Modulator adalah suatu rangkaian yang berfungsi melakukan proses modulasi, yaitu proses “menumpangkan” data pada frekuensi gelombang pembawa (carrier signal) ke sinyal informasi/pesan agar bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu (kabel atau udara), biasanya berupa gelombang sinus. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga sinyal pemodulasi. Demodulator mempunyai fungsi kebalikan dari modulator (demodulasi), yaitu proses mendapatkan kembali data atau proses membaca data dari sinyal yang diterima dari pengirim. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi.
Modem adalah singkatan dari Modulator dan Demodulator. Modulator
terdapat di bagian pengirim/pemancar, sedangkan Demodulator terdapat di bagian penerima. Modem bisa dikelompokkan menjai dua berdasarkan media/saluran yang digunakan:
1. Modem kabel: modem yang media komunikasinya menggunakan kabel.
Modem ini muncul karena saat itu orang ingin bisa mengirim atau menerima data melalui jaringan telepon, padahal jaringan telepon adalah saluran untuk komunikasi percakapan (voice), bukan untuk data (dereten bit ”1” atau ”nol”). Modem kabel yang pada awalnya hanya ada yang eksternal (dihubungkan ke PC via kabel serial melalui port COMx yang menggunakan kabel DB-9 atau DB-25), beberapa tahun kemudian setelah modem menjadi kebutuhan pokok, mucullah modem internal (yang tertanam langsung di motherboard). Pada periode 1990-an ditawarkan juga koneksi kabel digital dari sentral telepon ke rumah pelanggan menggunakn fiber-optik yang merupakan realisasi dari jaringan telepon ISDN (leased-line dengan kecepatan 144 kbps). Kemudian setelah tahun 2000, muncul teknologi baru pengganti fiber-optik yang dikenal dengan nama modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line: kabel pelanggan digital asimetrik). Koneksinya menggunakan modem digital di dua sisi yaitu sisi pelanggan dan sisi sentral telepon. Modem kabel biasa: PC – modem – kabel pelanggan – sentral telepon – PSTN Modem ADSL: PC – modem – kabel pelanggan – modem – sentral telepon – PSTN
2. Modem wireless: modem yang media komunikasinya melalui udara.
Teknologi wireless untuk akses data merupakan bagian dari jaringan komputer yang biasanya tidak disebut modem, tetapi menggunakan istilah lain yang telah disepakati, seperti modem GSM, modem CDMA, modem HSDPA, dan modem HSUPA. Perbedaan dari beberapa istilah modem tersebut adalah kecepatan bit yang bisa diberikan kepada penggunanya. Generasi yang paling baru tentu saja memiliki kecepatan yang paling tinggi.
2. Cari 1 pemancar televisi disekitar saudara, dan jelaskan fungsinya serta
bagian yang terdapat pada bagian stasiun pemancar tersebut.
pemancar televisi merupakan penggabungan dua sistem modulasi yaitu AM
untuk gambar dan FM untuk suara. Frekuensi kerja Pemancar TV ada pada spektrum frekuensi VHF (174MHz – 230MHz) dan 470MHz – 806MHz untuk UHF. Kedua sinyal tersebut dibangkitkan terlebih dahulu menggunakan frekuensi antara (IF) sebesar 38,9MHz untuk sinyal pembawa gambar dan 33,4MHz untuk sinyal pembawa suara. Kemudian kedua sinyal IF tersebut dicampur (Mixed) dan digeser ke frekuensi sesuai dengan frekuensi saluran yang dikehendaki pada pemancar televisi (frekuensi pemancar) adapun bagian bagian dari pada pemancar televisi yaitu: a. Pemroses suara (Audio Processor) Pada bagian ini biasanya terdiri dari pre- emphasis, penguat audio level rendah, peak-limiter, dan Low Pass Filter (LPF) dengan frekuensi lancung 15-kHz. Lebar bidang frekuensi audio difixed pada 100-Hz s/d 15-kHz. b. Modulator audio yaitu proses penumpangan data suara pada frekuensi pembawa. c. Pemrosesor video dimana Sinyal masukan video dengan lebar frekuensi 0-Hz s/d 5,0-MHz dibalik polaritasnya oleh rangkaian transisi negatif. d. Modulator Video bekerja dengan memodulasikan sinyal video transisi negatif pada sinyal IF pembawa 38,9-MHz secara AM. Linierisasi sinyal video diatur dengan cara mengatur titik kerja pada rangkaian clamping. e. Mixer berfungsi untuk mencampur dari berbagai sinya data yang diterima . Sesuai dengan prinsip kerja mixer pada umumnya keluaran nya akan terdiri dari masing-masing frekuensi fundamental, frekuensi jumlah, dan frekuensi selisih. VSB (Vestigial Side Band) Filter bekerja dengan hanya meloloskan frekuensi IF suara 33,4-MHz dan Sisi Bawah dari IF video dan sedikit Sisi Atas nya (Vestigial Side). f. Oscillator dimana osilator lokal digunakan untuk membangkitkan frekuensi sinyal pembawa utama yang akan digunakan untuk membawa sinyal IF gambar maupun sinyal IF suara keluaran dari VSB Filter. Untuk menjamin kestabilan frekuensi, biasanya pada tahap ini dipakai osilator kristal sebagai pembangkit frekuensinya atau sebuah osilator terkendali PLL. g. Penguat RF atau RF amplifier bekerja menguatkan sinyal yang masih sangat lemah dari Mixer yang juga bertindak sebagai Multiplier. Tujuan dari penguatan RF ini adalah untuk mendapatkan level sinyal RF yang sesuai sehingga dapat atau layak dilakukan pem- Filter-an oleh Channel Filter. h. Saluran Filter Channel Filter akan meloloskan hanya frekuensi selisih (Lower Side Band) saja dan meredam frekuensi fundamental (osilator lokal) serta frekuensi jumlah nya (Upper Side Band). i. Power Amplifier RF Power Amplifier berfungsi menguatkan daya pancar sinyal pemancar TV. Spektrum sinyal yang dikuatkan seperti pada gambar a di atas. Spektrum tersebut berlaku untuk sistem PAL. 3. Buatlah penjelasan tentang televisi analog dan televisi digital
Televisi adalah perangkat komunikasi yang digunakan dalam proses
komunikasi yang dapat menyampaikan informasi gambar dan suara secara bersamaan. Televisi merupakan media elektronik yang paling sempurna dan mempunyai efek yang paling besar terhadap pemirsa dibanding dengan media elektronik lainnya seperti radio, karena televisi merupakan media audiovisual yang bersifat informatif, hiburan, pendidikan, dan juga alat kontrol sosial. Televisi merupakan media telekomunikasi yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik yang masih (hitam-putih) maupun yang sudah berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan vision ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Televisi analog adalah generasi televisi sebelum
diterapkannya televisi digital, yang prionsipkerjanya adalah mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase datau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (national Television System Committee), PAL, dan SECAM. Pada system TV analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang.
Gambar sisterm televisi Analog
Sedangkan TV digital adalah jenis televisi yang
menggunakan proses modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high- definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Gambar sistem televisi digital
Berikut adalah tabel data televisi
Televisi Analog Televisi Digital c. Perancangan mengutamakan audio Dirancang untuk data audio d. Tidak evesiensi untuk data dan video(visual) e. Terdapat banyak noise Kecepatan tinggi f. Sangat rentan (error) Overhead rendah g. Mempunyai kecepatan yang relatif Data digital dapat sangat rendah dikonversi ke analog h. Overhead tinggi i. Alog dapat dikonversi ke digita
Perbedaan antara TV Digital dengan TV Analog terletak pada sistim
tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog pada sistem memodulasi yang langsung pada Frekwensi pembawa, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan. kita dapat membedakannya jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ sedangkan pada sistem TV Digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus.
o image_30935276931563809207777.png (38.92 KB) o image_85121283241563809207795.png (43.7 KB) Reply View profile card for Andri Yuliandi