OLEH:
Pengukuran Pernapasan
Observasi pergerakan dada Menghitung pernapasan
klien
Kaji kedalaman dan ritme Agar perhitungan benar-benar akurat
respirasi selama 1 menit penuh
Pengukuran Nadi
Tentukan titik nadi yang akan Menentukan nadi yang tepat
dikaji
Tempatkan tiga jari tengah di Agar penekanannya tepat
atas titik nadi
Lakukan penghitungan nadi Untuk memperoleh hasil akurat
selama 1 menit
Pengukuran Tekanan Darah
Tentukan lokasi pengukuran Lokasi pengukuran yang tidak tepat
tekanan darah terbaik dapat menghasilkan amplifikasi
suara yang buruk sehingga hasil
pengukuran tidak tepat.
Pilih ukuran manset yang Manset yang terlalu kecil akan
sesuai mengakibatkan hasil pengukuran
yang tinggi, manset terlalu besar
mengakibatkan hasil pengukuran
rendah.
Minta klien untuk mengambil Mempertahankan kenyamanan klien
posisi duduk atau berbaring
Letakkan lengan atas klien Jika ekstremitas tidak disandarkan,
setinggi jantung, paha dalam klien akan mengalami aktivitas
keadaan lurus (sediakan isometrik yang meningkatkan
sandaran sesuai kebutuhan). tekanan diastolik. Duduk dengan
Jika duduk, instruksikan kaki menyilangkan kaki menyebabkan
klien untuk tetap rata pada peningkatan TD.
lantai tanpa bersila.
Buka pakaian pada area Memastikan pemasangan manset
pemasangan manset sudah tepat
Palpasi arteri brachialis Untuk penempatan manset
Tutup kunci pompa manset Agar udara yang dipompa tidak
keluar
Pembimbing
( )
ANALISA TINDAKAN
6. Evidence Based :
Jurnal STIKES Volume 6, No.1, Juli 2013 “Pemberian Obat Melalui
Intravena terhadap Kejadian Phlebitis pada Pasien Rawat Inap di
Rumah Sakit” yang ditulis oleh Winda Pratama Iradiyanti dan Erlin
Kurnia. Dalam jurnal ini, penulis menjelaskan bahwa pemberian obat
melalui selang intravena merupakan salah satu cara pemberian obat
dengan cara menyuntikkan obat melalui selang intravena pada pasien
yang sedang diinfus dengan tujuan agar obat bekerja lebih cepat.
Pasien tidak hanya mendapatkan obat intravena sebanyak 1 jenis
obat, tetapi ada juga yang mendapatkan 2-3 jenis obat. Setiap
pemberian obat melalui intravena perawat mementingkan ketepatan
keenceran obat dan ketepatan dosis agar tidak terjadi phlebitis.
Jurnal Akademika Baiturrahman Vol. 6, No. 1, Maret 2017
“Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat tentang Terapi
Intravena dengan Pencegahan Plebitis di Ruang Rawat Inap RSUD
Raden Mattaher Kota Jambi” yang ditulis oleh Ayu Rahayu dan
Hasyim Kadri. Dalam jurnal ini menyebutkan “dengan jumlah rata-
rata 30 pasien per hari diketahui bahwa rata-rata 7-8 pasien
mengalami phlebitis dikarenakan pada saat pemberian terapi intravena
sebagian besar perawat belum melakukan teknik aseptic yang sesuai
dengan SOP seperti jarang mencuci tangan sebelum tindakan, tidak
menggunakan pengalas saat tindakan, dan perawat kurang
memperhatikan tetesan cairan intravena secara tteratur”.
Jurnal “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pa.da Tn. S dengan Post
Operasi Herniotomi di Ruang Mawar RSUD dr Soehadi Prijonegoro
Sragen” yang ditulis oleh Moh. Afif Syarifuddin menjelaskan bahwa
perawat berkolaborasi dengan dokter, memberikan terapi analgetik
(ketorolac) disuntikkan lewat intravena digunakan untuk
penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut derajat sedang
sampai berat segera setelah operasi.
Pembimbing
( )