PROPOSAL
DISUSUN OLEH:
NAMA : IRFAN HAMAMI
NIM : 123150030
Robot Operating System (ROS), dalam arti sempit bukan merupakan sistem operasi
yang menjalankan tugas untuk memanajemen proses dan penjadwalan. ROS merupakan
sistem operasi open-source berbasis kerangka kerja atau framework dengan komunikasi
terstruktur dari klaster komputasi yang heterogen dan terintregasi terhadap sub-sistem
untuk memudahkan proses pertukaran data (Morgan Quigley, Brian Gerkey, 2015). ROS
berjalan pada sistem berbasis UNIX yang memiliki ketersediaan tools yang banyak dan
dirancang guna bekerja secara bersamaan demi kelancaran proses tanpa adanya kendala
(Barros & Lages, 2014). Sistem berbasis kerangka kerja ini termasuk ke dalam sistem
modular terdistribusi yang fokus utama untuk melakukan penelitian dan pengembangan
robot. Dalam ROS komponen-komponen pokoknya ditulis dalam C++, Python, atau Lips
(Hellmund, Wirges, Taş, Bandera, & Salscheider, 2016). Secara teknis komunikasi dalam
ROS dimulai dengan arsitektur high-level ke arsitektur low-level yang melakukan proses
pertukaran informasi dalam sistem. Proses interaksinya masing-masing node independen
saling berkomunikasi dengan node lain melalui messages publish/subscribe yang dikirim
melalui topik (Kerr & Nickels, 2012).
Dengan konsep fundamental ROS tersebut yang memudahkan dalam pengembangan
dan penelitian terhadap robot, sehingga Garage (2006) dapat menghasilkan robot dengan
main-kontroler dan sub-kontroler yang diintegrasikan dengan komputasi lain seperti sistem
visi, yang kemudian dikenal sebagai turtlebot. Banyak peneliti yang menggunakan ROS
untuk diterapkan pada robot lain, dikarenakan prinsip ROS yang didesain dengan
mendukung semua jenis hardware sehingga dapat digunakan lebih mudah tanpa membuat
batasan untuk pengembangan sistem (Quigley , 2009).
Penelitian dan pengembangan terhadap turltebot di Indonesia belum terlalu banyak.,
dikarenakan dalam pengembangan turtlebot harus menggunakan base yang merupakan
arsitektur buatan Willow Garage yang sangat kompleks, sehingga menyababkan kurang
efisiennya pengembangan (Ma’ruf, 2017). Untuk mengatasi hal tersebut, melakakukan
penelitian dan pengembangan terhadap turtlebot dengan menggunakan platform yang lebih
sederhana dari base aslinya dan disesuaikan dengan komponen-komponen yang tersedia di
Indonesia. Pengembangan robot operating system (ROS) tersebut menggunakan single
board processor berupa Raspberry Pi 2 . Untuk base turtlebot yang harusnya menggunakan
OpenCR diganti dengan menggunakan komponen Arduino Mega 2560 untuk komponen
controller serta Arduino Uno berperan sebagai sub-controller. Agar turlebot tersebut
berjalan secara otomatis dilengkapi dengan beberapa sensor ultrasonik dan sensor
gyroscope.
Meski platform turtlebot hasil penelitian (Ma’ruf , 2017) sudah berjalan secara
otomatis, tetapi terdapat sedikit kendala yan dirasa belum optimalnya fungsi dari robot
operating system (ROS) (Saphala & Tanaya, 2015). Yang menjadi kendala utama adalah
kelemahan pengiriman data. Data kompleks yang dikirim dari main-controller ke sub-
controller dikirim satu persatu sehingga memakan waktu yang cukup lama dampaknya
menjadikan pergerakan motor tidak dapat bergerak sesuai waktu yang ditentukan. Selain
itu belum kompatibelnya driver motor dengan robot operating system (ROS).
Dengan melihat permasalahan yang ada, terkait masih belum optimalnya kinerja
turtlebot yang menggunakan robot operating system (ROS) yang telah dilakukan oleh
Alfian Fathoni Ma’ruf (2017) , maka solusi yang ditawarkan adalah dengan
mengintegrasikan perintah pengiriman data antara main-controller dengan sub-controller.
Sehingga waktu menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu penelitian lebih lanjut
ditujukan agar ditemukan gerak motor yang presisi. Sehingga robot operating system
(ROS) ini dapat mempermudah dalam proses pergerakan dari turtlebot ini
3. Mendapatkan tingkat presisi gerak motor yang baik pada robot yang
menggunakan robot operating system
a. Bagi Peneliti
Manfaat yang diperoleh bagi peneliti antara lain memperoleh wawasan yang
lebih mengenai robot operating system (ROS) dan pengimplementasiannya
dalam robot.
1. Alfian Fathoni Ma’ruf (2017) dengan judul “ Sistem Autonomous Turtlebot Mini
Arduino Mega 2560”. Penelitian ini telah mampu membuat turtlebot mini yang
for the Robotic Operating System ( ROS ) and MoveIt”. Hasil dari penelitian
simulator device yang juga dapat dieksekusi dengan program yang sudah dibuat
sistem harus tetap diimplementasikan pada hardware secara langsung agar dapat
dengan menggunakan ROS serial package yang terdiri dari beberapa node dan
b). Wawancara
Informasi lisan secara langsung yang dijelaskan oleh peneliti sebelumnya yang
terlibat dalam pengembangan robot operating system dan sistem pada robot Teknik
Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta dan pembimbing Robot Soccer Team Teknik
Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta, sehingga didapatkan kekurangan dan arahan
penelitian yang jelas dalam pengembangannya.
c). Perencanaan
e). Desain
f). Pengkodean
Hasil dari analisis dan desain dapat dibuat dalam pengkodean dengan
memodifikasi fungsi program yang terdapat didalam robot operating system untuk
meningkatkan kinerja robot
g). Pengujian
Hasil dari pengkodean kemudian dilakukan pengujian apakah sudah sudah
dinyatakan sesuai atau belum. Pengujian dilakukan dengan menggunakan simulasi
pergerakan robot turtlebot.
h) Implementasi
Pada tahap ini dillakukan implementasi pada sistem yang sesungguhnya dengan
percobaan melibatkan kamera sebagai sistem visi dan turtlebot sebagai main-
kontroler robot.
1.10. Jadwal Peneltian
Tabel.1.2. Rencana Penelitian
No Rincian Tahap Bulan ke-
. Pekerjaan 1 2 3 4
1. Planning
2. Analysis
3. Design
4. Testing
5. Implementatio
n
Adibyaghmaie, F., Mobarhani, A., & Taghirad, H. D. (2015). A Navigation System for
Autonomous Robot Operating in Unknown and Dynamic Environment : Escaping
Algorithm, 4(4), 16–31.
Aini, F. R. Q., Jati, A. N., & Sunarya, U. (2017). A study of Monte Carlo localization on
robot operating system. 2016 International Conference on Information Technology
Systems and Innovation, ICITSI 2016 - Proceedings.
https://doi.org/10.1109/ICITSI.2016.7858235
Barros, T. T. T., & Lages, W. F. (2014). A Mobile Manipulator Controller Implemented in
the Robot Operating System. Proceedings of 41st International Symposium on
Robotics, 1–8. Retrieved from https://ieeexplore.ieee.org/document/6840118/
Beschi, M., Adamini, R., Marini, A., & Visioli, A. (2015). Using of the Robotic Operating
System for PID control education. IFAC-PapersOnLine, 48(29), 87–92.
https://doi.org/10.1016/j.ifacol.2015.11.218
Breiling, B., Dieber, B., & Schartner, P. (2017). Secure communication for the robot
operating system. 11th Annual IEEE International Systems Conference, SysCon 2017
- Proceedings. https://doi.org/10.1109/SYSCON.2017.7934755
Hellmund, A. M., Wirges, S., Taş, Ö. Ş., Bandera, C., & Salscheider, N. O. (2016). Robot
operating system: A modular software framework for automated driving. IEEE
Conference on Intelligent Transportation Systems, Proceedings, ITSC, 1564–1570.
https://doi.org/10.1109/ITSC.2016.7795766
Kerr, J., & Nickels, K. (2012). Robot operating systems: Bridging the gap between human
and robot. Proceedings of the Annual Southeastern Symposium on System Theory, 99–
104. https://doi.org/10.1109/SSST.2012.6195127
Morgan Quigley, Brian Gerkey, W. D. S. (2015). Robots with ROS.
Ma’ruf, A. (2017). Sistem Autonomous Turtlebot Mini Menggunakan ROS (Robot
Operating System) Dengan Integrasi Raspberry Pi Dan Arduino Mega 2560.
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Madhira, K., & Patel, J. 2017. A Quantitative Study of Mapping and Localization
Algorithms on ROS based Differential Robot.
He, X., Cui, T., Zhang, D., Wei, J., Wang, M., Yu, Y., … Yang, L. 2017. Development of an
electric-driven control system for a precision planter based on a closed-loop
PID algorithm. Computers and Electronics in Agriculture, 136, 184–192.