Anda di halaman 1dari 3

3.

memahami dan menjelaskan pencemaran udara

a. Definisi

Menurut PP No. 41 tahun 1999, pencemaran udara merupakan


masuknya atau dimasukkanya zat, energy, atau komponen lain ke dalam
udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya.

b. Penyebab

Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami


(natural) dan aktivitas manusia (kegiatan antropogenik). Sumber pencemaran
alami adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik,
debu spora tumbuhan dan lain sebagainya sedangkan pencemaran udara
aktivitas manusia secara kuantitatif sering lebih besar seperti transportasi,
industri, pertambangan, dari sampah baik akibat dekomposisi ataupun
pembakaran dan rumah tangga (Soedomo, 2001).
Sumber polusi utama berasal dari transportasi di mana hampir 60 %
dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15 %
terdiri dari hidrokarbon. Sumber – sumber polusi lainnya adalah
pembakaran, proses industri, pembuangan limbah dan lain – lain (Fardiaz,
2003).
Polutan primer yang diemisikan oleh suatu sumber emisi akan
mengalami berbagai reaksi fisik dan kimia dengan adanya faktor
meteorologi seperti sinar matahari, kelembaban dan temperatur. Berbagai
reaksi yang terjadi juga dapat menyebabkan terbentuknya beberapa jenis
polutan sekunder. Akibat dorongan angin, polutan akan terdispersi (tersebar)
mengikuti arah angin tersebut. Sebagian polutan dalam perjalanannya dapat
terdeposisi (deposited) atau mengendap ke permukaan tanah, air, bangunan,
dan tanaman. Sebagian lainnya akan tetap tersuspensi (suspended) di udara.
Seluruh kejadian tersebut akan mempengaruhi konsentrasi polutan-polutan
di udara ambien atau dengan kata lain, mengubah kualitas udara ambien
(Kemenlh, 2007).
Pencemar udara primer adalah semua pencemar yang langsung dilepas
oleh sumber dan belum mengalami perubahan. Pencemar udara primer
mencakup sekitar 90 % dari jumlah polutan udara seluruhnya. Pencemar
udara sekunder adalah pencemar udara primer yang mengalami perubahan di
udara akibat reaksi fotokimia atau oksida katalis dengan adanya faktor
meteorologi seperti sinar matahari, kelembaban dan temperatur. Akibat
dorongan angin, polutan akan terdispersi (tersebar) mengikuti arah angin
tersebut. Sebagian polutan dalam perjalanannya dapat terdeposisi (deposited)
3
atau mengendap ke permukaan tanah, air, bangunan, dan tanaman. Sebagian
lainnya akan tetap tersuspensi (suspended) di udara.

c. Dampak ( kesehatan )

1. Karbon Monoksida : senyawa CO sangat mudah berikatan dengan


hemoglobin, yang akan berakibat pada menurunnya kemapuan darah
mengangkut oksigen dari paru – paru keseluruh tubuh. Kekurangan
oksigen dalam darah menyebabkan turunya tenaga yang dihasilkan oleh
metabolisme sel – sel, dengan demikian menyebabkan menurunnya
efisiensi kerja badan, seperti rasa sakit pada dada , nafas pendek, sakit
kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.

2. Nitrogen dioksida (SO2) : Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.


3. Hidrokarbon (HC) : Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC) : Menyebabkan melanoma (kanker kulit)
khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya
sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb) : Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik
dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3) : Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa
terbakar dan memperkecil paru-paru.
7. NOx : Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

d. Jenis

1. Partikel : partikel – partikel kecil yag berasal dari padatan maupun cairan
yang tersuspensi dalam gas (udara).

2. Sulfur dioksida (SO2) : salah satu jenis dari gas-gas oksida sulfur. Zat ini
terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung
sulfur.

3. Karbon monoksida : tidak berwarna dan tidak berbau dan bersifat racun.
Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil.

4. Nitrogen dioksida : dikasilkan daei pembakaran batu bara pabrik,


pembangkit energy listrik dan knalpot kendaraan bermotor

5. Hidrokarbon (HC) : uap bensin yang tidak terbakar

4
6. Chlorofluoro carbon (CFC) :gas yang dapat menipisnya lapisan ozon.
Dihasilkan dari alat – alat rumah tangga, seperti kulkas, AC,pestisida,
parfum, dll.

7. Timbal (Pb) : logam berat yang yang digunakan untuk meningkatkan


pemkaran pada kendaraan bermotor. Hasil dari pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang dapat terhirup oleh manusia.

8. Karbon dioksida (CO2) : gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna


bahan bakar bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

Anda mungkin juga menyukai