Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AIK
“Pedoman hidup islam dalam mengelola amal
usaha muhammadiyah”

OLEH
KELOMPOK: 8

MEGAWATI M
MUTMAINNAH
HASNAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran sang khalik ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
mencitakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik
berjuta rasa syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami
diberikan kekuatan dan kesempatan menyelesaikan makalah “Bentuk-Bentuk
Pelaksanaan Program Pengayaan” yang terlaksana dengan baik. Salawat dan
salam tercurah kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, yang
telah diutus kepermukaan bumi ini untuk menuntun manusia dari lembah
kebiadaban menuju kepuncak peradaban.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas
dari tantangan dan hambatan. Namun berkat izin ALLAH Subhanahu Wa ta’ala
melalui kerja keras dan motivasi dari pihak langsung maupun tidak langsung yang
memperlancar jalannya penyusunan makalah ini. Olehnya itu, secara mendalam
kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan
sehinnga penyusunan dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya
kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala jualah kami menyerahkan segalanya.
Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridha-Nya, Aamiin.

Makassar, 13 Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1-2
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6


A. Amal usaha ............................................................................................. 6
B. Jenis-jenis amal usaha manusia .............................................................. 7
C. Kehidupan dalam mengelolah aml usaha manusia ................................. 10
D. Kedudukan dan Fungsi Amal Usaha Muhammadiyah……………..12

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14


A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an
dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa beristikomah
dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar
disegala bidang sehingga menjadi rahmatin lil alamin. Dengan melihat sejarah
pertumbuhan dan perkembangan persyarikan Muahammadiyah sejak
kelahirnnya, memperhatikan faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya,
amal usahamuhammdiyah, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat ciri-ciri
khusus, yang menjadi identitas dari hakekat atau jati diri persyarikan
Muhammadiyah.
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SwT, di mana
kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah
mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan ta’at kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam
itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan
dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan

4
Rasul-nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas ada
beberapa masalah yang diangkat yaitu :
1. Amal Usaha
2. Jenis-Jenis Amal Usaha Muhammadiyah
3. Kehidupan dalam Mengelolah Amal Usaha
4. Kedudukan dan Fungsi Amal Usaha Muhammadiyah
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memahami dasar, pedoman Amal
Usaha Muhammadiyah
D. Manfaat Penulis
Sesuatu usaha yang telah dilakukan harus dapat memberikan manfaat baik
untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Demikian halnya pada penulisan
makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Amal Usaha
Pasal 7 ayat 1 AD Muhammadiyah:
“ Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhmmadiyah melaksanakan
Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam
usaha di segala bidang kehidupan”
Ayat 2 menyebutkan :
“Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program,
dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga”
Muhammadiyah dalam segala bentuk usahanya diwujudkan dalam
penerapan amal usaha, program dan kegiatan yang meliputi :
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam
berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan
kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah,
hibah, dan amal shalih lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar
berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan,
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta meningkatkan
penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup
yang berkualitas.
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumberdaya alam dan
lingkungan untuk kesejahteraan.

6
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam berbagai
bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai
pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan
gerakan.
13. Penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran serta meningkatkan
pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah
Sehingga secara garis besar, perwujudan pemikiran-pemikiran tersebut
dapat dikelompokkan menjadi beberapa amal usaha
B. Jenis-Jenis Amal Usaha Muhammadiyah
1. Bidang Da’wah
Dalam da’wahnya, Muhammadiyah selalu menekankan amar ma’ruf nahi
munkar (menyeru kepada perbuatan yang benar lagi baik dan mencegah segala
bentuk kemungkaran) di lingkungan masyarakat, beraqidah dan mengajak
kepada aqidah Islam, dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
SAW sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran/3: 104,
ِ ‫َوأُو َٰلَئِكَ ۚ ْال ُم ْنك َِر َع ِن َو َي ْن َه ْونَ ِب ْال َم ْع ُر‬
‫وف َو َيأ ْ ُم ُرونَ ْال َخي ِْر ِإلَى َي ْدعُونَ أ ُ َّمة ِم ْن ُك ْم َو ْلت َ ُك ْن‬
‫ْال ُم ْف ِل ُحونَ ُه ُم‬
Arab-Latin: Waltakum mingkum ummatuy yad'ụna ilal-khairi wa ya`murụna
bil-ma'rụfi wa yan-hauna 'anil-mungkar, wa ulā`ika humul-mufliḥụn.
Terjemah Arti: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.Untuk menyamakan
gerak langkah dalam da’wah, para da’i Muhammadiyah berpedoman pada
putusan tarjih sebagai hasil proses analisis dalam menetapkan hukum dengan
menetapkan dalil yang lebih kuat (rajih), lebih tepat analogi dan lebih kuat
mashlahatnya. Putusan tarjih itu dihasilkan oleh Majelis Tarjih yaitu lembaga

7
ijtihad jama‘i (organisatoris) di lingkungan Muhammadiyah yang anggotanya
terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi ushuliyyah dan ilmiah
dalam bidangnya masing-masing.
2. Bidang Agama Islam
a. Program gerakan
 Menamkan keyakinan, memperdalam danmemperluas pemahaman,
meningkatkanpengamalan serta menyebarluaskan ajaranIslam dalam
berbagai aspek kehidupan.
 Memperdalam dan mengembangkanpengkajian ajaran Islam dalam
berbagaiaspek kehidupan untuk mendapatkankemurnian dan
kebenarannya
b. Wujud aksi amal usahanya
 Memurnaikan ajaran tauhid dalamkeseharian dengan cara:
Meniadakan kebiasaan/tradisi upacaraselamatan-selamatan (mitoni
orang hamil,selamatan kematian dll)
 Memberantas tradisi keagamaan yang dianggap sebagai ajaran Islam
seperti Selamatan/khaul untuk para wali/syeh, Ziarah kubur pada
bulan-bulan tertentu, Kepercayaan pada zimat huruf al-Qur’an, Puji-
pujian kepada Rasulullah s.a.w, Membaca ayat al-Qur’an, misal surat
Yasin padamalam Jum’at .
 Memurnikan dan meluruskan amaliahibadah seperti Meluruskan arah
qiblat, Melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat dandiawali dengan
shalat iftitah dua rakaat ringan, Memnyelenggarakan shalat hari raya
di tanahlapang, Pengumpulan dan penyaluran zakat maal danfitrah
kepada yang berhak menerimanya, Penyederhanaan upacara dalam
rangkakelahiran, khitanan, pernikahan dan kematian dan
Menghilangkan kebiasaan berziarah ke makam-makam para wali yang
dikeramatkan
 Memelopori pembentukan DepartemenAgama pada tahun 1946 dan
menteriAgama pertama adalah H.M. Rosyidi, seorang tokoh
Muhammadiyah, Membentuk Majelis-majelis yangmengelola bidang

8
keagamaan Islam, yaitu :Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis
Tabligh,Majelis Wakaf dan Kehartabendaan.
3. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang
berorientasi kepada dua hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan
madrasah/pesantren. Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka
Muhammadiyah mendirikan amal usaha berupa : Sekolah-sekolah umum
modern yang mengajarkan keagamaan, Mendirikan madrasah/pesantren yang
mengajarkan ilmu pengetahuan umum/modern dan Mendirikan perguruan
tinggi
4. Bidang Kesehatan dan KesejahteraanMasyarakat
Sejak awal berdirinya Muhammadiyah menaruh perhatian besar terhadap
kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kelas dhu’afa. Penyaluran
dan pembagian zakat fitrah dan maal kepada fakir miskin dan asnaf yang lain
Pendirian panti asuhan, panti miskin, panti jompo, Pendirian, Balai kesehatan,
poliklinik, Rumah sakit Ibu dan Anak dan Rumah Sakit Umum
Pendampingan terhadap masyarakat kelas dhu’afa agar dapat mandiri
Untuk mengelola amal-amal usaha tersebut,dibentuk majelis dan lembaga :–
Majelis Pelayanan Kesehatan masyarakat– Majelis Pelayanan Sosial– Majelis
Pemberdayaan Masyarakat– Majelis Lingkungan Hidup– Lembaga
Penangulangan Bencana.
5. Bidang Politik Kenegaraan
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid
dan bukan organisasi ataupun partai politik serta juga bukan bagian dari partai
politik. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa agama Islam adalah agama yang
mengatur segenap kehidupan manusia di dunia, termasuk kehidupan di bidang
politik kenegaraan. Muhammadyah mempunyai sikap yang sangat peduli dan
ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara
yang baik dan benar.

9
Untuk menjalankan kepeduliannya itu, maka Muhammadiyah membentuk
majelis dan Lembaga : Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia, Lembaga
Hikmah dan Kebijakan Publik
6. Bidang Ekonomi dan Keuangan
Bertujuan untuk membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan
mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam serta untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal Usaha
di bidang ini meliputi antara lain: BPR, BMT, Koperasi, Biro Perjalanan dll.
Untuk menjalankan amal usaha di bidang ini dibentuk majelis dan
lembaga Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan– Lembaga Pemerikasa dan
Pengawasan Keuangan
C. Kehidupan dalam Mengelolah Amal Usaha
Amal usaha Muhammadiyah adalah milik Persyarikatan dan Persyarikatan
bertindak sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu, sehingga
semua bentuk kepemilikan Persyarikatan hendaknya dapat diinventarisasi
dengan baik serta dilindungi dengan bukti kepemilikan yang sah menurut
hukum yang berlaku. Karena itu, setiap pimpinan dan pengelola amal usaha
Muhammadiyah di berbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan
amal usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai amanat umat
yang harus ditunaikan dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan oleh
pimpinan persyarikatan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian
pimpinan amal usaha dalam mengelola amal usahanya harus tunduk kepada
kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak menjadikan amal usaha itu terkesan
sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan menjadi fitnah dalam kehidupan
dan bertentangan dengan amanat.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah
yang mempunyai keahlian tertentu di bidang amal usaha tersebut, karena itu
status keanggotaan dan komitmen pada misi Muhammadiyah menjadi sangat
penting bagi pimpinan tersebut agar yang bersangkutan memahami secara tepat
tentang fungsi amal usaha tersebut bagi Persyarikatan dan bukan semata-mata

