Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

NOMOR 26 TAHUN 2007

TENTANG
SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PARIGI MOUTONG,

Menimbang : a. bahwa sumber pendapatan dan kekayaan yang dikelola oleh desa merupakan
hak otonom desa .dalam penggunaan dan pemanfaatannya guna
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;

b. bahwa untuk kelancaran dalam pengelolaan sumber pendapatan dan


kekayaan desa maka perlu ditetapkan peraturan mengenai sumber
pendapatan dan kekayaan desa;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Sumber
Pendapatan danKekayaan desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten


Parigi Moutong Di Provinsi Sulawesi Tengah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4185);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang –Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang – Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548 );

4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan


Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

6. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 tentang kewenangan Kabupaten


Parigi Moutong Sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Daerah Tahun 2004
Nomor 54).

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
dan
BUPATI PARIGI MOUTONG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN


KEKAYAAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan Daerah ini , yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Parigi Moutong.
2. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang selanjutnya disebut DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong.
5. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten Parigi Moutong.
6. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Parigi Moutong
7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan
Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat tang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia.
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintah desa.
10.Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa.
11.Dusun adalah merupakan bagian wilayah kerja Pemerintahan Desa dan ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
12.Perangkat Desa adalah Sekretariat Desa yang merupakan unsur staf, unsur pelaksana dan
unsur wilayah yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan
kewajibannya.
13.Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh badan
permusyawaratan desa bersama dengan Kepala Desa.
14.Pendapatan Desa adalah semua hak desa yang diakui sebagai penambahan nilai bersih
keuangan desa yang diperoleh dalam setiap tahun anggaran.
15.Kekayaan Desa adalah semua hak desa yang diakui sebagai salah satu sumber pendapatan
Desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa.
16.Badan Usaha Milik Desa adalah badan hukum yang dikelola oleh pemerintah desa.

BAB II
SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA
Bagian Kesatu
Sumber Pendapatan Desa
Pasal 2
(1) Sumber pendapatan desa terdiri atas :
a. Pendapatan asli desa,terdiri dari hasil usaha desa,hasil kekayaan desa,hasil swadaya dan
partisipasi,hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan yang sah;
b. Bagi hasil pajak daerah paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) untuk desa dan dari
retribusi sebagian diperuntukkan bagi desa;
c. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten
untu desa paling sedikit 10%(sepuluh perseratus),yang pembagiannya untuk setiap desa
secara proporsional yang merupakan alokasi dana desa;
d. Bantuan keuangan dari pemerintah,pemerintah Provinsi dan pemerintah Kabupaten dalam
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;
e. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat;
f. Pinjaman desa.
(2) Sumber pendapatan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan c diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Daerah tentang Alokasi Dana Desa.
(3) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui kas desa.
(4) Sumber pendapatan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menimbulkan adanya
pendapatan,belanja dan pengelolaan keuangan desa.

Pasal 3
Sumber pendapatan yang diakui dan telah dimiliki desa merupakan hak otonom desa untuk
dikelola oleh pemerintah desa dan tidak dapat diambil alih pemerintah atau pemerintah daerah.
Pasal 4
Sumber pendapatan sebagaimana dimasud pada pasal 3 dapat dikelola oleh Pemerintah atau
Pemerintah Kabupaten dengan ketentuan harus memiliki kesepakatan dan melalui musyawarah
desa.

Pasal 5
Bantuan dari Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b
pengalokasiannya ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Pasal 6
(1) Pemberian hibah dan sumbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf e tidak
menurangi kewajiban-kewajiban pihak penyumbang kepada desa.
(2) Sumbangan yang berbentuk barang,baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak
dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik desa sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang – undangan yang berlaku.
(3) Sumbangan yang berbentuk uang dicantumkan didalam APB Desa.

Bagian Kedua
Kekayaan Desa
Pasal 7
Kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) terdiri atas :
a. tanah kas desa;
b. pasar desa;
c. bangunan desa;
d. obyek rekreasi yang diurus oleh desa;
e. pemandian umum yang diurus desa;
f. perairan pantai dalam batas tertentu diurus desa;
g. tempat-tempat pemancingan di bendungan dan atau sungai;
h. pelelangan ikan yang dikelola desa;
i. jalan desa;
j. Pasar hewan;
k. lain-lain kekayaan milik desa.

BAB III
PENGELOLAAN DAN PENGURUSAN SUMBER PENDAPATAN DESA
Pasal 8
(1) Belanja Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat serta pengelolaan potensi
desa.
(2) Pengelolaan potensi desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan dengan
pendirian Badan Usaha Milik Desa, dengan pembiayaan yang bersumber dari keuangan desa
dan/atau pinjaman serta kerja sama dengan pihak ketiga atas persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa dan disahkan oleh bupati.
Pasal 9
(1) Sumber pendapatan daerah yang berada di desa baik pajak dan retribusi yang sudah dipungut
oleh kabupaten tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan dari pemerintah desa
(2) Sumber pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diberikan kepada desa yang
bersangkutan dengan pembagian secara proporsional dan adil.

