Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal

Judul VARIATION AND TREND OF SEA LEVEL DERIVED FROM


ALTIMETRY SATELLITE AND TIDE GAUGE IN CILACAP AND
BENOA COASTAL AREAS
Jurnal International journal of remote sensing and earth sciences
Volume Vol .13 No.1 :59-66
Tahun June 2016
Penulis Amelius Andi Mansawan, Jonson Lumban-Gaol*, James P. Panjaitan
Abstract Observasi permukaan laut sangat penting karena untuk mengetahui
bencana di indonesia khususnya daerah pesisir. Biasanya observasi
dilakukan dengan pasang surut, tetapi jumlah ombak pengukuran yang
di pasang di permukaan laut itu sangat terbatas. Sehingga data dari
sattelite altimetri merupakan salah satu solusinya untuk menilai potensi
dan akurasi data satelit altimetri untuk melengkapi data permukaan laut
dari pengukuran pasang surut. Studi kasus dilakukan di daerah benoa
dan cilacap dengan menganalisis data envisat satelit altimetri dari
periode 2003-2010 dan data kompilasi dari tahun 2006-2014. Data tidal
digunakan sebagai perbandingan data satelit altimetri. Data satelit
altimetri di perairan Cilacap dan Benoa lebih dari 90% dapat digunakan
untuk menilai variasi dan kenaikan permukaan laut selama periode
2003-2010. Tingkat kenaikan permukaan laut dengan data pasang surut
dan satelit menunjukkan laju yang sama adalah 3,5 mm / tahun di
Cilacap dan Benoa adalah 4,7mm / tahun dan 5,60 mm / tahun masing-
masing
Introduction Teknologi satelit altimetri adalah salah satu teknik penginderaan jauh
yang berpotensi mengamati dinamika spasial dan temporal lautan. Data
dari satelit ini digunakan untuk menghasilkan informasi ketinggian
permukaan laut, kecepatan geostrofik, tinggi gelombang dan kecepatan
angin (Digby et al. 1999).
Satelit altimetri memiliki peran penting untuk divisi oseanografi,
terutama untuk memperkirakan tingkat permukaan laut. Satelit ini
memiliki kemampuan untuk menunjukkan citra sinoptik global dari
sirkulasi lautan dan menunjukkan hasil pengukuran topografi
permukaan laut sebagai bagian integral dari interior laut (Traon et al.
1998).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk
regional dan global, terlihat adanya laju kenaikan permukaan laut. Oleh
karena itu, pengamatan tingkat kenaikan permukaan laut secara lokal
merupakan pengamatan penting untuk melakukan langkah-langkah
adaptasi tetap kenaikan permukaan laut ini dapat menyebabkan
kerugian bagi kehidupan masyarakat di daerah pesisir.
Perairan cilacap dan benoa merupakan salah satu pusat ekonomi yang
memberikan pengaruh besar terhadap masayakat untuk mata
pencaharian. Tetapi perairan tersebut adanya kenaikan permukaan air
laut yang dapat menggangu aktivitas di perairan tersebut maka harus
ada pemantauan tingkat kenaikan permukaan laut seperti yang sedang
terjadi perlu dilakukan dari kedua alat pengukur pasang surut dan satelit
altimetri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi data satelit altimetri
pada pengukuran laju kenaikan permukaan laut dan menganalisis
variabilitas dan laju kenaikan permukaan laut serta menganalisis
variabillitasnya dan laju kenaikan permukaan laut di sekitar Cilacap dan
perairan Benoa, Jawa Tengah.
Materials and
Methodology Bahan
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data satelit altimetri
dari Aviso dan Colorado University. Data satelit diunduh dari http: //
colorado. sealevel / dan data pasut berasal dari UHSLC dengan waktu
pengumpulan data per hari atau jam diunduh di http: //uhslc.soest.
hawaii.edu/data/download/rq.
Metode
Data satelit altimetri diproses dengan bantuan perangkat lunak Matlab
yang ditulis oleh Vignudelli (2014).
Tinggi Permukaan Laut (SSH) dihitung dengan persamaan:
SSH = MSSH + SLA
MSSH adalah tinggi permukaan laut rata-rata dan SLA adalah anomali
permukaan laut.
Jarak permukaan laut di atas ellipsoid (h) dihitung dengan persamaan
(Fu dan Cazenave, 2001):
h=H–R
Altitude (H) mengacu pada jarak dari pusat massa satelit di atas titik
referensi / ellipsoid. Range (R) adalah jarak dari massa satelit ke
permukaan bumi.
Kisaran dari satelit ke permukaan diperkirakan dari waktu tempuh
perjalanan pulang pergi oleh (Fu dan Cazernave, 2001):
R = Ȓ- ∆∆Rj j

Di mana R = ct / 2, c adalah kecepatan cahaya dan t adalah waktu .


Pengukuran rentang biasanya dinyatakan sebagai tinggi (h) dari
permukaan laut relatif ke ellipsoid sebagai berikut:
h = H - R = H - R + ∆∆R j
Perkiraan presisi h ini masih dipengaruhi oleh geoid, pasang surut
geostatik dinamis sehingga ketinggiannya diperkirakan sebagai berikut
(Lu dan Cazevave, 2001).
hd = h - hgeoid - htides - hIB = H - R + ∆∆Rj j - hgeoid– htides - hatm
Result
conclusion Data satelit Altimeter Envisat yang valid dari tahun 2012 - 2010 untuk
Perairan Cilacap dan Benoa sekitar 80 - 90%. Ini menunjukkan bahwa
data satelit altimetri memiliki potensi untuk digunakan untuk mengukur
ketinggian permukaan laut di wilayah pesisir Cilacap dan Benoa.
Variabilitas permukaan laut yang tinggi di perairan Cilacap dan Benoa
dominan dipengaruhi oleh sistem angin bulan.

Anda mungkin juga menyukai