Shinta Mayasari,S.Farm,M.Farm,Klin.,Apt Divisi Farmasi Klinik & Komunitas Program Studi Sarjana Farmasi STIKES Dr Soebandi Jember Distribusi Obat
• Gerakan reversibel obat dari
sirkulasi darah ke jaringan Distribusi • Distribusi obat: adalah proses suatu obat yang secara reversibel meninggalkan aliran darah dan masuk ke interstisium (cairan ekstrasel) dan/atau ke sel-sel jaringan.
• Distribusi obat terjadi setelah mencapai sirkulasi
dimana obat terikat pada protein plasma dengan tingkat yang berbeda-beda dan di transportasi didalam darah DRUG DISTRIBUTION
Interstitial
Intracelular
Dari plasma, obat harus
melintasi membran kapiler Blood untuk datang ke ruang interstitial Dan kemudian harus 5 Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Distribusi Obat • Berbedanya karakter dari jaringan tubuh • Keadaan penyakit dan perubahan fisiologi • Tingkat kelarutan obat dalam lemak • Ikatan obat dengan protein Karakteristik Jaringan Tubuh • Perfusi darah pada bagian tubuh berbeda-beda • Organ-organ seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati memiliki perfusi darah yang tinggi • Otot skelet mempunyai perfusi pada tingkat menengah • Jaringan lemak dan tulang (bukan sumsum) termasuk memiliki perfusi darah yang rendah Karakteristik Jaringan Tubuh • Jika kecepatan aliran darah meningkat maka distribusi obat ke jaringan juga akan meningkat • Distribusi permeabilitas yang terbatas adalah sebuah konsep yang menerangkan bahwa hambatan (barriers) anatomis tertentu dalam menghambat distribusi seperti barriers darah otak membatasi obat memasuki CNS dari sirkulasi sistemik terutama obat-obat yang terionisasi dan obat yang memiliki molekul yang besar Karakteristik Jaringan Tubuh • Setelah obat terdistribusi ke jaringan, konsentrasi pada jaringan akan meningkat terus sampai tercapai equilibrium dari jumlah obat yang masuk dan jumlah obat yang keluar jaringan • Equilibrium tergantung karakter jaringan tubuh (perfusi rendah waktu untuk mencapai equilibrium lebih lama) Penyakit Yang Mempengaruhi Distribusi • Beberapa penyakit seperti gangguan hati, ginjal, dan jantung • Berkurangnya perfusi darah ke jaringan menghasilkan rendahnya laju distribusi rendahnya konsentrasi obat di jaringan jika dibandingkan dengan plasma • Saat organ pengeliminasi utama menerima perfusi yang rendah maka kecepatan eliminasi menjadi rendah akumulasi obat didalam tubuh Kelarutan Obat Dalam Lemak (Permeabilitas) • Obat dengan kelarutan dalam lemak yang tinggi (diazepam) dengan mudah menembus membran barrier yang bahan utama penyusunnya adalah lipid sementara obat yang polar seperti aminoglikosida tidak mampu terdistribusi pada jaringan lemak Ikatan Obat-Protein • Obat yang berikatan dengan protein tidak mampu menembus membran barier tidak menimbulkan efek terapeutik membatasi distribusi obat • Range dari obat yang mampu berikatan dengan protein adalah 0 sampai > 90% Protein Yang Berikatan Dengan Obat
Protein Molecular Weight concentration Drug that bind
Lipoproteins 200,000–3,400,000 .003-.007 lipophilic drug
Eg- chlorpromazine
α1 globulin 59000 .015-.06 Steroid , thyroxine
Cynocobalamine α2 globulin 13400 Vit. –A,D,E,K Different drugs binding to different proteins Binding sites for acidic agents Albumins Ex- Bilirubin, Bile acids, Fatty acids, Vitamin C, Salicylates, Sulfonamides, Barbiturates,Probenecid, Phenylbutazone ,Penicilins, Tetracyclines etc
Binding sites for basic drugs Globulins
