dimaksud berlaku efektif. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka korespondensi
berdasarkan perjanjian sewa ini dianggap telah diberikan sebagaimana dengan dikirimkannya
pemberitahuan itu melalui elektronik, e-mail, faksimili, surat pos tercatat atau melalui perusahaan
ekspedisi (kurir) atau kurir internal yang ditujukan ke alamat sebagaimana diatur pada ayat (1) di
atas atau alamat terakhir yang diketahui / tercatat pada masing-masing pihak.

Pasal 23
PERUBAHAN PERJANJIAN

Setiap perubahan, penambahan atau pengurangan dari pasal-pasal dalam Perjanjian Sewa ini dan
perubahan-perubahannya yang ditandatangani oleh Para Pihak. Amandemen/Addendum terakhir atau
terbaru lebih mengikat dari dokumen sebelumnya.
Pasal 24

1. Sebelum ditandatangani, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah membaca, mencermati, dan
memahami segala klausul yang terdapat dapat perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan
oleh pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dimana Para Pihak telah memahami bahwa
perjanjian ini telah memenuhi syarat: sepakat, cakap, untuk hal tertentu dan kausa halal/sah secara
hukum.

Demikian perjanjian ini dibuat oleh kedua belah pihak, telah dibaca dan dipahami, PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA membubuhkan tanda tangan dalam perjanjian yang dibuat menjadi 2 (dua) rangkap, masing-
masing dibubuhi meterai yang cukup, sehingga memiliki kekuatan pembuktian yang sama bagi kedua belah
pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

DEDY WAHYUDI ALDINO RAMSYAH BAGUS S

Anda mungkin juga menyukai