Pasien tuberkulosis yang disebabkan kuman resisten obat (khususnya MDR)
seharusnya diobati dengan paduan obat khusus yang mengandung obat anti tuberkulosis lini kedua. Paling tidak harus digunakan empat obat yg masih efektif dan pengobatan harus diberikan paling sedikit 18 bulan. Cara-cara yang berpihak kepada pasien disyaratkan untuk memastikan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Konsultasi dengan penyelenggara pelayanan yang berpengalaman dalam pengobatan pasien dengan MDRTB harus dilakukan.selain itu penggunaan program DOTS dengan cara yang berpihak terhadap pasienselama masapengobatan juga harusdiperhatikan untuk mencatat obat yang diberikan, hasilbakteriologis, gambar foto toraks, serta kejadian efek samping obat dan pengontrolan status gizi dari pasien. Lama pengobatan dariseseorangyangmengalami TB-MDR itusendiri mencapai 18-24bulan dengan pemberian obat secara harian bukan secara intermitten. Menurut WHO penggunaan OAT penggunaan paling efektif setidaknya 4 jenis obat-obatan yang paling efektif, serta tidak boleh memberikan OAT yang memiliki resistensi silang. Pada pemberian OAT juga harus memperhatikan efeksamping yang akan dialami oleh pasien serta petugas kesehatan harus siap dalam mencegah, memantau, dan menanggulangi efek samping obat yang sudah dipilih. Berikut ini merupakan jenis OAT yang dapat diberikan pada pasien dengan TB- MDR : 1. Grup 1 - OAT lini pertama: isoniasid, rifampisin, etambutol, pirasinamid 2. Grup 2 - Obat suntik: streptomisin, kanamisin, amikasin, kapreomisin, (viomisin) 3. Grup 3 - Fluoroquinolon: ciprofloxasin, ofloxasin, levofloxasin, moxifloxasin, (gatifloxasin) 4. Grup 4 - Obat bakteriostatis oral: etionamid, cicloserin, paraaminosalicylic acid (prothionamid, thioacetazon, terisadon) 5. Grup 5 - Obat belum terbukti: clofasamin, amoxicillin/klavulanat, claritromisin, linezolid
Gambar 4.1. hirarki pemberian OAT pada pasien TB-MDR
Sumber : http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/67_PMK%20No.%2013%20ttg%20Peng endalian%20Tuberkolosis%20Resistan%20Obat.pdf
Gambar 4.2. dosis OAT
Sumber : http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/67_PMK%20No.%2013%20ttg%20Peng endalian%20Tuberkolosis%20Resistan%20Obat.pdf DAFTAR PUSTAKA
1. Nawas A. Penatalaksanaan TB-MDR dan Strategi DOTS Plus. Internet. Citied
by [2016 april 21]. Available on : http://ppti.info/ArsipPPTI/sesi-2-arifin-nawas- penatalaksanaan-tb-mdr-dan-strategi-dots-plus.pdf