“BEDA BAHASA”
Kelompok 11
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KOMUNIKASI BEDA BAHASA
Pasien : “Waalaikumsalam”
Perawat : “ Saya perawat Sahruni yang akan merawat ibu pagi ini pukul 8.00 sampai pukul 14.00 siang nanti.
Bagaimana perasaannya sekarang ibu ?”
Anak pasien : “ Mama bilang baik-baikji tapi kakinya masih terasa sakit”
Perawat : “Jadi Ibu hanya menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi ya Pak?”
Perawat : “ Kalau begitu Pak, saya mau minta bantuannya untuk menerjemahkan apa yang akan saya sampaikan
nanti ke Ibu, karena saya juga kurang mengerti bahasa daerah. Bisa pak?”
Pasien : “Tiwi”
Perawat : “Ibu, kalau boleh tau kita tinggal sama siapa di rumah?”
Anak pasien : “ Kami masih tinggal serumah, jadi Ibu tinggal bersama anak, cucunya, dan suaminya”
Perawat : “Ibu, kenapa sampai kita dibawa ke rumah sakit, apa keluhannya?”
Pasien : “Mapeddi maneng aleleku, mapeddi aga ajeku yako jokka ka”
Anak pasien : “ Kakinya sakit suster, tidak bisa digerakkan kalau sakitnya kambuh lagi”
Anak pasien : “ Dia biasa rasakan kalau jalan, biasanya muncul di pagi hari”.
Perawat : “ Kalau sakit biasanya apa yang kita lakukan, supaya rasa sakitnya berkurang?”
Anak pasien : “Aga je ro biasa mak tominum yako mapeddi aje ta?”
Anak pasien : “Oh ero pura daun e dih, daun aga pesi asenna ero, daun sirih dih”
Anak pasien : “Kalau sakitnya kambuh lagi ibu biasa minum air daun siri yang direbus”
Anak pasien : “Iya, Ibu lebih suka minum obat-obat herbal dari pada dari dokter”
Perawat : “Tapi obat dari dokter yang diresepkan tadi sudah ada ?”
Anak pasien : “Engkana nangge pabbura pura yaleangki okko dokter e mak dih”
Perawat : “O.. sudah ada. Nah Obat yang dari dokter, kita harus minum secara teratur ya bu sesuai dengan
resepnya, mungkin nanti keluarga bisa membantu”
Anak pasien : “Isuroki minum wae pabburae makanja-kanja, pole okko dokter e”
Perawat : “ Kalau begitu, sekarang saya kembali ke ruangan perawat dulu. Saya akan kembali lagi kesini nanti
siang pukul 12:00 untuk mengukur tekanan darah ibu”
Anak pasien : “Mak laosi matu perawat e periksai tekanan darah ta toh, jadi tette seppulo dua engkasi matu perawat e”
Pasien : “Iya”