Disusun oleh :
Alifya Judo .H
21110117140004
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
e-mail :jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2019
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia selain menyampaikan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Penginderaan Jauh II ini dengan
baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yudo Prasetyo, ST., MT., selaku Ketua Departemen Teknik
Geodesi serta Dosen Pengampu Mata Kuliah Penginderaan Jauh II.
2. Bandi Sasmito, ST., MT., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Penginderaan Jauh II.
3. Seluruh pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat kami
sebutkan namanya satu persatu.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Penginderaan Jauh II serta menjadikannya sebagai suatu media
pembelajaran.
Saya sadar bahwa makalah yang saya susun masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat saya
harapkan sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
I.1. Latar Belakang..........................................................................................5
I.2. Rumusan Masalah.....................................................................................6
I.3. Tujuan........................................................................................................6
I.4. Manfaat......................................................................................................7
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
II.1 Radar......................................................................................................7
II.2 SAR (Synthetic Aperture Radar)...........................................................7
II.3 DInSAR.................................................................................................9
II.4 Penurunan Muka Tanah.........................................................................9
II.5 Pemanfaatan radar dalam studi kebumian khusunya penurunan muka
tanah................................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................12
KESIMPULAN......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
adalah dalam pemantauan penurunan muka tanah dengan metode DInSAR
(Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar).
I.3. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini sebagai berikut.
I.4. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui radar dalam
penginderaan jauh aktif dan pemanfaatan teknologi radar yang dapat digunakan
dalam berbagai studi kebumian. Studi kebumian yang dijelaskan dalam makalah
ini mengenai penurunan muka tanah dengan teknologi radar menggunakan metode
DInSAR.
6
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Radar
Penginderaan jauh dengan radar merupakan pencitraan dengan
memancarkan radiasi gelombang radar ke objek di permukaan bumi. Citra dari
permukaan bumi dibentuk oleh pantulan atau hamburan energi gelombang radar
dari permukaan baik daratan maupun lautan dan sinyal gelmbang dikembalikan
lagi ke sensor. Kelebihan dari pencitraan ini adalah dapat dilakukan dalam
kondisi siang hari ataupun malam hari, serta gelombang yang dipancarkan dapat
menembus awan, pepohonan serta perairan dangkal tergantung dari
jenis band yang digunakan [ CITATION Kus08 \l 1057 ].
7
pergeseran fase. Pada teknik perhitungan interferometri digunakan data fase
radiasi yang berasal dari sinyal yang dipantulkan. Gelombang radio yang dikirim
oleh satelit memiliki besaran fase yang diketahui (tertentu) dan besaran fase ini
dapat dibandingkan dengan fase sinyal pantul/balik. Fase gelombang pantul/balik
sangat tergantung pada propagasi sinyal, yaitu jarak antara radar ke permukaan
Bumi. Pada saat propagasi, sinyal dari radar ke permukaan Bumi dan arah
pantulannya, terdiri dari jumlah seluruh panjang gelombang ditambah dengan
beberapa komponen lain sebagai akibat dari perubahan panjang gelombang atau
pergeseran doppler [ CITATION Dew15 \l 1057 ] .
II.3 DInSAR
DInSAR (Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar) adalah
metode pencitraan radar ke samping dengan memanfaatkan perbedaan fase dua
atau lebih citra SAR dengan akuisisi yang berbeda dalam pengolahannya untuk
mendapatkan deformasi. Tujuan utama DInSAR adalah untuk mengekstrak total
fase yang hanya diakibatkan oleh deformasi dengan menghapus atau
8
meminimalkan hal-hal lain yang berkontribusi. Apabila terdapat modul
permukaan topografi yang dijadikan sebagai acuan atau apabila terdapat tiga atau
lebih citra radar maka perubahan dapat ditentukan melalui differential InSAR.
Informasi fase yang dimiliki oleh inteferogram dari hasil pengamatan 2 SAR pada
waktu yang berbeda, sebenarnya memiliki unsurtopografi, pergeseran orbit,
deformasi permukaan dan efek atmosfer [ CITATION Fak17 \l 1057 ].
9
mempengaruhi bentuk bumi. Penurunan muka tanah juga menyebabkan fenomena
lain seperti banjir rob dan kerusakan infrastruktur yang tentunya dapat
menghambat perkembangan kota dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat
sehingga perlu dilakukannya upaya mitigasi. Salah satu diantaranya adalah
dengan pemantauan fenomena penurunan muka tanah ini.
Pemantauan penurunan muka tanah di suatu wilayah dapat dikaji dengan
beberapa metode geodesi, baik itu dengan pengukuran terestris seperti survei sipat
datar (levelling), survei Total Station dan survei GPS (Global Positioning System),
maupun dengan metode ekstraterestris yang saat ini banyak dikembangkan seperti
teknologi LiDAR dan teknologi radar. Meskipun metode ekstraterestris
ketelitiannya masih di bawah metode terestris, namun metode ini mampu
melakukan pengamatan dan penilaian pada daerah yang luas dengan waktu yang
lebih cepat.
DInSAR adalah metode yang telah dikembangkan dengan baik selama
beberapa dekade terakhir untuk pengamatan penurunan muka tanah dengan
akurasi yang tinggi pada sentimeter. Selain itu, pengamatan dengan metode
DInSAR ini dapat dilakukan dengan biaya yang rendah menggunakan citra SAR
Sentinel-1 yang disediakan secara gratis dan diolah dengan perangkat lunak
SNAP yang berbasis sumber terbuka (open source).
Pengamatan penurunan muka tanah menggunakan metode DInSAR
dengan citra Sentinel-1 adalah hasil penelitian ini dapat menunjukkan pola dan
kecepatan penurunan muka tanah seperti halnya di seluruh wilayah Kota
Semarang dengan relatif cepat dan murah dibandingkan metode lainnya. Dengan
adanya informasi tersebut, diharapkan upaya mitigasi yang lebih baik dapat
dilakukan untuk meminimalkan berbagai kerugian yang dapat ditimbulkan.
Radar memancarkan gelombang radio kemudian merekam pantulan obyek
di permukaan bumi, hasil perekaman sensor radar ini dinamakan citra SAR
(Synthetic Aperture Radar)[ CITATION Sar14 \l 1057 ]. Pada teknik ini dilakukan
pembentukan interferogram yang didapat dari dua buah atau lebih citra SAR yang
direkam pada objek yang sama di permukaan bumi namun pada waktu yang
berbeda. Jika suatu titik di tanah begerak, maka jarak antara sensor dengan titik
akan berubah, dan berpengaruh pada nilai phase yang direkam oleh sensor SAR.
10
Nilai beda phase inilah yang menunjukkan adanya ground movement.
Interferogram yang terbentuk memiliki efek topografi dan atmosferik, oleh karena
itu perlu dilakukan pengurangan dengan proses differential SAR (DInSAR),
sehingga dihasilkan informasi deformasi serta dapat diketahui besar pergerakan
tanah (subsidance dan uplift) yang terjadi.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13