Anda di halaman 1dari 7

Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

Perancangan Belt Conveyor Proses penanganan material merupakan kegiatan


utama yang dilakukan pada PT. Pelabuhan Indonesia
sebagai Alat Material III dimana perusahaan bergerak dalam bidang jasa
kepelabuhan. Namun kenyataannya, proses
Handling pada Terminal Peti penanganan material di departemen pergudangan
Terminal Peti Kemas masih kurang efisien. Hal ini
Kemas Surabaya disebabkan bongkar muat cargo bag dengan
menggunakan forklift memerlukan kurang lebih 10
buruh untuk mengangkut 80-85 ton per jam. Buruh
Annisa Kesy Garside1 Fitra Risaldi1 Shanty Kusuma angkut harus memindahkan material berupa cargo
Dewi1 bag dari tumpukan ke pallet, kemudian material
diangkut menggunakan forklift ke truk muatan untuk
1Program
Studi Teknik Industri, Universitas dibawa ke area muat dek kapal. Pada kondisi ini
Muhammadiyah Malang terdapat beberapa kekurangan, waktu yang terbuang
saat buruh idle, biaya pallet, dan biaya lembur jika
perusahaan menggunakan buruh yang sama lebih dari
satu shift kerja dalam satu hari. Tujuan penelitian ini
adalah mengusulkan alat material handling yang
mampu meningkatkan kapasitas bongkar muat
annisa_garside@yahoo.com
perusahaan. Alat ini berupa belt conveyor yang akan
digunakan untuk memindahkan cargo bag dari
tumpukan ke truk tanpa harus melakukan
penyusunan ke pallet. Perancangan belt conveyor
didasari oleh perpektif pengguna dan perhitungan
kapasitas belt conveyor, dengan perancangan ini
proses yang dilakukan menjadi lebih singkat serta
kapasitas bongkar muat meningkat sebesar 87,5% dari
kapasitas sebesar 80 tph menjadi 150 tph.
Kata kunci: material handling, bongkar muat, peti kemas,
conveyor

Diajukan: 13 September 2019


Direvisi: 14 September 2019
Diterima: 2 Oktober 2019
Dipublikasikan online: 3 Oktober 2019

agar dapat memenuhi permintaan proses penanganan


Pendahuluan komoditas barang. Hal ini merupakan pemborosan
PT. Pelabuhan Indonesia III atau disingkat Pelindo III karena perusahaan harus membayar upah yang lebih
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tinggi dengan lembur tersebut. Selain itu perusahaan
bergerak di bidang jasa kepelabuhan dan berkantor juga mengeluarkan biaya untuk pallet. Oleh karena itu
pusat di Surabaya, Jawa Timur. PT. Pelindo III mengelola diperlukan rancangan material handling equipment
43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi seluruh (MHE) yang efektif dan efisien agar perusahaan dapat
Indonesia dan menjalankan bisnis inti sebagai penyedia meningkatkan produktivitas dalam aktivitas penanga-
fasilitas jasa kepelabuhan. Proses penanganan material nan materialnya.
merupakan kegiatan utama yang dilakukan pada Salah satu jenis alat pengangkut yang sering
Pelindo III. Namun kenyataannya, proses penanganan digunakan oleh kebanyakan industri adalah belt
material di departemen pergudangan Terminal Peti conveyor yang berfungsi memindahkan bahan-bahan
berbentuk padat (Aosoby dkk., 2016). Belt conveyor
Kemas masih kurang efisien. Hal ini disebabkan bongkar
memiliki kapasitas angkut yang cukup besar (500
muat cargo bag dengan menggunakan forklift
sampai 5000 m³/jam atau lebih), pemindahan barang
memerlukan kurang lebih 10 buruh untuk mengangkut dapat dilakukan secara kontinyu, jarak pemindahan
80-85 ton per jam. Buruh angkut harus memindahkan yang cukup jauh (500-1000 m atau lebih), lintasan tetap
material berupa cargo bag dari tumpukan ke pallet, serta bahan material yang dapat diangkut dapat berupa
kemudian material diangkut menggunakan forklift ke muatan curah (bulk load) atau muatan satuan (unit
truk muatan untuk dibawa ke area muat dek kapal. load), berat mesin relatif ringan serta pemeliharaan dan
Proses bongkar muat dengan forklift menjadi cukup operasional yang mudah (Zainuri, 2012). Kemampuan
lama karena harus menyusun cargo bag diatas pallet ini telah menjadikan belt conveyor secara luas
terlebih dahulu, sehingga perusahaan sering kali lembur digunakan sebagai mesin pemindah bahan (Raharjo,

