Anda di halaman 1dari 6

Gelap sangat pekat apa sebenarnya ini, dalam hati seorang kakek tua yang pernah

menjadi seorang pembunuh itu bagai hal yang lebih gelap dari pada penglihatannya yang
diambil, bayang-bayang orang yang pernah ia bunuh selalu datang kedalam mimpinya sebagai
arwah yang ingin membalaskan dendam, tidak ada ketenangan dalam tidurnya hinga pil tidur
terpaksa harus diminum“persetan dengan neurotransmitter dan jaringan saraf” pak tua itu
menyumpah karena semua yang ia alami ia rebahkan badan nya yang ringkih dan untuk bersiap
tidur, dengan sedikit keraguan cucu kakek tua itu bertanya

“apa kakek serius ingin tidur untuk selamanya “

“hmm… ya aku yakin dengan hal ini aku sudah terlalu banyak membuat dosa didunia yang kotor
ini”

“tapi bukanya kau bisa merubah kesalahanmu?”

“merubah katamu.. dengan mengabdikan diri kepada pemerintahan yang kotor ini, aku lebih
memilih menghabiskan umur dengan membunuh seribu orang lagi dari pada mengabdikan diri
kepada para penyamun itu” tegas kakek itu dengan suara yang makin makin serak.

“minumlah kek jika memang ini hal yang kau inginkan” sambil menyodorkan minum dan sebuah
pil hitam bulat.

“akhirnya cucuku yang manja ini telah sanggup menerima kepergian kakek tuanya” dengan
senyum yang selalu ia tunjukan kepada korbannya ia terima pil dan meminumnya, senyum itu
akhirnya bertemu dengan majikannya dan ini adalah waktunya senyum itu lenyap.

“semoga kau bahagia disana kek, kau telah berhasil pergi dari dunia yang kotor ini”

Nyanyian burung rindang nya pohon aroma rumput amat nyaman dan desiran angin yang
lembut membuat pemuda itu terbangun,

“apakah ini surga, kurasa aku tak pantas berada disurga, atau memang beginilah neraka itu
sebenernya” ragu dengan apa yang ia rasakan kemudian menatap tangan dan kembali terkejut.

“apa ini tanganku?” tampak lebih muda tidak ada kerutan bahkan suaranya berbeda, terdengar
lebih muda, tenang dalam hati kakek tua pembunuh yang kini menjadi muda, ini adalah sebuah
keajaiban dari tuhan yang egois, dalam hati berpikir apa yang sebenarnya sudah terjadi
mengingat ia telah meminum pil hitam kematian, seharus nya ia telah tiba diakhirat sekarang
atau ada kehendak tuhan yang lain.

“benar ini adalah kehendak tuhan” suara tiba-tiba bergema didalam kepala nya.

1
“aku adalah malaikat utusan tuhan yang datang untuk menyampaikan pesan bahwa engkau
diberikan kesempatan untuk memperbaiki segala kesalahanmu dulu” suara itu terdengar merdu
lembut seperti seorang ibu yang menasihati anaknya.

“apakah tuhan memang ada, kenapa Ia biarkan aku memperbaiki ini” pemuda itu kembali
meragu.

“dengan apa yang kau perbuat dulu itu adalah salah satu anugerah tuhan yang hanya kepadamu
Ia berikan” malaikat itu memberi tahu.

“baiklah kali ini aku akan menjadi hambanya yang taat”

“nah sekarang kau akan dikembalikan kepada kehidupan pemuda ini” sambil menunjuk tubuh
pemuda itu.

“apa maksudnya pemuda ini” pertanyan yang timbul karena sedikit kebingungan.

“ya tubuh yang kau gunakan ini adalah tubuh seorang pemuda yang meninggal karena berjuang
dalam perang melawan pasukan raja iblis”

“raja iblis? Apa maksudmu” dengan semakin bingung ia bertanya lagi.

“ya kau akan mengetahui hal ini setelah kau kembali kesana”

“apakah ini berbeda dengan duniaku dulu?”

“hmm tampak sama hanya di dunia kali ini tidak ada batasan”

“batasan apa itu”

“batasan adalah kekuatan yang tidak dapat kau gunakan diduniamu, semacam sihir yang sesui
dengan kepribadian masing-masing kalian”

“ok aku sedikit paham dengan itu, lalu apa sihirku”

“kau akan segera mengeahui itu”

Kemudian gelap menelan pemuda itu. Sinar matahari terik debu dimana-mana, kuda-kuda
yang mulai lelah dan kehausan, penjaga gerbang yang mulai lapar tapi tidak adanya makanan
yang bisa dimakan membuat mereka semakin letih, sudah sebulan semenjak pasukan pergi untuk
berperang melawan kerjaan Mictlantecuhti yang dipimpin oleh Mictlan si dewa kematian, tidak
adanya berita kemenangan atau kekalahan pasukan semakin membuat para penduduk kota
khawatir hingga muncul desas desus dari para saudagar bahwa 20,000 pasukan bersenjata
lengkap yang tiba-tiba lenyap kedalam kabut di deket kerajan Mictlantecuhti pada saat para
saudagar itu keluar dari kerajaan Mictlantecuhti.

