Anda di halaman 1dari 27

KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas
X sampai dengan Kelas XII. Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah yang tertuang dalam Permendikbud nomor 70 tahun 2013 meliputi
tiga kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran wajib A
a. Pendidikan Agama Islam
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris
e. Matematika Umum
f. Sejarah Indonesia
2. Kelompok mata pelajaran wajib B
a. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
b. Seni Budaya
3. Kelompok mata pelajaran Peminatan (C) yang terdiri atas :
C1. Dasar Bidang Kejuruan
a. Simulasi dan komunikasi digital
b. Fisika
c. Kimia
d. Biologi
C2. Dasar Program Kejuruan
a. Pembiakan Tanaman
b. Alat Mesin Pertanian
c. Dasar-dasar Budidaya Tanaman
C.3. Dasar Kompetensi Keahlian / Kompetensi Kejuruan
a. Agribisnis Tanaman Pangan dan Palawija
b. Agribisnis Tanaman Buah
c. Agribisnis Tanaman Sayuran
11
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

d. Agribisnis Tanaman Hias


e. Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman
f. Produk Kreatif dan Kewirausahaan
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum. Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
Daftar mata pelajaran pada SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin adalah :
a. Pendidikan Agama Islam
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Sejarah Indonesia
f. Bahasa Inggris
g. Seni dan Budaya
h. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
i. Muatan Lokal
j. Pengembangan Diri
k. Dasar Bidang Keahlian
l. Dasar Kompetensi Kejuruan
m. Kompetensi Kejuruan
2. Struktur Kurikulum
STRUKTUR KURIKULUM KELAS X DAN XI
SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN
Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

Struktur kurikulum yang mengacu pada kurikulum 2013 Revisi yaitu :


KELAS
X XI XII
MATA PELAJARAN
1 2 1 2 1 2

Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama Islam 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 0 0 0 0

12
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 0 0 0 0
2 Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 0 0
Jumlah A dan B 25 25 17 17 15 15
Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 0 0 0 0
2 Biologi 3 3 0 0 0 0
3 Fisika 2 2 0 0 0 0
4 Kimia 2 2 0 0 0 0
C2. Dasar Program Keahlian
1 Pembiakan Tanaman 4 4 0 0 0 0
2 Dasar-Dasar Budidaya Tanaman 4 4 0 0 0 0
3 Alat Mesin Pertanian 4 4 0 0 0 0
C3. Kompetensi Keahlian
1 Agribisnis Tanaman Pangan 0 0 5 5 5 5
2 Agribisnis Tanaman Buah 0 0 5 5 5 5
3 Agribisnis Tanaman Sayuran 0 0 5 5 5 5
4 Agribisnis Tanaman Hias 0 0 5 5 5 5
5 Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman 0 0 4 4 5 5
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 0 0 7 7 8 8
Jumlah C (C1, C2 dan C3) 22 22 31 31 33 33
Total 47 47 48 48 48 48
*) Jumlah jam keseluruhan pada Struktur Kurikulum akan menentukan lamanya pendidikan.
**) Tidak dihitung dalam penjumlahan jam
3. Muatan Lokal
Muatan lokal pada SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin adalah Sesuai dengan SK
Gubernur No. 20, No. 79 dan No. 81A maka dilaksanakan muatan lokal Bahasa Sunda di
kelas X-XI 2 JP, Kitab Kuning di kelas X-XII sebanyak 1 JP dan 2 JP dimasukkan
kedalam struktur kurikulum sekolah.
KI KD Muatan lokal sebagai berikut:

KOMPETENSI DASAR
13
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

PENGAJARAN BASA JEUNG SASTRA SUNDA


JENJANG SMA/SMK/MA/MAK KELAS X

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis aspek kebahasan dan rasa 4.1 Menerjemahkan teks kedalam bahasa
bahasa teks terjemahan. sunda atau sebaliknya dengan memperhatikan
unsur kebahasaan dan rasa bahasa.
3.2 Membandingkan jenis dongeng, 4.2 Menampilkan berbagai jenis dongeng
berdasarkan isi, struktur, dan aspek dengan cara ngadongeng, monolog, atau
kebahasaan. dramatisasi.
3.3 Menganalisis isi, struktur dan aspek 4.3 Menulis laporan kegiatan dengan
kebahasaan laporan kegiatan. memperhatikan strukturdan unsur kebahasaan.
3.4 Membandingkan bentuk, struktur dan 4.4 Melantunkan kawih sunda klasik dan
aspek kebahasaan teks kawih sunda klasik pop dengan memperhatikan bentuk, ekspresi,
dan pop. dan intonasi (lentong).
3.5 Menganalisis isi, stuktur, dan aspek 4.5 Merancang, melakukan danmenyusun
kebahasaan teks wawancara. laporan wawancara dengan memperhatikan
kesantunan berbahasa.
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.6 Menyajikan isi teks babad / sejarah
kebahasaan teks babad / sejarah sunda. sunda dengan memperhatikan struktur dan
unsur kebahasaan.
3.7 Menganalisis bentuk dan tipe aksara 4.7 Mengkreasikan aksara sunda sesuai
sunda sesuai dengan kaidah-kaidahnya. dengan kaidah-kaidahnya.
3.8 Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.8 Menampilkan sajak dengan cara
kebahasaan sajak. membaca, mendeklamasikan, musikalisasi
atau dramatisasi.

