0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
435 tayangan35 halaman
Teks tersebut membahas tentang imunologi tumor, yang mencakup definisi tumor dan antigen tumor, serta respons sistem imun terhadap tumor. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa tumor terjadi akibat proliferasi sel yang tidak terkontrol, sistem imun dapat mengenali antigen tumor dan berusaha menghancurkannya, serta berbagai pendekatan terapi tumor meliputi imunoterapi.
Teks tersebut membahas tentang imunologi tumor, yang mencakup definisi tumor dan antigen tumor, serta respons sistem imun terhadap tumor. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa tumor terjadi akibat proliferasi sel yang tidak terkontrol, sistem imun dapat mengenali antigen tumor dan berusaha menghancurkannya, serta berbagai pendekatan terapi tumor meliputi imunoterapi.
Teks tersebut membahas tentang imunologi tumor, yang mencakup definisi tumor dan antigen tumor, serta respons sistem imun terhadap tumor. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa tumor terjadi akibat proliferasi sel yang tidak terkontrol, sistem imun dapat mengenali antigen tumor dan berusaha menghancurkannya, serta berbagai pendekatan terapi tumor meliputi imunoterapi.
Divisi Farmasi Klinik & Komunitas Program Studi Sarjana Farmasi STIKES dr Soebandi Jember Pendahuluan
Tumor penyakit yang ditimbulkan ekspansi
progresif sel asal progenitor tunggal yang dapat melepaskan diri dari pengawasan regulator pembagian sel & mekanisme homeostasis normal
> 100 jenis dan subtipe tumor dpt ditemukan dlm
organ spesifik
Lebih sering terjadi pd org dengan supresi
sistem imun dibanding dengan orang normal I. ASAL DAN TERMINOLOGI Pertumbuhan sel yang tidak dapat dikontrol, sel membentuk klon yang berkembang dan menimbulkan tumor atau neoplasma.
Tumor yang tumbuhnya tidak terus menerus dan tidak
menginvasi jaringan sehat sekitarnya secara luas disebut tidak ganas (benigna).
Tumor yang terus tumbuh dan menjadi progresif invasif
disebut ganas (maligna).
Tumor ganas cenderung bermetastasis, gerombol sel tumor
kecil dapat terlepas dari tumor dan menginvasi pembuluh darah atau limfe dan dibawa ke organ lain untuk seterusnya berproliferasi Tumor dibagi menurut sel embrionik asalnya.
> 80% karsinoma yaitu tumor berasal dari jaringan
endodermal atau ektodermal seperti kulit atau epitel organ intemal dan kelenjar.
Terbanyak adalah karsinoma kolon, payudara, prostat dan
paru.
Leukemia dan limfoma adalah tumor ganas sel
hematopoietik sumsum tulang( di Amerika Serikat sekitar 9% dari kejadian tumor.
Leukemia berproliferasi sebagai sel tunggal, sedang
limfoma cenderung tumbuh sebagai masa tumor.
Sarkoma berasal dari jaringan ikat mesodermal seperti
tulang, lemak dan tulang rawan. A. Transformasi Sel Maligna
Transformasi adalah perubahan yang diturunkan dalam sel
dan dilakukan dengan manipulasi di laboratorium: 1. Transformasi limfosit, rangsangan limfosit dalam keadaan istrirahat dengan lektin, antigen atau limfokin akan menimbulkan tansformasi yang berupa pembelahan sel, proliferasi dan differensiasi. 2. Transformasi genetik dapat dilakukan dengan DNA. Pneumokok hidup yang non- virulen dapat dijadikan virulen dengan DNA asal pneumokok mati. 3. Sel dapat menunjukkan transformasi neoplastik dalam biakan dan memperoleh kemampuan untuk berproliferasi yang tidak terbatas. Morfologi dan sifat pertumbuhan sel normal dalam biakan dapat diubah dengan bahan kimiawi karsinogen, iradiasi dan virus tertentu.
Pada beberapa kasus, bila sel tersebut disuntikkan
ke dalam hewan menunjukkan proses transformasi maligna dan sering menunjukkan sifat in vitro yang sama dengan sel tumor. B. Tumor Penyakit Gen
Pada keadaan normal, pertumbuhan sel dipertahankan
seimbang oleh berbagai regulator yang mengatur kecepatan sel membagi diri, differensiasi dan mati. Beberapa regulator adalah intrinsik sedang lainnya berhubungan dengan sinyal yang diperoleh sel dari lingkungan. II. ANTIGEN TUMOR
Imunitas tumor adalah: proteksi sistem imun terhadap
timbulnya tumor.
Imunitas sejati hanya terjadi pada subset tumor yg
mengekspresikan Ag imunologik, misalnya tumor yg diinduksi virus onkogenik yg mengekspresikan Ag virus
Antigen tumor dijadikan sasaran & dikenal sistem imun
untuk dihancurkan secara spesifik. A. Tumor Specific Antigen (TSA)
TSA merupakan Ag sasaran ideal untuk terapi imun
tumor
Contoh: protein yg diproduksi akibat mutasi satu/lebih
gen atau protein dlm kanker yg diinduksi virus
Sampai sekarang belum memberikan keuntungan yang
jelas B. Tumor Associated Antigen (TAA) Antigen tsb tidak tumor spesifik tetapi tumor associated antigen 1. Ag onkofetal - gen yg diekspresikan selama embriogenesis dan perkembangan janin, namun tenang pd saat dewasa. - diduga diaktifkan kembali untuk fungsi yg sama pd kanker yg tumbuh cepat - golongan Ag onkofetal jg diekspresikan testis normal, dikenal Ag kanker testis, paru, kepala, leher dan kandung kencing. 2. Tissue-specific differentiation antigen, protein yg diekspresikan pd sel yg mjd tumor dan ekspresinya ditemukan terus sesudah transformasi neoplastik menunjukkan asal jaringan tumor.
a. Melanoma differentiating antigen gp 100
menyandi protein yg berfungsi dlm jalur biosintesis melanin sel kulit & diekspresikan oleh byk tumor melanoma dgn pigmen b. Prostate Specific Antigen ( PSA) diekspresikan jaringan prostat normal dan dgn tumor.
c. Carcinoembryogenic Antigen - Kadar >2,5 mg/ml ditemukan dlm sirkulasi penderita tumor kolon,pankreas paru, payudara & lambung
- ditemukan pula pd nonneoplastik :
emfisema, kolitis ulseratif, pankreatiits, peminum alkohol & perokok d. Alfa Feto Protein (AFP) - ditemukan tinggi pd serum fetus normal - eritroblastoma testis - hepatoceluler carcinoma III. RESPON IMUN TERHADAP TUMOR
A. Imunitas Humoral
Imunitas selular lbh berperan, namun tbh msh
membentuk Ab thd Ag tumor.
Ab dpt mengancurkan sel kanker secara lgs/ dgn
bantuan komplemen mll sel NK atau makrofag dg jln mencegah adhesi sel tumor.
Ab diduga lbh berperan pd sel bebas (leukemia,
metastase tumor) dibdg tumor padat B. Imunitas selular
Pd bbrp neoplasma infiltrat sel MN mrpkn indikator
prognosis yg baik, tp umumnya tdk ada hub infiltrasi sel dgn prognosis. Limfosit matang akan mengenal TAA dlm penjamu, meskipun TAA merupakan self protein yg disandi gen normal. Limfosit B dan T matang yg terpajan self Ag dlm sutul dan timus mengalami apoptosis. Banyak self Ag tdk di ekspresikan dlm sutul & timus krn deletion sentral tdk lengkap dan limfosit self reaktif yg mengenal Ag tdk diekspresikan dlm SST/timus shg sistem imun tdk responsif thp self Ag krn anergi. Limfosit anergiktdk respon thp self Ag dgn kadar yg diekspresikan pd keadaan normal oleh sel sehat tetapi responsif thd peningkatan akspresi gen pd sel tumor 1.CTL
Tumor yg mengekspresikan Ag unik dpt memacu
CTL/Tc spesifik yg dpt menghancurkan tumor
CTL mengenal peptida asal TSA yg diikat MHC-I.
Respons CTL tdk selalu tjd pd tumor dan tidak efisien
Gambar 16.4 Mekanisme destruksi tumor oleh sel Tc 2. Sel NK
Limfosit sitotoksik yg mengenal sel sasaran yg tidak Ag
spesifik & jg tidak MHC dependen
Sel NK mengekspresikan IgG-R yg dpt membunuh
sel sasaran melalui ADCC & pelepasan protease, perforin dan granzim 3. Makrofag
Memiliki enzim dg fungsi sitotoksik & melepas mediator
tumor PENDEKATAN TERAPI PADA TUMOR Th/ tumor spt operasi, kemoterapi, radiasi telah meningkatkan masa hidup tetapi manipulasi respon imun thd tumor utk meningkatkan destruksi tumor ttp penting.
Mengontrol tumor secara imunologis
berperan dlm eradikasi tumor primer, metastasis, residu yg tertinggal setelah regimen th konvensional Hasil imunoterapi yg ideal eradikasi spesifik tumor kerusakan minimal thd sel normal pejamu..
Imunoterapi efektif perlu pengertian mengapa sistem
imun gagal memberi respon thd tumor dan bgm strategi manipulasi sistem imun dikembangkan respon imun yg potensial A. Imunoterapi. 1. Ab Monoklonal - Tidak spesifik - Membunuh sel tumor mll apoptosis / aktivasi komplemen, ADCC / fagositosis Contoh ; CD20 diekspresikan pd sel B normal & sel limfoma B. - Pemberian anti CD20 (rituximab) dpt mengurangi / menyembuhkan 50 % limfoma sel B. - Anti CD 20 jg bisa mengantar bahan radioaktif dosis tinggi - HER 2 / Neu Trastuzumab (Herceptin R) utk breast cancer - Epidermal growth factor receptor (Cetuximab/Erbitux R)
untuk Ca colon Imunoterapi aktif
Mencegah anergi sel T
Anergi tjd bila Ag tumor dipresentasikan ke sel T tanpa
bantuan molekul kostimulator
Cara menginfuskan sitokin ( IL2 akan mengaktifkan
sel T & sel NK secara lgs)
Pemberian IFN sistemik meningkatkan ekspresi
MHC-1 Imunisasi dengan antigen virus
Imunisasi dengan antigen virus berdasarkanatas adanya
beberapa jenis tumor (limfoma) yang ditimbulkan virus onkogenik. Pada limfoma Burkitt sudah diusahakan membuat vaksin untuk memacu sel Tc efektor. Pada penderita dengan tumor serviks, terhadap sel Tc yang merupakan efektor pada HPV. Vaksinasi dalam pencegahan