Tabel VII-1
Kapasitastukarkationdaribeberapajenis mineral clay
KapasitasTukarKation,
Jenis Mineral Clay
meg./100gram
Kaoline 3-15
Halloysite. 2H2O 5-10
Halloysite. 4H2O 10-40
Montmorillonite 80-150
Illite 10-40
Vermiculite 100-150
Chlorite 10-40
Spiolite-attapulgite 20-30
Reaksipertukarankationkadang-kadangbersamaandenganterjadinya
swelling. Jikapermukaan clay kontaklangsungdengan air dan
menganggapbahwasuatu plat clay terpisahdarimatriksnya, maka ion-ion yang
bermuatanpositif (kation) akanmeninggalkan plat tersebut. Karena molekul air
adalah polar makamolekul air akanditarikbalik oleh kation yang terlepasmaupun
oleh plat clay, dan molekul air yang bermuatanpositifakanditarik oleh plat
claynyasendiri, sehinggakeseluruhan clay akanmengembang.
7.3. Alat Dan Bahan
7.3.1. Alat
Timbangan
Gelasukur 50 cc
Labuerlemenyer 250 cc
Magnet batang
Heater mantle
Multi magnetizer
Pipet
Burettritration
Kertaswhatman
Stop watch
7.3.2. Bahan
Bentonite Boyolali
Bentonite API
Aquadest
H2SO4
H2O2
Methylene Blue
7.3.3. Gambar Alat
Keterangan:
1. GelasUkur
2. Erlenmeyer
Gambar 7.3.GelasUkur
Laboratorium Analisa Lumpur Pemboran
Gambar 7.4. Heater Mantle
Laboratorium Analisa Lumpur Pemboran
Gambar 7.5. Multi Magnetizer
Laboratorium Analisa Lumpur Pemboran
Gambar 7.6. PipetTetes
Laboratorium Analisa Lumpur Pemboran
1
1
Keterangan:
1. Buret
2. Stand Buret
7.5.2. Perhitungan
jumlah methylene blue x 5 12 x 5
MBT = = = 30 ppb
2 2
100 100
CEC = MBT X 0.285 =30 X 0.285 = 11,695meq/100 gr
meq/100gr
Semarang
Boyolali
Air Bentonite
Pacitan
Jabar
Plug
(ml) biasa (gr) PPb
Asisten 25 14,03
A 350 22.5 8 - - - 30 11,695
B 350 22.5 10 - - - 25 14,03
C 350 22.5 12 - - - 35 10,25
D 350 22.5 - 8 - - 25 14,035
E 350 22.5 - 10 - - 30 11,695
F 350 22.5 - 12 - - 30 11,695
G 350 22.5 - - 8 - 30 11,695
H 350 22.5 - - 10 - 35 10,025
I 350 22.5 - - 12 25 14,03
J 350 22.5 - - - 8 20 17,54
K 350 22.5 - - - 10 40 8,77
L 350 22.5 - - - 12 30 11,695
M 350 22.5 - - - 14 25 14,03
7..5..3 Grafik Hasil Percobaan
7.6. Pembahasan
Pada praktikum kali iniPercobaanPengukuranharga MBT (methylene blue
test) bertujuanuntukmenentukanharga CEC (cation exchange capacity) atau KTK
(kapasitastukarkation) sehingga dapat menentukankemampuanclay
dalammengikatkationdarisuatularutan. Pertukarankationtergantungdarijenis dan
kristalsalinitas mineral yang terdapatdalamclay. Hargapertukarankation yang
paling besardimiliki oleh mineral allogenic (pecahanbatuaninduk)sedangkan yang
paling kecildimiliki oleh mineral authogenic (proses kimiawi).
Prinsipkerja yang
digunakandalampercobaaniniadalahtitrasidenganmethylene
bluesampaimendapatkanhallow (lingkaranwarnabiru yang
lebihmudadaribirudidalamnya) yang memilikigradasisaatsampelditeteskan di
kertaswhatman.Langkahpertamadaripercobaaninidenganmembuatlumpurdasarden
gan bentonite API dan bentonite semarangsebanyak 8 gr. Setelah
lumpurjadimakadiambil 2 ml sampellumpurdasar dan
memasukannyakedalamtabungerlenmayer. Menambahkan 10 ml aquadest dan 10
tetesH2SO4.Mengaduknyadenganmemasukkan magnet batang dan
meletakkanerlenmayer di atas multi magnetizer. Kemudianmemanaskan di
atasheater mantle selama 10 menit. Diambkan dan biarkanagakdingin.
Selanjutnyamenitrasidenganmethylene blueper 3 ml. Lalumeneteskan pada
kertaswhatman dan mencatatpertambahanmethylene
bluesampaimendapatwarnabirutua di tengah dan birumuda di pinggir
(hallow).Kemudianmenentukkannilai KTK denganrumus dan
selanjutnyadidapatkanhasil KTK.