KOMPETENSI DASAR
14
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

PENGAJARAN BASA JEUNG SASTRA SUNDA


JENJANG SMA/SMK/MA/MAK KELAS XI

KOMPETENSI DASAR

3.1. Menganalisis isi, struktur, danaspek 4.1. Mendemonstrasikan biantara dengan


kebahasaan teks biantara. memperhatikan kesantunan dan penggunaan
kaidah bahasa.
3.2. Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.2. Menyusun dan menampilkan sisindiran
kebahasaan sisindiran. secara lisan / tulisan sesuai dengan konteks
dan fungsi sosialnya.
3.3. Menganalisis isi, struktur dan aspek 4.3. Mendemonstrasikan penumbu catur
kebahasaan teks penumbu catur dalam dalam kegiatan diskusi, debat, dan sejenisnya
kegiatan diskusi, debat, dan sejenisnya. yang sesuai dengan konteks penggunaan
bahasa.
3.4. Menganalisis isi, struktur dan aspek 4.4. Menulis cerita pondok sederhana
kebahasaan cerita pondok. dengan memperhatikan setruktur dan kaidah
kebahasaan.
3.5. Menganalisis isi, pola penyajian, dan 4.5.Menyusun teks berita berdasarkan
aspek kebahasaan teks berita dan media cetak pengamatan atau hasil wawancara sesuai
atau elektronik. dengan struktur dan kaidah kebahasaan.
3.6. Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.6. Menyajikan hasil analisis novel melalui
kebahasaan novel. berbagai nedia (seperti bagan cerita
bergambar, animasi) dengan memperhatikan
struktur dan penggunaan kaidah bahasa.
3.7. Menganalisis isi, struktur, dan aspek 4.7. Menulis teks biografi sederhana engan
kebahasaan teks biografi. memperhatikan setruktur dan penggunaan
kaidah bahasa.
3.8. Menganalisis isi, struktur, serta aspek 4.8. Mentransformasikan cerita wawacan
kebahasaan cerita wawancara. kedalam prosa atau mengkreasikan kedalam
bentuk pertunjukan (seperti beluk,
jemblungan, dramatisasi.

KOMPETENSI DASAR
15
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

PENGAJARAN KITAB KUNING


JENJANG SMA/SMK/MA/MAK KELAS X

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis makna ahlak dalam kitab 4.1.1 Membaca kitab ahklakul banen pasal
ahklakul banen. ahlak sesuai kaidah yang benar.
4.1.2 Menyajikan makna ahlak.
3.2 Menganalisis kewajiban seorang mahluk 4.2 Melaksanakan kewajiban seorang
terhadap kholiknya. mahluk terhadap kholiknya
3.3 Menganalisis ciri-ciri seorang pelajar 4.3 Mempraktekan ciri-ciri seorang pelajar
yang di cintai. yang dicintai.
3.4 Menganalisis kewajiban seorang pelajar 4.4 Menyajikan kewajiban seorang pelajar
terhadap nabi muhamad saw. terhadap nabi muhamad saw.
3.5 Menganalisis ahlak nabi muhamad saw. 4.5 Meneladani ahlak nabi muhamad saw.
3.6 Menganalisis tanda-tanda cinta terhadap 4.6 Mempraktekan sikap cinta terhadap
kedua orang tua. orang tua
3.7 Menganalisis sebab-sebab mencintai 4.7 Menyajikan sebab-sebab kewajiban
orang tua. mencintai kedua orang tua.
3.8 Mengevaluasi hikayat ahlak nabi ismail 4.8 Menyajikan nilai-nilai keteladanan
terhadap kedua orang tua. nabi ismail terhadap kedua orang tua.
3.9 Menganalisis sebab-sebab kewajiban 4.9 Menyajikan sebab-sebab menghormai
menghormati saudara. saudara.
3.10 Menganalisis sebab-sebab kewajiban 4.10 Menganalisis sebab-sebab kewajiban
menghormati keluarga. menghormati keluarga
SEMESTER II
3.11 Menganalisis sebab-sebab kewajiban 4.11 Menyajikan sebab-sebab menghormati
menghormati pembantu. pembantu.
3.12 Menganalisis sebab-sebab kewajiban 4.12 Menyajikan sebab-sebab menghormati
menghormati tetangga. tetangga
3.13 Menganalisis sebab-sebab kewajiban 4.13 Menyajikan sebab-sebab menghormati
menghormati guru. guru.
3.14 Menganalisis sebab-sebab kewajiban 4.14 Menyajikan sebab-sebab menghormati
menghormati teman. teman.

16
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

KOMPETENSI DASAR
PENGAJARAN KITAB KUNING
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK KELAS XI

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.15 Menganalisis makna toharoh dalam 4.15.1 Membaca kitab fathul qorib pasal
kitab fathul qorib. toharoh sesuai kaidah yang benar.
4.15.2 Menyajikan makna toharoh
3.16 Manfaat bersiwak dalam setiap 4.16 Menyajikan manfaat bersiwak dalam
keadaan. segala keadaan.
3.17 Menganalisis ketentuan melaksanakan 4.17 Menyimulasikan ketentuan
wudu serta hal-hal yang membatalkannya. melaksanakan wudu serta yang
membatalkanya.
3.18 Menganalisis makna mandi wajib. 4.18 Mempresentasikan hubungan makna
mandi wajib dengan prilaku disiplin, teliti dan
waspada.
3.19 Menganalisis makna rukun dan syarat 4.19 Menyajikan makna rukun dan syarat
tayamum. tayamum.
3.20 Menganalisis tata cara tayamum. 4.20 Menyimulasikan tata cara tayamum.
3.21 Tatacara solat. 4.21.1 Menganalisis ketentuan rukun, waktu
dan syarat solat.
4.21.2 solat berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
SEMESTER II
3.22 Menganalisis makna solat berjamaah. 4.22 Mempresentasikan hubungan makna
solat berjamaah dan prilaku teliti, disiplin,
dan waspada.
3.23 Menganalisis syarat wajib solat jumat. 4.23 Menyajikan syrat wajib solat jumat.
3.24 Menganalisis tata cara solat idul adha 4.24 Menyimulasikan tata cara solat idul
dan idul fitri. adha dan idul fitri.
3.25 Menganalisis tata cara solat gerhana 4.25 Menyimulasikan tata cara solat gerhana
bulan. bulan.
3.26 Menganalisis tata cara solat istisqo. 4.26 Menyimulasikan tata cara solat istisqo.

17
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

KOMPETENSI DASAR
PENGAJARAN KITAB KUNING
JENJANG SMA/SMK/MA/MAK KELAS XII

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.27 Menganalisis ketentuan zakat sesuai 4.27 Mempraktekan tata cara melakukan
ketentuan islam. zakat sesuai tata cara islam
3.28 Menghitung nisob zakat hewan ternak. 4.28.1 Menghitung nisob zakat sapi.
4.28.2 Menghitung nisob zakat onta.
4.28.3 Menghitung nisob zakat domba.
3.29 Menghitung nisob enas dan tanaman. 4.29.1 Menghitung nisob zakat emas.
4.29.2 Menghitung nisob zakat perak.
4.29.3 Menghitung nisob zakat tanaman.
3.30 Menganalisis tata cara ibadah haji dan 4.30 Menyimulasikan tata cara ibadah haji
zakat. dan zakat.

C. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan diri pada SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin meliputi kegiatan :
1. Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang
lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi untuk
menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai dengan
kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator Bimbingan Konseling (BK).
Strategi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan empat komponen
program yaitu:
a. Strategi layanan dasar;
1) Bimbingan Klasikal
2) Bimbingan Kelompok
3) Berkolaborasi dengan Guru Mapel atau Wali Kelas
4) Kerjasama dengan orang tua
b. Strategi layanan responsif;
1) Konsultasi

18
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

2) Konseling Individual atau Kelompok


3) Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
4) Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
c. Strategi perencanaan individual; dan Penilaian Individual atau Kelompok
(Individual or small-group Appraisal) Individual or Small-Group Advicement
d. Dukungan sistem, mencakup:
1) Manajemen Program dan
2) Personalia dan Pengorganisasiannya.
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab
Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel
lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang
studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling. Secara rinci deskripsi tugas dan tanggung jawab
masing-masing personel, serta organisasi bimbingan dan konseling di sekolah dapat
disimak pada tabel 1. berikut.

Tabel. 1. Deskripsi Tugas Personalia Bimbingan Konseling di Sekolah

Jabatan Deskripsi Tugas

Kepala Sekolah 1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang


meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, serta bimbingan dan
konseling di sekolah;
2. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah;
3. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program
bimbingan dan konseling di sekolah;
4. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan
dan konseling di sekolah;
5. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang
bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan
dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama
guru pembimbing;
6. Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses
bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan;
7. Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan
bimbingan dan konseling sebagai bahan usulan angka kredit
bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti
fisik pelaksanaan tugas;

19
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Jabatan Deskripsi Tugas

8. Mengadakan kerja sama dengan instansi lain (seperti


Perusahaan/Industri, Dinas Kesehatan, kepolisian, Depag),
atau para pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling (seperti psikolog, dan dokter)

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan


Wakil Kepala konseling kepada semua personel sekolah.
Sekolah 2. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

1. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam: (a)


memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling; (b)
menyusun program bimbingan dan konseling; (c)
melaksanakan program bimbingan dan konseling; (c)
Koordinator mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling; (d)
Bimbingan dan menilai program bimbingan dan konseling; dan (e)
Konseling mengadakan tindak lanjut.
2. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan
mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana;
3. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.

Konselor atau Guru 1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan


Pembimbing 2. konseling (terutama kepada siswa).
3. Merencanakan program bimbingan dan konseling
bersama kordinator BK.
4. Merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan
konseling.
5. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap
siswa yang menjadi tanggung jawabnya (melaksanakan
layanan dasar, responsif, perencanaan individual, dan
dukungan sistem).
6. Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan
bimbingan dan konseling.
7. Menganalisis hasil evaluasi.
8. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis
penilaian.

20
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Jabatan Deskripsi Tugas

9. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling.


10. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada
koordinator guru pembimbing atau kepada kepala sekolah.
11. Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak
mulia (seperti taat beribadah, jujur; bertanggung jawab;
sabar; disiplin; respek terhadap pimpinan, kolega, dan
siswa).
12. Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah yang
menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

1. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan


konseling kepada siswa.
2. Melakukan kerja sama dengan guru pembimbing dalam
mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan
konseling.
3. Mengalihtangankan (merujuk) siswa yang memerlukan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
4. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan
konseling (program perbaikan dan program pengayaan,
atau remedial teaching).
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru
Guru Mata Pelajaran
pembimbing
6. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan
dalam rangka penilaian layanan bimbingan dan konseling
7. Menerapkan nilai-nilai bimbingan dalam PBM atau
berinteraksi dengan siswa, seperti : bersikap respek kepada
semua siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, atau berpendapat, memberikan reward kepada
siswa yang menampilkan perilaku/prestasi yang baik,
menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berfungsi
sebagai ”uswah hasanah”.
8. bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan pada
siswa dengan perbandingan 1 : 150 orang

Wali Kelas 1. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan


bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi

21
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Jabatan Deskripsi Tugas

siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya,


untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling.
3. Memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada
guru pembimbing untuk memperoleh layanan bimbingan
dan konseling.
4. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang
siswa yang perlu diperhatikan secara khusus dalam
belajarnya.
5. Ikut serta dalam konferensi kasus.

1. Membantu guru pembimbing (konselor) dan koordinator


BK dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan
dan konseling di sekolah;
Staf Administrasi 2. Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh
kegiatan bimbingan dan konseling.
3. Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana
yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling.

2. Kegiatan ekstrakurikuler
yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan pengembangan kemampuan
individual untuk berorganisasi. Jenis dan strategi pelaksaannya diuraikan dalam tabel
berikut :
a. Pramuka
Kegiatan yang ada pramuka terdiri atas kegiatan basic scouting, seperti pioneering,
bivak, semaphore, sandi morse dan sandi lainnya, survival, senam pramuka, dan
lainnya. Pramuka dilakukan setiap hari sabtu pada pukul 13.00 WIB, diinstrukturi
oleh pembina satuan. Setelah mendapat materi-materi para pramuka penegak akan
dikembangkan menjadi Penegak Bantara.
b. Olahraga (Bola Volly dan Sepak Bola)
Latihan bola volley dilakukan setiap hari minggu yang dibina oleh guru olahraga dan
guru SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin Vikry Fazri Nurwahid, S.Hut. Disini siswa
dilatih cara passing yang benar, cara servent, blocking dan formasi team. Latihan Hari
Selasa dimulai pada pukul 15.00 WIB hari di lapangan. Inventaris ekstra volley dan
Sepak Bola seperti bola volley 2 buah, net 1 buah, bola sepak 2 buah, Pluit 1 buah.
c. Pertanian
Kegiatan pertanian yang terdiri atas materi pertanian dan kegiatan praktek langsung
di lapangan, yang dibina oleh Guru Ahli Pertanian SMK Ma’arif NU Zaenal
Muttaqin. Dilakukan setiap hari minggu pukul 08.30 WIB.
d. Bahasa Inggris
22
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Kegiatan bahasa inggris yang terdiri atas materi bagaimana menggunakan bahasa
inggris dengan baik dan benar dan kegiatan praktek langsung di lapangan, yang
dibina oleh Guru B.innggris SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin. Dilakukan setiap
hari minggu pukul 01.30 WIB.
D. Beban Belajar
SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin melaksanakan pembelajaran dengan menganut
sistem paket yang berarti bahwa semua peserta didik wajib mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku di SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin. Beban belajar
dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan guru. Penugasan terstruktur adalah
kegiatan pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai
standar kompetensi dan waktu penyelesaian tugasnya ditentukan oleh guru. Kegiatan
mandiri tidak terstruktur adalah pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar tatap muka setiap jam pembelajaran adalah 45 menit. Waktu untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 50 % dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Pada Kurikulum 2013,
sekolah dapat menambah maksimal 4 jam. Penambahan tersebut dibolehkan untuk setiap
kelas : X,XI dan XII. Penambahan ini telah dimaksudkan untuk mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi dan perluasan materi agar
menyiapkan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dan era globalisasi.
1. Alokasi waktu kelompok adaptif dan kelompok dasar kejuruan serta kelompok kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian dan dapat diselenggarakan dalam
blok waktu atau alternatif lain.
2. Materi Dasar kejuruan dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan Kompetensi
Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja.
3. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda atau Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN).
4. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, Praktik di Sekolah dan
Kegiatan Kerja Praktik di Dunia Usaha/Dunia Industri ekuivalen dengan 36 sd. 48 jam
pelajaran per minggu.
5. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 40 minggu.
6. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun, maksimum 4 tahun.
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75%. SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin melakukan analisis Konteks dan pemetaan SK-
KD dalam menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan mempertimbangkan
23
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

tingkat kompleksitas, kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin akan
terus berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria ketuntasan minimal dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
F. Penjurusan / Peminatan
1. Penjurusan
Peminatan pada kurikulum 2013 ini ditentukan dalam spektrum keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan. Di SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin peminatannya
sebagai berikut :
Bidang Keahlian : 5. Agrobisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : 5.1. Agribisnis Produksi Tanaman
Paket Keahlian : 5.1.1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Penjurusan dilaksanakan pada saat rekruitmen peserta didik baru yaitu secara
langsung ditentukan penjurusannya.
2. Praktek Kerja Industri (Prakaerin)
Perhitungan waktu Prakerin SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin pada kelas XII
semster I, tempat dan maslahat atau kemanfaaatan dari prakerin yang akan dilaksanakan
masih dalam proses penentuan. Prakerin merupakan pola penyelenggaraan diklat yang
dikelola bersama-sama antara SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin dengan DUDIN, mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang
merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif
pelaksanaan, seperti day release, block release, dan lain sebagainya. Durasi pelatihan di
industri dilaksanakan selama 4 (empat) bulan. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan
dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan
dengan kemampuan yang diminta oleh dunia industri/usaha. Ciri operasionalisasi
pembelajaran di dunia kerja/industri adalah sebagai berikut :
a. Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi
persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada
saat pemilihan program diklat.
b. Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan meberikan pembekalan
kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai
dengan persyaratn kerja yang ada.
c. Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program bersama yang
telah disepakati.
d. Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan
yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan terstandar,
sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan
persyaratan tenaga kerja propesional pada bidangnya.

24
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

e. Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan
yang dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan dipelajarinya. Waktunya
berkisar antara 3-4 bulan.
f. Pelaksanaan pemelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara lain :
jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat
monitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan); asuransi kecelakaan
kerja bagi peserta; lain-lain yang dianggap perlu.
g. Kegiatan pemelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan
komponen-komponen/sarana pemelajaran dipastikan kesiapannya, untuk
mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pemelajaran.
Hasil pelaksanaan pembelajaran, baik di SMK Mamaupun di industri/perusahaan,
adalah dicapainya penguasaan sejumlah kompetensi yang telah direncanakan dalam
program pembelajaran oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal penting yang
terkait, terekam dalam database pendidikan.
Sesuai dengan kurikulum Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqin
pelaksanaan Praktek Kerja Industri dilaksanakan di kelas XII dimulai pada bulan Juni
untuk persiapan, perijinan dan pembekalan, pada awal bulan Juli sampai dengan bulan
September pelaksanaan, dan bulan Mei dipergunakan untuk penyusunan laporan,
seminar dan pertanggung jawaban Praktek Kerja Usaha (PKU) dan apabila ada peserta
didik yang kurang masa prakerinnya.
Adapun ketuntasan Belajar setiap peserta didik untuk setiap mata pelajaran
memenuhi kriteria ketuntasan belajar sebagai berikut :
1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila belum memenuhi KKM.
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila sudah memenuhi KKM.
3. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika
profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar
yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
4. Peserta didik dikatakan tuntas pada mata pelajaran jika telah memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal).
Berdasarkan analisis KKM Per Mata Pelajaran yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran, maka Pada tahun pelajaran 2019/2020 ketuntasan minimalnya ditetapkan :
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KELAS
X XI XII
MATA PELAJARAN
1 2 1 2 1 2

25
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama Islam 75 75 75 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75 75 75
5 Sejarah Indonesia 75 75 - - - -
6 Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 75 75 - - - -
2 Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75 75 75 75 - -
3 Bahasa Sunda 75 75 75 75 75 75
4 BPBK
Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 - - - -
2 Biologi 75 75 - - - -
3 Fisika 75 75 - - - -
4 Kimia 75 75 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Pembiakan Tanaman 75 75 - - - -
2 Dasar-Dasar Budidaya Tanaman 75 75 - - - -
3 Alat Mesin Pertanian 75 75 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Agribisnis Tanaman Pangan - - 75 75 75 75
2 Agribisnis Tanaman Buah - - 75 75 75 75
3 Agribisnis Tanaman Sayuran - - 75 75 75 75
4 Agribisnis Tanaman Hias - - 75 75 75 75
5 Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman - - 75 75 75 75
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 75 75 75 75

a. Penilaian Peserta Didik


1) Bentuk dan Pelaksananaan Ujian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karyaberupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

26
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Bentuk-bentuk penilaian dapat dilaksanakan melalui Penilaian Akhir


Semester (PAS), Ujian Sekolah, Ujian Praktek Kompetensi, dan Ujian Nasional
diatur sebagai berikut :
a) Penilaian Akhir Semester (PAS) : Ujian Akhir Semester dilakukan pada tiap akhir
semester Ganjil/Genap sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar, peserta didik
hanya diperbolehkan mengikuti ujian sesuai dengan mata pelajaran dan kompetensi
yang telah ditentukan.
b) Ujian Sekolah : Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar
pada tahun terakhir.Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah adalah
sebagai berikut :
- Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs.
- Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran yang
diujikan.
- Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran semester 1
(satu) sampai dengan semester 5 (lima).
- Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan kepribadian/ budi pekerti dengan
Bobot nilai (B).
c) Ujian Praktek Kompetensi merupakan salah satu bentuk ujian yang tidak
terpisahkan dari ujian nasional, untuk mata pelajaran produktif pada masing-
masing kompetensi keahlian diselenggarakan Ujian Praktek Kompetensi.
Mutu penyelenggaraan Ujian Praktek Kompetensi setingkat lebih tinggi dari
mutu penyelenggaraan Ujian lainnya yang dapat dibuktikan dengan Sertifikat
Uji Kompetensi, yaitu dengan dilibatkannya Assesor dari Institusi Pasangan
dan Penguji Internal. Untuk dapat menjadi Penguji Internal, seorang guru harus
sudah memenuhi syarat tertentu dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Sekolah.
d) Ujian Nasional : Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar
pada tahun terakhir. Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;
a. Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs.
b. Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan
secara nasional.
c. Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran
semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima).
d. Telah mengiuti Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
dibuktikan dengan Sertifikat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
e) Telah mengikuti Ujian Praktek Kompetensi yang diselenggrakan oleh
Kompetensi Keahlian masing-masing yang dibuktikan dengan Sertifikat Uji
Kompetensi.
2) Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
merupakan pola penyelengaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara sekolah
menengah kejuruan (SMK) Ma’arif NU Zaenal Muttaqin dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri (DUDI) di antaranya : PT. SHS Geat, PT. Pupuk Kujang
dan Perusaahaan lainnya sebagai suplay produk dan jasa. Bentuk-bentuk kegiatan
27
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

PRAKERIN mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi dan
Sertifikasi merupakan suatu kesatuan program dengan menggunakan berbagai
bentuk alternatif pelaksanaan yang waktunya dapat ditentukan oleh pihak sekolah.
Pola Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ditetapkan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di SMK Ma’arif NU Zaenal Muttaqn, dalam rangka
lebih mendekatkan mutu lulusan SMK, dengan kemampuan yang diminta oleh
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Hal ini sesuai dengan keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 323/V/1997 tentang
penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah Menengah
Kejuruan.

b. Teknik dan Instrumen Penilaian


1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik
penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
2) Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
3) Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung dan atau diluar kegiatan pembelajaran.
4) Teknik penugasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk
tugas rumah dan/atau proyek.
5) Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memnuhi
persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai. (b)
konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis seusai dengan bentuk instrumen
yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar
serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
6) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa,
serta memiliki bukti validitas empirik.
7) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi pesrsyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas
empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah,
antardaerah, dan antar tahun.
c. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan silabus yang penrencanaanya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan
kelas dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
4) Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek
28
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan
ahalak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan.
5) Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok
mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah
raga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil
penilaian oleh pendidik.
6) Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
ahlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil
penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.
7) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah (a) menyusun
kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen (c) melaksanakan ujian (d)
mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah,
dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8) Penilaian ahlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran
agama dan ahlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yme, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan
informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
9) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggungjawab
sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan
nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,
adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan
informasi dari pendidik mata pelajaran lain yang relevan.
10) Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata
pelajaran yang relevan.
11) Keikut sertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala
sekolah/madrasah.
12) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai kkm harus
mengikuti pembelajaran remedi.
13) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk
satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi
kemajuan belajar.
14) Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui un dengan langkah-langkah
yang diatur dalam prosedur operasinal standar (pos) un.