Cara mensitasi artikel ini:


Garside, A. K., Risaldi, F., Dewi, S. K (2019) Perancangan Belt Conveyor sebagai Alat Material Handling pada Terminal
Peti Kemas Surabaya. Buletin Profesi Insinyur 2(2) 069-075

BPI, 2019 | 69
Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

2013). Penelitian ini bertujuan mengusulkan rancangan Identifikasi kebutuhan user


MHE berupa belt conveyor agar perusahaan dapat
Jumlah sampel yang akan diwawancarai diperoleh
meningkatkan kapasitas proses bongkar muat sehingga
biaya lembur buruh dapat ditekan seminimal mungkin. menggunakan rumus Slovin. Dengan jumlah populasi
sebanyak 55 dan peluang kesalahan 10% diperoleh
Metode jumlah sampel 35,4 ≈ 36 orang. Komposisi sampel
Identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan langkah diambil dari pekerja dalam satu shift yang terdiri dari 1
pertama dalam konsep perancangan produk. Untuk orang supervisor, 1 orang foreman, dan 34 buruh
mengetahui kebutuhan tersebut maka dilakukan proses angkut. Peneliti melakukan wawancara untuk
wawancara dan penyebaran kuesioner. Wawancara identifikasi kebutuhan user dengan memberikan
kepada supervisor, foreman, dan buruh angkut pernyataan mengenai fungsi, keunggulan, kelemahan,
pelabuhan, sebagai pihak yang dianggap berkaitan dan usulan perbaikan yang diinginkan user.
langsung dalam perancangan MHE. Penyebaran
kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data tentang Interpretasi kebutuhan user
keinginan pelanggan dan persepsi kebutuhan ideal yang
diperlukan untuk menetapkan ide rancangan pada Pada langkah ini dilakukan pengelompokan setiap
spesifikasi akhir produk. Langkah kedua adalah kebutuhan menjadi sebuah hierarki. Hierarki yang
intepretasi data kebutuhan pelanggan yang merupakan didapat berdasarkan pernyataan kebutuhan user
jawaban dari identifikasi kebutuhan pelanggan. dimana jika semakin sering sebuah pernyataan
Intepretasi kebutuhan pelanggan menuntun dalam disebutkan maka hierarki dianggap semakin penting
menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep yang dijelaskan dengan jumlah tanda (*) yang dilakukan
produk dan menyeleksi konsep. Langkah ketiga adalah oleh peneliti serta supervisor perusahaan sebagai
menetapkan target spesifikasi produk. Proses
pelanggan pada perancangan MHE ini. Setelah
penetapan spesifikasi terdiri dari empat langkah yaitu:
mengelompokkan kebutuhan menjadi daftar hierarki
menyiapkan gambar metrik, mengumpulkan informasi
tentang pesaing, menetapkan nilai target ideal dan maka tim pengembang membuat prioritas pilihan dan
marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik, dan mengalokasikan sumber daya dalam mendesain
merefleksikan hasil dan proses (Ulrich dan Eppinger, produk. Tabel 1 menunjukkan derajat kepentingan
2011). yang diperoleh dari hasil wawancara dimana 5
Langkah keempat adalah membuat konsep produk. menyatakan sangat penting dan 1 menyatakan sangat
Konsep produk merupakan gambaran singkat tidak penting.
bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan.
Proses penyusunan konsep produk terdiri dari empat Tabel 1 Pengukuran derajat kepentingan
langkah, yaitu: mengembangkan model-model teknis No Kebutuhan Kepentingan
suatu produk; mengembangkan model biaya dari
sebuah produk; memperbaiki spesifikasi, melakukan
Belt conveyor digunakan untuk mengangkut
trade off jika diperlukan; menurunkan spesifikasi 1. 5
material dari tumpukan gudang ke truk
menjadi spesifikasi sub-sistem jika diperlukan. Langkah muatan
kelima adalah pemilihan konsep desain. Pada tahap ini,
akan dilakukan penyaringan dan penilaian untuk 2. Dirancang semi-otomatis 4
mendapatkan konsep desain final. Langkah terakhir
3. Awet digunakan 5
yang dilakukan oleh tim pengembang yang terdiri dari
pembuatan sketsa dalam bentuk CAD untuk 4. Mudah dalam perawatannya 3
mendapatkan gambaran secara jelas tentang spesifikasi 5. Mampu meningkatkan produktivitas 3
akhir dari hasil rancangan produk. Selanjutnya 6. 1
Desain modern
dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan
7. Desain fleksible 3
produktivitas yang didapat setelah dilakukan
perancangan. 8. Material tidak mudah tercecer 4
9. Tidak bising saat beroperasi 2
Hasil Kerja
10. Tidak memakan banyak area 3
Pada kondisi eksisting, proses bongkar muat pada 11. 2
Tidak polutan
departemen pergudangan Terminal Peti Kemas Surabaya
12. Terbuat dari bahan yang tahan banting 3
menggunakan material handling equipment berupa Forklift tekanan
dengan kapasitas 80 ton per hour (tph). Sedangkan
spesifikasi material yang akan diangkut adalah cargo bag
Penetapan spesifikasi produk
dengan massa jenis maksimal 180 Kg/m³ dan lebar maksimal
80 cm. Batasan awal rancangan merupakan spesifikasi awal Dalam menetapkan spesifikasi produk dimulai dengan
dari hasil rancangan yang akan didapat yaitu adalah: menentukan metrik sebagai jawaban dari kebutuhan
kapasitas yang diinginkan sebesar 150 ton per hour (tph), pekerja. Gambar 1 menunjukkan metrik panjang belt
lokasi outdoor, dan jarak yang diperlukan 16 m. conveyor sampai 16 m adalah jawaban dari kebutuhan
belt conveyor digunakan untuk mengangkut material
dari tumpukan gudang ke truk muatan.

BPI, 2019 | 70
Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

10.

11.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.
Tinggi skirt rubber pada bagian kanan
Belt conveyor dilengkapi chip cleaner

Belt dilengkapi dengan lapisan carcas


Dilengkapi switch on/off pada motor

Motor penggerak dilengkapi dengan

Belt conveyor tidak menggunakan


Memiliki kapasitas diatas 80 tph
Rangka terbuat dari frame baja
Panjang belt conveyor 16 m

cover yang tertutup rapat

peralatan pendukung
dan belt cleaner

Tingkat polutan
Ukuran roda

dan kiri belt


penggerak
Belt conveyor digunakan untuk
1. mengangkut material dari tumpukan ●
gudang ke truk muatan
2. Dirancang semi-otomatis ●

3. Awet digunakan ● ● ●
4. Mudah dalam perawatannya ●
5. Mampu meningkatkan produktivitas ●
6. Desain fleksible ●
7. Material tidak mudah tercecer ●
8. Tidak bising saat beroperasi ●
9. Tidak memakan banyak area ● ●
10. Tidak polutan ●
Terbuat dari bahan yang tahan banting ●
11.
tekanan

Gambar 1 Metrik kebutuhan pelanggan

Metrik Belt conveyor dilengkapi dengan switch yang Tabel 2 Pengukuran derajat kepentingan
built-in pada motor penggerak adalah jawaban untuk Nilai Nilai
No Kebutuhan Metrik
marginal ideal
kebutuhan pekerja untuk MHE dirancang semi-
otomatis, dan seterusnya. Selanjutnya, peneliti Panjang belt conveyor
1 1 16
16 m
mengumpulkan dan menganalisis produk pesaing.
Dilengkapi switch
Informasi belt conveyor pesaing yang dikumpulkan 2 2 on/off pada motor Ya
adalah merk Ammeraal Beltech dan Chiorino. Kedua penggerak
merk ini dipilih karena merupakan dua merk yang Rangka terbuat dari
3 3 Ya
frame baja
merepresentasikan merk superior (Ammeraal beltech)
Belt conveyor
dan inferior (Chiorino). Langkah terakhir adalah 4 3,4 dilengkapi chip cleaner Ya
memberikan nilai marginal dan ideal pada setiap metrik dan belt cleaner
kebutuhan yang akan menjadi dasar spesifikasi Memiliki kapasitas
5 5 80 >80
rancangan. Tabel 2 menunjukkan spesifikasi target belt diatas 80 tph
conveyor. 6 6,9 Ukuran roda 150-200 200
Tinggi skirt rubber
7 7 pada bagian kanan dan 200 250
kiri belt
Perhitungan produktivitas belt conveyor
Motor penggerak
Perhitungan produktivitas belt conveyor dilakukan untuk 8 8
dilengkapi dengan
Ya
mendapatkan spesifikasi teknis dalam meningkatkan cover yang tertutup
rapat
produktivitas proses bongkar muat perusahaan yang saat ini
Belt conveyor tidak
sebesar 80 tph. 9 9 menggunakan Ya Ya
peralatan pendukung
10 10 Tingkat polutan 0 0
Belt dilengkapi dengan
11 3,11 Ya
lapisan carcas

BPI, 2019 | 71
Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

Dari hasil perhitungan diperoleh spesifikasi teknis belt Setelah menentukan spesifikasi dari kedua konsep yang
conveyor untuk memenuhi kapasitas sebesar 150 tph untuk dikembangkan maka selanjutnya hasil penentuan spesifikasi
mengangkut cargo bag dengan massa jenis 180 Kg/m³ dari konsep tersebut akan diinterpretasikan dalam bentuk
sejauh 16 m sebagai berikut: drawing CAD. Hasil intepretasi konsep A dan B dalam bentuk
desain dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3.
Luas cross section area = 0,0915 m
Kecepatan belt = 2,54 m/s
Kapasitas belt conveyor = 150,65 tph ≈ 150 tph Pemilihan konsep produk
Tarikan belt teoritis = 22230 N
Kriteria dipilih berdasarkan kebutuhan pelanggan yang telah
Daya motor penggerak = 56,47 kW ≈ 60 kW
diidentifikasikan oleh tim. Kriteria seleksi seharusnya dipilih
Kecepatan rotasi motor = 690 rpm
untuk membedakan konsep-konsep, namun karena setiap
kriteria diberi bobot yang sama pada penyaringan konsep,
Penyusunan konsep produk tim seharusnya tidak mencantumkan kriteria yang dianggap
kurang penting agar perbedaan antara konsep-konsep dapat
Dalam membuat konsep produk mengacu pada kebutuhan
terlihat pada nyata pada hasil seleksi konsep (Ulrich dan
pelanggan pada tahap identifikasi user dan selanjutnya
Eppinger, 2011). Tabel 4 menunjukkan metrik penilaian
setiap metrik dapat dikembangkan menjadi beberapa
konsep belt conveyor.
konsep. Dari hasil pengembangan konsep didapatkan 2
konsep “Konsep A” dan “Konsep B” yang memiliki
Tabel 4 Penilaian konsep belt conveyor
perbedaan pada tiga metrik kebutuhan user yaitu : Desain
Konsep A Konsep B
rangka, model roda, serta bahan dari motor penggerak. Kriteria Bo-
Ketiga metrik ini dapat dikembangkan tanpa mengganggu bot
sistem kerja dari belt conveyor sendiri. Dimana pada desain Nilai Nilai
Ra- Bobot Ra- Bobot
rangka Konsep A menggunakan desain hidraulik dan Konsep ting ting
B menggunakan frame welding model, untuk model roda Digunakan untuk
Konsep A menggunakan roullete wheel dan Konsep B mengangkut
20% 3 0,60 3 0,60
menggunakan V model wheel dan bahan cover motor
material
Konsep A menggunakan bahan steel alloy dan Konsep B
bermassa berat
menggunakan bahan akrilik. Spesifikasi kedua konsep
Peralatan semi- 5% 3 0,15 3 0,15
seperti yang tertera pada Tabel 3.
otomatis
Motor dilengkapi 5% 3 0,15 3 0,15
Tabel 3 Konsep belt conveyor
switch
No Metrik Satuan Konsep A Konsep
B Dilengkapi aksesori 10% 3 0,30 3 0,30
1 Panjang belt conveyor m 16 16 pembersih
16 m Kekuatan belt 15% 3 0,45 3 0,45
2 Dilengkapi switch List Ya Ya
Kekuatan frame 15% 3 0,45 2 0,30
on/off pada motor
penggerak Kekuatan roda 15% 3 0,45 2 0,30
3 Desain rangka Jenis Hidraulik Frame Desain baru 5% 3 0,15 1 0,05
welding
4 Belt conveyor Jenis Ya Ya Tampilan 5% 3 0,15 4 0,20
dilengkapi chip Mobilitas 5% 3 0,15 3 0,15
cleaner dan belt penggunaan
cleaner
5 Memiliki kapasitas tph 150 150 Total Nilai 3,00 2,65
diatas 80 tph Peringkat 1 2
6 Model roda mm Roulette V model
Lanjutkan Ya Tidak
wheel wheel
7 Tinggi skirt rubber mm 250 250
pada bagian kanan
dan kiri belt Desain belt conveyor terpilih
8 Bahan cover motor Jenis Steel Acrylic
Berdasarkan hasil pengolahan data maka konsep desain belt
penggerak alloy
9 Belt conveyor tidak Unit Ya Ya conveyor yang dipilih adalah konsep A, dimana hasil
menggunakan rancangan belt conveyor ini memiliki spesifikasi panjang
peralatan pendukung sabuk mencapai 16 m, dilengkapi dengan switch yang built-
10 Tingkat polutan ppm 0 0 in pada motor, desain rangka hidraulik, dilengkapi aksesori
11 Belt dilengkapi Jenis Ya Ya
dengan lapisan carcas
pembersih, kapasitas mencapai 150 tph, desain roda
roulette wheel, tinggi skirts rubber 250 mm, bahan cover
motor adalah steel alloy, dan belt menggunakan lapisan
carcas sebagai penguat belt.

BPI, 2019 | 72
Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

Gambar 2 Rancangan belt conveyor konsep A

Gambar 3 Rancangan belt conveyor konsep B

Hasil rancangan belt conveyor yang terpilih dapat dilihat disertai nama dari setiap komponen penyusunnya. Tabel 5
pada Gambar 4 dan 5. Gambar 4 menunjukkan hasil menunjukkan perbandingan penggunaan material handling
rancangan belt conveyor yang dipilih serta daftar komponen equipment kondisi eksisting dengan usulan rancangan.
penyusunnya dan kuantitas dari setiap komponen. Gambar
5 menjelaskan hasil rancangan dalam bentuk gambar urai

BPI, 2019 | 73
Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

Tabel 5 Analisa kondisi eksisting dengan usulan rancangan 16 m, dilengkapi dengan switch yang built-in pada
Atribut Kondisi eksisting Usulan rancangan motor, desain rangka hidraulik, dilengkapi aksesori
Jenis material Forklift Belt conveyor
pembersih, kapasitas mencapai 150 tph, desain roda
handling
equipment roulette wheel, tinggi skirts rubber 250 mm, bahan cover
motor adalah steel alloy, dan belt menggunakan lapisan
Kapasitas angkut 80 150
carcas sebagai penguat belt. Berdasarkan kapasitas
Peralatan pallet - angkutnya, penggunaan belt conveyor pada proses
pendukung
bongkar muat mampu meningkatkan kapasitas dari 80
Tenaga kerja Operator forklift Buruh angkut tph menjadi 150 tph untuk mengangkut barang tipe
dan buruh angkut cargo bag dengan berat maksimal 180 kg/m³.
Daya penggerak Solar Listrik
Harga unit MHE Rp 712.000.000 Rp 674.092.500 Referensi
Sistem operasi Pengambilan pallet Penurunan Cahyadi, D., Azis, G.F (2015). Perancangan belt conveyor
- penurunan material dari
material dari tumpukan - kapasitas 30 ton/jam untuk alat angkut beras. Jurnal
tumpukan - pengangkutan - Sintek, Vol. 9, No. 1, 13-17.
penyusunan penyusunan Ulrich K.T., Eppinger S.D. (2011) Product design and
material ke pallet - material ke truk development. McGraw-Hill Education.
pengangkutan - Zainuri M. (2006) Mesin Pemindah bahan (material
penyusunan
material ke truk
handling equipment). Penerbit Andi.
Aosoby, R., Rusiato, T., Waluyo J. (2016) Perancangan belt
conveyor sebagai pengangkut batubara dengan
kapasitas 2700 ton/jam, Jurnal Teknik Mesin, Vol.3,
Kesimpulan No. 1, 45-51.
Raharjo, R (2013) Rancang bangun belt conveyor trainer
Belt conveyor dirancang berdasarkan kebutuhan user.
sebagai alat bantu pembelajaran, Jurnal Teknik Mesin –
Spesifikasi yang dimiliki yaitu panjang sabuk mencapai Politeknik Kediri , Vol 4, No. 2, 15-26.

Gambar 4 Rancangan belt conveyor terpilih

BPI, 2019 | 74
Buletin Profesi Insinyur 2(2) (2019) 069–075 ISSN 2654-5926

Gambar 5. Gambar urai belt conveyor terpilih

BPI, 2019 | 75

Anda mungkin juga menyukai