Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

MEMBUAT PROPOSAL SUATU USAHA

Disusun oleh

Kris Ardilla Sari 21110116120032

Panusunan Nauli Siregar 21110116130047

Ilya Dewanti Tisnasuci 21110117140062

Harry Panjaitan 21110117140069

Naufal Dwiakram 21110116140084

Alifya Judo 21110117140004

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Soedarto S.H, Tembalang, Semarang Telp. (024)76480785, 76480788

2019
PROPOSAL

PENYEWAAN ALAT BERAT KONSTRUKSI

CV. HARUS UNTUNG

Jalan Tamrin No. 17, Jakarta Pusat, telp. 021-78263839 fax 021-26727
BAB I PENDAHULUAN

I.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru


Jasa konstruksi adalah sebuah sektor yang memegang peran penting dalam
pembangunan Indonesia. Melalui sektor inilah, secara fisik kemajuan
pembangunan Indonesia dapat diakses langsung, keberadaan gedung-gedung yang
tinggi, jembatan, infrastruktur seperti jalan tol, sarana telekomunikasi yang setiap
tahunnya, anggaran jasa konstruksi yang baik dapat dilakukan oleh Pemerintahan
maupun swasta jumlahnya sangat besar.

Usaha penyewaan alat berat ini dirasakan prospektif mengingat masih


terbuka peluang sangat lebar untuk mengisi kekosongan demandalat berat.
Terlebih lagi, alat berat memiliki biaya maintenance yang sangat besar, sehingga
perusahaan konstruksi skala menengah atau bahkan besar sekalipun lebih tertarik
untuk 'menyewa' dibandingkan memiliki unit alat beratnya sendiri.

Seiring besarnya permintaan masyarakat, khusunya kontraktor untuk


menggunakan ala-alat berat dalam kegiatan usaha mereka, menyebabkan bisnis
penyewaan alay berat semakin meningkat dari waktu ke waktu dan adanya
keuntungan atau omset penyewaan yang menjanjikan. Penggunaan alat-alat berat
dilakukan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang merupakan layanan
dimana terdapat proses pembuatan sebuah bangunan yang membutuhkan alat-alat
berat untuk menyelesaikan pembangunan bangunan tersebut.

Industri konstruksi tidak pernah terlepas dari peralatan dalam proses


pengerjaannya. Pada kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh para pelaku
industri jasa konstruksi memerlukan alat-alat berat, misalnya saja untuk
meratakan bangunan yang akan dibangun kembali para pemborong atau pelaku
usaha dalam industri jasa konstruksi memerlukan alat-alat berat untuk membantu
pekerjaan nya agar selesai dengan tepat waktu. Beberapa contoh perlatan
konstruksi yaitu dozer, motor grade, excapator, loader, dump truck, tiang
pancang, double drum roller, pneumatic tired roller, aspal finisher, dan crawler
crane.
I.2. Nama dan Alamat Perusahaan

Nama : CV.
HARUS UNTUNG

Alamat perusahaan : Jalan Tamrin No. 17, Jakarta Pusat, telp. 021-
78263839 fax 021-26727

I.3. Bidang Usaha


CV. HARUS UNTUNG adalah sebuah usaha yang bergerak dalam bidang
persewaan atau rental alat-alat berat yang digunakan untuk kontruksi. Perusahaan
ini didirikan menanggapi pertumbuhan pembagunan dan proyek pembangunan
yang semakin meningkat dalam beberapa tahun kedepannya.

I.4. Bentuk Perusahaan

Bisnis ini mengambil bentuk CV sebagai badan usahanya. Sesuai dengan


komitmen, masing-masing personil ikut terlibat aktif dalam bisnis ini dengan
peran dan tanggung jawab yang berbeda dengan kompetensinya.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

II.1 Gambaran Umum Perusahaan

CV. HARUS UNTUNG merupakan salah satu perusahaan yang bergerak


di bidang jasa persewaan alat-alat berat. PT.Sepakat Bersama Jaya menyewakan
alat-alat berat seperti dozer, motor grade, excapator, loader, dump truck, tiang
pancang, double drum roller, pneumatic tired roller, aspal finisher, dan crawler
crane.

CV. HARUS UNTUNG sebagai perusahaan persewaan alat berat tentunya


sangat menyadari bahwa kekuatan yang ada di dalam internal perusahaan dan
salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan adalah
kesepahaman dan adanya koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi manajemen
yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
dengan aspek-aspek bisnis perusahaan (manajemen sumber daya manusia,
pemasaran, operasional dan keuangan). Proses yang dilakukan oleh perusahaan ini
jadi pertama-tama memberikan penawaran dan apabila perusahaan atau bisa
disebut sebagai pihak kedua setuju maka CV. HARUS UNTUNG akan
melaksanakan sesuai kontrak yang disetujui

II.2 Perizinan

II.3 Aspek Teknis Produk

CV. HARUS UNTUNG di awali tahap penawaran dan negosiasi, pada


tahap ini konsumen mengajukan inquiry budget material yang berisi permintaan
penawaran harga atas alat berat yang dibutuhkan via fax atau email, kemudian
perusahaan mengirimkan penawaran harga beserta spesifikasi alat berat
permintaan konsumen yang dimiliki perusahaan, dan jika spesifikasi sesuai akan
dilanjutkan proses negosiasi untuk mendapatkan kecocokan biaya sewa. Setelah
terjadi kesepakatan, tahap kedua adalah tahap mulai sewa oleh konsumen.
Perusahaan menyiapkan alat berat dan memastikan bahwa layak untuk digunakan
kemudian dilakukan pengiriman alat berat ke konsumen untuk disewa selama
waktu yang disepakati. Tahap terakhir adalah tahap sewa selesai, yaitu pada waktu
masa sewa berakhir pihak perusahaan akan melakukan pengecekan terhadap
kondisi alat berat apakah terjadi kerusakan mesin atau fisik (body), kemudian alat
berat dibawa kembali ke perusahaan setelah pengecekan selesai. Terakhir
perusahaan mengirimkan invoice disertai faktur pajak untuk penagihan biaya
sewa.

II.4 Aspek Pemasaran

Rencana pemasaran perusahaan harus mampu mewujudkan cita-citanya


untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain berdasarkan konsep segmentasi,
targeting, dan postioning dan juga marketing mix (place, promotion, price ada
product). Target konsumen yaitu pembangunan yang sedang berlangsung dan
membutuhkan alat-alat berat. Perusahaan sebelum melakukan pemasaran akan
dilakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan biaya sewa alat-alat, riset harga
pasar dan kebutuhan pelanggan.
CV. HARUS UNTUNG dalam melakukan kegiatan pemasaran dengan
lebih mendekatkan kepada perusahaan pelanggan dan melihat kondisi
pembangunan biasaya terletak dimana. Cara perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasaran yaitu perusahaan harus mampu bersaing dengan baik dan menunjuk
karyawan agar memperkenalkan produk peralatan / jasa. Sebelum melakukan
pemasaran, perusahaan tentu melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui
harga pasar dan kebutuhan pelanggan. Perusahaan tidak menentukan target pasar
tertentu karena semua perusahaan tambang batu bara dan perkebunan sawit
diperbolehkan menyewa.
Pelaksanaan berhubungan dengan peran direktur dalam pencapaian tujuan
perusahan. Peran direktur memastikan bahwa alat-alat yang dipasarkan bisa di
sewa konsumen dan manajer perusahaan hasrus mampu mengarahkan karyawan
yang dipilih untuk melakukan pendekatan ke perusahaan pelanggan. Pelaksanaan
pengarahan dalam proses pemasaran dilakukan ketika ada karena alat berat yang
dimiliki oleh perusahaan terkadang tidak sesuai dengan permintaan customer dan
apabila terjadi kesalahpahaman dalam bidang pemasaran.
Pengendalian pada aspek pemasaran dalam mengevaluasi terhadap
kegiatan pemasaran dilakukan dengan memeriksa kinerja yang sedang
dilangsungkan dan akan memberikan tindakan perbaikan apabila
diperlukan.Perusahaan memeriksa dan meninjau kembali kegiatan pemasaran
untuk mengetahui layak atau tidaknya kegiatan pemasaran tersebut dijalankan.
Cara yang dilakukan perusahaan jika target tidak tercapai yaitu perusahaan akan
melakukan perbaikan dan merubah strategi pemasaran yang sudah ada.

