Anda di halaman 1dari 6

KONTRAK SEWA ALAT BERAT

Nomor : ...............................................
Pada hari ini Sabtu, tanggal ........ , bulan ............ , tahun Dua ribu lima belas (...................),
kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1.

Mad Roynaldi, dalam hal ini bertindak selaku Project Manager dan karenanya untuk
dan atas nama PT. Brantas Abipraya (Persero) beralamat di Jl. DI Panjaitan Kav. 14 ,
Cipinang Cempedak Jatinegara , Jakarta Timur -13340 Tel.021-8516290, Fax:0218516095 , yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2.

.......................................................................................................................................
.............................................................................................................PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya bersama-sama dalam Kontrak Sewa Alat
Berat ini dapat disebut KEDUA BELAH PIHAK.
Dengan ini KEDUA BELAH PIHAK sepakat mengadakan Kontrak Sewa Menyewa Alat Berat
untuk
Pekerjaan
..........................................................................................,Kabupaten
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat antara PIHAK PERTAMA selaku pemilik Alat Berat dan
PIHAK KEDUA selaku penyewa, dengan syarat-syarat sebagai berikut :
PASAL 1
Jenis dan Biaya Sewa
1. PIHAK PERTAMA menyewakan sejumlah Alat Berat kepada PIHAK KEDUA dengan
perincian Jenis Alat Berat dan biaya sewa sebagai berikut :
No

Jenis

Merk/Type

Jumlah
Unit

Biaya Sewa / Unit (Min


Charge 200 HM / 30 Hari)

1.
2.
3.
2. Biaya sewa Alat Berat tersebut diatas adalah sbb :
Biaya sewa ALAT tersebut adalah Biaya Sewa Per Unit dengan minimum charge 200
HM per 30 hari dan apabila pemakaian lebih dari 200 HM per 30 hari, maka
kelebihannya akan diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: Jumlah
Kelebihan Jam diatas 200 HM x tarif sewa per jam sebesar :
1.
Ketentuan minimum charge 200 HM 30 hari artinya setiap hari mengandung
minimum charge 6,67 HM.
3. Pihak Pertama bertanggung jawab terhadap kewajiban Pajak Penghasilan (PPh pasal
23) atas penghasilan yang diterima dari Pihak Kedua terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan / disetujui bersama.
4. Pihak Kedua akan melakukan pemotongan pembayaran hasil kerja kepada Pihak
Pertama sesuai Undang-Undang, dan karenanya Pihak Kedua wajib menyetorkan Pph
Pasal 23 terhutang tersebut ke Kas Negara dan untuk itu Pihak Kedua wajib

menyerahkan Copy Bukti Setoran PPh Ps.23 dimaksud kepada Pihak Pertama paling
lambat 3 (tiga) hari setelah penyetoran ke Kas Negara dilakukan oleh Pihak Kedua.
5. Harga per jenis kerja belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) 10 % dan Pihak
Pertama wajib mengeluarkan Faktur Pajak atas setiap tagihan.
PASAL 2
Jangka Waktu
Jangka waktu penyewaan adalah .......( ....... ) bulan, terhitung sejak tanggal Serah Terima
Alat Berat. Apabila waktu penyewaan lebih dari ...... ( ...... ) bulan maka PIHAK PERTAMA
akan menerbitkan Addendum Kontrak untuk Perpanjangan jangka waktu penyewaan
tersebut. PIHAK KEDUA wajib menginformasikan kepada PIHAK PERTAMA apabila masa
sewa akan berakhir. Apabila setelah lewat dari jangka waktu penyewaan, PIHAK KEDUA
tidak memberitahu kapan masa sewa berakhir maka PIHAK PERTAMA berhak menarik
kembali Kendaraan yang dioperasikan
PASAL 3
Pembayaran Biaya Sewa
1. Biaya pemakaian sewa akan dihitung dan dilaporkan kepada PIHAK KEDUA pada setiap
akhir bulan pemakaian dan pembayarannya dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah PIHAK KEDUA menerima invoice yang dilengkapi Berita Acara Pemakaian asli
yang telah ditanda tangani oleh KEDUA BELAH PIHAK atau wakil yang ditunjuknya.
2. Pembayaran dengan Giro/ Cek baru sah apabila telah diuangkan/dipindahbukukan ke
rekening PIHAK PERTAMA dan pembayaran melalui transfer dapat ditujukan ke :
Bank ......................
a/n .....................................
No. Rek : ..............................
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran tersebut diatas,
maka PIHAK PERTAMA berhak menghentikan operasional unit atau menarik kembali
Kendaraan yang dioperasikan. Atas kerugian yang ditimbulkan atau tidak maka PIHAK
PERTAMA dibebaskan dari segala tuntutan. Selama masa penghentian operasional unit
tersebut, PIHAK KEDUA akan dikenakan biaya sewa sebesar 50% dari minimum
charge. Semua biaya yang berkaitan dengan pengangkutan Peralatan dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. Semua
hutang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pemakaian Alat
Berat tersebut diatas akan direalisasikan pembayarannya selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sejak penarikan alat berat tersebut.
PASAL 4
Penyerahan dan Pengembalian Alat Berat
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan peralatan tersebut dalam Pasal 1 kepada PIHAK
KEDUA di lokasi Project dan PIHAK KEDUA menerima peralatan tersebut dari PIHAK
PERTAMA dalam keadaan baik, lengkap dan siap pakai sesuai dengan spesifikasi teknis
dan fungsi Alat tersebut.
2. Setelah habis jangka waktu pekerjaan, PIHAK KEDUA harus mengembalikan Alat-alat
Berat bersangkutan di workshop PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik sesuai Berita
Acara Serah Terima.