2
Pemuda itu terbangun diatas ranjang didalam rumah reot, krucukk suara perut berbunyi

“sial kenapa aku dibangkitkan dengan keadaan lapar seperti ini” pemuda itu mengeluh.

“siapa disana” suara wanita tua terdengar dari luar kamar “apakah itu kau Athuria”

“sial aku lupa bertanya siapa namaku pada malaikat itu” berdecak dalam hati.

Tiba-tiba sebuah ingatan muncul kedalam kepalanya dan ia mengingat semuanya termasuk
namanya.

“terima kasih tuhan, aku berjanji akan menjadi pemujamu yang setia” berkata dalam hati.

“iya ibu ini aku anakmu Arthuria” sambil membuka pintu, kemudian ibunya memeluk Arthuria
dengan keras.

“apakah ini benar anakku” masih ragu.

“ya ibu aku adalah anakmu”

“aku sangat khawatir ku pikir kau dan seluruh pasukan telah lenyap dikalahkan oleh raja
Mictlan” dengan isak tangis wanita itu bertanya kepada Arthuria.

“benar ibu kami semua dilenyapkan dalam sekali serang begitu pula aku, namun tuhan
memberikan aku kesempatan untuk membalaskan dendam mereka bu”

“apa maksudmu” pertanyan itu membuat Arthur bingung untuk menjawab, karena tidak mungkin
mengatakan bahwa ia adalah raikarnasi dari seorang pembunuh dikehidupan sebelumnya.

“ah maksudku aku ada disini karena aku tertinggal oleh pasukan saat bermalam di dekat sungai
sebelum sampai dikerajaan musuh”

“syukur jika kau masih hidup nak, ibu sangat khawatir padamu huhu..”sambil menangis.

“yah kurasa ibu tidak terlalu mendengarkan perkataan ku” dalam hati, “bu bisakah aku istirahat
dan makan dahulu” Arthuria bertanya seperti itu karena lapar yang tidak tertahankan lagi.

“mari nak ibu memiliki beberapa roti, semua berubah ketika sebulan kalian pergi banyak bilang
ini karena sihir raja Mictlan” ibu Arthuria menceritakan semua selama sebulan ia pergi, walau
sebenarnya hanya semalam saja bagi Arthuria berpindah dari dunia yang itu kedunia ini.

“jadi ayah pergi untuk menjadi penjemput kabar namun tidak kembali lagi ya” Tanya Arthuria
dalam hati.

“karena sudah memiliki seluruh ingatan Arthutia, kini apa yang akan kulakan, oh iya mencoba
sihir jika perkiraan ku benar maka sihirku adalah”Bwos tiba tiba api hitam keluar dari tangan kiri
nya

3
“hmm tidak buruk apa hanya ini mari coba pikir kan elemen dasar pada kehidupan”
memejamkan mata, shhriingg… Arthur merasakan sesuatu muncul dari tangan kanan nya

“hmm cahaya apa maksudnya ini, bukankah api hitam tadi adalah kegelapan, dan ini cahaya,
baiklah tidak terlalu buruk, yang jelas kegelapan dalah salah satu kekuatan iblis mungkin aku
harus berhati-hati menggunakannya,dan cahaya adalah sesuatu belom pernah tubuh ini
lihat”elemen cahaya adalah element yang hanyamdimiliki oleh ksatria suci.

“apakah hanya segini, lalu bagaimana yang aku harus lalukan sekarang, baiklah kurasa untuk
malam ini cukup” sambil kembali merebahkan tubuhnya kekasur ia pun tertidur.

Fajar, sinar matahari mulai menyusup lewat sela-sela lubang dari papan bolong yang
dijadikan tembok rumah ini. Arthuria bangun “tidur yang cukup nyenyak sekarang waktunya
melatih dan mencari tau lebih tentang kota ini, termasuk kenapa raja memerintahkan kota ini
untuk menyerang kerajaan Mictlantecuhti” kemudian Arthuria bangkit dari ranjang dan
mengenakan pakaiannya yang kemarin, berpamitan kepada ibu yang masih khawatir dengan nya
kemudian pergi.

Jalanan sepi sangat sesuai apabila kota ini disebut kota mati dalam hati Arthuria berkata,
tidak ada tanda tanda kehidupan kecuali ia dan bebarapa tikus yang keluar dari kota sampah yang
mengambil beberapa potong roti busuk yang telah dibuang oleh orang-orang. Sambil terus
berjalan keluar gerbang Arthuria sempat mampir ketoko senjata dan bertanya soal kerajaan yang
memerintahkan pasukan kota untuk menyerang kerajaan iblis. Penjual tersebut memilih untuk
diam karena memang tidak tahu, tapi pedagang menunjukan tempat yang tepat untuk bertanya.
Setelah mengucapkan terima kasih Athuria pergi menuju tepat yang diberi tau oleh pedagang
senjat tadi.

Selokan memang tempat yang paling aman untuk menjauhkan kita dari hiruk pikuk kota
pikir Arthuria, sambil terus berjalan didalam selokan seukuran 2 meter itu akhirnya menemukan
rumah Felecia seorang master pedang yang konon pernah membunuh seekor naga merah yang
mana naga adalah salah satu hewan yang paling dekat dengan bangsa iblis, bahkan dari beberapa
sumber mengatakan bahwa seorang raja iblis ada yang memperistri putri naga, yang berarti
membunuh naga sama dengan mengusik bangsa iblis. Dingin suasana sekitar membuat Arthuria
sedikit gemetar, dengan kedaan digin itu ia dibuat makin kaget dengan seorang yang tiba-tiba
muncul dari belakang tubuhnya sambil menodongkan pisau dibawah dagunya.

“siapa kau dan mau apa, aku tak ragu tuk membunuh mu dan membuang bangkaimu di aliran air
kotor ini” kata kata yang dingin keluar dari mulut seorang pria.

“ooh kupikir Felecia adalah seoarang wanita” meledek dengan sedikit bersiap untuk melawan.

“kupikir kau memang pantas untuk mati” dengan mendorong pisau naik tepat menikam dibawah
dagu Arthuria.

4
“kupikir akan lebih baik jika hidupku yang kali ini aku tidak bertemu dengan orang sepertimu”
Arthur menahan tangan pria itu dan menmabting nya kedepan.

Pria itu terjatuh dengan wajah nya yang terlihat terkejut akibat bantingan dari Arthuria
yang begitu keras, brukk… kemudian Arthur melepaskan pisau dari genggaman pria itu dan
kemudian tanpa sadar mengeluarkan tombak hitam dari tangan kanan nya, dengan sekelebat
muncul seorang wanita dengan berpakaian jumpsuit yang tampak aneh karena cahaya obor yang
ia pegang membuatnya terlihat seperti maju dan mundur. Dengan sedikit kagum wanita tadi
berkata.

“manusia dengan elemen kegelapan ya, apakah kau keturunan raja iblis” masih dengan menahan
tangan Arthuria.

“lepaskan kemudian akan kujawab” Arthur berkata demikian karena ia sadar akan perbedaan
kekuatan antara dia dan wanita ini.

“oke oke” sambil melepaskan tangan Arthur ia mengangkat pria yang masih kaget binggung
takut sekaligus karena ada manusia yang menggunakan elemen kegelapan.

“pertama tama nama ku Arthuria, aku bukan anak iblis ataupun anak raja iblis, dan aku disini
mencari seseorang bernama Felecia”

“aku adalah Felecia yang kau cari, dan ini adalah Yuval pembantu sekaligus muridku, dan apa
tujuan mu mencariku, jangan katakan kau sama seperti mereka yang kemari hanya datang untuk
memintaku menjemput anaknya yang hilang dipertempuaran sebulan lalu sungguh aku muak
dengan hal itu” Felecia dengan sedikit berdecak.

“tidak aku kemari karena pedagang senjata dikota berkata bahwa kau adalah manusia tertua yang
ada dikota ini” dengan sedikit ragu arthuria bertanya demikian setelah melihat seorang Felecia
yang sangat jauh dari perkiraan nya.

“apakah kau ragu bahwa aku adalah Felecia, yah tidak heran untuk aku yang sudah berumur 80
tahun dengan wajah muda ini kau pasti akan ragu, hah lagi lagi Somon kakek bodoh itu
memberikan kesulitan padaku, lalu apa hubungannya aku yang tua ini dengan kepentingan anak
muda yang mengerikan sepertimu”

“aku ingin mengetahui siapa sebenarnya raja dinegara ini kenapa ia memberikan 20,000 pasukan
kepada kerajaan iblis”

“nak… tidak ..Arthur apa kau informasi kerjaan” terkejut .

“tidak aku tidak mencuri sedikit informasi dari kerjaan” mengingat ia baru saja direinkarnasi dia
sedikit merasa lucu dengan kata kata Felecia tersebut.

“lalu darimana kau tau informasi itu”

5
“karena aku adalah salah satu dari 20,000 tentara yang menjadi korban”

“mari masuk ini bukan tempat yang baik untuk berbicara soal ini, Yuval buka pintu kebawah”
Felecia merintahkan pembantunya.

“baik guru” Yuval mengangguk dan bergas masuk.

Bau besi meleleh karena dibakar, dan beberapa buku berserak di atas meja, Arthuria memasuki
rumah bersama Felecia langsung menuju kebawah tanah.

“jangan sentuh apapun yang berada ditembok, atau itu akan menyerap energimu” Yuval
memperingatkan. Tampa diperingati pun Arthuria menyadari bahwa tembok ini hidup.

Anda mungkin juga menyukai