Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diet Hipertensi Pada Keluarga Ny. Y


Pokok Pembahasan : Hipertensi
Sasaran : Ny. Y dan keluarga
Tempat : Purwanegara RT. 4/2
Hari,Tanggal : Kamis, 20 Februari 2020
Waktu : 20 menit

A. Pendahuluan
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan
masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang.
Menurut Arianie (2019) masalah hipertensi tidak hanya terjadi di Indonesia
tapi di dunia karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu masuk atau
faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke.
Prevalensi hipertensi di Kabupaten Banyumas yang dilakukan pada usia lebih
dari 18 tahun yaitu mencapai 26,30% (Dinkes Jawa Tengah , 2016).
Pendekatan diet untuk menangani hipertensi berfokus pada
menurunkan asupan natrium, mempertahankan asupan kalium dan kalsium
yang cukup, dan mengurangi asupan lemak total dan jenuh. Pembatasan
natrium ringan hingga sedang (tidak ada tambahan garam) menurunkan
tekanan darah dan memperkuat efek obat-obatan anti-hipertensi untuk
sebagian besar pasien hipertensi. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertention) telah terbukti bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah.
Diet ini berfokus pada semua makanan daripada nutrisi itu sendiri. Diet ini
kaya buah dan sayuran (hingga 10 sajian perhari) dan rendah lemak total dan
jenuh (NHLBI, 2003 dalam LeMone, Burke & Baudolff, 2018)
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengubah pola
hidup menjadi sehat mengenai asupan pola makan atau diet untuk penderita
hipertensi sehingga tidak menimbulkan akibat atau masalah yang fatal dan
memperburuk kondisi kesehatan pada penderita.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu memahami
diet pada penyakit hipertensi.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan dapat :
1. Menyebutkan tujuan diet pada hipertensi dengan benar.
2. Menyebutkan macam dan indikasi pemberian diet pada hipertensi
dengan benar.
3. Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi
penderita hipertensi dengan benar.

D. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Hipertensi
2. Klasifikasi Hipertensi
3. Penyebab Hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Diet Hipertesi

E. Media Penyuluhan
1. Lembar balik
2. leaflet

F. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan diskusi

G. Materi
Terlampir

H. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan disajikan pada tabel berikut:

No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta


Pembukaan 2 Menit  Salam pembuka  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Menyimak
 Mendengarkan dan
diri
 Menyampaikan menjawab
tujuan penyuluhan pertanyaan
 Kontrak waktu
penyuluhan
Inti 15 Menit  Penyampaian garis  Mendengarkan
besar materi: dengan penuh
a. Pengertian
perhatian
Hipertensi  Menanyakan hal-hal
b. Klasifikasi
yang belum jelas
Hipertensi  Memperhatikan
c. Penyebab
jawaban dari
Hipertensi
d. Tanda dan penyuluh

gejala
Hipertensi
e. Diet hipertensi
 Memberi
kesempatan
keluarga untuk
bertanya
 Menjawab
pertanyaan
 Evaluasi
Penutup 3 Menit  Menyimpulkan  Mendengarkan
 Salam penutup  Menjawab salam
 Kontrak waktu
penyuluhan
berikutnya

I. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji
: Audience

J. Evaluasi
Pertanyaan:
1. Sebutkanapa saja penyebab penyakit hipertensi ?
2. Sebutkan tanda dan gejala dari hipertensi ?
3. Sebutkan makanan yang dapat di konsumsi untuk penderita hipertensi ?

K. Daftar Pustaka
Arianie, C.P. (2019). Hipertensi penyakit paling banyak diidap masyarakat.
(online) (http://www.depkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-
penyakit-paling-banyak-diidap-masyarakat.html , diakses pada tanggal 31
Agustus 2019).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2016). Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2016. Semarang : Dinkes Jawa Tengah.
LeMone, P., Burke, K.M., & Baudolff, G. (2018). Buku ajar keperawatan
medikal bedah : gangguan kardiovaskular, ed. 5. Jakarta : EGC.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Infodatin pusat data dan informasi
kementerian kesehatan RI. Hipertensi. Jakarta : Kemenkes RI. (online)
(http://www.depkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-
paling-banyak-diidap-masyarakat.html, diakses pada tanggal 31 Agustus
2019).
Sari, Y.N.I. (2017). Berdamai dengan hipertensi. Jakarta : Bumi Medika.
Triyanto & Endang. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita
hipertensi secara terpadu. Yogyakarta: Graha ilmu.
Utaminingsih, W. R. (2015). Mengenal & mencegah penyakit diabetes,
hipertensi, jantung dan stroke untuk hidup lebih berkualitas.
Yogyakarta: Media ilmu.
Lampiran Materi Diet Hipertensi

A. Definisi
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
(2014) hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Sedangkan menurut Sari (2017) hipertensi atau peyakit tekanan
darah tinggi adalah suatu keadaan kronis yang ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri.
Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

B. Klasifikasi
Menurut Triyanto (2014), klasifikasi penyakit hipertensi adalah
sebagai berikut :
Kategori Sistolik Diastolik
Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1 (Hipertensi
140-159 mmHg 90-99 mmHg
ringan)
Stadium 2 (Hipertensi
160-179 mmHg 100-109 mmHg
sedang)
Stadium 3 (Hipertensi
180-209 mmHg 110-119 mmHg
berat)
Stadium 4 (Hipertensi
≥ 210 mmHg ≥ 120 mmHg
maligna)

