0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas lima prinsip dasar penilaian lahan, yaitu: (1) prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik, (2) prinsip pasokan dan permintaan, (3) prinsip pengganti, (4) prinsip keuntungan yang diharapkan, dan (5) prinsip perubahan. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menentukan nilai lahan berdasarkan faktor-faktor ekonomi, hukum, dan finansial.
Dokumen tersebut membahas lima prinsip dasar penilaian lahan, yaitu: (1) prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik, (2) prinsip pasokan dan permintaan, (3) prinsip pengganti, (4) prinsip keuntungan yang diharapkan, dan (5) prinsip perubahan. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menentukan nilai lahan berdasarkan faktor-faktor ekonomi, hukum, dan finansial.
Dokumen tersebut membahas lima prinsip dasar penilaian lahan, yaitu: (1) prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik, (2) prinsip pasokan dan permintaan, (3) prinsip pengganti, (4) prinsip keuntungan yang diharapkan, dan (5) prinsip perubahan. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menentukan nilai lahan berdasarkan faktor-faktor ekonomi, hukum, dan finansial.
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Tanah)
Disusun oleh:
Alifya Judo .H 21110117140004
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788 email: geodesi@undip.ac.id 2020 2020 1. Principle of Highest and Best Use (Prinsip Penggunaan yang terbaik dan tertinggi) Prinnsip Highest and Best Use adalah analisis terhadap kegunaaan terbaik dan tertinggi dari suatu bidang tanah kosong (vacant land) ataupun tanah yang dianggap kosong[ CITATION Sup10 \l 1057 ]. Salah satu prinsip dasar penilaian yang sering digunakan adalah Highest and Best Use (HBU), yaitu penggunaan dari suatu tanah kosong atau peningkatan suatu properti yang secara secara fisik memungkinkan, secara legal diijinkan, layak secara finansial, dan memiliki produktivitas maksimum. Analisa Highest and Best Use (HBU) dalam penilaian lahan sangat penting untuk mempertimbangkan suatu perencanaan pengembangan produk yang paling sesuai dan paling menguntungkan untuk dibangun diatasnya [ CITATION Mif12 \l 1057 ] 2. Principle of Supply and Demand (Prinsip persediaan dan permintaan) Nilai Suatu properti ditentukan oleh keseimbangan antara Permintaan dan Penawaran. Semakin tinggi permintaan dan penawaran kurang, maka nilai properti cenderung naik dan sebaliknya penawaran yang banyak dengan permintaan yang sedikit mengakibatkan nilai properti turun [ CITATION Ala10 \l 1057 ]. 3. Principle of Substitution (Prinsip pengganti) Pada Prinsipnya orang tidak akan membayar lebih terhadap properti yang sama selama ada properti pengganti. Contoh: Pada prinsipnya orang akan lebih memilih untuk membeli properti dengan harga yang lebih murah pada kondisi properti yang sama. Properti dalam suatu deret dimana kondisinya sama, maka Properti dengan Nilai paling rendah akan lebih cepat terjual[ CITATION Ala10 \l 1057 ] 4. Principle of Anticipation (Prinsip keuntungan yang diharapkan properti) Nilai suatu properti adalah harapan akan ada keuntungan dimasa yang akan datang atas penggunaan properti tersebut[ CITATION Aru08 \l 1057 ] . Contoh properti yang menghasilkan pendapatan antara lain : hotel, losmen dsb 5. Principle of Change (Prinsip adanya perubahan-perubahan) Prinsip perubahan menyatakan bahwa nilai pasar dipengaruhi oleh dinamika ekonomi, politik dan faktor demografi seperti adanya pemintakatan (zoning), suku bunga (interest rate), transportasi ataupun keadaan ekonomi lokal dan regional [ CITATION Sis14 \l 1057 ]. Sumber Referensi Alamsyah. (2010, Agustus). Prinsip - Prinsip Dasar Penilaian Properti (Aset). Dipetik September 19, 2020, dari appraiser: https://aan- appraiser.blogspot.com/2010/08/prinsip-prinsip-dasar-penilaian.html Arul. (2008, Desember). PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN ASET. Dipetik September 19, 2020, dari arulmtp wordpress: https://arulmtp.wordpress.com/2008/12/29/prinsip-prinsip-penilaian-aset/ Hayu, S. (2014). IDENTIFIKASI PENGARUH POLA PERUBAHAN LAHAN TERHADAP ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG. Jurnal Geodesi UNDIP. Mubayyinah, M. (2012). Analisa Highest and Best Use (HBU) Lahan “X” untuk Properti Komersial. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 , 1619. Suprapno. (2010, Mei 4). Pemahaman Sederhana Konsep Highest And Best Uses Analysis. Dipetik September 19, 2020, dari Kemenkeu: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/2305/Pemahaman- Sederhana-Konsep-Highest-And-Best-Uses-Analysis.html
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda