Anda di halaman 1dari 2

Menentukan Diagnosis Banding dan Diagnosis Pasti dari Skenario

1. Hernia Scrotalis
Hernia scrotalis adalah hernia yang keluar dari rongga peritoneum melalui annulus
inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior kemudian
hernia masuk dari annulus ke dalam kanalis dan jika panjang menonjol keluar dari
annulus inguinalis eksternum dan sampai ke skrotum.
Pada umumnya, keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang timbul
pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat, dan menghilang waktu
istirahat baring. Pada inspeksi, diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha,
skrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau
batuk sehingga benjolan atau keadaan asimetri dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam
keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah
benjolan dapat direposisi. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari
kelingking pada anak, cincin hernia, berupa annulus inguinalis yang melebar, kadang
dapat diraba. Diagnosis ditegakkan atas dasar benjoln yang dapat direposisi atau tidak
dapat direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan jelas disebelah kranial dan adanya
hubungan ke kranial melalui annulus eksternus.
Hernia skrotalis harus dibedakan dari hidrokel atau elephantiasis skrotum. Testis yang
teraba dapat dipakai sebagai pegangan untuk membedakannya.

2. Hernia Femoralis
Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua. Keluhan biasanya berupa
benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang
menaikkan tekanan intraabdomen, seperti mengangkat barang atau batuk. Benjolan ini
hilang pada waktu berbaring. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan benjolan lunak di lipat
paha dibawah ligamentum inguinale di medial vena femoralis dan lateral tuberkulum
pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah tanda sumbatan usus, sedangkan
benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena kecilnya atau karena penderita gemuk.
Faktor penyebab terjadinya hernia femoralis adalah peningkatan tekanan intraabdomen,
kehamilan multipara, obesitas dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. Hernia
femoralis dapat terjadi sebagai komplikasi herniorafi pada hernia inguinalis.

3. Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan parietalis dan
viseralis tunika vaginalis. Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang
tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantung skrotum
dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukan adanya
transiluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal
kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan
pemeriksaan ultrasonografi.

Referensi:
1. Sjamsuhidajat R. Buku ajar ilmu bedah Sjamsuhidajat-de Jong. Edisi 3. Jakarta: EGC;
2010
2. Purnomo B. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto; 2011

Anda mungkin juga menyukai