Anda di halaman 1dari 7

Ini Dia Asal Usul Daerah di Jawa

Barat Berawalan 'Ci'


Sabtu, 18 Maret 2017 | 15:20 WIB | Penulis: Natasha


Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi di Purwakarta, Selasa (14/3). (Arah.com/ Haryanto)

Arah - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa sejak dari dulu masyarakat Jawa
Barat beraktivitas menggunakan sungai dan laut, oleh karena itu nama daerah di Jabar diawali
dengan kata air atau ci (cai).

"Mereka, dulu menggunakan gunung hanya ketika moksa, menjelang kematian. Seluruh aktivitas
hidupnya dihabiskan di sungai dan laut, sehingga mereka membangun istana itu pasti dekat
sungai," ucap Dedi di rumah dinasnya, Purwakarta.

Dengan kehidupan yang sangat berdekatan dengan alam, khususnya air. Jaman kerajaan dulu
sungai menjadi sarana transportasi dan sistem pertahanannya menggunakan parit untuk
membentengi musuh.
Oleh karena itu, nama daerah di tanah pasundan berawalan dengan air dalam bahasa sundanya
adalah cai atau ci.

"Nah karena air ini sebagai inspirasi, nama kampungnya juga dikasih nama nama air, ini
sebenernya menjadi kekuatan bagi peradaban Sunda pada waktu itu," jelasnya.

Baca Juga: Mengharukan, Suami Istri Ini Tinggal Di Selokan Selama 22 Tahun
Minta Maaf ke Warga NTB, Prabowo: Saya Berdosa,Saya Akui Salah
Disebut Maju Pilgub Jabar, Ini Komentar Dedi Mulyadi

Dedi menyatakan bahwa karena air adalah sumber inspirasi dan kehidupan sejak jaman dahulu,
maka seharusnya sungai dan laut yang menjadi sumber air dijaga dan jangan dikotori.

"Nah ini hubungannya dengan kehidupan, karena sungai menjadi sumber inspirasi, maka sungai
harus disakralkan, maka sungai harus dijaga, airnya untuk suci dan mensucikan," tutur Dedi.

"Sehingga tidak boleh melakukan pembuangan limbah ke sungai, yang berikutnya tata ruangnya
dibenahi, rumah itu harus menghadap sungai, kenapa sungai di kita berantakan, rumahnya
belakangi sungai," sambungnya.

Ia menambahkan, tidak hanya Jawa Barat yang menjadi daerah perairan sejak dulu, Jakarta pun
termasuk wilayah yang kaya akan air.

"Bukan hanya Jawa barat Jakarta juga sama kota sungai, dan hari ini orang bikin kecomberan
bersih aja masuk posting, segini kecomberan itu jadi kebanggaan luar biasa gimana sungai yang
gede, malah dikotorin. Bayangin dari sungai itu kita dapat air gratis, listrik gratis ,sarana
transportasi gratis, efisien," pungkasnya. (Hary Anto)

Indonesia memang merupakan salah satu negara yang kaya akan filosofi
kedaerahannya. Salah satunya adalah yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat.
Provinsi yang satu ini boleh dibilang mengalami perkembangan stabil di setiap
masanya. Tak peduli siapa pemimpinnya, semua komponen masyarakat
memang terlihat kompak dalam membangun daerah serta mempertahankan
budayanya.

Berbicara mengenai budaya dan filosofi daerah-daerah di Jawa Barat, sepertinya


banyak dari kita yang masih bertanya-tanya ya mengenai makna awalan ‘ci’ yang
digunakan untuk penamaan daerah. Karena bila diperhatikan memang ada
sekitar puluhan daerah yang berawalan dengan ‘ci’ dan tentunya sangat kecil
kemungkinan jika mengatakan bahwa itu hanya kebetulan saja.

Dulu, masyarakat Jawa Barat fokus beraktivitas


di daerah air
Penjelasan mengenai asal mula nama daerah tersebut datang dari bupati
Purwakarta yaitu Dedi Mulyadi. Beliau bercerita bahwa sejak zaman dahulu
masyarakat Jawa Barat memang beraktivitas sangat dekat dengan sungai
maupun laut. Oleh karena itulah nama-nama daerah di sana kebanyakan diawali
‘ci’. Awalan ci- biasanya juga dikenal dengan sebutan cai dalam bahasa Sunda
sendiri memiliki makna air. Itulah yang menjadi kisah awal penyebutan nama
daerah di sana.

Dedi Mulyadi [image source]Selain itu, Dedi menambahkan bahwa dulunya masyarakat
hanya bergantung pada gunung ketika moksa atau menjelang kematian. Selain
itu ya memang seluruh aktivitas kehidupan terpusat pada laut dan sungai.
Bahkan istana yang dibangun oleh nenek moyang pun pasti berada di dekat
sungai. Karena mau bagaimana lagi, dari situlah masyarakat sehari-harinya
berkehidupan.
Air adalah segalanya bagi peradaban Sunda
Dedi Mulyadi juga menyebutkan bahwa kehidupan masyarakat Sunda dulu
sangatlah berdekatan dengan alam, khususnya air. Pada zaman kerajaan saja
sungai disulap menjadi sarana transportasi masyarakatnya. Sementara itu
sistem pertahanan kerajaan pun hanya berasal dari parit yang memang terbukti
efektif guna membentengi musuh. Dari sini saja kita bisa melihat betapa besar
peran ci atau cai di tanah Sunda.

Awalan Ci [image source]Air memang selama ini sudah menjadi inspirasi masyarakat
pada zaman dahulu memberi nama kampungnya di daerah Jawa Barat. Karena
menurut Dedi, air lah yang menjadi sumber kekuatan peradaban Sunda pada
saat tersebut. Bupati Purwakarta itu juga mengaitkan bahwasannya air yang
selama ini sudah menjadi kekuatan dan inspirasi para leluhur harusnya bisa
dijaga kemurnian dan kebersihannya saat ini seakan kita sedang menjaga
tempat tinggal kita.
Versi lain menyebutkan awalan ‘ci-‘ berasal
dari gunung di Sunda
Pendapat lain kemudian muncul yang sama sekali berbeda dengan apa yang
diutarakan bupati Purwakarta tersebut. Sebuah video yang diunggah oleh akun
YouTube bernama Bumidega Sunda Academy menjelaskan bahwa awalan ci-
memiliki makna lain, bukan air. Video berdurasi tiga menit itu mengungkapkan
bahwa ci- dalam bahasa Sansekerta memiliki makna cahaya. Dalam tayangan
tersebut ditampilkan bahwa konon dulu Jawa Barat memiliki gunung bernama
Gunung Sunda Purba dengan tinggi 17000 mdpl.

Di puncak gunung disebutkan bahwa diselimuti oleh salju namun mampu


menerangi daerah sekitarnya dari cahaya yang dipancarkan oleh es. Wilayah
gunung itu disebut-sebut merupakan tempat bersemayamnya para dewa atau
‘hyang’ sebagai leluhur. Oleh karena itulah kemudian daerah sekitar gunung
dinamakan Parahyang atau tempat leluhur. Video tersebut juga menayangkan
bahwa awalan ci- dalam nama Cibodas berarti cahaya putih, Cibereum adalah
cahaya merah, Cihideung merupakan cahaya hitam, dan lainnya.

Tetap ada pro kontra mengenai awalan ci-


Video yang dilihat sampai 142 ribu kali oleh masyarakat itu menimbulkan pro
kontra dalam masyarakat. Bila dilihat secara logika mungkin analisa yang
disampaikan memang masuk akal. Namun ketika berusaha menelusuri lagi,
masyarakat merasa ada kejanggalan yang ditemukan. Misalnya saja untuk
Cirebon, netizen berpendapat bahwa nama itu terdiri dari dua kata yakni Cai dan
Rebon yang berarti air rebusan udang rebon. Atau yang biasa disebut petis oleh
warga Cirebon Indramayu.
Citumang Jawa Barat [image source]Jadi masih lebih banyak orang yang lebih menerima
penjelasan bahwa awalan ci- semata-mata diambil dari bahasa Sunda yang
berarti air, seperti yang sudah dijelaskan juga oleh Dedi Mulyadi. Penjelasan ini
tentu saja diperkuat dengan data bahwa wilayah Jawa Barat, bahkan termasuk
Jakarta dulunya memang sudah menjadi daerah perairan dan kaya dengan air.
Jadi sepertinya masyarakat masih butuh penjelasan tambahan bila memang ci-
yang dimaksud berasal dari cahaya si gunung.
Meskipun masih ada pro kontra terkait makna filosofi dari awalan ci- ini, namun
sepertinya lebih banyak masyarakat tanah Sunda yang membenarkan
penjelasan dari Dedi Mulyadi. Jadi nama daerah Jawa Barat bukan secara
kebetulan memiliki awalan yang seragam, melainkan itu semua dikarenakan
betapa ci atau air dulunya sangat diandalkan oleh nenek moyang baik untuk
penghidupan maupun pengamanan.

Anda mungkin juga menyukai