Definisi Transplantasi • Implantasi jaringan “non-diri” ke dalam tubuh • Proses pengambilan sel, jaringan, atau organ yang disebut cangkok (transplantasi), dari satu bagian atau individu dan menempatkannya ke bagian lain (biasanya individu yang berbeda). • Donor: Orang yang memberikan cangkok organ. • Penerima atau tuan rumah: Orang yang menerima cangkok organ. Yang membutuhkan transplantasi - Banyak manusia yang membutuhkan - Kerusakan organ - Organ yang kehilangan fungsi
Jadi Transplantasi organ ini
ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Ditinjau dari segi kondisi donor (pendonor)nya maka ada tiga keadaan donor:
donor dalam keadaan hidup
sehat donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga kuat akan meninggal segera donor dalam keadaan meninggal. Masalah pada transplantasi • Adanya Perbedaan genetik diantara jaringan/tissue atau organ yang di transplantasi. • Respon imun tubuh : reaksi penolakan masuknya benda asing (sel/jar./organ) Sebab itu Maka : • Transplantasi organ perlu “memanipulasi” sistem imun • Tanpa manipulasi sistem imun terjadi penolakan (fatal untuk pasien) • Perlu obat yang menekan respon imun (immunosuppresant) Sejarah • Kemajuan teknologi kedokteran, utamanya transplantasi, merupakan hasil penelitian dan kerja keras selama bertahun-tahun. • Menurut legenda, transplantasi telah dikembangkan selama berabad-abad, bahkan sejak 200 tahun sebelum Masehi. Legenda sepasang anak manusia bernama Pien Csiao dan Hua To berjanji akan mentransplantasikan jantung mereka. • kalangan kedokteran modern menyebut abad ke-18 sebagai tonggak awal perkembangan transplantasi • Awal sejumlah percobaan transplantasi tak membuahkan hasil memuaskan. Awal usaha mengganti kerusakan dengan jaringan dengan transplantasi dilakukan selama perang dunia II mengobati pilot yang luka bakar berat dalam kecelakaan pesawat diketahui ada penolakan jaringan yang diberikan dari satu individu ke individu yang lain • Penolakan itu merupakan reaksi inflamasi yang merusak jaringan transplantasi sejarah • Tahun 1940 -1950 memastikan bahwa penolakan jaringan cangkok diperantarai ileh system imun adaftif karena reaksi ini menunjukkan spesifitas dan memori serta tergantung pada limfosit. • Pengetahuan tentang imunologi transplantasi berasal dari eksperimental terhadap galur biakan rodentia terutama tikus • Semua anggota galur biakan secara genetic adalah identic satu sama lain dan berbeda dengan anggota galur lainnya. • Penelitian tersebut menunjukkan cangkok jaringan antar anggota galur biakan dapat diterima, sedangkan cangkok dari satu galur ke galur lainnya akan di tolak • Penelitian selanjutnya menentukan sifat gen yang mengendalikan reaksi penolakan dan gen ini diekspresikan pada semua jaringan • tahun 1954, operasi transplantasi organ pertama di dunia dilakukan di Amerika. Saat itu, Dr Joseph Murray berhasil mentransplantasi ginjal lewat operasi yang berlangsung di Boston, Massachusetts. • Pertengahan dekade 60-an, untuk pertama kali dilakukan transplantasi liver dan pankreas. • Operasi transplantasi ini membuktikan kemampuan para dokter masa itu untuk menyelamatkan nyawa dengan cara menghilangkan organ tubuh yang terkena penyakit atau tak berfungsi dengan organ lain yang sehat. • Dr Christian Barnard, ahli bedah dari Afrika Selatan berhasil menorehkan prestasinya pada Desember 1967 berhasil mentransplantasi jantung dari seseorang ke orang lainnya. Lanjutan istilah • Antigen yang menjadi sasaran penolakan dinamakan alloantigen dan xenoantigen • Antibodi dan sel T yang bereaksi melawan antigen tersebut dinamakan alloreaktif dan xenoreaktif • Jaringan cangkok yang dipertukarkan antara individu allogenic yang merupakan keturunan liar spesies (outbred) yang berbeda satu sama lain (kecuali kembar identic) Jenis Cangkok Organ • Derajat respon imun terhadap cangkok sebagian bergantung pada derajat perbedaan genetik antara organ cangkok dan inang. • Tingkat dan jenis respon juga berbeda dengan jenis transplantasi. • Beberapa situs, seperti mata dan otak, memiliki keistimewaan secara imunologis (yaitu, mereka memiliki sedikit atau tidak ada sistem kekebalan sel dan dapat mentolerir bahkan cangkok yang tidak cocok). • Cangkok kulit awalnya tidak mengalami vaskularisasi sehingga tidak terjadi penolakan hingga suplai darah berkembang. • Jantung, ginjal, dan hati adalah organ yang sangat vaskular dan transplantasi mengarah ke respons yang dimediasi oleh sel yang kuat pada inang Autograft • Merupakan jaringan atau organ yang diambil dari satu situs dan dicangkokkan ke situs lain pada individu yang sama/ cangkok dari satu bagian tubuh ke bagian lain, • bukanlah jaringan asing dan oleh karena itu tidak menimbulkan penolakan. • tidak menyebabkan masalah kekebalan tubuh • tidak ada variasi genetik dan MHC dapat mengenal jaringan atau organ yang baru sebagai self • Mis .