PASAL 5

Biaya Pengangkutan Alat-alat Berat dan Asuransi


1. Mobilisasi Demobilisasi via tronton .........................................................................Unit
ditanggung oleh PIHAK KEDUA .
2. PIHAK KEDUA wajib mengkonfirmasikan kepada PIHAK PERTAMA dan
mengasuransikan unit sehubungan dengan pengoperasian unit yang beresiko tinggi,
antara lain dilahan gambut, rawa pantai, daerah rolling terjal, menyeberangi sungai,
melewati jembatan darurat dan resiko kebakaran hutan. Kelalaian dari hal tersebut
diatas merupakan tanggung jawab sepenuhnya PIHAK KEDUA.
PASAL 6
Penggunaan Alat Berat
1. PIHAK KEDUA dilarang memindah-tangankan atau menyewakan kembali Alat Berat
tersebut dalam Pasal 1 kepada PIHAK LAIN.
2. PIHAK KEDUA dilarang mengubah bentuk Alat Berat atau fungsi penggunaan Alat Berat
tersebut kecuali ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
3. Sebelum pengoperasian, mesin harus dihidupkan selama 10 (sepuluh) menit untuk
pemanasan, setelah pengoperasian 10 (sepuluh) menit kemudian mesin dimatikan,
PIHAK KEDUA berjanji akan menggunakan alat-alat berat dan mengerjakan lahan
sesuai dengan kemampuan dan spesifikasi alat alat berat.
PASAL 7
Operator dan Operator Cadangan
1. Operator dan Operator Cadangan untuk Alat Berat disediakan PIHAK PERTAMA.
2. Operator yang mendapat ijin lisan/tertulis dari PIHAK KEDUA harus melaporkan kepada
PIHAK PERTAMA, dan apabila tidak ada operator pengganti maka selama masa
operator tidak berada di tempat tidak akan diperhitungankan dalam minimum charge.
PASAL 8
Premi, Makan, Akomodasi Pemondokan
1. PIHAK KEDUA menanggung premi operator dan helper, makan dan akomodasi
pemondokan bagi Operator, Operator Cadangan, Helper, Mekanik serta Pengawas.
2. Premi Operator sebesar ...................../HM ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. Makan disediakan oleh PIHAK KEDUA atau dapat diganti dengan Uang Makan
sebesar Rp.50.000,-/hari/orang.

PASAL 9
Biaya Operasi dan Pemeliharaan
1. Ketentuan dan persyaratan dalam pemeliharaan Alat Berat harus sesuai dengan
petunjuk PIHAK PERTAMA.
2. Selama jangka waktu pengoperasian, biaya bahan bakar minyak dan pelumas (oli dan
cerbi/grease) ditanggung PIHAK KEDUA .
3. Perbaikan kerusakan Alat Berat, penggantian spare parts dalam pengoperasian
ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
4. Penggantian Spare parts dan biaya perbaikan akibat kelalaian PIHAK KEDUA,
kehilangan / pengrusakan yang terjadi di lapangan diluar waktu pengoperasian peralatan
ataupun akibat BBM yang terkontaminasi selama masa pengoperasian ditanggung

PIHAK KEDUA. Apabila BBM yang disediakan oleh PIHAK KEDUA adalah BBM kualitas
rendah dan menyebabkan interval penggantian filter solar alat berat lebih cepat dari
sewajarnya, maka PIHAK KEDUA wajib menganggung pengadaan filter tersebut.
5. PIHAK KEDUA diwajibkan menyediakan penjaga malam untuk setiap unit alat berat
selama beroperasi dilahan PIHAK KEDUA. Segala bentuk kehilangan spare parts
ataupun unit Alat Berat menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
6. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan mekanik untuk perawatan dan perbaikan Alat
Berat.
PASAL 10
Masa Kerusakan, Hujan dan Idle
1. Ketentuan perhitungan sewa untuk unit stand by karena kerusakan unit, operator sakit
atau operator tidak ada di lokasi maka :
a. Apabila Real pemakaian dalam 1 (satu) bulan > minimum charge berdasarkan hari
kerja x 6.67 HM/hari maka yang diperhitungkan adalah Real pemakaian.
b. Sebaliknya, apabila Real pemakaian dalam 1 (satu) bulan < minimum charge
berdasarkan hari kerja x 6.67 HM/hari maka yang diperhitungkan adalah minimum
charge tersebut.
c. Apabila realisasi pemakaian dalam 1 (satu) bulan < minimum charge dan diakibatkan
oleh kerusakan alat,operator tidak ada,ataupun akibat-akibat lain yang ditimbulkan
oleh PIHAK PERTAMA, maka yang akan diperhitungkan adalah jumlah terbesar
antara realisasi pemakaian dibanding dengan minimum charge proporsional setelah
dipotong kerusakan alat,operator tidak ada.
2.
Masa dimana Alat Berat tidak beroperasi karena hujan, putusnya solar (BBM) dan
masalah sosial menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA akan
mencharge 6.67 HM sehari dengan minimum charge 200 HM 30 hari.
3.
Masa dimana Alat Berat tidak beroperasi karena hari raya keagamaan, maka biaya
pemakaian pada masa tersebut, menjadi tanggungan KEDUA BELAH PIHAK.
Pasal 11
Force Majeure
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah bencana alam, kerusuhan sipil yang
disebabkan oleh keadaan politik, perubahan nilai mata uang yang ditetapkan oleh
pemerintah dan lain lain yang terjadi di lokasi kerja yang tidak dapat diatasi oleh
KEDUA BELAH PIHAK dan nyata-nyata mengganggu/menghambat jalannya pekerjaan
PIHAK KEDUA.
2. Apabila terjadi Force Majeure PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari segera
setelah terjadinya keadaan tersebut, dengan disertai bukti-bukti yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan.

PASAL 12
Pencatatan Laporan Pekerjaan
Laporan pekerjaan mencakup kegiatan dan jam pengoperasian Alat Berat yang dibuat oleh
PIHAK PERTAMA dan diperiksa/disetujui oleh petugas PIHAK KEDUA.

PASAL 13
Pengawasan
PIHAK PERTAMA/PIHAK KEDUA menunjuk seorang petugas atau wakil yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pengoperasian Alat Berat dan pengadministrasian Alat Berat
tersebut dalam Pasal 1.
PASAL 14
Keselamatan Kerja
1. PIHAK KEDUA wajib melakukan usaha-usaha agar terjamin keselamatan kerja di
lingkungannya dengan menyediakan antara lain: fasilitas pemadam kebakaran, alat-alat
pengaman dan obat-obatan P3K.
2. PIHAK KEDUA wajib menjamin keamanan dan keselamatan kerja Alat Berat dan
personil PIHAK PERTAMA di lokasi kerja PIHAK KEDUA. Segala masalah sosial yang
timbul sehubungan dengan belum selesainya pembebasan lahan kerja, Alat Berat
masuk ke areal tanah adat, dikenakan upacara adat setempat, masalah sosial lainnya
serta AMDAL yang menimbulkan tuntutan dari masyarakat setempat seperti penghentian
kerja atau penahanan Alat Berat ataupun operator menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
PASAL 15
Perselisihan
1. Perselisihan yang timbul antara KEDUA BELAH PIHAK akan diselesaikan secara
musyawarah untuk memperoleh mufakat.
2. Bila tidak tercapai mufakat persetujuan bersama dalam penyelesaian secara
musyawarah, maka KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya melalui
Pengadilan Negeri Pontianak.
PASAL 16
Domisili
KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk memilih kedudukan Hukum yang tetap (domisili)
bertempat di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pontianak.

PASAL 17
Penutup
1. Kontrak Sewa Alat Berat ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing ditandatangani
di atas meterai Rp. 6.000,- yang memiliki kekuatan hukum yang sama, dan berlaku sejak
tanggal ditandatanganinya oleh KEDUA BELAH PIHAK.
2. Dengan ditandatanganinya Kontrak Sewa Alat Berat ini oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA masing-masing diatas meterai Rp. 6.000,- maka keseluruhan ketentuan
yang tercantum di dalam pasal-pasal Kontrak Sewa Alat Berat ini dan seluruh ketentuan
di dalam dokumen-dokumen yang merupakan kesatuan serta bagian yang tidak
terpisahkan dengan Kontrak Sewa Alat Berat ini mempunyai kekuatan yang mengikat
dan berlaku sebagai undang-undang bagi KEDUA BELAH PIHAK.

Pontianak, 01 Agustus 2015


PIHAK KEDUA,

PIHAK PERTAMA

Anda mungkin juga menyukai