II.5 Aspek Manajemen

Mengenai sumber daya manusia CV. HARUS UNTUNG melakukan


analisa kebutuhan sumber daya manusia dengan cara menentukan syarat-syarat
karyawan dan melakukan seleksi sebelum menerima karyawan baru untuk
mendapatkan tenaga kerja yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
dengan efektif dan efisien. Perusahaan mengadakan pelatihan kerja karyawan
berdasarkan bidang masing-masing dengan jadwal pelatihan menyesuaikan
kebutuhan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan. Penilaian
kinerja perusahaan dilihat dari sisi kedisiplinan, perilaku sehari-hari dan kinerja
sesuai bidang masing-masing. Penilaian dilakukan oleh direktur dengan
mengamati perilaku karyawan di dalam kantor maupun di lapangan dan hasil
kerja.

CV. HARUS UNTUNG memiliki cara dalam memantau aktivitas kerja


karyawan yang ada di lapangan maupun di kantor dengan memantau secara
langsung dan ditegur langsung apabila terdapat kesalahan. Perusahaan tidak
menerapkan sistem pengawasan yang ketat terhadap setiap kegiatan
karyawankarena perusahaan tidak memforsir karyawan untuk terus bekerja seperti
robot. Evaluasi terhadap kerja karyawan dilakukan satu bulan satu kali atau bisa
saja tidak menetu karena evaluasi kinerja dilakukan hanya melalui kasat mata,
apabila ada kinerja karyawan yang harus diperbaiki makan akan diberi teguran
dan akan diberikan pengarahan terhadap karyawan tersebut.

II.6 Aspek Keuangan

Dalam perencanaan anggaran biasanya perusahaan hanya mencatat


pengeluaran dan pemasukan saja. Untuk penyusunan anggaran perusahaan
menggunakan Analisis Keuangan. Pembuatan rencana anggaran perusahaan
biasanya laporan keuangan dicatat biasa ke dalam komputer dan dilakukan
peninjauan umum tentang perkembangan jenis usaha, analisis atas investasi
perusahaan di masa lampau, Penetapan sasaran dan kebijakan oleh Direktur
Utama, dan penyusunan ikhtisar rencana operasi dan investasi.
Bagian keuangan CV. HARUS UNTUNG dalam hal pengalokasian
anggaran perusahaan, direktur hanya melakukan pengecekan terhadap
pencacatanpencacatan pengeluaran dan pendapatan untuk penyewaaan apakah
sudah benar. Pengajuan anggaran dilakukan bagian keuagan dengan bicara
langsung kepada direktur dan memberikan penjelasan untuk apa anggaran tersebut
dianggarkan. Kendala yang dihadapi dalam mengelola keuangan perusahaan
selama ini hanya dalam pencacatan karena bagian keuangan biasanya keliru
memasukkan angka dalam pencatatan pendapatan dan pengeluaran.
Pengendalian perusahaan terhadap aspek keuangan dilakukan dengan
mengontrol keuangan perusahaan yang dilakukan direktur sendiri dengan
mengecek benar atau tidak pendapatan perusahaan dan manajer perusahaan harus
membuat rencana rincian secara detail mengenai keuangan perusahaanagar
pendapatan dan pengeluaran dapat terkontrol lebih baik lagi. Sistem yang
digunakan perusahaan dalam mengawasi kegiatan keuangan perusahaan dengan
melakukan pengecekan dan pengendalian dalam perusahaan untuk mencegah dan
mendeteksi penggelapan.
BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN

III.1 Proyek Yang Diusulkan


a. Sifat investasi
b. Jenis produk

III.2 Aspek Teknis


a. Sifat proyek
b. Jenis dan jumlah produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan peralatan
f. Lay out Proses
g. Proses Produksi
h. Kapasitas produksi
i. Bahan Baku dan Bahan Pandang
j. Tenaga Kerja

III.3 Aspek Pemasaran


a. Peluang pasar
b. Daerah pemasaran
c. Pasar sasaran
d. Volume dan Harga Penjualanan
e. Masa Hidup Produk
f. Struktur Pasar
g. Persaingan dan Strategi Bersaing
h. Ukuran pasar dan Pertumbuhan
i. Pangsa Pasar
j. Gross Profit Margin

III.4 Aspek Manajemen


a. Kepemilikan
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga kerja
III.5 Aspek keuangan
a. Kebutuhan Dana
b. Sumber Dana
c. Prediksi Pendapatan
d. Prediksi Biaya
e. Prediksi Rugi Laba
f. Kriteria Investasi

BAB IV KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai