Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN SEWA MENYEWA ALAT BERAT

Nomor : 01/PSMAB/VII/2019

Pada hari ini Senin, 01 Juli 2019 telah diadakan Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat antara :

1. Nama : MARDANI
Jabatan : Direktur
Perusahaan : CV. BINUANG MITRA MANDIRI
Alamat : Blok M No. 96 RT 02/01 Desa Pualamsari Binuang, Kab. Tapin Kalimantan Selatan 71183

Dalam perjanjian ini bertindak untuk dan atas nama CV. BINUANG MITRA MANDIRI. selanjutnya disebut
sebagai : Pemilik Alat atau PIHAK PERTAMA

2. Nama : BONAVENTURA
Jabatan : Supervis Lapangan
Perusahaan : Stockpile BMM Line 1/INKOPPOL
Alamat :

Dalam perjanjian ini bertindak sebagai Penyewa selanjutnya disebut sebagai : Penyewa alat atau PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut:


- Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan berbadan hukum/diri sendiri yang bergerak dibidang usaha Penyewaan
Alat Berat (Rental Heavy Equipment).
- Bahwa PIHAK KEDUA merupakan berbadan hukum/diri sendiri yang membutuhkan sewa Alat Berat.

PARA PIHAK tersebut diatas telah setuju dan sepakat untuk melakukan suatu perjanjian sewa menyewa Alat
(selanjutnya disebut dengan perjanjian) yang dalam perjanjian ini disebut sebagai objek perjanjian, dengan
ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP

Perjanjian ini mengatur pelaksanaan sewa menyewa alat berat yang disewakan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dengan ruang lingkup sebagai berikut :

1. Jenis / Type dan spesifikasi Alat Berat

Jml Unit Merk/Model Tahun Serial Number Sistem Sewa HM Awal Sewa
1 LOADER KOMATSU WA-450 Min 100 Jam/Bln 746.7
*add (Harga belum termasuk termasuk Premi Operator)

Premi Operator ditanggung PIHAK KEDUA senilai Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu) yang sudah di sepakati
dan diketahui oleh PARA PIHAK dan Operator yang bersangkutan.

2. Penggunaan dan Lokasi Pekerjaan Alat Berat Sewa

2.1 . PIHAK KEDUA akan menggunakan alat berat sewa untuk pekerjaan Lansir, Lambung, &
Loading Batubara di Stockpile. Dilokasi Stockpile BMM Line 1 Km. 92 Binuang, Kab Tapin,
Kalimantan Selatan.
2.2 . Apabila PIHAK KEDUA akan merubah lokasi atau penggunaan alat berat sewa, maka PIHAK
KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum PIHAK KEDUA merubah lokasi dan atau penggunaan alat berat sewa.
3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk memindah tangankan kontrak perjanjian ini dengan dalih apapun
kepada PIHAK KETIGA ataupun kepada Pihak lain tanpa seizin PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
TATA CARA PELAKSANAAN SEWA MENYEWA ALAT BERAT

1. PIHAK PERTAMA menyerahkan alat berat sewa untuk disewa oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima alat berat sewa dari PIHAK PERTAMA yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Alat
Berat Sewa dan Checklist Alat Berat.
2. PIHAK PERTAMA menugaskan minimal 1 (satu) orang operator untuk dapat bekerja 24 jam atau selama 2
shift dalam sehari atau sesuai dengan jam kerja normal PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA menugaskan dengan surat tugas operator alat berat untuk mengoperasikan alat berat
sewa dan operator tersebut tidak boleh digantikan oleh pihak manapun tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
4. Operator yang ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA, secara teknis dapat menghentikan pekerjaan apabila
kondisi lapangan dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan alat berat sewa maupun dirinya dan setujui
PIHAK KEDUA.
5. PIHAK PERTAMA menanggung semua biaya perbaikan/perawatan rutin alat berat sewa yang diperlukan
yang disebabkan oleh kemunduran fungsi dan atau kerusakan karena usia, baik yang dilakukan secara
periodik maupun insidentil, dan akan dilakukan di lokasi PIHAK KEDUA.
6. PIHAK PERTAMA akan melakukan service secara teratur yang termasuk keperluan oli, perbaikan kerusakan,
penggantian spare dan mekanik, sebagaimana perbaikan dan perawatan yang diakibatkan karena
pemakaian yang wajar. PIHAK PERTAMA Wajib menghubungi dan meminta ijin PIHAK KEDUA untuk
pengaturan perawatan atau pemeriksaan secara teratur dalam interval (Hours Meter).
7. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyediakan yaitu, makan 3 kali sehari, tempat tinggal/mess &
transportasi untuk operator serta petugas dari PIHAK PERTAMA yang ditugaskan ke lokasi kerja PIHAK
KEDUA.
8. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan BBM (Solar) dengan kualitas standar Pertamina untuk
mengoperasikan alat berat sewa dalam jumlah kuantitas yang mencukupi hingga dapat beroperasi sesuai
dengan masa perjanjian.
9. PIHAK KEDUA menjamin lokasi alat bekerja aman dan legal dan dapat dipertanggung jawabkan dan
menanggung seluruh biaya yang timbul atas suatu peristiwa penyitaan dari pihak ketiga/berwenang
dikarenakan kelalaian dan kesalahan PIHAK KEDUA selama masa sewa berlangsung.
10. PIHAK KEDUA wajib menggunakan alat berat sewa hanya untuk kepentingan pribadi atau perusahaan
sesuai dengan Perjanjian.
11. PIHAK KEDUA menjamin sepenuhnya alat berat sewa yang disewa dari PIHAK PERTAMA ditempatkan pada
situasi kerja yang aman dan kondusif, apabila terjadi kehilangan, kebakaran yg diakibatkan kelalaian PIHAK
KEDUA akan mengganti alat tersebut sesuai harga unit.
12. Bahwa PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keselamatan karyawan/petugas dari PIHAK PERTAMA yang
berada di lokasi pekerjaan PIHAK KEDUA sesuai perjanjian.
13. Jika terjadi kerusakan unit saat disewa, Kondisi Not Operating In Order (NOI), dimana kerusakan unit
tersebut TIDAK disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk
segera melakukan perbaikan akan kerusakan unit tersebut. Segala biaya yang timbul sepenuhnya akan
menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
14. Kondisi dimana alat berat tidak beroperasi dikarenakan TIDAK ADA operator yang menyebabkan PIHAK
KEDUA kehilangan waktu (hari) tertentu, maka PIHAK KEDUA berhak memotong invoice dari PIHAK
PERTAMA atau dengan penggantian hari sesuai dengan jumlah waktu (hari) yang terbuang sebagai ganti
rugi hari yang hilang karena tidak beroperasinya unit sewa tersebut.
15. PIHAK PERTAMA dapat meminta pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan cara/sistem
pembayaran yang ditetapkan dalam perjanjian.
16. Laporan harian operasi alat dibuat oleh operator dan ditanda tangani oleh Pengawas Kerja dari PIHAK
KEDUA atau atas nama penyewa alat.

PASAL 3
MASA BERLAKU PERJANJIAN

1. Masa berlaku perjanjian ini selama 6 (Enam) bulan terhitung tanggal kontrak, sesuai kesepakatan kedua
belah pihak.
2. Para Pihak sepakat bahwa jangka waktu perjanjian dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para
Pihak.
3. Jika PIHAK KEDUA akan memperpanjang perjanjian sewa menyewa alat berat, maka akan dibuat perjanjian
baru dengan syarat - syarat dan ketentuan – ketentuan yang disepakati oleh para pihak.

PASAL 4
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Bahwa pejanjian ini berakhir dengan sendirinya ketika masa sewa yang telah disepakati terlampaui.
2. PIHAK PERTAMA akan memberikan Surat Pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA tujuh hari sebelum
perjanjian berakhir.
3. Apabila PIHAK KEDUA dikemudian hari terbukti memberikan data legalitas yang dipalsukan.
4. Apabila PIHAK KEDUA terlibat pelanggaran hukum yang berlaku.
5. Dengan berakhirnya atau diakhirinya Perjanjian ini tidak menghapuskan tanggung jawab masing – masing
pihak sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini sehingga PARA PIHAK wajib melaksanakan segala hal
yang masih harus diselesaikan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini.
6. Untuk pengakhiran Perjanjian ini berdasarkan Perjanjian ini , PARA PIHAK dengan ini mengesampingkan
pasal 1266 dan 1267 Kitap Undang – Undang Hukum Perdata Indonesia , sehingga pengakhiran perjanjian
secara sah cukup dilakukan dengan pemberitahuan tertulis dari Para Pihak sebagaimana ditentukan dalam
pasal ini.

PASAL 5
BIAYA SEWA ALAT BERAT

1. Biaya sewa alat berat yang harus dibayar PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA adalah sebesar Minimum
100 jam/bln = Rp.35.000.000,-(Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) apabila melebihi 100 Jam
Pemakaian/bln akan dikenakan charge sebesar Rp 350.000,-/jam , Biaya tersebut tidak termasuk PPN.
2. Biaya Mobilitas & Demobilisasi di Tanggung Oleh PIHAK KEDUA dibayar dimuka sesuai kesepakatan yaitu
sebesar Rp 0,- (Enol Rupiah )

PASAL 6
CARA PEMBAYARAN

1. Sistem pembayaran adalah dibayar Dimuka setelah tandatangan kontrak


2. Pemakaian/ perhitungan alat adalah 30 hari Kalender dengan tanggal mulai sewa terhitung dari alat
sampai di lokasi workshop / lokasi kerja pihak kedua.
3. Pembayaran Bulan berikutnya sewa alat berat dilakukan di depan setiap bulannya setelah invoice
ditagihkan/diterbitkan oleh pihak pertama paling lambat 3 hari setelah invoice diterima , terhitung sejak
alat sampai dilokasi dan dijadikan mulai masa sewa alat tersebut
4. Terhitung sejak ditanda tanganinya surat perjanjian ini, maka segala macam pembayaran yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA akan dilakukan melalui transfer atau pemindahbukuan ke
rekening PIHAK PERTAMA yaitu:

BANK MANDIRI
Atas Nama : M. HASANUL ARIFIN
No rek : 031.00.0681127-0

PASAL 8
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan force majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian – kejadian yang terjadi diluar
kemampuan dan kekuasaan PARA PIHAK sehingga mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini, yaitu :
bencana alam, perang dan huru hara massa serta kebijakan pemerintah.
2. Dalam hal PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan kewajiban – kewajiban berdasarkan Perjanjian ini, baik
sebagian maupun keseluruhan karena terjadinya force majeure maka segala kegagalan atau keterlambatan
tersebut tidak dianggap sebagai kesalahan Para Pihak sehingga Para Pihak tidak dapat dikenakan sanksi
atau denda.
3. Dalam hal terjadi kejadian force majeure maka pihak yang mengalami keadaan force majeure berkewajiban
untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambat – lambatnya 2 x 24 jam terhitung
sejak terjadinya keadaan force majeure tersebut untuk diselesaikan secara musyawarah.
4. Apabila pihak yang mengalami keadaan force majeure tersebut lalai untuk memberitahukan kepada pihak
lainnya dalam kurun waktu sebagaimana ditentukan pada ayat (3) pasal ini, maka keadaan sebagaimana
pada ayat (2) tersebut diatas dianggap tidak pernah terjadi sehingga seluruh kerugian, resiko dan
konsekwensi yang mungkin timbul menjadi beban dan tanggung jawab pihak yang mengalami force
majeure.
5. Setelah berakhir atau dapat diatasinya keadaan force majeure , pihak yang mengalami force majeure wajib
segera melaksanakan kewajiban – kewajibannya yang tertunda.

PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Bahwa jika timbul perselisihan sebagai akibat dari tidak terlaksanakannya dengan baik isi dari Perjanjian ini dan
atau salah satu menafsirkan dalam hal pelaksanaannya. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan secara
musyawarah mufakat, jika tidak tercapai kesepakatan maka masing – masing pihak akan menyelesaikannya
melalui proses hukum di Pengadilan Negeri setempat.

PASAL 10
ADDENDUM

Hal – hal yang belum cukup diatur didalam isi Perjanjian ini, namun para pihak memandang perlu untuk
menambah aturan – aturan lain maka akan dibuat peraturan – peraturan tambahan yang tak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
serta tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup serta masing –
masing mempunyai nilai keaslian dan kekuatan hukum yang sama.

Binuang, 01 Juli 2019

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


CV. BINUANG MITRA MANDIRI BMM Line 1/INKOPPOL

MARDANI BONAVENTURA
Direktur Supervisi Lapangan

Anda mungkin juga menyukai