Pasal 10
Pengelolaan keuangan yang bersumber dari pendapatan desa dilakukan oleh kepala desa yang
dituangkan dalam peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa.

Pasal 11
Pedoman mengenai pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 akan diatur
lebih lanjut dalam peraturan bupati.

BAB IV
PENGEMBANGAN,PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 12
(1) Kepala desa dapat mengembangkan dan menggali potensi desa yang dijadikan sebagai sumber
pendapatan desa.
(2) Pengembangan sumber pendapatan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dalam peraturan desa.
Pasal 13
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan sumber-sumber pendapatan desa dilakukan
secara berjenjang dari pemerintah kecamatan , pemerintah kabupaten , pemerintah Provinsi
dan pemerintah.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemberian
pedoman, pelatihan, arahan dan supervisi, konsultasi pelaksanaan pemerintahan desa serta
lembaga kemasyarakatan.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
(1) Tanah kas desa dan sumber kekayaan lain yang dimiliki dan dikelola desa tidak dapat
dipinjamkan,digadaikan dan/atau dijual kepada pihak lain,kecuali mendapat persetujuan
Badan Permusyawaratan Desa yang diatur dengan Peraturan Desa.
(2) Pedoman pengalihan tanah kas desa dan sumber kekayaan lain akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
Pasal 15
(1) Pinjaman desa dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan desa untuk kepentingan
dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat desa setempat.
(2) Pendapatan desa bersumber dari pinjaman desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
huruf f, berasal dari :
a. Bank pemerintah maupun swasta;
b. Pihak ketiga.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanan peraturan daerah ini diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
Pasal 18
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Ditetapkan di Parigi
pada tanggal

BUPATI PARIGI MOUTONG,

LONGKI DJANGGOLA

Diundangkan di Parigi
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PARIGI MOUTONG,

H. RUSTAM DG. RAHMATU, BE, SE, Msi


Pembina Utama Muda
NIP. 010 078 615

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2007 NOMOR 39 SERI E NOMOR 13


PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
NOMOR TAHUN
TENTANG
SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA

I. UMUM

Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa


dan untuk peningkatan pelayanan serta pemberdayaan masyarakat, Desa mempunyai
sumber pendapatan yang terdiri atas pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah Kabupaten,bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang
diterima oleh Kabupaten,bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta hibah dan
sumbangan dari pihak ketiga.Dimana Pendapatan desa adalah semua hak dan kewajiban
desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang
yang dapat dijadikan milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.
Untuk memperjelas sumber-sumber pendapatan desa maka Kabupaten Parigi
Moutong Perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan
Desa.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup Jelas

Pasal 2
Ayat (1)

Huruf a
Cukup jelas

Huruf b
Dari bagi hasil pajak daerah Kabupaten paling sedikit 10% (sepuluh perseratus)
diberikan langsung kepada Desa.

Dari retribusi Kabupaten sebagian diperuntukkan bagi Desa yang dialokasikan


secara proporsional.

Huruf c
Yang dimaksud dengan “bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah” adalah terdiri dari dana bagi hasil pajak dan sumberdaya alam ditambah
dana alokasi umum setelah dikurangi belanja pegawai.

Dana dari Kabupaten diberikan langsung kepada Desa untuk dikelola oleh
Pemerintah Desa,dengan ketentuan 30% (tiga puluh perseratus) digunakan untuk
biaya oprasional pemerintah desa dan BPD dan 70% (tujuh puluh perseratus)
digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Huruf d
Bantuan dari Pemerintah diutamakan untuk tunjangan penghasilan Kepala Desa
dan Perangkat Desa.Bantuan dari Provinsi dan Kabupaten digunakan untuk
percepatan atau akselerasi pembangunan Desa.

Huruf e
Yang dimaksud dengan “sumbangan dari pihak ketiga” dapat berbentuk hadiah,
donasi, wakaf dan/atau lain – lain sumbangan serta pemberian sumbangan
dimaksud tidak mengurangi kewajiban pihak penyumbang.

Yang dimaksud dengan “wakaf” dalam ketentuan ini adalah perbuatan hukum
wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteran umum menurut
syariah.
Huruf f
Cukup jelas

Ayat (2)
Cukup jelas

Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas

Pasal 3
Cukup jelas

Pasal 4
Cukup jelas

Pasal 5
Cukup jelas

Pasal 6
Cukup jelas

Pasal 7
Cukup jelas

Pasal 8
Cukup jelas

Pasal 9
Cukup jelas

Pasal 10
Cukup jelas

Pasal 11
Cukup jelas

Pasal 12
Cukup jelas

Pasal 13
Cukup jelas

Pasal 14
Cukup jelas

Pasal 15
Cukup jelas

Pasal 16
Cukup jelas

Pasal 17
Cukup jelas

Pasal 18
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 91

Anda mungkin juga menyukai