Anda di halaman 1dari 9

Nama :Rizki Nabella

NIM :PO.71.20.3.18.060
Mata Kuliah :Keperawatan Maternitas

Dari jurnal yang saya baca tentang “Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur

Bayi (0-12 Bulan) Di kelurahan karang Pule Kota Mataram” ,Penelitian ini dilakukan karena di Indonesia,

tingkat prevalensi gangguan tidur pada bayi sebesar 44,2% dan 30% dari anak-anak di bawah 1 tahun

mengalami gangguan tidur yang berupa sering terbangun pada malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisa pengaruh pemberian terapi murotal Al-qur’an terhadap kualitas tidur bayi 0-12 bulan dikelurahan

Karang Pule Kota Mataram.

Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi repair neuro-brain dan

kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas tidur bayi perlu

dijaga. Kualitas dan kuantitas tidur buah hati dapat dilihat dari cara tidurnya, kenyamanan tidur dan pola tidur.

Perkembangan tidur bayi berkaitan dengan umur dan maturitas otak, maka jumlah total tidur yang diperlukan

berkurang akan diikuti penurunan proporsi Rapid Eyes Movement (REM) dan Tidur adalah salah satu bentuk

adaptasi bayi terhadap lingkungannya.

Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah bayi lahir, ia

biasanya tidur selama 16-20 jam sehari yang dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai

lebih banyak tidur malam dibanding siang. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira- kira usia 3 bulan, akan

menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam

untuk tidur malam. Semakin usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada usia 3-6 bulan

jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar

antara 13-15 jam/hari. Pada bayi usia 6 bulan pola tidurnya mulai tampak mirip dengan orang dewasa

(Mardiana dan Martini,2015).

Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan

instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Murottal dapat

menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan

mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga

menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas
gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan

ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Handayani

dkk,2014).

Adapun desain penelitian pada penelitian ini merupakan Pre-Eksperiment, dengan pendekatan one

group pretest- posttest, karena sebelum diberikan perlakuan atau terapi, dikaji terlebih dahulu kualitas tidurnya,

kemudian setelah diberi perlakuan atau terapi maka dikaji kembali kualitas tidurnya apakah ada atau tidak

pengaruh pemberian terapi.

Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi (usia 0-12

bulan) di Kelurahan Karang Pule Kota Mataram. Populasi sebanyak 150 bayi dari 4 lingkungan. Dari

lingkungan Pande Mas Timur 33 bayi, lingkungan Pande Mas Barat 40 bayi, lingkungan Karang Pule 45 bayi

dan lingkungan KarangSeme 32 bayi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu-ibu yang memiliki bayi

(berumur 0-12 bulan) di Kelurahan Karang Pule Kota Mataram.Menurut (Roscoe dalamSugiono, 2012).Jumlah

batas minimal sampel yang harus diambil dalam penelitian eksperimen yaitu sebesar 30 sampel.

Terapi Murottal ini dapat dilakuan degan mendengarkan rekaman suara Al-Qur’an yang dilakukan

oleh seorang qori’ (pembaca Al-Qur’an Purna, 2006). Mendengarkan Al-Qur’an merupakan cara yang tepat

untuk menenangkan dan menentramkan hati. Mendengarkan ayat suci Al-Qur’an ini dijadikan sebagai salah

satu terapi yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Kualitas tidur bayi setelah diberikan terapi murottal

mengalami peningkatan.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Paradise (2012) dengan tema

Efektivitas Pemberian Terapi Murottal dengan Terapi Musik Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Terhadap

pasien fraktur. Uji beda tingkat kualitas tidur didapatkan bahwa Ha diterima, sehingga pemberian terapi

efektif meningkatkan kualitas tidur, tingkat kualitas tidur antara sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal

terdapat perbedaan yang signifikan,sehingga pemberian terapi murottal efektif meningkatkan kualitas tidur.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian menyimpulkan bahwa terapi murottal yang diberikan pada

bayi (0-12 bulan) dikelurahan Karang Pule Kota mataram efektif meningkatkan kualitas tidur
PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN
TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI (0-12BULAN)
DI KELURAHAN KARANG PULE KOTA MATARAM

Era Faujira1 ,Winda Nurmayani2 , Fitri Romadonika3


romadonika.fitri@yahoo.com

ABSTRAK
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inilah terjadi repair neuro-brain dan
kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas tidur
bayi perlu dijaga. Di Indonesia, tingkat prevalensi gangguan tidur pada bayi sebesar 44,2% dan
30% dari anak-anak di bawah 1 tahun mengalami ganggua tidur yang berupa sering terbangun
pada malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian terapi murotal
Al-qur’an terhadap kualitas tidur bayi 0-12 bulan dikelurahan Karang Pule Kota
Mataram.Penelitian ini bersifat Pre eksperimemdengan pendekatan”one group pre test post test”.
Sampel dalam penelitian ini adalah bayi 0-12 bulan dikelurahan Karang Pule Kota Mataram
sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan
data dengan menggunakan modifikasi kuesioner SDSC (Sleep Disturbances Scale for
Children).Penelitian ini menggunakan analisis statistic uji paired T-test. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa nilai Sig.(2 tailed) sebesar 0,000. Karena nilai Sig. (2 tailed) 0,000<
0,005 maka, Ha diterima, yaitu ada pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur
Bayi 0-12 Bulan. Teknik yang dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas tidur bayi salah satunya
yaitu terapi murottal Al-qur’an.Untuk itu perlu direkomendasi pemberian terapi murottal Al-
qur’an pada bayi yang mengalami masalah dengan tidur.

Kata kunci: Terapi murotal, kualitas tidur, bayi.


THE INFLUENCE OF AL-QUR’AN MUROTTAL THERAPY
TOWARDS BABY SLEEP QUALITY (0-12 MONTHS)
IN KELURAHAN KARANG PULE MATARAM CITY

ABSTRACK

Sleep is a top priority for babies, because this is when neuro-brain repair occurs and approximately
75% of growth hormone is produced. Therefore, the quality and quantity of baby's sleep needs to
be maintained. In Indonesia, the prevalence rate of sleep disorders in infants is 44.2% and 30% of
children under 1 year experience sleep disturbances in the form of frequent waking at night. This
study aims to analyze the effect of giving Al-Qur'an murotal therapy to the quality of sleep for
infants from 0 to 12 months in Karang Pule sub-district of Mataram City. The sample in this study
was 0-12 months infants in Karang Pule village, Mataram City as many as 30 respondents using
purposive sampling technique. The data collection technique was using a modified SDSC (Sleep
Disturbances Scale for Children) questionnaire. This study used a statistical analysis of paired T-
test tests. Based on the results of the study note that the value of Sig. (2 tailed) of 0,000. Because
the value of Sig. (2 tailed) 0,000 <0.005 then, Ha is accepted, that is there is the influence of Al-
Qur'an Murottal Therapy on Sleep Quality of Baby 0-12 Months. One of the techniques used to
overcome the problem of sleep quality in infants is murottal Al-Qur'an. For that, it is recommended
to provide murottal Al-Qur'an therapy for infants who have problems with sleep.

