Disusun oleh:
Auliyah Rachma P07220119007
Candra Krisna Wiranto P07220119008
Siti Nur Rahma Savitri P07220119044
Zahrotul Wardah P07220119050
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah
mata ajar Komunikasi Keperawatan dengan judul “Komunikasi Pada Klien
Masalah Fisik Gangguan Pendengaran”. Pembuatan makalah ini dimaksudkan
untuk menyelesaikan tugas vilep
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
dimana sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan, maka saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan. Dan penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................... 5
A. Keseimpulan ................................................................................................. 5
B. Saran ............................................................................................................. 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Wikipedia komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang
atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau ve.
rbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat menggunakan
komunikasi terapeutik. Komunikasi terpeutik adalah komunikasi yang telah
direncanakan bertujuan untuk penyembuhan klien. Dalam melakukan
komunikasi terdapat faktor – faktor yang dapat menghambat, salah satunya
adalah indra yang rusak.
Dalam melakukan komunikasi pada klien yang mengalami masalah fisik
harus dilakukan dengan cara tertentu agar tercapai kebutuhan kusus klien.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi pada klien gangguan pendengaran?
2. Hal – hal apa yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan
klien gangguan pendengaran?
3. Teknik – teknik komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan klien gangguan pendengaran?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui bagaimana cara berkomunikasi pada klien gangguan
bicara.
2. Agar mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum
berkomunikasi dengan klien gangguan pendengaran.
3. Agar mengetahui teknik – teknik komunikasi yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan klien gangguan pendengaran.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
upayakan supaya sikap dan gerakan anda dapat ditangkap oleh indra
visualnya..
B. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien
yang mengalami gangguan pendengaran adalah sebagai berikut.
1. Periksa adanya bantuan pendengaran dan kaca mata
2. Kurangi kebisingan
3. Dapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan
4. Berhadapan dengan klien dimana ia dapat melihat mulut anda
5. Jangan mengunyah permen karet
6. Bicara pada volume suara normal, jangan berteriak
7. Susun ulang kalimat jika klien salah mengerti
8. Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diindikasikan
C. Teknik – Teknik Komunikasi Yang Digunakan
Berikut adalah tehnik-tehnik komunikasi yang dapat digunakan klien
dengan pendengaran.
1. Orientasikan kehadiran diri perawat dengan cara menyentuh klien atau
memposisikan diri di depan klien.
2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan
perlahan untuk memudahkan klien membaca gerak bibir.
3. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan
sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim.
4. Jangan mengunyah sesuatu misalnya makanan atau permen karet saat
melakukan pembicaraan.
5. Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan
sederhana dan perlahan.
6. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila perawat bisa dan jika
diperlukan.
7. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah
sampaikan pesan dalam bentuk tulisan atau gambar.
3
8. Jika klien memakai alat bantu dengar dan masih memiliki kesulitan
mendengar, periksa alat bantu dengar meliputi apakah alat bantu dengar
terpasang, sudahkah dihidupkan, disesuaikan dan memiliki baterai yang
bekerja. Jika hal-hal ini sudah diperiksa tetapi klien masih memiliki
kesulitan mendengarmaka hal yang perlu dilakukan yaitu cari tahu kapan
klien terakhir melakukan evaluasi pendengaran
9. Jauhkan tangan dari wajah saat berbicara
10. Mengurangi atau menghilangkan kebisingan sebanyak mungkin ketika
melakukan pembicaraan
11. Bicaralah dengan cara yang normal tanpa berteriak.
12. Pastikan pencahayaan tidak tepat bersinar di mata orang tuna rungu
13. Jika klien mengalami kesulitan memahami pesan, temukan cara yang
berbeda untuk mengatakan hal yang sama, bukan mengulangi kata-kata
14. Gunakan bahasa sederhana, kalimat singkat untuk membuat pesan lebih
mudah dimengerti
15. Menulis pesan jika perlu
16. Jangan terburu-buru
4
BAB III
PENUTUP
A. Keseimpulan
B. Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
P2PTM Kemenkes. (2019, Maret 1). Apa Saja Jenis Gangguan Pendengaran?
Diakses pada tanggal Febuari 22, 2020, dari P2PTM
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera/apa-
saja-jenis-gangguan-pendengaran