Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PRODUKSI

STRATEGI PENETAPAN LOKASI


By
Dr. Meiske K. Lumanauw., S.Sos., M.A.
Pendahuluan
• Lokasi yang strategis adalah wilayah
penempatan operasi produksi sebuah
perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan maksimal bagi perusahaan.
• Karena tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan.
• Keputusan yang paling penting dan perlu dibuat oleh
perusahaan adalah menempatkan operasi lokasi yang
strategis

• Lokasi sangat mempengaruhi risiko keuntungan dan


kerugian perusahaan secara keseluruhan

• Lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat


(menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan.
Kerja keras yang dilakukan manajemen untuk
menentapkan lokasi berikut fasilitas yang optimal
merupakan investasi yang baik
• Lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk
keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan untuk
meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan
jasa profesional fokus pada memaksimalkan pendapatan.
• Pilihan-pilihan yang ada di lokas, meliputi:
• Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
• Mempertahankan lokasi sekarang dengan menambahkan fasilitas
lain
• Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke tempat lain.
Konsep Penetapan Lokasi
• Menurut Sriyadi (1991: 60), lokasi berarti tempat secara
fisik.
• Menurut Basu Swasta dan Irawan (2003: 339), lokasi
adalah letak atau toko pengecer di daerah yang strategis
sehingga dapat memaksimumkan laba. Tempat
kedudukan perusahaan adalah letak geografis bangunan,
mesin-mesin, dan peralatan yang dimiliki perusahaan
yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis sumber
daya dalam menghasilkan barang-barang dan/atau jasa
(Pontas M. Pardede, 2005: 105).
Pentingnya Lokasi
• Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat
oleh perusahaan adalah dimana mereka akan
menempatkan kegiatan operasional mereka, maka
keputusan yang harus diambil selanjutnya oleh manajer
operasional adalah strategi lokasi.
• Pilihan-pilihan yang ada dalam lokas meliputi:
• Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
• Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas
lain di tenmpat lain
• Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi Lokasi
• Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi
lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
• Produktifitas tenaga kerja
• Nilai tukar dan resiko mata uang
• Biaya
• Sikap
• Kedekatan dengan pasar
• Kedekatan dengan suplier
• Kedekatan dengan pesaing (clustering)
Lokasi Pabrik Yang Ideal
 Terletak pada suatu tempat yang mampu memberikan
total biaya produksi yang rendah dan keuntungan yang
maksimal
 Artinya: lokasi terbaik dari suatu pabrik adalah lokasi
dimana unit cost dari proses produksi dan distribusi akan
rendah, sedangkan harga dan volume penjualan produk
akan mampu menghasilkan keuntungan yang sebesar-
besarnya bagi perusahaan.
Metode Penentuan Lokasi
• Metode Pemeringkatan faktor
• Analisis titik impas lokasi
• Metode pusat gravitasi
• Metode transportasi
• Metode pojok kiri atas
• Metode biaya minimum
• Metode VAM
Metode Pemeringkatan Faktor
• Sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan
adanya obyektifitas dalam proses mengenali biaya yang
sulit untuk dievaluasi.
• Faktor yang dipertimbangkan adalah faktor baik yang
kualitatif maupun faktor kuantitatif dianalisis dengan cara
mengkuantifisir faktor
Langkah-langkah yang diambil dlm pemeringkatan
faktor
• Membuat daftar faktor yang berhubungan yang sering
disebut faktor kunci sukses
• Buat pemboboyan untuk setiap faktor yang telah
ditetapkan pada langkah 1 yang besar kecilnya
tergantung signifikansinya bagi perusahaan
• Buat skala penilaian untuk tiap faktor
• Menetapkan beberapa alternatif lokasi yang
dinominasikan
• Beri penilaian untuk setiap alternatif lokasi pada setiap
faktor dengan menggunakan skala penilaian pada
langkah 3
• Analisis tiap faktor dengan mengalokasikan bobot untuk
tiap faktor dengan penilaian, dan jumlah hasilnya
• Berikan rekomendasi berdaarkan nilai point maksimal
sesuai hasil yang didapatkan pada langkah 6
Teori Lokasi
• Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang
(spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang
menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang
potensial, serta hubungannya dengan kegiatan lain, baik
ekonomi maupun sosial (Ibrahim, 1998).
• Pengertian teori lokasi dari sudut pandang lain adalah
penjelasan teoretis yang dikaitkan dengan tata ruang dari
kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan
alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas, serta
berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai
aktivitas, baik ekonomi maupun sosial (Nitisemito dan
Umar, 2004).
• Pertama kali yang mengembangkan teori lokasi
adalah Von pada tahun 1880, namun teori lokasi
diperkenalkan secara utuh oleh Walter Isard pada
tahun 1952.
• Teori lokasi merupakan teori yang dapat
digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang
geografi dan ekonomi. Pada awal
perkembangannya, teori ini lebih pada bidang
geografi daripada bidang ekonomi.
• Menurut Husein (1997), tiga hal penting yang
menimbulkan permasalahan seperti ini, antara lain:
1) teori lokasi lebih menarik ahli geografi daripada ahli
ekonomi, sehingga teori lokasi merupakan bagian dari
ilmu geografi;
2) peralatan yang digunakan dianggap tidak biasa bagi
ahli ekonomi sehingga tidak menarik bagi mereka
yang membidanginya;
3) teori lokasi pada awal dikembangkan dalam tiga
bentuk yang tampak berdiri sendiri.
• Pada umumnya, dasar teori ekonomi
diasumsikan membatasi ruang dan jarak.
Beberapa ahli ekonomi telah mengetahui
pentingnya arti lokasi, tetapi tidak banyak yang
berusaha untuk memperkenalkan modal lain
dengan beberapa variabel secara teoretis.

• Sebagian lain menganggap bahwa keterangan


lokasi yang membutuhkan analisis yang kuat
serta tata cara yang diterapkan untuk dimengerti,
terutama dari segi tingkah laku usaha.
• Analisis keruangan/lokasi adalah analisis lokasi yang
Analisis keruangan/lokasi adalah analisis lokasi yang
menitikberatkan unsur jarak (distance), kaitan
(interaction), dan gerakan (movement). Tujuan dari
analisis keruangan/lokasi adalah untuk mengukur kondisi
yang ada sesuai dengan struktur keruangan dan
menganalisis interaksi antarunit keruangan, yaitu
hubungan antara ekonomi dan interaksi keruangan,
aksebilitas antara pusat dan perhentian suatu wilayah dan
hambatan interaksi.
• Hal ini didasarkan olah adanya tempat-tempat (kota) yang
menjadi pusat kegiatan bagi tempat-tempat lain, serta
adanya hierarki di antara tempat-tempat tersebut (Djamin,
1984).menitikberatkan unsur jarak (distance), kaitan
(interaction), dan gerakan (movement).
• Tujuan dari analisis keruangan/lokasi adalah untuk
mengukur kondisi yang ada sesuai dengan
struktur keruangan dan menganalisis interaksi
antarunit keruangan, yaitu hubungan antara
ekonomi dan interaksi keruangan, aksebilitas
antara pusat dan perhentian suatu wilayah dan
hambatan interaksi.
• Hal ini didasarkan olah adanya tempat-tempat
(kota) yang menjadi pusat kegiatan bagi tempat-
tempat lain, serta adanya hierarki di antara
tempat-tempat tersebut (Djamin, 1984).
Lokasi Usaha
• Pada dasarnya, lokasi usaha adalah pemacu biaya yang
begitu signifikan. Ketika pemilik usaha telah memutuskan
lokasi usahanya dan beroperasi di satu lokasi tertentu,
banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi.
Pemilihan lokasi usaha mempertimbangkan antara strategi
pemasaran jasa dan preferensi pemilik.
• Kedekatan dengan pasar memungkinkan sebuah organisasi
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan
dan menghemat biaya pengiriman.
• Berdasarkan kedua keuntungan tersebut, memberikan
layanan yang lebih baik adalah hal yang lebih penting.
Usaha-usaha yang bergerak di bidang jasa harus lebih
mendekatkan diri dengan semua pelanggan.
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Harding (1976) menjelaskan beberapa faktor yang
memengaruhi pemilihan lokasi, yaitu sebagai berikut.

1) Lingkungan masyarakat adalah kesediaan dari


masyarakat di suatu daerah untuk menerima segala
konsekuensi positif ataupun negatif dari didirikannya
suatu tempat usaha di daerah tersebut.

2) Besarnya populasi, kepadatan penduduk, dan


karakteristik masyarakat menjadi faktor dalam
mempertimbangkan suatu area perdagangan
3) Basis ekonomi yang ada seperti industri daerah
setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi karena faktor
musiman, dan fasilitas keuangan di daerah sekitar juga
harus diperhatikan oleh pemilik dalam memilih lokasi
usahanya.

4) Suatu perusahaan juga senang berdekatan dengan


pesaingnya. Tren ini disebut sebagai clustering, sering
terjadi jika sumber daya utama ditemukan di wilayah
tersebut.

5) Sumber daya meliputi sumber daya alam, informasi,


modal proyek, dan bakat.
• Menurut Alcacer (2004), dengan lokasi yang
berdekatan dengan pesaing usaha, perusahaan
dapat melakukan strategi kompetisi total, baik
dalam kepemimpinan harga maupun jasa lain
yang diberikan.
• Seorang pengusaha harus mengenali jumlah dan
ukuran usaha lain serta situasi persaingan yang
ada di daerah tersebut.
• Menurut Weber (1909), lokasi yang optimal bagi kegiatan
industri adalah tempat dengan biaya yang minimal (least
cost location).
• Di sisi lain, Sir Wiliam Petty (1662) berpandangan bahwa
pemilihan lokasi industri sangat dipengaruhi oleh adanya
perbedaan sewa tanah. Semakin dekat dengan pusat
pasar, semakin tinggi sewa tanah, sedangkan keuntungan
lain adalah faktor biaya transpor murah. Oleh sebab itu,
untuk menentukan lokasi yang optimal perlu
memperhatikan biaya transpor.
• Renner (1957) melihat keberadaan industri di suatu
lokasi tertentu memerlukan persyaratan untuk
tumbuh dan berkembang.

• Adapun syarat diperlukan oleh adanya suatu


kegiatan industri, antara lain tersedianya bahan
mentah atau bahan baku sebagai dasar usaha,
tersedianya sumber tenaga kerja yang memiliki
kemampuan dan keterampilan untuk mengolah
sumber daya alam yang tersedia, adanya modal
usaha yang cukup untuk keperluan operasional
usaha, transportasi, adanya organsiasi yang baik
untuk melancarkan dan mengatur segala sesuatu di
bidang industri.

Anda mungkin juga menyukai