Anda di halaman 1dari 12

ANALISA SITUASI

PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR


PUSKESMAS MARGAASIH
TAHUN 2019

PUSKESMAS MARGAASIH
Jl. RANCAMALANG KOMP.MARGAASIH NO TLP. 022-6672801
KABUPATEN BANDUNG
I. ANALISA SITUASI

DATA WILAYAH
Kondisi Geografi Wilayah Kerja Puskesmas
- Batas-batas wilayah kerja
- Sebelah Utara : Kota Bandung
- Sebelah Selatan : Kecamatan Batujajar
- Sebelah Barat : Kota Cimahi
- Sebelah Timur : Kecamatan Margahayu
- Wilayah kerja
Puskesmas Margaasih berada di Kecamatan Margaasih, tepatnya di Jln. Rancamalang
Komplek Margaasih Indah RT 05 RW 16 Desa / Kecamatan Margaasih
Kab.Bandung Telp. (022) 6672801.
Puskesmas yang dibangun tahun 1983 ini mempunyai 3 wilayah kerja/desa yaitu:
Margaasih, Lagadar dan Nanjung dengan luas wilayah kerja 1.843,49 Ha.
- Luas wilayah kerja
Luas wilayah kerja Puskesmas Margaasih tahun 2018 adalah 1.843,49 Ha. Dengan luas
wilayah desa Margaasih yaitu 576,27 Ha, desa Lagadar yaitu 634,66 Ha dan desa
Nanjung yaitu 632,56 Ha.
- Jumlah penduduk per Desa menurut usia belum produktif , usia produktif dan usia
tidak produktif tahun 2019
Tabel 2.3.1
Jumlah Penduduk per desa wilayah Puskesmas Margaasih
JUMLAH PENDUDUK

Desa/
N
o Kelurahan Laki Laki Perempuan

0-14 15-59 60+ Jumlah 0-14 15-59 30-50 60+ Jumlah

1 Margaasih 4.399 9.198 1.181 14.778 4.084 8.584 4.454 1.195 13.863

2 Lagadar 4.067 8.504 1.091 13.662 .3.763 7.908 4.104 1.101 12.772

3 Nanjung 3.029 6.337 813 10.179 2.851 5.987 3.110 813 9.651

JUMLAH 11.495 24.039 3.085 38.619 10.698 22.479 11.668 3.109 36.286
Dari data di atas, terlihat bahwa jumlah penduduk menurut usia belum produktif ,
usia produktif dan usia tidak produktif terbanyak di desa Margaasih dengan jumlah penduduk
terbanyak adalah yang berusia produktif ( usia 15-59 tahun) yaitu sebanyak 9.198
orang laki-laki dan 8.584 orang penduduk perempuan. Penduduk yang paling sedikit adalah
desa Nanjung ( Sumber Data dari data sasaran program tahun 2019)

Latar Belakang

Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak
menular(PTM) yang membunuh 36 juta jiwa pertahun. Sekitar 80 persen kematian tsebut
terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73 % kematian saat ini disebabkan
oleh penyakit tidak menular, 35 % diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah,
12 % oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernafasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15%
disebabkan oleh PTM lainnya( data WHO 2018)

Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya kesepakatan


tentang strategi global alam pencegahan dan pengendalian PTM khususnya di negara
berkembang. PTM telah menjadi isu strategis dalam agenda SDGs 2030sehingga harus
menjadi prioritaspembangunan di setiap negara.

Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi teknologi, ekonomi dan sosial budaya
Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya tekanan darah, gula darah,
indeks masa tubuh atau obesitas pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan merokok
serta alkohol.

Meningkatnya kasus PTM secara signifikan diperkirakan akan menambah beban masyarakat
dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan
teknologi tinggi.

Untuk itu dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan
disabilitas PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju Indonesia Sehat,
sehingga perlu adanya pemahaman yang optimal serta menyeluruh tentang besarnya
permasalahan PTM dan faktor resikonya pada semua pengelola program disetiap jenjang
pengemban kebijakan dan lini pelaksanaan.

Yang termasuk ke dalam Penyakit Tidak Menular adalah :


1. Penyakit Jantung Koroner
2. Stroke
3. Hipertensi
4. Diabetes Militus
5. PPOK
6. Asma
7. Kanker Payudara
8. Kanker Leher Rahim
9. Katarak
10. Gangguan Jiwa
Adapun hasil screening jumlah penemuan PTM adalah sbb :

No Jenis PTM Hasil (orang )


1 Hipertensi 502
2 DM 119
3 Kanker leher rahim dan payudara 119
4 Katarak 75
5 Gangguan Jiwa 28

Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh masyarakat yang berusia 15 tahun sampai
59 tahun
II. ANALISIS DATA

NO KEGIATAN ( sesuai data SPM) TARGET (%) PENCAPAIAN(%)

Screening PTM
1 100 25.7
Screening Kanker leher rahim
2
dan payudara 100 24.1

Screening Katarak
3 100 29.5
Screening Gangguan Jiwa
4 85 40.0

Dari data diatas didapatkan hasil capaian terbesar adalah screening gangguan jiwa sebesar
40,0% dan hasil hasil capaian terkecil adalah screening kanker laher Rahim dan payudara
sebesar 24.1%

IDENTIFIKASI MASALAH

GAP
NO MASALAH TARGET CAKUPAN PERUMUSAN MASALAH

1. 74.3% Cakupan screening Hipertensi


Screening PTM
100% 25.7% di Pkm Margaasih bln Jan-Jun
2019 sebanyak
25,7%(target50%)
Screening
2. Cakupan screening kanker di
Kanker leher
Pkm Margaasih bln Jan-Jun
rahim dan 100% 24.1% 75.9%
payudara 2019 sebanyak
24.1%(target50%)
Screening
3. 70.5% Cakupan screening katarakv di
Katarak
Pkm Margaasih bln Jan-Jun
100% 29.5%
2019 sebanyak
29.5%(target50%)
Screening
4. 45% Cakupan screening gg. Jiwa di
Gangguan Jiwa
Pkm Margaasih bln Jan-Jun
85% 40.0%
2019 sebanyak
40%(target42.5%)
MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG

No Kriteria URGENCY (U) SERIOUSNESS GROWTH TOTAL PRIORITAS


(S) (G) MASALAH
Screening PTM
1 5 4 3 12 2
Screening
2
Kanker leher
rahim dan 5 5 5 15 1
payudara
Screening
3 4 4 3 11 3
Katarak
Screening
4 3 3 3 9 4
Gangguan Jiwa
CARA PEMECAHAN MASALAH

NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN KET


MASALAH MASALAH MASALAH
TERPILIH
1 Rendahnya cakupan Masyarakat merasa takut 1. Diadakan pemeriksaan iva test di Diadakan gebyar
pelayanan screening untuk diperiksa iva test posbindu pemeriksaan iva test
deteksi dini kanker 2. Diadakan sosialisasi screening iva test di kantor desa
servix dan payudara di tiap desa
3. Diadakan gebyar pemeriksaan iva test
di kantor desa

2 Rendahnya cakupan Kemauan masyarakat untuk 1. Pendekatan kepada apparat terkait Pendekatan kepada
pelayanan screening memeriksakan kesehatannya tentang PTM Aparat terkait
deteksi dini ptm pada masih kurang 2. Diadakan screening pemeriksaaan PTM melalui temu aparat
usia produktif di tiap posbindu
3. Diadakan screening PTM di Sekolah
tingkat SMP kelas 9 sampai dengan SMA
kelas 12
4. Diadakan penyuluhan ttg PTM di dalam
Gedung dan di luar Gedung
1. Melaksanakan sosialisasi atau OJT Melaksanakan
Kurangnya sosialisasi tentang skrining mata pada sosialisasi atau OJT
3. Pemegang program kepada
Rendahnya cakupan petugas medis lain tentang skrining
screening katarak di petugas lain 2. Melaksanakan sosialisasi pada mata pada petugas
masyarakat kader dan masyarakat tentang medis lain
skrining katarak
3. Berkoordinasi dengan petugas
lansia
LINGKUNGAN
Karena ada
Banyak nya industri shg MATERIAL/ Sarana dan prasarana masih
perubahan METODE terbatas
banyak pendatang MACHINE kepemimpinan

Jumlah Kurangnya
penduduknya Belum ada privasi ruangan
bertambah perubahan anggaran
angganggaran
Karena perencanaan Kondisi posyandu tidak
yg kurang dlm memadai
Perluasan wilayah
penyediaan speculum
Iva test mobile sulit dilaksanakan
Ketersediaan speculum
Lokasi satu desa dgn desa disposable yg terbatas
lain berjauhan
Rendahnya cakupan
pelayanan deteksi
Anggaran untuk keg iva masy merasa takut untuk kanker leher rahim
tes kecil diperiksa iva tes

Kurangnya pengetahuan
Pelaksanaan iva test masy ttg iva tes
Kurangnya sosialisasi ttg
butuh dana besar
iva tes oleh petugas

Perencanaan
anggaran tdk sesuai
target Jumlah petugas yg terbatas

MONEY MAN
Pengajuan anggaran keg
belum sesuai sasaran
LINGKUNGAN
MATERIAL/ METODE
Kurangnya sosialisasi oleh
Posbindu ptm yang Ketersediaan bahan
petugas
kurang MACHINE penyuluhan kurang

Belum dilakukan
Masy kurang mengerti Belum ada kegiatan pelatihan
manfaat posbindu ptm pembuatan bahan secara optimal
cetak mengenai
Pelatihan belum
hipertensi
Kurangnya dilakukan ke seluruh
Masy belum perencanaan kadeer
tersosialisasi ttg PTM
Perubahan perencanaan pelatihan belum
kepemimpinan direalisasikan
Sosialisasi pada masy masih
tahap perencanaan Rendahnya cakupan
pelayanan deteksi
Kurangnya dana untuk Gaya hidup tidak sehat dini PTM
pengadaan kit ptm seperti merokok

Kurangnya pengetahuan
Perencanaan anggaran akibat merokok
Kurangnya sosialisasi ttg
kurang matang
penyakit ptm

Kurang koordinasi
dlm pembuatan Petugas yg terlatih ptm
perencanaan masih sedikit
MONEY MAN
Perubahan anggaran
belum ada
LINGKUNGAN Kurangnya
Kurangnya koordinasi antara
Perencanaan skrining MATERIAL/ monitoring
evaluasi METODE petugas lansia dan PJ indera
mata kurang matang MACHINE
kebutuhan alat
Jadwal petugas
Kurangnya koordinasi lansia dan PJ Indera
Kurangnya
PJ mata dengan kader tidak sesuai
perencanaan
posbindu untuk
pengajuan alat
menyiapkan tempat Petugas lansia dan PJ
indera tidak pergi
Tidak ada kit bersamaan
Kondisi posbindu yang skrining mata
sempit/ terlalu terang
Skrining katarak belum
dilaksanakan di semua posbindu
Petugas kesulitan saat Alat periksa mata
memeriksa mata katarak terbatas
Rendahnya cakupan
pelayanan deteksi
katarak
Anggaran BOK untuk Warga tidak terbuka
skrining katarak kurang dengan keluhan matanya

Kurangnya sosialisasi
tentang penyakit katarak
Kurangnya petugas yang
mengerjakan skrining
Perencanaan katarak
anggaran tdk sesuai
target Kurangnya sosialisasi
Pemegang program
MONEY MAN kepada petugas lain
Pengajuan anggaran keg
belum sesuai sasaran

Anda mungkin juga menyukai