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi primer


dan hipertensi sekunder :
1. Hipertensi primer
Hipertensi primer adalah suatu kondisi hipertensi dimana
penyebab sekunder hipertensi tidak ditemukan. Hipertensi primer
terjadi pada usia lanjut 30-50 tahun. (Triyanto E, 2014).
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat
diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan
kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar andrenal
(hiperaldosteronisme) (Triyanto E, 2014).
C. Etiologi
Menurut Susanto (2010) penyebab penyakit hipertensi yaitu :
1. Genetika (keturunan)
2. Obesitas
3. Stres Lingkungan
4. Jenis Kelamin
5. Usia
6. Asupan Garam
7. Gaya Hidup Kurang Sehat
8. Obat-obatan
9. Akibat Penyakit Lain
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang dirasakan adalah sakit kepala, perdarahan
dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi
baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan
darah normal.
Pada hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati dapat
menimbulkan gejala berikut :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan atau muntah
d. Sesak nafas
e. Gelisah
f. Pandangan kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung
dan ginjal.
g. Penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan
otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif yang memerlukan
penannganan segera (Utaminingsih W.R, 2015).
E. Diet Hipertensi
Tujuan diet hipertensi untuk penderita hipertensi adalah untuk
membantu menghilangkan garam / air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Pendekatan
diet untuk menangani hipertensi berfokus pada menurunkan asupan
natrium, mempertahankan asupan kalium dan kalsium yang cukup, dan
mengurangi asupan lemak total dan jenuh. Pembatasan natrium ringan
hingga sedang (tidak ada tambahan garam) menurunkan tekanan darah
dan memperkuat efek obat-obatan anti-hipertensi untuk sebagian besar
pasien hipertensi. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertention)
telah terbukti bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah. Diet ini
berfokus pada semua makanan daripada nutrisi itu sendiri. Diet ini kaya
buah dan sayuran (hingga 10 sajian perhari) dan rendah lemak total dan
jenuh (NHLBI, 2003 dalam LeMone, Burke & Baudolff, 2018)
Menurut LeMone, P. (2018) anjuran diet DASH adalah sebagai berikut :
1. Gandum, 7-8 sajian/hari
2. Sayuran, 4-5 sajian/hari
3. Buah 4-5 sajian/hari
4. Produk susu tanpa lemak/rendah lemak, 2-3 kali/hari
5. Daging, unggas, dan ikan, 2/< 3 oz sajian/hari
6. Kacang, biji-bijian, dan kacang kering, 4-5 sajian/minggu
7. Lemak dan minyak, 2-3 sajian/hari
8. Permen, 5 sajian/minggu (harus rendah lemak).
Macam dan indikasi pemberian makanan untuk penderita hipertensi :
1. Diet Rendah Garam I
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur sama sekali,
makanan ini diberikan pada penderita hipertensi berat (diastol >
114 mmHg).
Contoh menu :
a. Pagi

Nasi 1 gelas belimbing (70 gr)


Telur 1 butir (50 gr)

Sayuran ½ gelas belimbing (50 gr)

Minyak ½ sdm (5 gr)

Gula pasir 1 sdm (10 gr)

b. Siang dan sore

Nasi 2 gelas belimbing (140 gr)

daging 2 potong (50 gr)

Sayuran ¼ gelas (75 gr)

Buah 1 buah pisang (75 gr)

Minyak 1 sdm (10 gr)

2. Diet Rendah Garam II


Pemberian makan sehari sama dengan diet rendah garam I,
dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ¼ sendok teh
garam dapur. Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi
sedang (diastol 100 ± 114 mmHg)
Contoh menu :
Nasi, telur dadar, tumis kacang
PAGI panjang sayur lodeh, papaya
SIANG Nasi, ikan acar, telur, bacem, pisang

SORE Nasi, daging, tempe kering, sayur

3. Diet Rendah Garam III


Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I,
dalam pemasakannya boleh diberikan ½ sendok teh garam
dapur. Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi ringan
(diastol < 100 mmHg). Untuk mempertinggi cita rasa dapat
digunakan gula, cuka, bawang merah/ bawang putih, jahe,
kunyit dan salam. Makanan yang dikukus, ditumis, digoreng,
dipanggang lebih enak daripada direbus
Jenis makanan untuk hipertensi :
Bahan
Boleh Tidak boleh
makanan
Karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti biskuit dan
terigu, makanan olahan tanpa makanan yang
garam (mie), biskuit, kue dimasak dengan
kering. garam dapur
Protein Daging, ikan, telur dan susu. Ikan asin, keju, telur
hewani asin, pindang,
dendeng, udang
Protein Semua kacang-kacangan yg Kacang tanah dan
nabati semua kacang yg
diolah tanpa garam dapur
dimasak dg garam
dapur
Sayuran Semua sayuran segar dan Sayuran yg
sayuran yang diawetkan diawetkan dg
tanpa garam garam seperti :
sayuran kaleng,
asinan
Buah-
Semua buah segar Durian dan
buahan
buah-buahan
yg
diwetkan dg
garam dan soda
Lemak Minyak margarin dan Margarin dan
mentega tanpa garam mentega biasa

Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur,


kering yg tidak mengandung soda, dan
garam dapur bumbu yg
mengandung
garam dapur,
kecap asin,
tersai, tauco
Minuman Air putih Kopi dan coklat

Anda mungkin juga menyukai