29
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

15) Un diselenggarakan oleh badan standar pendidikan (bsnp) bekerja sama dengan
instansi terkait.
16) Hasil un disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam
seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17) Hasil analisis data un disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan.
d. Penilaian oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektifitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai :
1) Menginformasikan silabus mata pelajaran yang didalamnya memuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
2) Mengembangkan indikator pencapaian kd dan memilih teknik penilaian
yang sesuai pada saat penyusunan silabus.
3) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk
dan teknik penilaian yang dipilih.
4) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
5) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan
kesulitan belajar peserta didik.
6) Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik.
7) Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta
didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh.
9) Melaporkan hasil penilaian ahlak kepada guru pendidikan agama dan hasil
penilaian kepribadian kepada guru pendidikan kewarganegaraan sebagai informasi
untuk menentukan nilai akhir semester ahlak dan kepribadian peserta didik dengan
katagori sangat baik, baik, atau kurang baik.
e. Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
2) Mengkoordinasi ulangan tengah semester, ulangan alhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas.

30
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

3) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang


menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4) Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5) menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok
mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan
pendidik.
6) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui
rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik
dan hasil ujian sekolah/madrasah.
7) Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan pos ujian
sekolah/madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara un.
8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata
pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam
bentuk laporan pendidikan.
9) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota
10) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat
dewan pendidik sesuai dengan kriteria :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran’
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia; kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran
estetika; daan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) Lulus ujian sekolah/madrasah.
d) Lulus un.
11) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik yang mengikuti ujian nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara
UN.
12) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan
penyelenggara UN.
f. Penilaian oleh Pemerintah
1) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2) UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal
serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.

31
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

3) Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program


dan/atau satuan pendidika, pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap
berdasarkan hasil UN, dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.
4) Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan.
5) Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan
kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
6) Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh
Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
G. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria Penentuan
Kenaikan Kelas diatur sesuai dengan ketentuan yaitu apabila kegiatan penilaian kenaikan
kelas dilakukan secara berkesinambungan sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan
diberikan saat dini dan tepat waktu diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak mencapai
kompetensi yang ditargetkan walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai
dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada peserta didik
yang tidak naik kelas ( automatic promotion ). Namun apabila karena alasan yang kuat,
misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin bisa
berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka hasil penilaian kelas bisa
menjadi dasar peserta didik tersebut tinggal kelas.
1. Automatic Promotion adalah semua indikator, konpetensi dasar, dan standar kompetensi
suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap
telah layak naik ke kelas berikutnya.
2. Jika Peserta didik masih belum menuntaskan 50 % atau lebih indikator, kompetensi
dasar dan standar kompetensi, pada lebih dari 3 mata pelajaran, maka peserta didik
tersebut harus mengulang di kelas yang sama.
Untuk memudahkan administrasi maka peserta didik yang tidak naik kelas
diharapkan mengulang semua mata pelajaran beserta standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai
mata pelajaran yang telah tuntas mendapat nilai kurang.
1. Pelaksanaan penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar dilakukan pada tengah semester (PTS) dan akhir semester (PAS)
serta Ujian Nasional. Penentuan nilai akhir pengetahuan untuk nilai Tugas, nilai Ulangan
Harian atau PTS, dan nilai PAS berturut-turut yaitu dengan bobot 1 : 2 : 1.
2. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar
Hasil belajar dilaporkan kepada orang tua peserta didik melalui buku laporan tengah
semester dan laporan akhir semester (raport) yang disampaikan kepada peserta didik
setiap akhir tengah semester dan akhir semester.
32
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

3. Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan


Remedial untuk Ulangan Harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan bagi siswa yang belum tuntas pada Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran. Sedangkan remedial Ujian Akhir Semester dilaksanakan selama 1 minggu
setelah berakhirnya ujian akhir. Program Pengayaan dilaksanakan bagi siswa yang sudah
tuntas dalam KD tertentu untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya
pada KD tersebut.
H. Kelulusan
Seorang siswa dinyatakan lulus apabila :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran :
Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, Kelompok Mata Pelajaran Estetika,
dan kelompok mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Lulus Ujian Nasional dengan standar yang ditentukan dengan Peraturan menteri
berdasarkan usulan BSNP
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi
Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata
pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini
dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki
peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 . Ketentuan ini menjadi prasyarat
untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh Satuan
Pendidikan bersama pendidik.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : (a)
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (b) kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, (c) kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbang hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.
1. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
aspek perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai
kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia dapat berdasarkan indikator :
a. Kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama
yang dianut;
b. Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan;
c. Jujur dalam perkataan dan perbuatan;
d. Mematuhi aturan sekolah;
33
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

e. Hormat terhadap pendidik;


f. ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di
tempat lain;
g. kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah dengan materi ujian berdasarkan
kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:
1) Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik
2) Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.
2. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai perkemabangan afeksi peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan,
dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif perserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dapat menggunakan indikator :
a. Menunjukan kemampuan belajar;
b. Ulet tidak mudah menyerah;
c. Memenuhi aturan sosial;
d. Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif;
e. Berani bertanya dan menyampaikan pendapat;
f. Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif
g. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan;
h. Kriteria lainnya yang dikembangkan satuan pendidikan.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian
berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum
baik :
1) Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
2) Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik
3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan
melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai afeksi dan
ekspresi psikomotorik peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai
kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan indikator :
a. Dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Apresiasi seni;
b. Kreasi seni;
c. Kriteria lainnya
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa
observasi ditentukan oleh satuan pendidikan

34
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan


kesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan efeksi peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olaraga
dan kesehatan dapat menggunakan indikator :
a. Aktifitas dalam kegiatan olahraga di satuan pendidikan;
b. Kebiasaan hidup sehat dan bersih;
c. Tidak merokok;
d. Tidak menggunakan narkoba;
e. Disiplin waktu;
f. Keterampilan melakukan gerak olahraga;
g. Kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian
berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik.
1) Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
2) Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.
5. Lulus ujian sekolah/madrasah
a. Ujian sekolah/madrasah mencakup :
1) Ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata
pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi
yang tidak diujikan pada ujian nasional
2) Ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
b. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
1) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta pengembangan
fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
6. Lulus Ujian Nasional sebagai mana diatur oleh Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional dan Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam
Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional, yang dikeluarkan setiap tahun
Penentuan kelulusan dilakukan dengan verifikasi data pada point 1 sampai dengan 4 dan
diputuskan melalui rapat dewan guru.
7. Penentuan kelulusan
Penentuan kelulusan dilakukan
I. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Kurikulum untuk SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau
kecakapan vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
35
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

4. Materi kecakapan hidup di SMK MAARIF NU ZAENAL MUTTAQIN diintegralkan


dengan mata pelajaran Kewirausahaan dan disusun dalam silabus yang disisipkan.
J. Pendidikan Sistem Ganda/Praktek Kerja Industri
PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK
dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu
kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day
release, block release, dan lain sebagainya. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama
3 (tiga) bulan atau setara dengan 750 jam. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam
proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan
kemampuan yang diminta oleh dunia industri/usaha.
Ciri/ operasionalisasi pemelajaran di dunia kerja/industri adalah sebagai berikut :
1. Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka
yang memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan , baik pada saat penerimaan
maupun pada saat pemilihan program diklat.
2. Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan meberikan
pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar
minimal sesuai dengan persyaratn kerja yang ada.
3. Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program
bersama yang telah disepakati.
4. Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung
pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan
terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan
persyaratan tenaga kerja propesional pada bidangnya.
5. Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah
waktu latihan yang dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan
dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 3 bulan.
6. Pelaksanaan pemelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat
antara lain : jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta;
perangkat monitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan); asuransi
kecelakaan kerja bagi peserta; lain-lain yang dianggap perlu.
7. Kegiatan pemelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah
penyiapan komponen-komponen/sarana pemelajaran dipastikan kesiapannya, untuk
mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pemelajaran.
8. Hasil pelaksanaan pemelajaran, baik di SMK maupun di industri,
adalah dicapainya penguasaan sejumlah kompetensi yng telah direncanakan dalam
program pembelajaran oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal penting yang
terkait, terekam dalam data base pendidikan.
9. SMK MAARIF NU ZAENAL MUTTAQIN melaksanakan Praktek
Kerja Industri dimulai sekitar bulan Juli sampai dengan bulan Nopember untuk periode
pertama dan dari bulan Januari sampai bulan Juni untuk periode kedua.

36
KURIKULUM SMK MA’ARIF NU ZAENAL MUTTAQIN

Jumlah institusi pasangan yang sudah mengadakan kerja sama praktek kerja
industri dan dinyatakan dengan perjanjian kerja sama / memorandum of understanding.
K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
5. Penentuan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global di SMK MAARIF NU
ZAENAL MUTTAQINdilakukan dalam bentuk Mata Pelajaran Muatan Lokal
Lingkungan Hidup dengan konsep “ Go Green “ dengan mengupayakan seoptimal
mungkin menciptakan lingkungan sekolah hijau, ditumbuhi pepohonan dan
dikembangkan ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.

37

Anda mungkin juga menyukai