Anda di halaman 1dari 6

4.3.

PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu kedua ini membahas menegenai sistem pemutar
atau Rotary System. Fungsi utama dari sistem pemutar adalah untuk memutar
rangkaian pipa bor dan memberi beratan di atas pahat untuk membor lubang.
Banyaknya proses yang terjadi pada operasi pemboran khususnya sistem pemutar
akan banyak menimbulkan problem yang jika tidak segera dilakukan
penanggulangannya akan dapat menghentikan proses pemboran. Tenaga putar
diperoleh dari prime mover yang disalurkan ke rotary table dan dari rotary table
disalurkan ke kelly dan kemudian ke drill string.
Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor dibawah crown block diatas
lubang, peralatan putar terdiri dari meja putar (rotary table), master bushing, dua
alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian pipa bor)
dan rotary slip (digunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa bor), meja
putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk memutar
rangkaian bor.
Rangkaian pipa bor (drill string) terdiri dari swivel, kelly, drill pipe, dan
drill collar. Komponen lainnya adalah mata bor (bit) yang merupakan ujung
bawah dari rangkaian pipa bor yang langsung menyentuh formasi, dengan fungsi
untuk menghancurkan dan menembus formasi dengan cara memberi beban tenaga
putar pada mata bor.
Specialized Down-hole Tools merupakan peralatan pemboran khusus yang
digunakan sebagai “bottom-hole assembly” pada rangkain pipa bor. Ada beberapa
jenis Specialized Down-hole Tools, diantaranya stabilizer, rotary reamers, dan
shock absorbes (shock subs).
Rotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi
pemboran terutama menjaga dan memperbesar ukuran lubang bor.Ada tiga jenis
rotary reamers yaitu 3-point string type. 6-point bottom hole type. 3-point bottom
hole type.
Rotary Assembly adalah peralatan putar yang ditempatkan pada lantai bor
di bawah crown block diatas lubang, peralatan putar terdiri dari meja putar (rotary
table), master bushing, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian pipa
bor) dan rotary slip (digunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa bor). Meja
putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk memutar
rangkaian pipa bor.
Meja putar, master bushing dan rotary table digunakan untuk
menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat menyambung/melepas
section drill pipe dengan bantuan “make-up and break-out tongs”.
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary
table.Master bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau
rotary slip.
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook
yang terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk
menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar
bebassambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran. Dan menahan
beban menggantung dari batang bor selama sirkulasi.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segi tiga, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke
dalam kelly bushing.
Shock Absorber di letakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti,
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar di dalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang
berat, melalui mana cairan pengeboran bisa lewat dindingnya lebih tebal daripada
DP. Letaknya pada bagian bawah dari batang bor, diatas mata bor.
Jenis-jenis Drill Collar yaitu Standart drill collar, mempunyai permukaan
yang halus dengan tiap box connection terletak pada top dan tiap pin connection
terletak pada bottom. Spiraled drill colar, mempunyai permukaan beralur seperti
spiral, digunakan pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall
sticking. Zipped drill collar, permukaannya terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada
bagian ujung atas drill collar dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan.
Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur
pemboran. Bit digantung didasar batang bor. Jenis-jenis bit ada 4 yaitu Drag
Bit,Roller-Cone (Rock Bit), Diamond Bit, dan Core Bit. Drag bit ini tidak
mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari
blade-nya (seperti pisau). Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran
permulaan, dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller-
cone bit. Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat
berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh Howard
R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dipergunakan untuk pemboran di
lapangan minyak. Diamond bit ini membor batuan berdasarkan penggoresan dari
butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite) sehingga menghasilkan
laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara intan-intan dengan
formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang ditimbulkan.
Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat yang sampai
sekarang dianggap paling keras dan abrasif.Core Bit merupakan mata bor untuk
membuat core (inti batuan). Bagian mukanya ada yang berupa bola – bola
bergerigi tapi ada juga yang tidak dan berjenis Diamond Core Bit.
Masalah-masalah yang terjadi dalam penggunaan bit antara lain, lubang
bengkok, lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge), balling (bit
dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale.
Rotary table berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari drawwork ke
rangkaian pipa bor melalui kelly bushing dan kelly dan menahan pipa bor dalam
lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa bor dilakukan. Kecepatan
meja putar dapat diatur oleh seorang drillerman dengan beberapa handle yang ada
di drawwork.
Coiled tubing adalah terobosan baru dalam dunia perminyakan, yaitu dapat
digunakan untuk operasi pengeboran, operasi logging, operasi produksi dan
operasi kerja ulang. Coiled tubing, berupa pipa / tubing yang elastis terbuat dari
campuran baja karbon yang tipis dan juga bahan – bahan titanium dan composite.
Coil ini menggantikan fungsi drill string. Unit – unit pelengkap juga tetap ada,
seperti BOP System, dan lain – lain. Hanya saja, jika menggunakan coiled tubing
maka tidak diperlukan menara bor lagi, melainkan sebuah Coiled Tubing Unit
(truk pengangkut, reel tempat menggulung coil dan sebagainya).
Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanang artinya
jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai
kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi drill pipe adalah untuk
menghubungkan kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar lubang bor,
memberikan rangkaian panuang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi yang
lebih dalam, memungkinkan naik-turunnya mata bor, meneruskan putaran dari
meja putar ke meja bor, dan meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata
bor. Tipe utama drill pipe, ada 2 macam yaitu Standart drill pipe digunakan dari
permukaan sampai pada top drill collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill
collar di atas mata bor (bit). Heavy weight drill pipe : Digunakan pada kondisi
khusus, yaitu pada waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepit, dan
sebagainya.
Ukuran dan panjang range 18’ – 22’ itu jarang dijumpai. Untuk ukuran
range 27’ – 30’ dan range 39’ – 45’ yang sering dijumpai. Drill pipe joint
biasanya disambung atau dilepas dari section rangkaian pipa bor. Section ini
disebut “stand’. Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi menara dan
ring drill pipe yang digunakan, biasanya satu stand tersiri dari 3 DP. Drill pipe
joint disimpan bila tidak digunakan pada dua rak pipe didekat rig. Rig storage
bisa dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe joint ditempatkan (disandarkan)
pada rak pipa di sisi menara. Near-rig storage-drill pipe joint ditempatkan pada
rak yang terletak di seberang rig.
Laju penembusan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, antara lain
adalah karakteristik formasi yang ditembus, karakteristik fluida pemboran, faktor
mekanik, serta faktor hidrolik.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, sekarang sudah banyak dipakai
suatu alat gabungan (sistem angkat dan pemutar), yaitu yang dikenal sebagai top
drive system. Dengan top drive system, maka tidak diperlukan lagi kelly bushing
dan kelly. Alat ini merupakan suatu unit yang menggabungkan travelling block,
swivel, hook, yang ditambah dengan motor pemutar (drill motor assembly). Unit
ini dapat bergerak naik turun pada suatu rel di sepanjang menara.Link dan elevator
juga tetap bergantung di samping bawah unit ini. Keuntungan penggunaannya
adalah mempercepat waktu penyambungan pipa dari proses round trip (lepas
pasang pipa).
Hubungan WOB. RPM, ROP dan jenis formasi adalah apabila formasi
yang ditembus lunak maka WOB harus dikurangi, RPM ditambah sehingga
didapat ROP yang besar, Bit yang digunakan harus berjarang antar giginya untuk
mencegah bit balling. Begitu juga sebaliknya, apabila formasi yang ditembus
keras maka WOB dinaikkan, dan RPM dikurangi sehingga ROP tetap besar. Bit
yang biasa digunakan adalah diamond bit atau roller cone bit dengan gerigi yang
tajam dan berjarak dekat.
4.4. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor
dan memberikan beratan diatas pahat pembor lubang.
2. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-komponen, terdiri dari peralatan putar,
rangakaian pipa bor, dan bit.
3. Peralatan putar terdiri dari meja putar (rotary table), master bushing, kelly
bushing, dan rotary slips.
4. Perbedaan drill pipe dan drill collar ialah terletak pada ukuran, berat, dan
strenght.
5. Macam-macam bit terdiri dari drag bit, roller cone bit, dan diamond bit.
6. Terdapat teknologi top drive, dimana tidak diperlukan lagi kelly bushing
dan kelly. Alat ini merupakan top drive system.
7. Specialized Down-hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan
sebagai “bottom hole assembly” pada rangkaian pipa bor guna
memaksimalkan kerja dari rangkaian pipa bor.
8. Laju penembusan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, antara lain
adalah karakteristik formasi yang ditembus, karakteristik fluida pemboran,
faktor mekanik, serta faktor hidrolik.
9. Apabila formasi yang ditembus lunak maka WOB harus dikurangi, RPM
ditambah sehingga didapat ROP yang besar, begitu juga sebaliknya,
apabila formasi yang ditembus keras maka WOB harus ditambah, RPM
harus dikurangi sehingga didapat ROP yang besar pula.
10. Meja putar, master bushing dan rotary table digunakan untuk
menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat
menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and
break-out tongs”.
11. Pada Drill Pipe ukuran dan panjang range 18’ – 22’ itu jarang dijumpai.
Untuk ukuran range 27’ – 30’ dan range 39’ – 45’ yang sering dijumpai.

Anda mungkin juga menyukai