10
sebagai pencari nafkah yang tidak peduli dengan tugas-tugas dan
kepentingankepentingan Persyarikatan.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus dapat memahami peran dan
tugas dirinya dalam mengemban amanah Persyarikatan. Dengan semangat
amanah tersebut, maka pimpinan akan selalu menjaga kepercayaan yang telah
diberikan oleh Persyarikatan dengan melaksanakan fungsi manajemen
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang sebaik-baiknya dan sejujur
jujurnya.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan
dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan
penuh kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat penting agar amal
usaha senantiasa dapat berlomba-lomba dalam kabaikan (fastabiq al khairat)
guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan zaman.
Sebagai amal usaha yang bisa menghasilkan keuntungan, maka pimpinan
amal usaha Muhammadiyah berhak mendapatkan nafkah dalam ukuran
kewajaran
sesuai ketentuan yang berlaku) yang disertai dengan sikap amanah dan
tanggungjawab akan kewajibannya. Untuk itu setiap pimpinan persyarikatan
hendaknya membuat tata aturan yang jelas dan tegas mengenai gaji tersebut
dengan dasar kemampuan dan keadilan.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berkewajiban melaporkan
pengelolaan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya, khususnya dalam
hal keuangan/kekayaan kepada pimpinan Persyarikatan secara bertanggung
jawab dan bersedia untuk diaudit serta mendapatkan pengawasan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana
kehidupan Islami dalam amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dan
menjadikan amal usaha yang dipimpinnya sebagai salah satu alat da'wah maka
tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu agar juga menjadi contoh dalam
kehidupan bermasyarakat.

11
Karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah warga (anggota)
Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian atau
kemampuannya.Sebagai warga Muhammadiyah diharapkan karyawan
mempunyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara serta
mengembangkan amal usaha tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah
dan berbuat kebajikan kepada sesama.Sebagai karyawan dari amal usaha
Muhammadiyah tentu tidak boleh terlantar dan bahkan berhak memperoleh
kesejahteraan dan memperoleh hak-hak lain yang layak tanpa terjebak pada
rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa syukur, melalaikan kewajiban dan bersikap
berlebihan.
Seluruh pimpinan dan karyawan atau pengelola amal usaha Muhammadiyah
berkewajiban dan menjadi tuntutan untuk menunjukkan keteladanan diri,
melayani sesama, menghormati hak-hak sesama, dan memiliki kepedulian
social yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan, ikhlas, dan ibadah.
Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha Muhammadiyah
hendaknya memperbanyak silaturahim dan membangun hubungan-hubungan
sosial yang harmonis (persaudaraan dan kasih sayang) tanpa mengurangi
ketegasan dan tegaknya sistem dalam penyelenggaraan amal usaha
masingmasing.
Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha Muhammadiyah
selain melakukanaktivitas pekerjaan yang rutin dan menjadi kewajibannya juga
dibiasakan melakukan kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan
taqarrub kepada Allah dan memperkaya ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui
pengajian, tadarrus serta kajian Al-Quran dan As-Sunnah , dan bentuk-bentuk
ibadah dan mu'amalah lainnya yang tertanam kuat dan menyatu dalam seluruh
kegiatan amal usaha Muhammadiyah.
D. Kedudukan dan Fungsi Amal Usaha Muhammadiyah
1. Kedudukan Amal Usaha
Muhammadiyah mempunyai semboyan dalam gerakannya : “Sepi
Ing Pamrih rame ing gaweatau Sedikit Bicara Banyak Bekerja” Sebagai
bentuk realisasi dari kegiatan Muhammadiyah dalam berbagai bidang

12
kehidupan untuk mencapai maksud dana tujuan Muhammadiyah• Sebagai
wujud dari pelakasanaan gerakan dakwah Muhammadiyah dalam bidang-
bidang kehidupan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat
2. Fungsi Amal Usaha
Untuk membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan
sesuai dengan tuntunan Islam dalam bentuk kerja nyata, Sebagai wadah atau
sarana peribadatan bagiwarga Muhammadiyah.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai sebuah gerakan Islam yang lahir pada tahun 1912 Masehi
dan kini hampir memasuki usia 100 tahun, telah banyak yang dilakukan oleh
Muhammadiyah bagi masyarakat dan bangsa Indonesia secara luas. Sehingga
harus diakui bahwa Muhammadiyah memiliki kontribusi dan perhatian yang
cukup besar dalam dinamika kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka
mencapai tujuan Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Persyarikatan Muhammadiyah telah menempuh berbagai usaha meliputi
bidang dakwah, sosial, pendidikan, ekonomi, politik, dan sebagainya, yang
secara operasional dilaksanakan melalui berbagai institusi organisasi seperti
majelis, badan, dan amal usaha yang didirikannya.
B. Saran
Sebagai bagian dari warga muhammadiyah tentunya kita harus
mengetahui dan memhami segala bentuk amal usaha dari Muhammadiyah itu
sendiri agar kita mengetahui sejau mana perkembangan Muhammadiyah dan
seberapa besar pengaruh Muhammadiyah dalam kehidupan bangsa Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai