Memahami dan Menjelaskan Agen karsinogenik / onkogen
Agen karsinogenik menimbulkan kerusakan genetik, yang terletak pada pusat karsinogenesis. dikenal tiga kelas karsinogenesis; kimiawi, energi radiasi dan produk mikrobiologik. Karsinogen kimia mempunyai kelompok elektrofil yang sangat reaktif yang langsung merusak DNA sehingga terjadi mutasi dan kemudian menimbulkan kanker. Ada dua jenis agen yang bekerja yaitu agen yang bekerja langsung dan agen yang bekerja tidak langsung. Agen yang bekerja langsung tidak membutuhkan perubahan metabolik untuk menjadi karsinogenik, sedangkan agen yang tidak bekerja secara langsung tidaklah aktif sampai diubah menjadi karsinogen oleh jalur metabolik endogen. Oleh karena itu, polimorfisme enzim endogen seperti sitokrom P-450 dapat memengaruhi karsinogenesis dengan mengubah konversi agen tidak langsung menjadi karsinogen aktif. Sifat karsinogenik beberapa zat kimia dapat ditingkatkan dengan beberapa promotor, yang bila sendiri saja tidak bersifat karsinogenik. Supaya dapat memberikan efek, pajanan berulang dan terus menerus terhadap promotor harus ada sesudah pemberian zat kimia mutagenik atau inisiator. Promotor tumor bekerja dengan memicu poliferasi sel. peningkatan poliferasi dapat terjadi secara langsung oleh efek promotor tumor pada sel sasaran atau sekunder melalui jejas seluler dan pemulihan regeneratif. Karsinoken akibat radiasi, radiasi sumbernya bisa dari sinar UV matahari, radiograf,merupakan karsinogen yang telah jelas diketahui. Sifat onkogenik radiasi pengion berhubungan dengan efek mutagenik yang akan menyebabkan kerusakan kromosom, penataan ulang kromosomal seperti translokasi dan inversi dan yang lebih jarang mutasi titik. Secara biologik, kerusakan DNA untai ganda merupakan bentuk kerusakan DNA terpenting yang disebabkan radiasi. Sedangkan pada sinar UV memicu pembentukan dimer pirimidin dalam DNA sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi yang menimbulkan karsinoma sel skuamosa dan melanoma pada kulit. Onkogenesis oleh virus dan mikrob. berbagai virus DNA dan RNA terbukti bersifat onkogenik pada binatang seperti katak dan primata. Hanya bebera birus yang dapat dikaitkan pada kanker manusia. Yang pertama ada Virus RNA onkogenik, hanya satu retro virus pada manusia yaitu virus leukimia sel T tipe 1(HLTV-1) yang sudah dipastikan pengaruhnya dalam patogenesis kanker pada manusia. HTLV-1 penyebab leukimia/limfoma sel-T dewasa, suatu tumor yang endemik di daerah tertentu dijepang, Karibia, Amerika Selatan, dan Afrika, dan ditempat lain ditemukan secara sporadis termasuk Amerika Serikat. Infeksi manusia memerlukan penularan sel T yang terinfeksi melalui hubungan seksual, produk darah atau menyusui. Genom HLTV-1 menyandi protein virus yang disebut tax yang memicu proliferasi, meningkan kesintasan sel, dan mengganggu kontrol siklus sel. Walaupun proliferasi ini awalnya poliklonal, sel T yang berproloferasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadi mutasi sekunder yang mengakibatkan pertumbuhan leukimia poliklonal. Virus DNA onkogenik, telah ditemukan bebrapa virus DNA onkogenik yang menyebabkan tumor pada binatang. Ada lima virus DNA; HPV, Virus Epstein Barr (EBV), Virus Herpes Sarcoma Kaposi(KSHV), Human Herpes Virus-8(HHV-8), Virus Sel Merkel dan Virus Hepatitis. Pada virus HPV berhubungan dengan kutil jinak dan juga kanker serviks. Sifat onkogenik dari HPV berhungan dengan ekspresi dua onkoprotein virus, E6 dan E7, yang mengikat supressor tumor P53 dan RB sehingga menetralkan fungsinya. E6 dan E7 dari strain EPV risiko-tinggi (yang menimbulkan kanker) mempunyai afinitas terhadap sasaran yang llebih tinggi dari pada E6 dan E7 dari strain HPV resikio-rendah(yang menimbukan kutil jinak). Sedangkan EBV terlibat dalam potogenesis Limfoma Burkitt, limfoma pada pasien imunosupresi, limfoma hodgkin, tumor sel T dan sel NK yang jarang, karsinoma nasofaring, subset dari karsinoma lambung dan terkadang sarkoma. Produk gen EBV tertentu ikut berperan dalam onkogenesis melalui stimulasi jalur normal proliferasi sel-B. Gangguan kompetensi dari sistem imun pada saat bersamaan memungkinkan proliferasi sel B terjadi terus menerus dan akhirnya mengakibatkan perkembangan limfoma. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C, diperkirakan 70% sampai 85% karsinoma sel hati disebabkan oleh HBV atau HCV. Efek onkogenik dari HBV dan HCV ini bersifat multifaktor, terapi yang dominan dalah efek imunologik akibat peradangan kronis, disertai jejas sel hati, memicu proliferasi sel hati dan menghasilkan spesies oksigen rektif yang dapat merusak DNA. Genom HBV mengandung gen yang disebut HBx. Protein HBx ini dari protein inti KBV dan HCV dapat mengaktifkan berbagai jalur sinyal transduksi yang juga berperan dalam karsinogenesis. Helicobacter Pylori, infeksi H.Pylori berhubungan dengan adenokarsinoma lambung dan limfoma MALT. Mekanisme H.pylori menginduksi lambung bersifat multifaktor, termasuk yang di perantarai peradangan kronis, stimulasi proliferasi sel lambung dan produksi spesies oksigen reaktif yang merusak DNA. Gen H.pylori patogenik seperti CagA, juga mungkin berperaan dalam stimulasi jalur faktor pertumbuhan. Diperkirakan bahwa infeksi H.pylori menyebabkan proliferasi sel-B poliklonal yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan tumor sel-B monoklonal (limfoma MALT) akibat akumulasi mutasi.