Keywords:Murotal Therapy,Sleep Quality, Baby


A. LATAR BELAKANG yang berupa sering terbangun pada malam
hari (Kiing J. 2003).
Perkembangan yang terjadi pada Tidur merupakan prioritas utama bagi
masa bayi adalah perkembangan kognisi dan bayi, karena pada saat inilah terjadi repair
sosioemosional. Menurut jean piaget neuro-brain dan kurang lebih 75% hormon
perkembangan kognisi merupakan tahapan pertumbuhan diproduksi. Oleh karenanya,
yang disebut sebagai sensori motorik. kualitas dan kuantitas tidur bayi perlu dijaga.
Tahapan sensori motorik berlangsung sejak Kualitas dan kuantitas tidur buah hati dapat
lahir hingga bayi berusia 2 tahun. dilihat dari cara tidurnya, kenyamanan tidur
Perkembangan mental pada tahapan ini dan pola tidur. Perkembangan tidur bayi
ditandai oleh kemampuan bayi berkaitan dengan umur dan maturitas otak,
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan maka jumlah total tidur yang diperlukan
sensori-sensori dengan gerakan fisik dan berkurang akan diikuti penurunan proporsi
tindakan yang dilakukannya ( Rahayu dkk, Rapid Eyes Movement (REM) dan Tidur
2016). adalah salah satu bentuk adaptasi bayi
Tidur merupakan salah satu yang terhadap lingkungannya.
dapat mempengaruhi perkembangan bayi. Tidur adalah salah satu bentuk
Tidur adalah kondisi tidak sadar dimana adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Bayi
individu dapat dibangunkan oleh stimulus usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya
atau sensori yang sesuai atau juga dapat dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah bayi
dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan lahir, ia biasanya tidur selama 16-20 jam
diri yang relative, bukan hanya keadaan sehari yang dibagi menjadi 4-5 periode.
penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih
merupakan suatu urutan siklus yang banyak tidur malam dibanding siang.
berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-
minim,memiliki kesadaran yang bervariasi, kira usia 3 bulan, akan menghabiskan waktu
terdapat perubahan proses fisiologi dan tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan
terjadi penurunan respons terhadap pembagian waktu 8 jam untuk tidur siang dan
rangsangan dari luar (Rahayu dkk, 2016). 9 jam untuk tidur malam. Semakin usia bayi
Menurut Godlen dalam Sekartini bertambah, jam tidurnya juga semakin
(2006) sebagian besar anak mempunyai pola berkurang. Pada usia 3-6 bulan jumlah tidur
tidur yang normal, tetapi 15-30% siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan
anakmengalami masalah tidur pada periode terus berkurang. Total jumlah waktu tidur
bayi. Seringkali gangguan tidur pada bayi berkisar antara 13-15 jam/hari. Pada bayi usia
tidak terdeteksi oleh orangtua dan tidak 6 bulan pola tidurnya mulai tampak mirip
ditangani dengan benar. Beberapa ahli dengan orang dewasa (Mardiana dan
menyebutkan bahwa masalah tidur pada masa Martini,2015).
bayi dapat berlanjut pada usia balita dan masa Bagi bayi, tidur mempunyai arti yang
usia sekolah, dan hal tersebut dapat lebih penting karena tidur memegang peran
memprediksi terjadinya masalah tidur dan yang sangat besar bagi perkembangannya.
perilaku nantinya. Pada saat inilah terjadi perbaikan fungsi sel-
Di Indonesia, tingkat prevalensi sel tubuh termasuk sel otak dan
gangguan tidur pada bayi sebesar 44,2% diproduksinya hormon-hormon tubuh. Bayi
(Pediatri S, 2006). Penelitian lain dan anak yang tidak dapat tidur dengan baik
menyebutkan bahwa 30% dari anak-anak di akan menjadi overarouseddan sulit untuk
bawah 1 tahun mengalami gangguan tidur
memulai tidur. Defisit tidur yang metabolisme yang lebih baik (Handayani
berkepanjangan akan mengakibatkan dkk,2014).
iritabilitas, emosional dan kurang bergairah. Berdasarkan uraian latar belakang
Pola tidur yang bervariasi pada anak diatas maka peneliti memutuskan untuk
merupakan hal yang biasa. Pola tidur yang melakukan penelitian tentang pengaruh
tidak biasapun mungkin belum tentu terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Kualitas
menyebabkan suatu masalah, tetapi Tidur Bayi 0-12 Bulan. Teknik yang
gangguan tidur sering menyebabkan stres dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas
yang bermakna bagi seluruh anggota tidur bayi di Kelurahan karang Pule Kota
keluarga dan membawa dampak yang tidak Mataram.
baik terhadap pendidikan anak dan pekerjaan
orang tua (Widodo,2013) B. METODE
Orang tua sering tidak mengetahui Desain penelitian pada penelitian ini
bahwa anak yang lelah itu menjadi iritabel, merupakanPre-Eksperiment, dengan
dan menangis merupakan petunjuk akan pendekatan one group pretest- posttest,
makin sulit baginya untuk tidur sehingga karena sebelum diberikan perlakuan atau
memerlukan intervensi orang tua. Tidur terapi, dikaji terlebih dahulu kualitas
penting untuk kesehatan fisik dan mental. tidurnya, kemudian setelah diberi perlakuan
Anak yang tidak dapat tidur malam dengan atau terapi maka dikaji kembali kualitas
baik akan menjadi irritabledan depresi, sulit tidurnya apakah ada atau tidak pengaruh
mengerjakan sesuatu, dan sulit pemberian terapi.
berkonsentrasi di sekolah. Dia mungkin Bentuk skema pendekatan one group pre
kehilangan nafsu makan, berat badan testpost test:
menurun dan akhirnya jatuh sakit. Tidak X1 α X2
seorangpun dapat bekerja tanpa tidur.Telah Pre test perlakuan Post test
diketahui secara umum bahwa tidur yang Keterangan :
terganggu menyebabkan penurunan fungsi X1 : Sebelum diberikan perlakuan
otak, meskipun bagian otak yang lain dapat α : Diberikan perlakuan
mengkompensasinya. X2 : Setelah diberikan perlakuan
Lantunan Al-Qur’an secara fisik Tehnik sampling yang digunakan dalam
mengandung unsur suara manusia, suara penelitian ini adalah Purposive Sampling
manusia merupakan instrumen yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan
penyembuhan yang menakjubkan dan alat cara memilih sampel di
yang paling mudah dijangkau. Murottal dapat antarapopulasisesuaidengan yang
menurunkan hormon-hormon stres, dikehendaki peneliti (tujuan /masalah dalam
mengaktifkan hormon endorfin alami, penelitian ), sehingga sampel tersebut dapat
meningkatkan perasaan rileks, dan mewakili karakteristik populasi yang telah
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dikenal sebelumnya.
dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh Adapun populasi yang digunakan
sehingga menurunkan tekanan darah serta dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang
memperlambat pernafasan, detak jantung, memiliki bayi (usia 0-12 bulan) di Kelurahan
denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Karang Pule Kota Mataram. Populasi
Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih sebanyak 150 bayi dari 4 lingkungan. Dari
lambat tersebut sangat baik menimbulkan lingkungan Pande Mas Timur 33 bayi,
ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lingkungan Pande Mas Barat
lebih dalam dan
40 bayi, lingkungan Karang Pule 45 bayi dan Total 30 100,0
lingkungan KarangSeme 32 bayi. Sumber: Data Primer
Sampeldalampenelitianiniadalahseba
gianibu-ibu yang memilikibayi (berumur 0- Berdasarkan tabel diatas
12 bulan) di KelurahanKarang Pule Kota menunjukkan bahwa dari 30
Mataram.Menurut (Roscoe dalamSugiono, responden didapatkan hasil setelah
2012).Jumlahbatas minimal sampel yang diberikan terapi murottal paling
harusdiambildalampenelitianeksperimenyait banyak kualitas tidur dalam kategori
usebesar 30 sampel. baik sebanyak 19 responden (63,3%)
dan paling sedikit adalah kategori
C. HASIL buruk sebanyak 2 responden (6,7%).

1. Karakteristik Responden Sebelum 3. Analisis Pengaruh Terapi


Diberikan Terapi Murottal Murottal Terhadap Kualitas Tidur
Tabel Distribusi Frekuensi Kualitas Bayi (Usia 0-12 Bulan)Dikelurahan
Tidur Responden Sebelum diberikan Karang Pule Kota Mataram
Terapi Murotal dikelurahan Karang Tabel Hasil Analisis tingka tkualitas
Pule tidur sebelum dan sesudah diberikan
No Pre- Frekuensi Persen terapi murottal
Test (F) (%) N Intervens Mea Standar
1 Baik 5 16,7 o i Terapi n deviatio
2 Cukup 15 50,0 Murottal n
3 Buruk 10 33,3 1 Pre Test 34,23 6,758
Total 30 100,0 2 Post Test 40,73 6,923
Sumber: Data Primer Sumber: Data
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa dari 30 Berdasarkan tabel dapat diketahui
responden didapatkan hasil sebelum bahwa rata-rata kualitas tidur responden
diberikan terapi murottal paling sebelum diberikan terapi murottal adalah
banyak kualitas tidur dalam kategori 34,23 dengan standar deviasi 7,758
cukup sebanyak 15 responden sedangkan rata-rata kualitas tidur responden
(50,0%) dan paling sedikit adalah setelah diberikan terapi murottal adalah
kategori baik sebanyak 5 responden 40,73 dengan standar devisiasi 6,923. Nilai
(16,7%). mean menunjukan adanya peningkatan
kualitas tidur responden antara sebelum dan
2. Karakteristik Responden Setelah setelah pemberian terapi murottal.
Diberikan Terapi Murottal
Tabel Distribusi Frekuensi Kualitas Hasil uji paired t-Test , diketahui bahwa nilai
Tidur Responden Setelah diberikan Sig. (2 tailed) sebesar 0,000. Karena nilai Sig.
Terapi Murotal dikelurahan Karang (2 tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha
Pule diterima, yaitu ada pengaruh Terapi Murottal
Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur
No Post- Frekuensi Persen
Test (F) (%)
D. PEMBAHASAN
1 Baik 19 63,3
2 Cukup 9 30,0
3 Buruk 2 6,7
Berdasarkan hasil uji paired t-Test di meningkatkan kualitas tidur, tingkat kualitas
atas, diketahui bahwa nilai Sig. (2 tailed) tidur antara sebelum dan sesudah diberikan
sebesar 0,000. Karena nilai Sig. (2 tailed) terapi murottal terdapat perbedaan yang
sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha diterima, yaitu signifikan, sehingga pemberian terapi
ada pengaruh Terapi Murottal Al- Qur’an murottal efektif meningkatkan kualitas tidur.
Terhadap Kualitas Tidur Bayi 0-12 Bulan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
Kualitas tidur pada bayi (0-12 bulan) peneliti menyimpulkan bahwa terapi
dikelurahan Karang Pule Kota Mataram murottal yang diberikan pada bayi (0-12
kualitas tidurnya meningkat, sebelum di bulan) dikelurahan Karang Pule Kota
berikan terapi murottal sebagian besar bayi mataram efektif meningkatkan kualitas tidu
mengalami kualitas tidur cukup, namun
setelah di berikan terapi murottal kualitas E. KESIMPULAN
tidur bayi meningkat menjadi baik. Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian
disebabkan karena diberikan terapi murottal,
bahwa kualitas tidur bayi (0-12 bulan)
selain itu manfaat dari terapi murottal yaitu
dikelurahan Karang Pulesebelum pemberian
berfungsi dalam merangsang reseptor-
terapi sebagian besar mengalami kualitas
reseptor yang ada didalam tubuh dan akan
tidur cukup. Sedangkan setelah pemberian
memberikan umpan balik berupa kenikmatan
terapi murottal terhadap bayi (0-12 bulan)
atau kenyamanan (Riordon, 2009). Pada bayi
dikelurahan Karang Pule sebagian besar
yang mengalami gangguan kualitas tidur
responden mengalami kualitas tidur baik.
akan sering terbangun di malam hari, tidur
Hasil uji paired t-Test menunjukan bahwa,
tidak pulas, serta bangun dengan keadaan
Ha diterima yaitu ada pengaruh Terapi
lesu. Pada keadaan ini perlu dilakukan
Murottal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur
bimbingan spiritual dengan diberikan terapi
Bayi 0-12 Bulan.
murottal sebagai salah satu cara untuk
memenuhi kualitas tidur. F. SARAN
Murottal merupakan rekaman suara
Al-Qur’an yang dilakukan oleh seorang qori’ 1. Bagi Institusi Pendidikan
(pembaca Al-Qur’an Purna, 2006). a. Diharapkan dapat memberikan
Mendengarkan Al-Qur’an merupakan cara pendidikan dalam bidang ilmu
yang tepat untuk menenangkan dan pengetahuan agar dapat diajarkan dan
menentramkan hati. Mendengarkan ayat suci dikembangkan untuk generasi serta
Al-Qur’an ini dijadikan sebagai salah satu sebagai salah satu referensi untuk
terapi yang dapat meningkatkan kualitas meningkatkan pengetahuan.
tidur. Kualitas tidur bayi setelah diberikan b. Sebagai masukan dalam upaya
terapi murottal mengalami peningkatan. meningkatkan kualitas tidur bayi.
Penelitian ini juga didukung oleh 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Paradise Hasil dari penelitian ini dapat
(2012) dengan tema Efektivitas Pemberian menjadi bahan acuan bagi peneliti
Terapi Murottal dengan Terapi Musik selanjutnya untuk melanjutkan
Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur penelitian dari variabel yang tidak
Terhadap pasien fraktur. Uji beda tingkat diteliti. Dan hasil penelitian ini
kualitas tidur didapatkan bahwa Ha diterima, diharapkan menambah pengetahuan
sehingga pemberian terapi efektif dan memperluas landasan berfikir
bagi penulis.
3. Bagi Orang TuaBayi Tenggara. Jurnal Stikes
Hasil penelitian dapat Muhamadiyah, Lamongan: 2016
dijadikan sebagai bahan acuan bahwa
Nursalam (2013), Metodologi Penelitian Ilmu
pentingnya kualitas tidur terhadap
Keperawatan: Pendekatan Praktis
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Edisi 3. Jakarta Selatan : Salemba
Medika
G. DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo, Soekidjo. (2012) Metodelogi
Dharma,Kelana Kusuma. (2015), Penelitian Kesehatn. Rineka
MetodologiPenelitian Keperawatan Cipta: Jakarta
(Pedoman Melaksanakan dan
Potter, P.A & Perry A.G., 2005. Buku Ajar
Menerapkan Hasil Penelitian).
Fundamental Keperawatan,
Jakarta Timur : CV. Trans Info
Konsep, Proses, dan Praktik Edisi
Medika.
4 Volume 1 EGC: Jakarta
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008), Pengantar
Putra,Hendyca (2014), Keperawatan Anak &
Konsep Dasar Keperawatan.
Tumbuh Kembang (Pengkajian
Jakarta: Salemba Medika
dan Pengukuran). Yogyakarta:
Handayani, Rohmi. Pengaruh Terapi Nuha Medika
Murottal Al-qur’an Untuk
Pediatri S, Sekartini R, Adi NP (2006).
Penurunan Nyeri Dan Kecemasan.
Gangguan Tidur Anak Usia Bawah
Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No.
TigaTahun di Lima Kota
2 Edisi Desember 2014
diIndonesia.http//www.idai.or.id/s
Kozier, B., et al. (2004) Fundamental Of aripediatri/pdfile/7-4-3
Nursing: Concaps, Process and
Practive. New Jarsey: Prantice-
Hall, Inc
Maryuni, Anik (2013), Ilmu Kesehatan Anak
Dalam Kebidanan. Jakarta : CV
Trans Info Media
Mardiana, Lilik & Martini (2015), Pengaruh
Tumbuh Kembang Terhadap
Kualitas Tidur di Munungrejo:
lamongan
Makbuloh, Deden (2012), Pendidikan Agama
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Mahlufi, Faisal.Pengaruh Terapi Murottal
Terhadap Kualitas Tidur Penderita
Insomnia di Kecamatam Pontianak

Anda mungkin juga menyukai