Ex- Adenosine, Quinacrine, Quinine, Streptomycin, Chloramphenicol, Digitoxin, Ouabain, Coumarin Volume Distribusi (Vd) • Volume distribusi adalah Volume yang diperlukan untuk memuat jumlah obat secara homogen pada konsentrasi yang ditemukan di dalam darah atau plasma. • Berguna untuk membandingkan distribusi dari suatu obat dengan volume-volume kompartemen cairan di dalam tubuh The Real Volume Distribution • Sebagian besar obat terdistribusi kedalam beberapa kompartemen, sering berikatan dengan komponen- komponen misalnya lipid, protein dll. • Terdapat fase eliminasi • Vd mempunyai efek yang besar terhadap waktu paruh suatu obat. Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Obat Protein a. Obat b. Protein c. Afinitas antara obat dan protein, meliputi besarnya asosiasi d. Interaksi obat e. Kondisi patofisiologik dari penderita Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Obat Protein (a. Obat) 1. Sifat fisikokimia obat (terutama asam atau basa) 2. Konsentrasi total obat dalam tubuh Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Obat Protein (b. Protein)
Jumlah protein yang tersedia untuk ikatan obat protein
Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Obat Protein (c. Afinitas antara obat dan protein) Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Obat Protein (d. Interaksi Obat) 1. Kompetisi obat dengan zat lain pada tempat ikatan protein 2. Perubahan protein oleh substansi yang memodifikasi afinitas obat terhadap protein, EX/aspirin terhadap propanolol Interaksi Ikatan Protein Obat Interaksi terjadi bila dua obat berkompetisi untuk berikatan dengan protein plasma Dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi obat bebas (aktif) Interaksi juga dapat berupa displacement obat yaitu jika suatu obat A berikatan dengan protein plasma kemudian diberikan obat B yang memiliki afinitas lebih tinggi untuk berikatan dengan protein plasma, sehingga obat A didesak dari ikatannya. Contoh obat dengan Afinitas tinggi ikatan protein: fenitoin, warfarin dan tolbutamid Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Obat Protein (e. Kondisi Patofisiologik Penderita) Ikatan obat protein dapat menurun pada pasien dengan penyakit hati dengan hipoalbuminemia Disease state Disease Influence on Influence on plasma protein protein drug binding Decrease binding of acidic Renal failure albumin content drug , neutral or basic drug (uremia) are unaffected
Decrease binding of acidic
Hepatic failure albumin drug ,binding of basic drug is normal or reduced depending synthesis on AAG level.
Inflammatory state Increase binding of basic
AAG levels drug , neutral and acidic drug (trauma , burn, unaffected infection ) Hubungan Ikatan Obat Protein Plasma Dengan Distribusi dan Eliminasi • Penurunan ikatan obat dengan protein memungkinkan lebih banyak obat terdistribusi ke jaringan menyebabkan lebih banyak obat yang mencapai jaringan-jaringan yang terlibat eliminasi obat (hati dan ginjal) menyebabkan meningkatnya kecepatan eksresi Pengaruh Ikatan Obat Protein Pada Volume Distribusi • Vd total adalah jumlah dari semua Vol. dalam tubuh dimana obat terdistribusi • Dalam pengertian vol. anatomik, obat didistribusi antara vol. darah (intravaskular) dengan vol. jaringan (ekstravaskular) • Vol. distribusi dipengaruhi oleh perubahan fraksi obat terikat dengan protein plasma Pengaruh Ikatan Obat Protein Pada Volume Distribusi Faktor-faktor yang Menurunkan Konsentrasi Protein Plasma • Penurunan sintesis protein penyakit hati • Peningkatan katabolisme protein trauma, pembedahan • Distribusi albumin ke ruang ekstravaskular luka bakar • Eliminasi protein yang berlebihan penyakit ginjal Terima Kasih