Anda di halaman 1dari 15

Pendahuluan

• Lengkungan vertikal pada jalan raya merupakan lengkungan


yang dipakai untuk mengadakan peralihan secara berangsur-
angsur dari suatu landai berikutnya.
• Lengkung Vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan
permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan yang
umumnya biasa disebut dengan profil / penampang
memanjang jalan.
Lengkung Vertikal
Jenis lengkung vertikal dilihat dari titik perpotongan kedua bagian
yang lurus (tangens) adalah :
1. Lengkung vertikal cekung adalah suatu lengkung dimana titik
perpotongan antara kedua tangen berada di bawah
permukaan jalan.
2. Lengkung vertikal cembung adalah lengkung dimana titik
perpotongan antara kedua tangen berada di atas permukaan
jalan yang bersangkutan.
Lengkungan vertikal dipengaruhi beberapa faktor
meliputi :
• Kondisi dasar tanah
• Keadaan medan
• Fungsi jalan
• Kelandaian yang masih memungkinkan
• Volume pekerjaan tanah
• Panjang jarak pandangan yang dapat di peroleh pada setiap
titik lengkungan vertikal.
• Kenyamanan untuk pemakai jalan
• Muka air tanah.
Pematokan Lengkung Vertikal,
grade naik

Sumber : Hamirhan Saodang, 2010


Pematokan Lengkung Vertikal,
grade naik
𝑔
𝑇3 = 𝑇1 + 𝑥 100
100

Untuk titik n :
𝑔
𝑇𝑛 = 𝑇1 + 𝑥 𝑑𝑛
100
Dimana dn = jarak dari titik 1 ke titik n.
g = kelandaian rencana

Sumber : Hamirhan Saodang, 2010


Pematokan Lengkung Vertikal,
grade turun

Sumber : Hamirhan Saodang, 2010


Lengkung Vertikal Cembung
Lengkung Vertikal Cembung

Titik PLV = Titik awal lengkungan parabola


Titik PVI = Titik perpotongan kelandaian 𝑔1 dan 𝑔2
Titik PTV = Titik akhir lengkungan parabola
Garis PLV = PVI dan PVI – PTV adalah garis tangen lantai 𝑔1 % dan
𝑔2 %
𝑔1 % naik jadi harganya +%
𝑔2 % turun jadi harganya - %
A = perbedaan aljabar landai = 𝑔2 − 𝑔1 dalam %
Ev = pergeseran vertikal titik tengah busur lengkungan.
Lv = Panjang lengkung vertikal dihitung secara horisontal
Xi = Jarak horisontal titik I dihitung dari PLV ke titik secara horisontal
Yi = Pergeseran vertikal titik i, dihitung dari titik pada tangen /
kelandaian ke titik i pada lengkungan secara vertikal
Titik I = titik pada lengkungan
Rumus-Rumus

𝐴 . 𝐿𝑉
𝐸𝑉 = dalam meter ; 𝐸𝑉 − parabola cembung
800
𝐴 . 𝐿𝑉
𝐸𝑉 = dalam meter ; 𝐸𝑉 + parabola cekung
800
Dimana : 𝐴 = 𝑔2 − 𝑔1 dalam %
𝐿𝑉 = panjang lengkung vertikal dalam meter yang dihitung
𝑋𝑖 2 𝐴
𝑌𝑖 = 1 . 𝐸𝑉 = 200 .𝐿 . 𝑋𝑖 2
.𝐿 𝑉
2 𝑉

1
Jika 𝑋𝑖 = 2 . 𝐿𝑉 maka 𝑌𝑖 = 𝐸𝑉

tinggi titik PVI − tinggi titik PLV


𝑔1 = . 100%
1
2 . 𝐿𝑉 Tinggi titik PVI, PLV dan PTV dilihat dari
tinggi titik PVT − tinggi titik PVI peta perencanaan
𝑔1 = . 100%
1
2 . 𝐿𝑉
Lengkung Vertikal Parabola Cekung
Lengkung Vertikal Parabola Cekung

Titik PLV = titik awan lengkungan


Titik PVI = titik perpotongan kelandaian 𝑔1 dan 𝑔2
Titik PTV = titik akhir lengkungan
𝑔1 % turun, jadi harga 𝑔1 adalah − %
𝑔2 % naik, jadi harga 𝑔2 adalah + %
A = perbedaan aljabar landai dalam % = 𝑔2 - 𝑔1
𝐸𝑉 = pergeseran vertikal.
𝐿𝑉 = panjang lengkung vertikal yang dihitung secara horisontal
𝑋𝑖 = jarak horisontal titik i, dihitung dari titi PLV ke titik i secara horisontal
𝑌𝑖 = pergeseran vertikal titik i, (titik i titik pada lengkungan).
Rumus-Rumus

𝑔1 𝑋
𝑇𝑋 = 𝑇𝑃𝐿𝑉 + +𝑌
100
𝑇𝑋 = Tinggi suatu titik di lengkungan parabola yang berjarak horisontal sebesar X
meter dari titik PLV
𝑇𝑃𝐿𝑉 = Tinggi titik PLV (dalam meter)
𝑔𝑖 = Kelandaian dalam %
𝑋 = Jarak horisontal suatu titik pada lengkungan dari titik PLV
𝐴
𝑌 = . 𝑋 2 (dalam meter)
200 𝐿𝑉
A = Perbedaan aljabar landai (dalam %)
𝐿𝑉 = Panjang horisontal lengkung vertikal parabola (dalam meter)
Bila tinggi titik-titik tersebut dihitung dari titik PTV :
𝑔2 𝑥 + 𝑌
𝑇𝑥 = 𝑇𝑃𝑇𝑉 −
100

𝑇𝑥 = Tinggi suatu titik dilengkungan parabola yang berjarak horisontal sebesar x


meter dari titik PTV
𝑇𝑃𝑇𝑉 = Tinggi titik PTV (dalam meter)
𝑔1 = Kelandaian dalam %
𝑋 = Jarak horisontal suatu titik di lengkungan dari titik PTV
𝐴 . 𝑋2
𝑌=
200 𝐿𝑉

𝐴 = Perbedaan aljabar landai dalam %


𝐿𝑉 = Panjang horisontal lengkung vertikal parabola (dalam meter)
Menghitung tinggi titik PLV, PTV dari PVI :
𝑔1 𝐿𝑉 𝑔2 𝐿𝑉
𝑇𝑃𝐿𝑉 = 𝑇𝑃𝑉𝐼 − . 𝑇𝑃𝑇𝑉 = 𝑇𝑃𝑉𝐼 − .
100 2 100 2

Dimana : 𝑇𝑃𝐿𝑉 , 𝑇𝑃𝑉𝐼 , 𝑇𝑃𝑇𝑉 dalam meter

dalam % ; 𝐿𝑉 dalam meter


𝑔1 , 𝑔2

𝑔1 𝐿𝑉 𝑔2 𝐿𝑉
𝑇𝑃𝑉𝐼 = 𝑇𝑃𝐿𝑉 − . 𝑇𝑃𝑉𝐼 = 𝑇𝑃𝑇𝑉 − .
100 2 100 2

Anda mungkin juga menyukai