Anda di halaman 1dari 11

Perancangan Struktur Bangunan Tinggi

Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

BAB II
DATA PERENCANAAN

2.1. Data Perencanaan


2.1.1. Data Umum
Tipe Bangunan : Gedung Kuliah
Letak Bangunan : Dataran Tinggi
Wilayah : Malang (Jawa Timur)
Jenis Tanah : Tanah Sedang
Kelas Situs : SD
Mutu Beton (fc) : 40 Mpa
Mutu Baja (fy) : 410 Mpa
Jumlah Latai Bangunan : 7 Lantai + 1 Semibasement
Tinggi Tiap Lantai :4m
Panjang Bangunan : 64 m
Lebar Bangunan : 34 m

Gambar 2.1 Denah Struktur Lantai 1

Data Perencanaan 4
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

2.2. Data Khusus


2.2.1. Deskripsi Umum Model Struktur
a) Struktur Portal Terbuka
Portal adalah suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian
struktur yang saling berhubungan yang berfungsi menahan beban
sebagai suatu kesatuan lengkap yang berdiri sendiri dengan atau tanpa
dibantu oleh diafragma-diafragma horisontal atau sistem-sistem lantai.
Portal terbuka, dimana seluruh momen-momen dan gaya yang
bekerja pada konstruksi ditahan sepenuhnya oleh pondasi, sedangkan
sloof hanya berfungsi untuk menahan dinding saja. Pada portal terbuka
kekuatan dan kekakuan portal dalam menahan beban lateral dan
kestabilannya tergantung pada kekuatan dari elemen-elemen
strukturnya.

b) SRPMK pada arah Utara – Selatan (sumbu y)


Komponen struktur yang menerima lentur pada umumnya adalah
balok dan pelat. Karena komponen struktur direncanakan memikul
gaya-gaya yang diakibatkan oleh gempa, maka diperlukan ketentuan
khusus untuk perencanaan gempa. Untuk daerah dengan resiko gempa
tinggi digunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Bangunan dengan rasio persegi panjang, arah sumbu y (Utara – Selatan)
komponen struktur yang menerima lentur lebih besar, oleh karena itu
dibutuhkan dinding geser untuk menahan lentur arah y.
c) SRPMK pada arah Barat – Timur dual sistem ganda dengan dinding
geser bertulang khusus (sumbu x)
Suatu bangunan gedung diharuskan memiliki sistem struktur
yang sesuai dengan faktor daya tahan terhadap gempa. Berdasarkan
pada Tabel 9 SNI 1726:2012 Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
dapat digunakan pada bangunan yang memiliki Kategori Desain
Seismik (KDS) B,C,D,E, dan F. Akan tetapi pada umumnya SRPMK
digunakan pada bangunan dengan KDS D,E, dan F.

Data Perencanaan 5
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

Tabel 2.1 Tingkat Resiko Kegempaan (SNI 2847, 2010)

Tabel 2.2 Faktor Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa (SNI 1726, 2012)

Data Perencanaan 6
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

d) Permodelan struktur gedung menggunakan software ETABS 17

Gambar 2.2 Tampak 3D ETABS 17

Gambar 2.3 Tampak Denah ETABS 17

Data Perencanaan 7
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

Gambar 2.4 Tampak Potongan ETABS 17

e) Menentukan zona wilayah di Indonesia (SS dan S1)


Berdasarkan SNI 1726:2012 pasal 6.1.1 parameter SS (percepatan
batuan dasar pada perioda pendek) dan S1 (percepatan batuan dasar
pada perioda 1 detik) harus ditetapkan masing-masing dari respons
spectral percepatan 0,2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah
seismik dengan kemungkinan 2% terlampaui dalam 50 tahun.
Penentuan nilai faktor SS dan S1 berdasarkan SNI 1726:2012 seperti
berikut,

Gambar 2.5 Peta Percepatan Batuan Dasar pada Periode Pendek (SS)

Gambar 2.6 Peta Percepatan Batuan Dasar pada Periode 1 Detik (S1)

Lokasi bangunan yang berada di Malang maka dapat ditentukan dari


http://puskim.pu.go.id nilai SS dan S1 sebagai berikut:

Data Perencanaan 8
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

SS = 0,764 g
S1 = 0,323 g

f) Model struktur dianalisis dengan standar kegempaan (SNI-03-1726-


2012)
Model sistem struktur yang digunakan oleh suatu bangunan dipengaruhi
dari beban gempa yang diatur pada SNI 03-1726 Tahun 2012. Dapat
dilihat pada tabel 2.2.

2.2.2. Wilayah Gempa dan Desain Seismik


a) Percepatan batuan dasar (SS dan S1)
Dari http://puskim.pu.go.id lokasi bangunan di Malang
didapatkan nilai Ss dan S1 sebagai berikut :
SS = 0,764 g
S1 = 0,323 g

b) Parameter percepatan respon spectra (SDS dan SD1)


Nilai SDS = 0,608 g (SNI 1726:2012 persamaan 6.2-3)
Nilai SD1 = 0,378 g (SNI 1726:2012 persamaan 6.2-4)

c) Kategori Resiko
Kategori risiko bangunan gedung dibedakan sesuai dengan
fungsi dari bangunan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi dari
tingkat kategori risiko bangunan serta keharusan untuk mempertahankan
fungsi struktur bangunan.
Kategori resiko bangunan = IV

Tabel 2.3 Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non Gedung untuk Beban Gempa
(SNI 1726, 2012)

Data Perencanaan 9
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

d) Kategori desain seismik


KDS = D
Tabel 2.4 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respon Percepatan pada
Periode Pendek (SNI 1726, 2012)

Tabel 2.5 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respon Percepatan pada
Periode 1 detik (SNI 1726, 2012)

e) Faktor keutamaan gempa (Ie)


Bangunan sarana pendidikan dikelompokkan dalam kategori
resiko IV dan berdasarkan SNI 1726:2012, didapatkan :
Nilai Ie = 1,5.
Tabel 2.6 Faktor Keutamaan Gempa

2.2.3. Jenis Tanah


Data Tanah di Kota Malang sebagai berikut:

Data Perencanaan 10
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

Tabel 2.7 Data Tanah Kota Malang

Berdasarkan dari data tanah didapatkan hasil bahwa kedalaman tanah


maksimum yaitu ± 30 meter dimana tanah keras berada pada kedalaman ±
30 m. Setelah dilakukan perhitungan nilai dari tahanan penetrasi standar rata-
rata (N-SPT) yaitu sebesar 16,9. Berikut rekapan dari data tanah yang
didapatkan :

Data Perencanaan 11
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

Tabel 2.8 Rekapitulasi Data Tanah Terlampir


Tebal
Kedalaman (m) Deskripsi Tanah Nilai N-SPT di/Ni
(m)
1.5 1.5 12.00 0.13
lumpur dan tanah liat, coklat tua,
3.5 2 10.00 0.20
anorganik, sedikit pasir, kaku
5.5 2 18.00 0.11
7.5 2 6.00 0.33
pasir dan lumpur, coklat, tanah liat kecil,
9.5 2 50.00 0.04
longgar sampai sangat padat
11.5 2 34.00 0.06
lumpur, abu-abu gelap, beberapa pasir,
13.5 2 13.00 0.15
kaku
lumpur dan pasir, coklat, tanah liat litle,
15.5 2 37.00 0.05
padat
lumpur dan tanah liat, abu-abu gelap
17.5 kecoklatan, anorganik, jejak pasir, 2 6.00 0.33
sedang
19.5 lumpur dan pasir, coklat, lempung tanah 2 25.00 0.08
21.5 liat, sedang 2 25.00 0.08
23.5 pasir dan lanau, abu-abu, sedang 2 27.00 0.07

25.5 pasir dan lanau, abu-abu, sangat padat 2 50 0.04

27.5 pasir dan lanau, abu-abu, sangat padat 2 50 0.04

30 pasir dan lanau, abu-abu, sangat padat 2.5 50 0.05

Total 30 1.77
N-SPT 16.9

Diperoleh hasil N-SPT = 16,9 maka tanah di Kota Malang dapat dikatakan
sebagai Tanah Sedang.

Tabel 2.9 Klasifikasi Kelas Situs Tanah

2.2.4. Sistem Penahan Gaya Seismik


Sistem penahan gaya seismik berdasarkan SNI-03-1726-2012

2.3. Permodelan Komponen Struktur


2.3.1. Pelat

Data Perencanaan 12
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

a) Pelat Lantai = 120 mm


b) Pelat Atap = 120 mm

2.3.2. Balok
a) Dimensi Tie Beam
TB1 = 500 mm x 800 mm
BS = 300 mm x 600 mm
b) Dimensi Balok
B1 = 700 mm x 900 mm
B2 = 500 mm x 900 mm
B3 = 300 mm x 600 mm
B4 = 200 mm x 400 mm
c) Jumlah Balok
Arah
No Lantai Jumlah
X Y
Semi Basement
1 - TB1 40 38 78
- BS1 21 23 44
Lt. 1 s.d. Lt. 3
- B1 26 31 57
2 - B2 18 5 23
- B3 22 24 46
- B4 8 - 8
Lt. 4 s.d. Lt. Atap
- B1 25 29 54
3 - B2 18 4 22
- B3 22 24 46
- B4 8 - 8
Lantai RL
4 - B1 13 12 25
- B2 - 3 3
2.3.3. Kolom
a) Dimensi Kolom
K1 = 700 mm x 700 mm
K2 = 700 mm x 900 mm

Data Perencanaan 13
Perancangan Struktur Bangunan Tinggi
Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM

b) Jumlah Kolom
No Lantai Jumlah
Semi Basement
1 - K1 23
- K2 21
Lt. 1 s.d. Lt. 3
2 - K1 23
- K2 21
Lt. 4 s.d. Lt. Atap
3 - K1 23
- K2 21

2.3.4. Shearwall
a) Jenis Shearwall
Corewall
b) Dimensi Shearwall
SW1 = 3150 mm x 3350 mm
SW2 = 2500 mm x 4900 mm
c) Jumlah Shearwall
Jumlah SW1 disetiap lantai 2 buah
Jumlah SW2 disetiap lantai 1 buah

Data Perencanaan 14

Anda mungkin juga menyukai