Anda di halaman 1dari 3

WOC SARS (SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME)

Virus Coronavirus (COV)

SARS (SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME) adalah sindrom pernapasan akut Presdisposisi
Faktor Referensi Modifikasi
berat yang merupakan Dari : pada jaringan paru manusia yang penyebabnya adalah Coronavirus (Poutanen etal.,2003)
penyakit infeksi
SARS suatu penyakit yang serius dan disebabkan oleh infeksi virus pada paru yang Faktor
bersifatdiri
mendadak
(host) Suprapto
dan Imam,Wahid,
menunjukkan
: Umur, jenis kelamin, status (2013),Keperawatan
gejala gangguan Medikal
pernapasan
gizi, kelainan Bedah;Asuhan
pada pasien
kongenital, Keperawatan
yang mempunyai Pada
riwayat Gangguan
kontak denganSistem
pasienRespirasi,Trans
SARS Info Media,
Droplet,udara,feces,urine Makanan &
(Widoyono) imonologis, BBLR dan Jakarta
premature
minuman
Faktor Lingkungan : Pola hidup,Irman,
Soemantiri (2013),Asuhan
Asap rokok, Keperawatan
Keterpaparan terhadapPada Klien
infeksi, Dengan
Sosial, Gangguan
Ekonomi, Sistem tempat
Kepadatan Pernapasan,Edisi 2,Salemba
tinggal ,Cuaca Medik a 2012,Jakarta.
dan polusi
udara Manurung Santa,Krisaty Paula,(2008),Gangguan Sistem Pernapasan Akibat Infeksi,Trans Info Media, Jakarta
Masuk Melalui Saluran
Defisiensi Vitamin
Tingkat sosio ekonomi rendah
Tingkat jangkauan pelayanan
SARS (Servere kesehatan yang rendah
Acute Respitory
Menderita penyakit kronis

Masa Inkubasi 2-7 hari

Kerusakan Epitel

MK :Pola Napas Tidak Efektif b.d hambatan upaya napas


Pembengkakan Membrane Mukosa,
Merangsang Pengeluaran Bradikian Inflamasi Parenkim Paru Respon MualSLKI
& Muntah: Pola Napas
Hypotalamus
Penumpukan Mucus yang Banyak -Tingkat Keletihan
Prostagiandin & Histamine
K: Hipertermia b.d Proses Proses Penyakit -Tingkat Ansietas
SLKI : Termogulasi Reseptor
SIKINafsu
Penurunan : Manajemen Jalan Napas
Perfusi Perifer Observasi
Pemeriksaan Penunjang
Status Cairan Pemeriksaan Fisik : -Monitor Jalan Napas
Mk : Defisit
Mk : Nyeri stetoskop, terdengar bunyi
SIKI : Manajemen Hipertermia Menggunakan pernafasan
Reaksi abnormal (seperti ronki atau wheezing). bibir serta kuku penderita tampak kebiruan Aliran Darah
(sianosis, karena kekurangan oksigen. -Monitor
Nutrisi Bunyi Napas
Bronskopi :
Observasi Hasil rontgen, scan, atau biopsi (penghapusan jaringan) mungkin memberikan informasi penyebab masalah kesehatan -Monitor Sputum
Identifikasi Penyebab Hipertermia (Mis, Dehidrasi , Terpapar
Pemeriksaan Lingkungan
Laboratorium : Dilepasnya Zat Pirogen Oleh Terapeutik
Panas) Leukosit , Sputum, Dan Darah (Tes PCR polymerase
Kerusakan pada chain reaction perlukan paling sedikit 2 spesimen yang berbeda (yaitu spesimen yang diambil dari nasofaring dan -Posisikan Semi-Fowler dan Fowler
MKtinja).
: Perfusi Perifer Membran Leukosit pada Jaringan
Monitor Suhu Tubuh Tidak Efektif -Lakukan
PeningkatananPengisapan
Sputum Lendir Kurang Dari 15 Detik
Terapeutik - Berikan Oksigen,Jika Perlu
Sediakan Lingkungan Yang Dingin Cairan Dan Peningkatan Suhu Edukasi
Warna Kulit Pucat Protein Masuk Ke
Longgrakan Atau Lepaskan Pakaian Ajarkan
Batuk TidakTeknik Batuk Efektif
Produktif
Edukasi Demam Kolaborasi
Anjurkan Tirah Baring Sianosis Suplai O2 Kolaborasi Pemberian Bronkodilator ,Ekspetoran , Mukolitik, Jika
Kolaborasi Perlu
Mk : Bersihan
Mk : Hypertermia
Kolaborasi Pemberian Cairandan Elektrolit Intravena,Jika Perlu Kapasitas Difusi Menurun Jalan Napas Tidak
Mk : Gangguan Efektif
Pertukaran Gas

Sesak Napas MK: Gangguan Pertukaran Gas b.d Perubahan MembranAktivitas


MK : Intoleransi Alveolus-Kapiler
b.d Kelelahan
Cema RR >30 /menit Retraksi
SLKIOtot Bantu Napas
: Petukaran Gas
Penurunan O2
SLKI : Toleransi Aktivitas
-Perfusi Paru Tingkat Keletihan
-Respons
Kelelahan Ventilasi Mekanik
/ Kelemahan
SIKI : Manajemen Energi
Mk :
Mk :Pola
SIKI: Pemantauan Respirasi Observasi
Napas Observasi
Mk : Intoleransi Identifikasi Gangguan Fungsi Tubuh yang Mengakibatkan Kelelahan
Rizki Nabella Monitor Frekuensi, Irama, Kedalaman dan
Aktifitas UpayaKelelahan
Monitor Napas Fisik dan Emosional
Yayuk Pratiwi Monitor Adanya Produksi Sputum Terapeutik
Tingkat II.B Monitor Adanya Sumbatan Jalan NapasSediakan Lingkungan Nyaman an Rendah Stimulus
Terapeutik Edukasi
Atur Interval Pemantauan Respirasi Sesuai Kondisi
Anjurkan Pasien
Tirah baring
Edukasi Kolaborasi
Jelaskan Tujuan dan Prosedur Pemantauan Kolaborasi dengan Ahli Gizi Tentang cara Meningkatkan Asupan
Makan
WOC SARS (SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME)

Mk :Ansietas b.d Krisis Situasional MK : Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan Menelan Makanan MK :Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologi MK : Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d Sekresi Yang Tertahan
SLKI : Tingkat Ansietas SLKI : Status Nutrisi SLKI : Tingkat Nyeri SLKI : Bersihan Jalan Napas
Dukungan Sosial Nafsu Makan Kontrol Nyeri Kontrol Gejala
Kontrol Diri Status Menelan Mobilitas Fisik Respons Ventilasi Mekanik
SIKI : Reduksi Ansietas SIKI : Manajemen Nutrisi Status Kenyamanan SIKI : Latihan Batuk Efektif
Observasi Observasi SIKI : Manajemen Nyeri Observasi
Identifikasi saat Tingkat Ansietas Berubah (Mis.Kondisi,Waktu,Stressor)
Identifikasi Status Nutrisi Observasi Identifikasi Kemampuan Batuk
Terapeutik Monitor Asupan Makanan Identifikasi Lokasi ,Karakteristik ,Durasi, Frekuensi, Kualitas ,Intensitas
MonitorNyeri
Input dan Output cairan ( Mis, Jumlah dan Karakteristik)
Ciptakan Suasana Terapeutik untuk Terepeutik
Menumbuhkan Kepercayaan Identifikasi Skala Nyeri Terapeutik
Temani Pasien untuk Mengurangi Kecemasan,
Lakukan OralJikaHygiene
Memungkinkan
Sebelum Makan, Jika Perlu Terapeutik Atur Semi-Fowler atau Fowler
Edukasi Berikan Suplemen Makanan Jika Perlu Berikan Teknik NonFarmakologis Untuk Mengurangi rasa Nyeri Pasang Perlak dan Bengkok di Pangkuan Pasien
Jelaskan Prosedur, Termasuk SensasiEdukasi
yang mungkin dialami Edukasi Buang Sekret pada tempat Sputum
Kolaborasi Anjurkan Posisi Duduk , Jika Mampu Jelaskan Penyebab, Periode, Dan Pemicu Nyeri Edukasi
Kolaborasi Pemberian Obat Antiansietas, Jika Perlu
Kolaborasi Strategi Meredakan Nyeri Jelaskan Tujuan dan Prosedur Batuk efektif
Kolaborasi Pemberian Meditasi Sebeleum Makan, (Mis,PeredaKolaborasi
Nyeri, Antiemetik) , Jika Perlu Anjurkan Tarik Napas Dalam Melalui Hidung
Kolaborasi Pemberian Analgetik, Jika Perlu Anjurkan Mengulangi tarik Napas Dalam Hingga 3 kali
Anjurkan Batuk Dengan KuAT Setelah Tarik Napas Dalam Yang Ke-3
Kolaborasi
Kolaborasi Pemberian Mukolitik Atau Expetorant, Jika Perlu

Mk : Perfusi Jaringan Tidak Efektif b.d Penurunan Konsentrasi Hemoglobin


SLKI : Perfusi Jaringan
Mobilitas Fisik
Status Sirkulasi
SIKI : Perawatan Sirkulasi
Observasi
Periksa Sirkilasi Perifer (Mis.Nadi perifer,edema,pengisian kapiler,warna ,suhu,ankle brachial index )
Terapeutik
-Lakukan Pencegahan Infeksi
Edukasi
-Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis.rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat,luka tidak sembuh,,hilangnya
rasa )
WOC SARS (SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME)

Anda mungkin juga menyukai