Dari hasilpercobaanmakadapatdiketahuibahwa volume methylene blue
yang digunakanadalah12 ml. Dari data tersebutjuga didapatharga MBT dan CEC
yaitusebesar30 ppb dan 11,695meq/100 gr.
Dari grafik 7.7. dapatdiketahuibahwasemakinbanyakpenambahan
bentonite semarang, pacitan, sertajabarmakaakanmenurunkan lalu menaikkan
KTK (kapasitastukarkation). Sedangkan pada bentonite boyolalimenurukan
lalumenaikkanKTK. Dari grafik, bentonite dengan nilai KTK paling besar adalah
bentonite Semarang. Hal ini menunjukkan kemampuan yang berbeda dari setiap
bahan untuk menghidrasi air.
Bentonite yang baikadalah bentonite yang
memilikihargakapasitastukarkation yang lebihrendah,stabilitasclayyang besar,
tingkathidrasikecilsehinggaproblem pada formasidapatseminimalmungkindiatasi.
ApabilaClay yang digunakanbanyakmengandung Ca
makaclayakanmengalamiswelling dan apabilatidakterkontroldapatpipe sticking
pada saatlumpurdisirkulasikan.Bentonite menghidrasidalam air denganukuran
yang berbentukdalamlembaran-lembaran silica dan aluminia.
Aplikasidaripercobaan MBT dapatdilihatdarilumpur dan
sampelcutting.Jikanilai KTK tinggimakalumpurakanmengalamifiltration loss
yang kecilsehinggamenghasilkanmud cake yang tipis dan pada sampelcutting
kemampuanclay untukmenyerap air akanmenimbulkanpotensiswelling dan hidrasi
yang tinggi. Memperhitungkankestabilanlumpursaatterhidrasi oleh air
denganpengukuran CEC yang dapatmenentukanjenisclay (bentonite) yang
tepatuntukmembuatlumpur. Lumpur pemboranpastimengandungclay (bentonite)
yang digunakanuntukmengikat air. Pengukuran CEC
hanyadigunakanuntuklumpurwater based mud. Jikanilai CEC
besarmakalumpurakanmudahbertukarkationdenganlapisanclaysehinggalapisanaka
nmengembang dan akanmenyebabkan pipa terjepitdikarenakanmud
caketerlalutebal.Jikaclay yang digunakanbanyakmengandung Ca
makaakanmengembangbilabertemudengan air dan
bilaclaylumpurpemboranmengandung Na makapengembangan normal
saatbertemudengan air.
Bentonite ekuivalen yang bagusadalahlebihdari 25ekuivalen/100 gr.
Bentonite semarang di dalampercobaaninidiibaratkansebagaicutting yang terbawa
di dalamlumpur yang menyerap air karenaberupaclay. Volummethylene blue
menurutAPI adalah 2 – 10 ml jikalebihdariitumakahidrasi yang
dimilikilumpurakansangattinggi dan KTK juga akantinggi,
sehingganantinyaakanmenyebabkanproblem pada pemboran. Hidrasi yang
dimiliki bentonite berdasarkanAPI lebihbesardaripada bentonite yang
dijadikansebagaiaditifhidrasi yang. Pada mineral montmorillonite clay
dibagimenjadiduayaitu Ca2+ dan Na- dimanaCa2+memilikiduaikatankuat (divalent)
yang mengakibatkanhidrasinyarendahsedangkan pada Na-yang memilikisatuikatan
(monovalent) yang mengakibatkanikatantidakkuatsehinggahidrasitinggi.
7.7. Kesimpulan
1. Dari hasilpercobaandiketahuibahwa :
a. MBT = 30 ppb
b. CEC/KTK = 11,695 meq/100 gr
2. Aplikasilapangandaripercobaaniniadalahpengukuran CEC
dapatmenentukanjenisclay (bentonite) yang
tepatuntukmembuatlumpur.
3. Jikanilai CEC
besarmakalumpurakanmudahbertukarkationdenganlapisanclaysehingg
alapisanakanmengembang (swelling) dan akanmenyebabkan pipa
terjepit dan akanmengalamifiltration loss yang
kecilsehinggamenghasilkanmud cake yang tipis dan pada
sampelcutting.
4. Bentonite yang baikadalah bentonite yang
memilikihargakapasitastukarkation yang
lebihrendah,stabilitasclayyang besar,
tingkathidrasikecilsehinggaproblem pada
formasidapatseminimalmungkindiatasi.
5. Jikaclay yang digunakanbanyakmengandung Ca
makaakanmengalamiswelling saatbertemudengan air dan
bilaclaylumpurpemboranmengandung Na makapengembangan normal
saatbertemudengan air.
6. Untukmengatasimasalahswellingpemilihanjenis bentonite yang
digunakandalamoperasipemboranharusdipilihdenganbenar dan
sesuaidengankeadaansumur.
7. Ca2+ memilikiduaikatankuat (divalent) yang
mengakibatkanhidrasinyarendahsedangkan pada Na- yang
memilikisatuikatan (monovalent) yang
mengakibatkanikatantidakkuatsehinggahidrasitinggi.