Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI

E-LEARNING
KOMITMEN MUTU

OLEH
USWATUN HASANAH, S.K.M
NIP. 19950102 201902 2 008

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


UPT DIKLAT BKPSDM KOTA LUBUKLINGGAU
DIKLATSAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IV
TAHUN 2020
Tugas mandiri

 Apa yang menurut anda tidak efektif dan efisien di kantor anda (focus pada unit
tempat ada bekerja)?
 Apa konsekuensi yang harus diambil instansi (terhadap tidak efektif dan efisien nya
unit/ pekerjaan / kegiatan tsb)?
 Apa kesimpulan yang dapat anda ambil?

Jawaban :

Tata kelola organisasi RS yang berada di bawah Dinas Kesehatan menjadikan alur
pencairan dana APBD menjadi panjang. Prosedur pencairan anggaran yang di berlakukan
selama ini terbilang tidak efektif dan efisien. Hal ini di karenakan prosedur yang harus
dilewati yaitu:

1. PPTK Kegiatan
2. KPA Rumah Sakit (Direktur)
3. Kasubag keuangan
4. Sekretaris Dinas
5. Kepala Dinas Kesehatan
6. Cetak SPM dan SPP
7. PPTK Kegiatan
8. Sekretaris Dinas
9. Kepala Dinas Kesehatan
10. BKD

Proses disposisi terkadang juga memerlukan waktu lebih dari sehari karena posisi antara
RS dan Dinkes yang berjauhan sehingga membutuhkan waktu untuk proses disposisi.
Disamping itu karena terkendala penjabat yang bersangakutan dinas luar atau tidak di kantor.
Permasalahan lainnya yaitu ada beberapa PPTK yang berasal dari Dinas Kesehatan, sehingga
berkas kegiatan yang diusulkan pencairannya melalui PPTK di Dinas Kesehatan, lalu ke KPA
Rumah Sakit, lalu ke Dinas Kesehatan untuk meminta persetujuan Kasubag Keuangan,
Sekretaris Dinas dan Kepala Dinas Kesehatan. Hal ini menghambat proses pencairan dana
tidak berjalan efektif dan efisien. Akibatnya serapan dana lambat atau realisasi anggaran
rendah. Oleh karena itu hal yang dapat di lakukan yaitu sederhanakan prosedur atau alur
pencairan anggaran menjadi :

1. PPTK Kegiatan
2. KPA Rumah Sakit (Direktur)
3. Cetak SPM dan SPP
4. Kasubag Keuangan
5. Sekretaris Dinas
6. Kepala Dinas Kesehatan
7. BKD

Anda mungkin juga menyukai