- Pencangkokan Kulit pada luka bakar, luka yang merusak. Isograft • Ini adalah cangkok yang diambil dari individu dan ditempatkan pada individu lain dengan konstitusi genetik yang sama • Misal: cangkok dibuat di antara kembar identik. • Autografts dan Isografts biasanya diterima dan bertahan tetapi Allograft dan xenograft biasanya ditolak karena ketidakcocokan genetik dan antigenik. Xenografts • merupakan cangkok antara anggota spesies yang berbeda, memiliki disparitas paling besar dan menimbulkan respon imun yang maksimal, mengalami penolakan yang cepat. • sebelumnya disebut Heterografts • Ini adalah cangkok antara anggota spesies yang berbeda dan disebut xenografts. • Mis. - Dari Monyet ke Manusia • Masalah variasi genetik terlalu besar sehingga penolakan sangat cepat ke jaringan atau organ • berasal dari respon sel dibantu oleh IgM. Allograft • sebelumnya disebut Homografts • Ini adalah transfer cangkok antara dua anggota yang secara genetik tidak identik dari spesies yang sama. • Mis .- Transplantasi ginjal dari satu orang ke orang lain (kecuali kembar identik). • Ini adalah bentuk transplantasi yang paling umum. Sejauh mana allograft mengalami penolakan sebagian tergantung pada tingkat kesamaan atau histokompatibilitas antara donor dan penerima. • Molekul MHC penerima akan mengenal bagian cangkokan sbg benda asing, memberitahu sistem kekebalan tubuh utk menolaknya. Reaksi Allograft • Penolakan cangkok oleh penerima disebut dengan reaksi allograft. • Pemindahan organ ini dapat menjadi vaskularisasi selama dua atau tiga hari pertama dan tampaknya diterima pada awalnya. • Pada hari keempat, terjadi peradangan dan cangkok diserang oleh limfosit dan makrofag. • Vaskularisasi berkurang karena trombosis dan cangkok mengalami nekrosis iskemik. • Pada hari kesepuluh, cangkok mengelupas. • Peristiwa yang mengakibatkan penolakan allograft ini dikenal sebagai respons pertama. • Reaksi yang dimediasi sel bertanggung jawab atas reaksi tersebut. Antigen transplantasi • Antigen allograf yang menjadi sasaran utama reaksi penolakan adalah protein yang di sandi oleh MHC • Gen dan molekul homolog terdapat pada semua mamalia • MHC manusia di sebut sebagai kompleks Human Leucocyte antigen (HLA) • Fungsi MHC: menyajikan antigen untuk dikenali oleh limfosit T • Setiap manusia mengekspresikan 6 alel MHC kelas 1 ( satu alel HLA – A, HLA –B, HLA –C dari masing orang tua ibu dan ayah) • Dan 8 alel MHC kelas II ( 1 alel HLA – DQ, HLA – DP, 1 atau 2 HLA –DR dari masing masing ortu serta beberapa kombinasi dari HLA tersebut) • Karena alel alel ini diwariskan dan diekspresikan dalam berbagai kombinasi maka setiap individu kemungkinan besar akan mengekspresikan protein MHC yang berbeda dengan individu lainnya, sehingga akan terlihat sebagai antigen asing oleh system imun individu yang berbeda, kecuali kembar identic • Karena setiap lokus HLA diwariskan sebagai suatu blok maka kemungkinan 2 saudara memiliki alel MHC yang sama adalah sebesar 1 : 4 Induksi respon imun terhadap transplan • Untuk menimbulkan respon imun anti jaringan cangkok, alloantigen dari jaringan cangkok akan dibawa oleh sel dendritic ke kelenjar limfe terdekat dimana mereka akan dikenali oleh sel T alloreaktif • Sel dendritic yang menyajikan alloantigen juga memberikan kostimulator sehingga dapat merangsang sel T helper maupun CTL alloreaktif. • Sel T efektor yang dihasilkan proses tersebut akan Kembali kedarah menuju jaringan cangkok dan memperantarai terjadinya penolakan Induksi respon imun terhadap transplan Dua jalur penyajian antigen jaringan cangkok • Pengenalan allo langsung Sebagian besar jaringan mengandung sel dendritic, dan pada waktu jaringan ditransplantasikan, sel dendritic akan terbawa oleh jaringan cangkok tersebut. Apabila sel T resipien mengenali molekul MHC allogenic donor pada sel dendritic jaringan cangkok tersebut maka sel T akan teraktivasi. Pengenalan langsung ini akan merangsang berkembangnya sel T alloreaktif (CTL) menyerang sel jaringan cangkok • Pengenalan allo tidak langsung Jika sel jaringan cangkok (alloantigen) diambil oleh sel dendritic resipien, alloantigen donor ini akan diproses dan dipresentasikan oleh molekul MHC diri pada APC resipien tersebut. Jika CTL alloreaktif dipicu melalui jalur tidak langsung, CTL ini akan spesifik untuk alloantigen donor yang dipresentasikan oleh molekul MHC diri resipien pada APC resipien sehingga mereka tidak bisa mengenali dan membunuh sel di dalam jaringan cangkok • Bila alloantigen jaringan cangkok dikenali melalui jalur tidak langsung maka penolakan jaringan cangkok terutama diperantarai oleh CD4+ alloreaktif • Set T tersebut dapat masuk ke dalam jaringan cangkok Bersama dengan APC resipien dan mengenali antigen jaringan cangkok yang diambil dan disajikan oleh APC akan mensekresi sitokin yang akan melukai jaringan cangkok melalui reaksi inflamasi Mekanisme penolakan • Aksi sitotoksik oleh Tc • Sel cangkok menstimulir TH melalui MHC kelas II dan dikenali oleh Tc melalui MHC kelas I TH menolong mengaktivasi Tc untuk aksi sitotoksik sel cangkokan • Melalui 2 jalur diatas • Destruksi oleh makrofag • Sel cangkok menginduksi TH melalui MHC kelas II rilis limfokin yang akan mengaktifkan makrofag utk destruksi sel cangkokan Mekanisme imun penolakan jaringan cangkok • Penolakan jaringan cangkok diklasifikasikan menjadi : • Hiperakut • Akut • Kronik
• Klasifikasi ini dirancang oleh klinisi berdasarkan
penolakan allograf ginjal dan masih digunakan hingga sekarang Hiperakut: • Ditandai : thrombosis pada pembuluh darah serta nekrosis iskemik pada jaringan cangkok • Diperantarai oleh antibody didalam darah yang spesifik untuk antigen pada sel endotel jaringan cangkok • Antibodi yang telah terbentuk sebelumnya ini berupa IgM alami yang spesifik untuk antigen golongan darah atau Ab spesifik terhadap molekul MHC allogenic yang dipicu karena transfuse darah, kehamilan atau transplantasi organ • Kerja : Antibodi akan mengikat antigen pada endotel vascular jaringan cangkok mengaktivasi system komplemen dan system pembekuan darah kerusakan endotel dan terbentuk trombus Hiperakut: • Respon mediasi komplemen pada penerima dgn antibodi yg ada pada donor • Terjadi dalam hitungan menit sehingga cangkokan tersebut harus segera dibuang, mencegah respons inflamasi sistemik yang parah. Penolakan akut • Penyebab utama kegagalan pencangkokan dini • Obat penekan sistim imun sangat efektif mencegah tipe penolakan ini. • Penolakan diperantarai oleh respon sel T dan antibody spesifik terhadap alloantigen. • Sel T berupa CTL CD8+ langsung menghancurkan jaringan cangkok • Sel T CD4+ mensekresi sitokin dan memicu inflamasi • Kedua Sel T ini dapat menghancurkan cangkokan • Sel T bereaksi pada pembuluh darah jaringan cangkok menyebabkan kerusakan vascular. • Antibodi menyebabkan aktivasi komplemen melalui jalur klasik Penolakan kronik • Merupakan bentuk tenang dari kerusakan jaringan cangkok yang dapat berlangsung berbulan hingga bertahun tahun • Berupa hilangnya fungsi jaringan cangkok secara progressif. • Manifestasi : fibrosis pada jaringan cangkok dan penyempitan pembuluh darah secara bertahap • Kerja dari sel T yang bereaksi melawan alloantigen dan mensekresi sitokin merangsang proliferasi dan aktivitas fibroblast pada sel otot polos vaskular Preventif dan Pengfobatan • Andalan utama dalam mencagah dan pengobatan penolakan transplan organ adalah immunosuppresi • Dengan tujuan menghambat aktivasi sel T dan fungsi efektornya • Perkembangan obat imunosupresif membuat era transplantasi berkembang menajdi modern karena obat ini membuat transplan organ dari donor yang tidak cocok HLA nya dengan resipien menjadi dapat terlaksana • Terutama pada transplan jantung, hepar dan paru • Tujuan jangka Panjang : merangsang toleransi imunologik spesifik terhadap alloantigen jaringan cangkok Preventif dari penolakan Imunosupresif.
• Tujuan terapi imunosupresif : mencegah “ allorecognition”
dan menyerang terus menerus kepada organ/jaringan transplantasi • Ada 4 imunosupresif yg dipakai: • Antilimfosit • Antimetabolit • glucocorticoids • inhibitor kalsineurin Atas perhatiannya Terima kasih