Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

E-LEARNING
AKUNTABILITAS

OLEH
USWATUN HASANAH, S.K.M
NIP. 19950102 201902 2 008

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


UPT DIKLAT BKPSDM KOTA LUBUKLINGGAU
DIKLATSAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IV
TAHUN 2020
1. Setujukah Anda jika PPATK langsung mempublikasikan rekening
“gendut” yang dimiliki oleh seorang PNS? Jelaskan alasan Saudara!

Setuju, PPATK memiliki kewenangan sebagaimana yang diatur dalam


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang sebagai lembaga
independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas
tindak pidana pencucian uang. Di mana mengenai rekening yang dianggap
tidak wajar diatur dalam Pasal 1 angka 5 UU Nomor 8 tahun 2010. Akan
tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan laporan
atas temuan rekening gendut tersebut yaitu menjaga kerahasiaan instansi
asal PNS, pemilik rekening, bank pemilik rekening dan jumlah rekening
yang di miliki.

2. Menurut Saudara faktor-faktor apa yang mendorong atau menyebabkan


seorang PNS memiliki rekening “gendut”?

Faktor-faktor yang mendorong atau menyebabkan seorang PNS memiliki


rekening “gendut” antara lain, sebagai berikut :
Sumber pendapatan yang sah meliputi warisan dari orang tua, memiliki
Usaha, Sudah kaya sejak sebelum jadi PNS dan atau pendapatan lain yang
sah. Adapun Sumber pendapatan yang tidak sah (illegal) yaitu melakukan
tindak pidana korupsi, baik dengan cara gratifikasi, pungli, penggelapan
keuangan, penyalahgunaan wewenang, pemerasan, korupsi yang
berhubungan dengan pengadaan atau cara lain yang tidak sah.

3. Menurut Saudara apa upaya yang mesti dilakukan untuk menciptakan PNS
yang akuntabel?

Untuk menciptakan PNS yang akuntabel, maka yang harus dilakukan


adalah :
a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus
dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui penentuan tujuan dari
rencana strategis organisasi, mengembangkan indikator, ukuran dan
tujuan kinerja, dan mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap
individu dalam organisasi.
b. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan. Cara ini dapat dilakukan melalui identifikasi program atau
kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan
akan dilaksanakannya dan biaya yang dibutuhkan. Selain itu, perlu
dilakukannya identifikasi terhadap sumberdaya yang dimiliki organisasi
serta konsekuensinya, apabila program atau kebijakan tersebut berhasil
atau gagal untuk dilakukan
c. Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai.
Hal tersebut penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari
impelementasi kebijakan atau program yang telah dilakukan
d. Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat
waktu. Hal ini perlu dilakukan sebagai wujud untuk menjalankan
akuntabilitas dalam menyediakan dokumentasi dengan komunikasi
yang benar serta mudah dipahami
e. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback
untuk memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan yang bersifat korektif.

4. Kemenag sebagai kementerian yang semestinya menjadi teladan


pelaksanaan moral agama justru muncul menjadi kementerian yang
banyak penyelewengan. Bagaimana pendapat Saudara terhadap kondisi
ini?

Di antara kementerian yang lain mungkin Kementerian Agama merupakan


kementerian yang sangat sensitif. Dikatakan sensitif karena di samping
terisi orang-orang yang notabene “bermoral” juga membawa nama
“agama”, sehingga orang memandang sebagai lembaga yang suci, tanpa
noda atau “dosa”. Namun ironinya, Kemenag justru menjadi kementerian
yang banyak penyelewengan, hal ini menunjukkan bahwa didalam tubuh
Kemenag bercokol aparatur yang tidak amanah, aparatur yang tidak
memiliki integritas, dan tidak akuntabel. Kewibawaan institusi dan
aparatur Kementerian Agama harus ditegakkan dan diselamatkan dari
krisis kepercayaan publik. Kasus korupsi kali ini adalah momentum untuk
melakukan perubahan dan penataan secara fundamental dan elegent
terhadap seluruh tugas dan fungsi di Kementerian Agama yang rawan
korupsi. Dalam kaitan ini kritik masyarakat harus dijawab dengan
perbaikan yang mendasar. Selain itu saran dan nasehat dari para mantan
pimpinan dan sesepuh Kementerian Agama patut diminta dalam rangka
memperbaiki kementerian ini yang berulang kali diguncang kasus korupsi.
Semangat kerja pegawai harus dibangun dengan panduan nilai-nilai
agama. Pegawai yang bersih dan mempunyai integritas masih banyak di
Kementerian Agama.

5. Setujukah Saudara terhadap statement: “Lingkungan birokrasi sekarang ini


harus bersih dari praktek korupsi, gratifikasi, suap, dan sebagainya”?
Berikan argumentasi untuk memperkuat pendapat Saudara!

Setuju, praktek-praktek korupsi, gratifikasi, suap dan sebagainya adalah


bentuk perbuatan terlarang yang bertentangan dengan norma-norma
kehidupan, bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Praktek-praktek korupsi dan segala bentuk turunannya adalah
perbuatan yang merugikan Negara, menggerogoti sendi-sendi keadilan,
serta merusak tatanan normatif dalam penyelenggaraan Negara.

Anda mungkin juga menyukai