Anda di halaman 1dari 32

BATUAN

BEKU

(Igneous Rock)
01/03/2011 Am/03Batuan Beku 1
Batuan Beku dan Magmatisme
Magma, magmatisme, diferensiasi, asimilasi, dan
pembentukan batuan beku.
Diferensiasi dan asimilasi, kristalisasi mineral (Seri
Bowen) dan klasifikasi batuan beku.
Batuan beku dan pembekuan magma.
Susunan mineral dan pengelompokan batuan beku.
Tekstur batuan beku, batuan intrusi dan ekstrusi.
Bangun (struktur) batuan beku.
Vulkanisme dan pembentukan batuan vulkanik.
Magmatisme, vulkanisme dan bahan tambang.

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 2


Kelompok Batuan Penyusun Kerak Bumi
Bumi:
Inti
Mantel
Litosfer/kerak bumi:
 Batuan beku (igneous rocks)
 Batuan yang terbentuk karena pembekuan magma
 Terdiri dari sejumlah mineral dalam bentuk kristal maupun amorf
 Batuan endapan (sedimentary rocks)
 Batuan yang terbentuk karena pengendapan hasil pelapukan batuan yang
ada sebelumnya yang transporkan
 Terdiri dari fragmen batuan dan mineral
 Batuan malihan (metamorphic rocks)
 Batuan yang terbentuk karena perubahan (peninggian/peningkatan)
tekanan dan temperatur
 Terdiri dari mineral yang terbentuk karena proses malihan

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 3


Batuan Beku (Igneous Rock)
Pokok Bahasan:
Pengertian batuan beku
Pengertian magma
Diferensiasi dan asimilasi
Kristalisasi Seri Bowen
Klasifikasi (pengelompokan) batuan beku
Mineral penyusun batuan beku
Tekstur batuan beku
Bangun (struktur) tubuh batuan beku
Batuan beku dan bahan tambang

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 4


Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku:
batuan yang terjadi karena pembekuan magma
Batuan beku terdiri dari sejumlah mineral
tertentu (mineral pembentuk batuan) yang
jumlahnya akan menentukan nama batuan
Batuan beku juga disebut batuan terobosan
dalam (intrusive rocks) dan luar (extrusive
rocks)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 5


Pembentukan Batuan, Neptunis vs Plutonis
 Neptunism:
 Teori yang dianjurkan oleh A.G. Werner, bahwa batuan penyusun
kerak bumi terdiri dari bahan yang diendapkan secara bertahap
(berangsur) dan/atau pengkristalan dari air
 Neptunis

 Plutonism:
 Istilah umum untuk suatu fenomena yang bertalian dengan
pembentukan batuan pluton
 Konsep mengenai pembentukan (batuan) bumi yang berasal dari
pengerasan masa cair pijar (molten mass)
 Plutonis

 Batuan pluton (plutonic rocks): batuan yang terbentuk karena


pengerasan (pembekuan) masa cair pijar (magma).

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 6


Magma
 bahan batuan (rock materials) yang secara alamiah mudah
bergerak (mobile), yang terbentuk dalam Bumi yang mampu
menerobos (intrusi dan ekstrusi) batuan sekitarnya. Dari
magma tersebut batuan beku dianggap berasal sebagai akibat
dari pembekuan (solidification) dan proses terkait. Ia dapat
mengandung (atau tidak) fragmen kristal dan batuan dan/atau
fase gas (Bates dan Jackson, 1980).
Magma:
 suatu masa cair pijar
 temperatur > 600o C
 komponen/unsur kimia yang sangat kompleks: Si, Al, K, Na, Ca, Fe,
Mg, dls.
 bahan/zat terbang (volatile) dan gas
 Masa cair pijar ini biasanya terdapat jauh di perut bumi (dalam
dapur magma)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 7


Pembentukan Magma
Aliran Magmatis: magma memang sudah ada di dalam
bumi
Aliran Transformis: magma berasal dari peleburan
batuan

Tempat pembentukan magma:


Zona penunjaman (subduction zone)
Pusat pemekaran dasar samudera (mid-ocean
spreading center)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 8


Susunan magma

Magma asam:
SiO2 > 55%,
kekentalan (viskositas) tinggi,
zona tunjaman.
Magma basa:
SiO2 < 55%,
kekentalan rendah,
zona pemekaran dasar samudera.

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 9


Diferensiasi dan Asimilasi
 Diferensiasi (magma):
 proses berkembangnya (terjadinya) beberapa tipe batuan
beku dari sejenis magma yang sama.
 dalam pembekuan ini proses kristalisasi (penghabluran)
berlangsung secara berurutan, sesuai dengan sifat fisika
kimia magma itu sendiri, mineral yang mempunyai berat
jenis besar (mineral yang mengandung Fe-Mg) menghablur
lebih dulu.
 urutan kristalisasi berdasarkan seri Bowen (Bowen’s Series)
 Asimilasi (magma):
 proses pembekuan (penerobosan) magma yang disertai
percampuran/pertukaran unsur dari magma dengan batuan
sekitar (samping) yang diterobosnya.
 proses ini berlangsung ketika magma menerobos batuan
samping.
 pembentukan mineral2 skarn (garnet dan piroksen)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 10


Pengelompokan Batuan Beku
Dasar pengelompokan:
 Warna batuan:
 Menunjukkan jenis dan jumlah kelompok mineral yang
mempunyai warna terang atau gelap.
 kelompok batuan asam-menengah-basa.
 Susunan (komposisi) mineral:
 Jenis dan jumlah mineral pembentuk batuan tertentu.
 menentukan nama batuan.
 Tekstur batuan:
 Kenampakan fisik batuan (butiran atau kristal).
 menggambarkan tempat pembekuan atau pembentukan
batuan beku.

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 11


Warna Batuan
Warna batuan ditentukan oleh susunan atau jenis
mineral dan jumlahnya dalam batuan.
Kelompok mineral:
 Felsik (felsic, dari feldspar dan silica): kuarsa, felspar,
felspatoid, muskovit, korundum. Mineral felsik juga disebut
mineral terang (light minerals) atau lekokratik (leucocratic).
 Mafik (mafic, dari magnesium dan ferrum): semua jenis
mineral pembentuk batuan yang tidak termasuk ke dalam
mineral felsik (olivin, piroksen, dsb). Mineral mafik juga
disebut mineral gelap (dark) atau melanokratik
(melanocratic).
Kandungan mineral tersebut akan menentukan
indeks warna (color index) batuan.
01/03/2011 Am/03Batuan Beku 12
Kelompok Batuan Beku
Indeks warna batuan: angka yang menunjukkan
volume persen mineral mafik (gelap) dalam batuan.
 Terang (light color – leucocratic), indeks warna 0-30.
 Menengah (intermediate color – mesocratic), indeks warna
30-60.
 Gelap (dark color – melanocratic), indeks warna 60-100.
Kelompok batuan beku:
 batuan beku asam (acid igneous rock) – granit, riolit.
 batuan beku menengah (intermediate igneous rock) – diorit,
andesit.
 batuan beku basa (basic igneous rock) – gabro, basalt.
 batuan ultra basa (ultra basic igneous rocks) – peridotit,
dunit, piroksenit.

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 13


Susunan Mineral
Mineral Pembentuk Batuan (Rock forming minerals):
mineral yang keperiadaan dan jumlahnya dapat
menentukan nama batuan.
 Mineral utama (essential minerals): mineral yang
keterdapatannya dalam jumlah tertentu memberikan nama
dasar (root name) batuan (kuarsa, felspar, plagioklas,
piroksen, olivin);  granit, diorit, gabro, dsb.
 Mineral ikutan khas (characterizing accessory minerals):
mineral yang keperiadaannya dapat memberikan nama lain
atau nama turunan batuan (biotit, muskovit, hornblende,
piroksen);  granit biotit, diorit kuarsa, andesit hornblende
dsb.
 Mineral ikutan minor (minor accessory minerals): mineral
yang tidak mempengaruhi nama batuan.

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 14


Kelompok Berdasarkan Susunan Mineral
Batuan beku asam:
 Felspar > plagioklas, kuarsa cukup banyak: granit – riolit;
 Felspar ~ plagioklas, ada kuarsa: granodiorit – dasit
Batuan beku menengah:
 Plagioklas > felspar-K, kuarsa sedikit: diorit – andesit
Batuan beku basa:
 Plagioklas-Ca dominan, banyak mengandung olivin dan
piroksen: gabro – basalt
Batuan beku ultra basa:
 Sebagian besar piroksen dan olivin: batuan ultra basa
(peridotit, dunit, harzburgit)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 15


Pengelompokan Berdasarkan Tekstur
Tekstur:
 kenampakan fisik atau karakter umum batuan, termasuk
aspek geometri dan hubungan antarbutiran/kristal
Tekstur menggambarkan:
 ukuran butir
 bentuk butiran/kristal
 hubungan antarbutiran/kristal
Tekstur menunjukkan tempat pembekuan magma:
 di dalam (jauh) bumi (faneritik)
 di/dekat permukaan bumi (afanitik)
 di antaranya (porfiritik)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 16


Tekstur Batuan Beku

Faneritik (phaneritic): terdiri dari butiran


yang secara individu tampak dengan mata
telanjang
Porfiritik (porphyritic): terdiri dari butiran
berbagai macam ukuran relatif besar pada
masa dasar yang lebih halus dan seragam
Afanitik (aphanitic): terdiri dari butiran yang
secara individu tidak tampak dengan mata
telanjang

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 17


Kelompok Batuan Berdasarkan Tekstur
 Tekstur batuan beku menunjukkan tempat pembekuan magma
 Batuan beku dalam atau batuan terobosan (intrusive rock):
biasanya bertekstur faneritik, holokristalin, granular atau
ekigranular
 Misalnya: granit, granodiorit, diorit, gabro

 Batuan gang (antara): biasanya bertekstur porfir


 Misalnya: andesit porfir, diorit porfir

 Batuan beku luar atau batuan leleran (extrusive/effusive rock):


biasanya bertekstur afanitik atau gelas
 Misalnya: riolit, dasit, andesit, basalt

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 18


Penamaan Batuan Beku
 Nama batuan: membedakan batuan satu dengan lainnya.
 Pembedaan batuan satu dengan lainnya dapat didasarkan pada warna,
susunan mineral, dan tekstur.
 Warna batuan menunjukkan adanya perbedaan susunan mineral.
 Mineral penyusun batuan beku: felsic (terang) dan mafic (gelap).
 Berdasarkan susunan mineral terang (felsic) dan mineral gelap (femic):
batuan asam, menengah, dan basa/ultra basa.
 Susunan mineral pembentuk batuan: utama – felspar, plagioklas,
kuarsa, olivin, piroksen dan ikutan – biotit, muskovit, hornblende.
 Berdasarkan susunan mineral pembentuk batuan: granit-riolit, granodiorit-
dasit, diorit-andesit, gabro-basalt, ultrabasa.
 Tekstur menunjukkan kecepatan dan tempat pembekuan magma:
faneritik, porfiritik, dan afanitik.
 Berdasarkan tekstur: batuan terobosan (intrusive rocks) dan batuan leleran
(extrusive/effusive rocks).

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 19


Bangun (struktur) Batuan Beku
 Diskordan:
 suatu bentuk tubuh batuan beku yang memotong struktur umum (terutama
lapisan)
 Misalnya:
 batolit - biasanya mempunyai luas > 60 Km2
 stock - biasanya berukuran < 60 Km2
 retas (dike) - berbentuk pipih, lebar antara beberapa cm sampai beberapa
meter dan memanjang
 jenjang vulkanik (volcanic neck) - berbentuk tabung
 Konkordan:
 suatu bentuk tubuh batuan beku yang sejajar struktur
 Misalnya:
 sill - tubuh batuan beku yang terdapat membeku di antara lapisan
 lakolit - tubuh batuan beku yang membentuk kubah di antara dua lapisan
batuan
 lopolit - tubuh batuan yang membentuk cekung di antara dua lapisan

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 20


Jenis Batuan Beku
 Granit (Granite): batuan beku berwarna terang, sebagian besar
tersusun oleh K-felspar , kuarsa, dan sedikit plagioklas, berbutir
kasar.
 Riolit (Rhyolite): batuan beku berwarna terang berbutir halus.
 Granodiorit (Granodiorite): batuan berwarna terang mirip
granit, mineral utamanya terdiri dari K-felspar dan plagioklas,
berbutir kasar.
 Dasit (Dacite): batuan beku berwarna terang berbutir halus.
 Diorit (Diorite): batuan berwarna agak gelap, sebagian besar
tersusun oleh plagioklas, bebutir kasar.
 Andesit (Andesite): batuan beku berwarna abu-abu sampai
gelap, berbutir halus.
 Gabro (Gabbro): batuan beku berwarna gelap, sebagian besar
tersusun oleh piroksen dan/atau olivin, berbutir kasar.
 Basalt (Basalt): batuan beku berwarna gelap, berbutir halus.

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 21


Klasifikasi Batuan Beku

Tipe Batuan Batuan Kandungan


Susunan Kimia Suhu Kekentalan
Magma Vulkanik Plutonik Gas

SiO2: 45-55 %; Fe, 1000-


Basalt Basalt Gabro Mg, Ca, tinggi; K, Rendah Rendah
Na, rendah 1200oC

SiO2: 55-65 %; Fe, 800-


Andesit Andesit Diorit Mg, Ca, Na, K, Menengah Menengah
menengah 1000oC

SiO2: 65-75 %; Fe, 650-


Granit Riolit Granit Mg, Ca, rendah; K, Tinggi Tinggi
Na, tinggi 800oC

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 22


Klasifikasi Batuan Beku
Rosenbusch
 Tempat pembekuan: batuan terobosan, gang, leleran
 Struktur: granit (holokristalin), porfir, amorf
 Susunan mineral utama:
 Jenis felspar: ortoklas, plagioklas asam/basa, tanpa plagioklas
 Keberadaan kuarsa (ada/tidak ada)
 Kadar SiO2

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 23


Klasifikasi Batuan Beku
Russel B. Travis
 Mineral utama:
 perbandingan antara felspar-K dengan seluruh felspar
 jenis plagioklas (Na atau Ca)
 prosentase kuarsa (kurang/lebih dari 10%)
 Mineral ikutan:
 jenis mineral ikutan
 Tekstur:
 faneritik
 porfiritik
 afanitik

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 24


Tekstur Batuan Beku (Travis, 1955)

Tekstur batuan beku didasarkan pada:


Derajat pengkristalan (degree of crystallinity)
Ukuran butir (grain size)
Hubungan antar butir (grain relationships)
Derajat perkembangan wajah kristal pada butiran
(degree of crystal face development on grains)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 25


Tekstur Batuan Beku (Travis, 1955)
1. Berdasarkan derajat pengkristalan (degree of crystallinity)
 Holokristalin (holocrystalline) pada dasarnya semua berbentuk kristal
 Hipokristalin (hypocrystalline): sebagian terdiri dari gelas.
 Holohialin (holohyaline – glassy) pada dasarnya semua terdiri dari gelas

2. Berdasarkan ukuran butir (grain size)


 Faneritik (phaneritic): butiran tampak dengan mata telanjang
 Berbutir kasar (coarse grain) > 5 mm
 Berbutir menengah (medium grain) 1-5 mm
 Berbutir halus (fine grain) < 1 mm
 Afanitik (aphanitic): butiran tidak tampak dengan mata telanjang
 Mikrokristalin (microcrystalline) – terdiri dari butiran yang secara individu
tampak dengan mikroskup
 Kriptokristalin (cryptocrystalline) – terdiri dari butiran tidak tampak secara
individu tetapi pada dasarnya kristalin
 Gelas (glassy) – terdiri dari gelas (amorf)

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 26


Tekstur Batuan Beku (Travis, 1955)
3. Berdasarkan hubungan antar butir
 Granular (granular): terdiri dari butiran yang berdimensi hampir seimbang
 Ekigranular (equigranular): terdiri dari butiran berukuran hampir seragam
 Granitik (grantitic): terdiri dari butiran campuran antara anhedral dan
subhedral
 Porfiritik (porphyritic): terdiri dari butiran berbagai macam ukuran relatif
besar pada masa dasar yang lebih halus dan seragam
 Diabasik (diabasic): terdiri dari piroksen atau amfibol anhedral di antara
bekas-bekas plagioklas
 Ofitik (ophitic): terdiri dari bekas-bekas plagioklas yang terselubung dalam
piroksen
 Pegmatitik (pegmatitic): terdiri dari butiran atau kristal yang berukuran besar
dan pada umumnya lebih besar dari induknya
 Aplitik (aplitic-allotriomorphic granular, sugary): pada mumnya berbutir
halus dan seragam

Catatan: bila hanya terlihat di bawah mikroskup ditambah kata mikro

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 27


Tekstur Batuan Beku (Travis, 1955)
4. Tingkat perkembangan wajah kristal
 Istilah yang digunakan untuk butiran secara individu:
 Euhedral (idiomorphic, automorphic): hampir atau sama sekali
dibatasi oleh wajah kristal
 Subhedral: sebagian dibatasi oleh wajah kristal
 Anhedral (xenomorphic): sama sekali tidak dibatasi oleh wajah kristal

 Istilah yang digunakan untuk tekstur batuan beku


 Panidiomorphic: terutama terdiri dari butiran euhedral
 Hypidiomorphic (hypautomorphic): terdiri dari campuran
antara butiran anhedral dan subhedral dan/atau euhedral
 Allotriomorphic: terutama terdiri dari butiran anhedral

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 28


Tekstur Batuan Beku (Barker, 1983)

1. Derajat pengkristalan
Holocrystalline: semua terdiri dari bentuk kristal
Hypocrystalline: sebagian terdiri dari gelas
Hemihyaline: kristal dan gelas sama banyak
Hypohyaline: sebagian terdiri dari kristal
Holohyaline: semua terdiri dari gelas

2. Berdasarkan besar butir:


Afanitik: butiran tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
Faneritik: butiran atau kristalnya dapat dilihat tanpa bantuan alat
 Berbutir halus: < 1 mm
 Berbutir menengah: 1 – 5 mm
 Berbutir kasar: 5 – 30 mm
 Berbutir sangat kasar: > 30 mm

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 29


Jenis Khusus Batuan Beku
 Pegmatit (pegmatite): batuan beku yang biasanya kaya akan
kuarsa dan ortoklas, mengandung turmalin dan biotit,
berbentuk urat atau kantong (pocket) di dalam atau dekat
dengan batuan pluton. Mineral kuarsa dan ortoklas biasanya
membentuk butiran atau kristal yang berukuran besar atau
kasar. Batuan ini bersusunan asam.
 Aplit (aplite): batuan beku yang biasanya kaya akan kuarsa dan
ortoklas, mengandung turmalin dan biotit, berbentuk urat atau
retas (dike) di dalam atau dekat dengan batuan pluton. Berbeda
dengan pegmatit, aplit biasanya berbutir halus dan teksturnya
memperlihatkan butiran berukuran gula pasir (sugary). Batuan
ini bersusunan asam.
 Lamprofir (lamprophyre): batuan beku berbentuk retas (dike)
dan berwarna gelap, ditandai oleh mineral-mineral Fe-Mg, baik
yang berbentuk fenokris, euhedral maupun sebagai masa
dasarnya. Lamprofir bersusunan basa.
01/03/2011 Am/03Batuan Beku 30
Batuan Beku dan Endapan Bahan Galian
Proses pembekuan magma:
 pembekuan, larutan hidrotermal, metasomatik sentuh.

Proses ubahan batuan samping:


 indikator pemineralan.

Bahan galian logam:


 emas-perak, tembaga, seng, timbal, timah, besi, dsb.

Bahan galian industri/batuan:


 granit, andesit, pasir (gunungapi), dsb.
 belerang, batuapung, felspar, dsb.
01/03/2011 Am/03Batuan Beku 31
Cek dan ricek
 Jelaskan tentang batuan beku. Apa ciri khasnya?
 Apa yang dimaksud dengan magma? Ada berapa macam magma berdasarkan susunannya?
 Jelaskan tentang pengelompokan batuan beku. Apa yang menjadi dasar utama
pengelompokan batuan beku?
 Jelaskan tentang pengelompokan batuan beku berdasarkan susunan mineralnya. Berikan
contoh batuan beku berdasarkan susunan mineralnya.
 Apa yang dimaksud dengan batuan asam, menengah, basa, dan ultra basa?
 Apa yang dimaksud dengan indeks warna batuan? Jelaskan tentang jenis mineral yang
berpengaruh terhadap warna batuan.
 Apa yang dimaksud dengan mineral pembentuk batuan? Sebutkan dan jelaskan tentang
kelompok mineral pembentuk batuan.
 Jelaskan tentang tekstur batuan. Ada berapa macam tekstur batuan beku yang anda
ketahui? Apa hubungan antara tekstur dengan (letak) pembentukan batuan beku, jelaskan!
 Jelaskan tentang pengelompokan batuan beku berdasarkan teksturnya. Berikan contoh
masing2.
 Ada berapa macam bangun batuan beku? Jelaskan dan berikan contohnya.
 Apa yang dimaksud dengan diferensiasi dan asimilasi magma? Jelaskan tentang urutan
kristalisasi seri Bowen. Apa hubungannya dengan pengelompokan batuan beku?
 Berikan contoh batuan beku dalam (intrusi) dan batuan beku luar (estrusi). Pertanda apa
yang membedakan batuan beku dalam dan luar?
 Berikan contoh bahan tambang yang bertalian dengan batuan beku!

01/03/2011 Am/03Batuan Beku 32

Anda mungkin juga menyukai