Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA 2.

Tanggal 9 September 2017 Salon membeli motor


DAN PENJURNALAN senilai Rp9.000.000,00 secara kredit
Pertanyaan:
a. Apa yang berubah dalam Salon?
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
b. Pihak mana saja yang terlibat?
Karakteristik perusahaan jasa yaitu produk yang
c. Elemen (akun) apa yang berubah dan bagaimana sifat
dihasilkan atau dijual merupakan produk yang tidak
perubahannya?
berwujud namun dapat dirasakan. Tujuan utama
perusahaan jasa adalah untuk memperoleh keuntungan
Jawaban:
dan kepuasan pelanggan
a. Salon mendapatkan motor (kendaraan) dan utang
Salon bertambah.
Beberapa karakteristik perusahaan jasa antara lain:
b. Pihak yang terlibat adalah Salon dan kreditor.
1. Jasa bersifat tak nampak
c. Elemen yang berubah adalah aset (kendaraan)
2. Tidak terdapat persediaan jasa/ hanya satu kali
bertambah Rp9.000.000,00 dan utang (utang usaha)
digunakan
bertambah Rp9.000.000,00.
3. Jasa yang dihasilkan tidak seragam (Memiliki hasil yang
berbeda dengan yang pertamakali)
4. Harga jasa ditentukan berdasarkan tarif (Berbeda Perhatikan aplikasi dalam persamaan akuntansi berikut:
dengan toko satu dngan yang lain)

MEKANISME DEBET DAN KREDIT


A=U+E
Jenis-jenis penggunaan dana = Sumber pemerolehan dana

Keterangan:
A = Aset 3. Tanggal 4 Oktober 2017 Salon memeroleh pendapatan
U = Utang senilai Rp7.000.000,00 karena telah memberikan jasa
E = Ekuitas kepada pelanggan. Sebesar Rp3.000.000,00 diterima
tunai, sisanya akan diterima kemudian.
Pertanyaan:
a. Apa yang berubah dalam Salon?
b. Pihak mana saja yang terlibat?
c. Elemen (akun) apa yang berubah dan bagaimana sifat
perubahannya?

Jawaban:
a. Salon mendapatkan kas (menerima uang tunai),
piutang usaha (pendapatan belum diterima
pembayarannya), dan pendapatan Salon bertambah.
b. Pihak yang terlibat adalah Salon dan pelanggan.
c. Elemen yang berubah adalah aset (kas dan piutang
usaha) bertambah Rp3.000.000,00 dan Rp4.000.000,00
serta pendapatan (pendapatan jasa) bertambah
Rp7.000.000.

Perhatikan aplikasi dalam persamaan akuntansi berikut:

1. Tanggal 8 Agustus 2017 Ibu Anita selaku pemilik salon


menyerahkan uang tunai senilai Rp7.000.000,00 dan
peralatan berupa pengering rambut senilai 4. Tanggal 5 November 2017 Salon memperoleh pinjaman
Rp2.000.000,00 ke salon sebagai modal awal. dari bank (uang tunai) senilai Rp9.000.000,00.
Pertanyaan: Pertanyaan:
a. Apa yang berubah dalam salon? a. Apa yang berubah dalam Salon?
b. Pihak mana saja yang terlibat? b. Pihak mana saja yang terlibat?
c. Elemen (akun) apa yang berubah dan bagaimana sifat c. Elemen (akun) apa yang berubah dan bagaimana sifat
perubahannya? perubahannya?
Jawaban: Jawaban:
a. Salon mendapatkan uang tunai dan peralatan, serta a. Salon mendapatkan kas (menerima uang tunai), dan
modal pemilik di Salon bertambah. utang Salon bertambah.
b. Pihak yang terlibat adalah salon dan pemilik. b. Pihak yang terlibat adalah Salon dan bank.
c. Elemen yang berubah adalah aset (kas dan peralatan) c. Elemen yang berubah adalah aset (kas) bertambah
bertambah Rp7.000.000,00 dan Rp2.000.000,00 serta Rp9.000.000,00 dan utang (utang bank) bertambah
ekuitas (modal Ibu Anita) bertambah Rp9.000.000,00. Rp9.000.000,00.
Perhatikan aplikasi dalam persamaan akuntansi berikut: Perhatikan aplikasi dalam persamaan akuntansi berikut:
5. Tanggal 9 Desember 2017 Salon membayar gaji Contoh:
karyawan (Salon telah menggunakan jasa karyawan Bengkel Samudera merupakan salah satu perusahaan
sehingga harus membayar gaji karyawan) senilai jasa yang dimiliki oleh Nn Kinara. Berikut ini adalah
Rp4.000.000,00. beberapa transaksi yang terjadi di Bengkel Samudera
Pertanyaan: tersebut pada bulan Mei 2017.
a. Apa yang berubah dalam Salon? Tanggal 3 Mei 2017 Nn Kinara selaku pemilik
b. Pihak mana saja yang terlibat? menyerahkan uang senilai Rp5.000.000,00 ke Bengkel
c. Elemen (akun) apa yang berubah dan bagaimana sifat sebagai modal awal.
perubahannya? Tanggal 4 Mei 2017 Bengkel membeli perlengkapan
senilai Rp2.000.000,00 dengan ketentuan sebesar
Jawaban: Rp500.000,00 dibayar tunai, sedangkan kekurangannya
a. Salon membayar gaji dengan uang tunai sehingga dibayar bulan depan.
biaya gaji bertambah dan kas Salon berkurang. Tanggal 7 Mei 2017 Bengkel memperoleh pendapatan
b. Pihak yang terlibat adalah Salon dan karyawan. senilai Rp5.000.000,00 dari jasa servis. Sebesar
c. Elemen yang berubah adalah biaya (biaya gaji) Rp3.000.000,00 diterima tunai (kas), sebesar
bertambah Rp4.000.000,00 dan aset (kas) berkurang Rp1.000.000,00 diganti dengan peralatan yang dimiliki
Rp4.000.000,00. oleh pelanggan, sedangkan sisanya akan dibayar bulan
depan.
Perhatikan aplikasi dalam persamaan akuntansi berikut: Pertanyaan: Bagaimana jurnal transaksinya?

6. Tanggal 3 Desember 2017 pemilik mengambil uang


Salon untuk kepentingan pribadi (prive pemilik) senilai
Rp500.000,00.
Pertanyaan:
a. Apa yang berubah dalam Salon?
b. Pihak mana saja yang terlibat?
c. Elemen (akun) apa yang berubah dan bagaimana sifat
perubahannya?
Jawaban:
a. Uang (kas) Salon berkurang, prive pemilik bertambah.
b. Pihak yang terlibat adalah Salon dan pemilik.
c. Elemen yang berubah adalah pengembalian ekuitas
(prive pemilik) bertambah Rp500.000,00 dan aset (kas)
berkurang Rp500.000,00.
Perhatikan aplikasi dalam persamaan akuntansi berikut:

PENJURNALAN
Jurnal merupakan pencatatan pertama dalam proses
akuntansi, yaitu meringkas transaksi yang bersumber
pada bukti transaksi secara urut waktu. Jurnal berisi
informasi keuangan yang akan dijadikan dasar untuk
menyusun laporan keuangan.

Dalam penjurnalan, hal yang perlu dan penting


diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Setiap transaksi mengakibatkan perubahan minimal 2
akun. Banyak pula transaksi yang dapat
mengakibatkan perubahan lebih dari 2 akun.
2. Identifikasi akun-akun yang berubah dan sifat
perubahannya, yaitu bertambah atau berkurang.
3. Letakkan akun pada posisi sesuai dengan ketentuan
debet kredit.
4. Pastikan jumlah nilai moneter sisi debet dan kredit
seimbang.
PEMINDAHBUKUAN PROSEDUR PEMINDAHBUKUAN
Transaksi 1
Tanggal 3 Januari 2017 Tn Abdullah menyerahkan uang
PENGERTIAN PEMINDAHBUKUAN tunai Rp5.000.000,00, peralatan senilai Rp7.000.000,00
Pemindahbukuan (posting) merupakan kegiatan sebagai modal awal di Bengkel Jujur.
memindahkan akun-akun yang ada di jurnal ke dalam
akun-akun yang sama di buku besar (media untuk
mencatat pemindahbukuan). Pemindahbukuan dilakukan
secara periodik (akhir hari, minggu, atau bulan). Sumber
buku besar adalah jurnal. Tujuan pemindahbukuan
adalah sebagai dasar untuk menyusun daftar saldo
masing-masing akun laporan keuangan.

Dalam akuntansi dikenal dua buku besar, yaitu:


- Buku besar utama berisi akun-akun yang ada dalam
laporan keuangan (contoh: kas, piutang, persediaan,
peralatan, utang, modal, dll),
- Buku besar pembantu berisikan kumpulan akun-
akun yang merupakan rincian dari salah satu akun
(beberapa akun yang ada buku besar pembantunya
adalah piutang, utang, dan persediaan) yang ada
dalam buku besar utama. Contoh: piutang A, piutang
B, piutang C, dan piutang D. Saldo di keseluruhan
akun piutang tersebut harus sama dengan saldo akun
piutang di buku besar utama. Begitu juga dengan
akun utang atau persediaan. (Catatan: di perusahaan
jasa tidak ada akun persediaan).

BENTUK PEMINDAHBUKUAN
1. Bentuk T (T account) Transaksi 2
Bentuk buku besar T merupakan bentuk buku besar yang Tanggal 6 Januari 2017 Bengkel Jujur membeli bahan
paling sederhana dan mudah. Bentuk buku besar ini habis pakai (perlengkapan) senilai Rp3.000.000,00 secara
menyerupai huruf T besar (capital) sehingga disebut kredit.
dengan buku besar T.

2. Bentuk Skontro
Buku besar bentuk skontro disebut dengan buku besar
berbentuk dua kolom. Skontro artinya sebelah
menyebelah atau dibagi dua yaitu sebelah debet dan
sebelah kredit.

Transaksi 3
Tanggal 7 Januari 2017 Bengkel Jujur memperoleh
3. Bentuk Staffle (Berkolom Saldo Tunggal) pendapatan senilai Rp15.000.000,00. Sebesar
Arti kata staffel yaitu regu atau kelompok. Buku besar Rp9.000.000,00 diterima tunai, sedangkan sisanya
berbentuk staffel berkolom saldo tunggal ini sebesar Rp6.000.000,00 akan diterima bulan depan.
mengelompokkan saldo debet dan kredit sehingga dapat
diketahui saldo akhir akun berposisi di sebelah debet atau
kredit. Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan
transaksi yang relatif banyak.

4. Bentuk Staffle (Berkolom Saldo Rangkap)


Bentuk buku besar ini hampir sama dengan bentuk
staffle berkolom saldo tunggal. Perbedaannya dalam
buku ini kolom saldo dibagi menjadi dua kolom yaitu
kolom debet dan kolom kredit.
Transaksi 4 DAFTAR SALDO, PENYESUAIAN, DAN
Tanggal 8 Januari 2017 Bengkel Jujur membayar biaya
utilitas (listrik, air, dan telepon) senilai Rp500.000,00 tunai. KERTAS KERJA
DAFTAR SALDO
Daftar saldo sebelum penyesuaian merupakan daftar
saldo akun-akun yang ada dalam buku besar. Sumber
penyusunan daftar saldo ini berasal dari buku besar.
Tujuan penyusunan daftar saldo adalah untuk mengetahui
saldo masing-masing akun dan memastikan bahwa saldo
penggunaan dana dan sumber pemerolehan dana sama.

Transaksi 5
Tanggal 9 Januari 2017 Bengkel Jujur membeli kendaraan
senilai Rp12.000.000,00. Sebesar Rp8.000.000,00
dibayar tunai, sedangkan sisanya akan diterima bulan
depan.

Langkah-langkah penyusunan daftar saldo sebelum


penyesuaian adalah sebagai berikut:
1. Memastikan akun-akun apa saja yang ada dalam buku
besar;
2. Menghitung saldo (selisih sisi debet dan sisi kredit)
pada tiap-tiap akun dalam buku besar;
3. Mencatat tiap-tiap saldo akun yang terdapat di buku
besar ke dalam daftar saldo dan harus sesuai dengan
ketentuan debet kreditnya, dan
4. Menghitung jumlah sisi debet dan sisi kredit, serta
pastikan bahwa jumlahnya seimbang
Contoh (diadopsi dan dimodifikasi dari Warsono, 2009)
Akrual – Pembayaran Kas Di muka (Pengakuan Biaya)
1 Oktober 2017 menyewa gedung Rp12.000.000,00 untuk
satu tahun – biaya sewa dibayar di muka (01 Okt 2017).

Biaya sewa gedung 2017: (3/12) X Rp12.000.000,00 =


Rp3.000.000,00
Biaya sewa gedung 2018: (9/12) X Rp12.000.000,00 =
Rp9.000.000,00
Akrual – Pembayaran Kas di muka (Pengakuan Biaya)

Jurnal Reguler:
01/10 Sewa gedung dibayar di muka (D) Rp12.000.000,00
Kas (K) Rp12.000.000,00
(Pembayaran di muka biaya sewa gedung)

Jurnal Penyesuaian:
31/12 Biaya sewa gedung (D) Rp3.000.000,00
Sewa gedung dibayar di muka (K) Rp3.000.000,00
(Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan)

Jika pencatatan yang dilakukan seperti ini:


Jurnal Reguler:
01/10 Biaya sewa gedung (D) Rp12.000.000,00
Kas (K) Rp12.000.000,00
(Pembayaran di muka biaya sewa gedung dicatat sebagai biaya sewa)

Maka
Jurnal Penyesuaian:
Ketentuan urutan akun dalam daftar saldo adalah 31/12 Sewa gedung dibayar di muka (D) Rp9.000.000,00
berdasarkan urutan kode akun, yaitu mulai dari aset, Biaya sewa gedung (K) Rp9.000.000,00
utang, ekuitas, pendapatan, biaya, dan pengembalian (Pencatatan sewa gedung dibayar di muka untuk 9 bulan)
ekuitas.
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
1 Desember 2017 diterima pembayaran di muka untuk sewa
mesin Rp4.000.000,00 selama 4 bulan (01 Des 2017 s/d 31
Maret 2018).

Pendapatan sewa mesin 2017:


(1/4) X Rp4.000.000,00 = Rp1.000.000,00

Pendapatan sewa mesin 2018:


(3/4) X Rp4.000.000,00 = Rp3.000.000,00

Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)

Jurnal Reguler:
01/12 Kas (D) Rp4.000.000,00
Sewa mesin diterima di muka (K) Rp4.000.000,00
(Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin)

Jurnal Penyesuaian:
31/12 Sewa mesin diterima di muka (D) Rp1.000.000,00
JURNAL PENYESUAIAN Pendapatan sewa mesin (K) Rp1.000.000,00
Perhatikan beberapa hal berikut mungkin dapat (Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)
membantu pemahaman awal:
(1) Aset apabila digunakan untuk operasional perusahaan Jika pencatatan yang dilakukan seperti ini:
akan menjadi biaya; Jurnal Reguler:
(2) Biaya yang telah dibayar namun belum dimanfaatkan/ 01/12 Kas (D) Rp4.000.000,00
digunakan/ dinikmati masih merupakan aset (lancar); Pendapatan sewa mesin (K) Rp4.000.000,00
(3) Jika kita (perusahaan) menggunakan/ menikmati/ (Penerimaan di muka pendapatan sewa mesin dicatat
memanfaatkan sesuatu maka kita harus membayar sebagai pendapatan sewa)
(biaya); dan
(4) Kita mengakui adanya pendapatan setelah melakukan Maka
usaha (pekerjaan). Jurnal Penyesuaian:
31/12 Pendapatan sewa mesin (D) Rp3.000.000,00
Akrual Sewa mesin diterima di muka (K) Rp3.000.000,00
Dalam akuntansi menggunakan basis akrual terutama (Pencatatan pendapatan sewa mesin diterima di muka
dalam hal pengakuan biaya dan pendapatan. Hal ini untuk 3 bulan)
berdampak munculnya dua peristiwa yaitu:
a. Penerimaan dan pembayaran kas di muka,
b. Penerimaan dan pembayaran kas di belakang.
Penandingan Biaya dengan Pendapatan Jurnal Koreksi:
Pendapatan diperoleh perusahaan tentunya dengan 31/12 Utang usaha (D) Rp3.000.000,00
mengeluarkan biaya-biaya. Pengakuan terhadap biaya ini Peralatan kantor (K) Rp3.000.000,00
harus berada pada perioda yang sama dengan terjadinya (Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan)
pendapatan. Contoh dari penandingan pendapatan dan
biaya adalah pengakuan penyusutan aset tetap berwujud Salah Akun
yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan dalam 31 Desember 2017 diketahui transaksi penerimaan
rangka memperoleh pendapatan. Biaya terkait dengan pendapatan tunai Rp5.000.000,00 tertanggal 20
penggunaan aset tetap berwujud disebut dengan biaya Desember 2017 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh
penyusutan. pelanggan sebesar Rp5.000.000,00.
Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1
Contoh
Tanggal 1 Januari 2017 Salon Cinta membeli bangunan Jurnal Regular (Salah):
yang akan digunakan untuk usaha senilai 20/12 Kas (D) Rp5.000.000,00
Rp100.000.000,00 dan memiliki umur ekonomis (umur Piutang usaha (K) Rp5.000.000,00
bangunan tersebut dapat digunakan untuk usaha) selama (Pelunasan piutang)
10 tahun. Pada akhir tahun ke sepuluh diperkirakan
bangunan tersebut laku dijual Rp20.000.000,00. Jurnal Koreksi:
Penyusutan = (Nilai Perolehan-Nilai Residu)/Umur 31/12 Piutang usaha (D) Rp5.000.000,00
Ekonomis Kas (K) Rp5.000.000,00
Biaya Penyusutan Bangunan per tahun: (Pembatalan pencatatan yang salah)
(Rp100.000.000,00-Rp20.000.000,00)/10 = 31/12 Kas (D) Rp5.000.000,00
Rp8.000.000,00 Pendapatan usaha (K) Rp5.000.000,00
(Pencatatan secara benar transaksi penerimaan
Jurnal Penyesuaian (2017): pendapatan)
31/12 Biaya penyusutan bangunan 2012 (D) Rp8.000.000,00*
Akumulasi penyusutan bangunan (K) Rp8.000.000,00 Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2
(Pencatatan biaya penyusutan bangunan tahun 2012) Jurnal Regular (Salah):
*Biaya penyusutan untuk setiap tahun sama sehingga jurnal yang dibuat
setiap tahun sama. Namun dalam praktiknya, penyusutan aset di tiap
20/12 Kas (D) Rp5.000.000,00
perusahaan dapat berbeda, tergantung pada metoda penyusutan yang Piutang usaha (K) Rp5.000.000,00
digunakan. (Pelunasan piutang)

Analisis biaya dan manfaat Jurnal Koreksi:


Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang 31/12 Piutang usaha (D) Rp5.000.000,00
diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus Pendapatan usaha (K) Rp5.000.000,00
ditanggung. (Koreksi kesalahan akun)
Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap
terjadi transaksi tersebut: Kombinasi Kesalahan
(1) karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, dan, 31 Desember 2017 diketahui transaksi penerimaan
(2) transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) pendapatan tunai Rp6.000.000,00 tertanggal 20
perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh Desember 2017 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh
perusahaan. pelanggan sebesar Rp9.000.000,00.

Contoh Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1


31 Desember 2017 penghitungan fisik menunjukkan saldo Jurnal Regular (Salah):
perlengkapan (bahan habis pakai) sebesar 20/12 Kas (D) Rp9.000.000,00
Rp7.000.000,00. Saldo akun perlengkapan di neraca Piutang usaha (K) Rp9.000.000,00
saldo adalah sebesar Rp10.000.000,00. (Pelunasan piutang)
Biaya Perlengkapan 2017: Rp10.000.000,00 -
Rp7.000.000,00 = Rp3.000.000,00 Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang usaha (D) Rp9.000.000,00
Kas (K) Rp9.000.000,00
Jurnal Penyesuaian (2017): (Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Biaya perlengkapan (D) Rp3.000.000,00 31/12 Kas (D) Rp6.000.000,00
Perlengkapan (K) Rp3.000.000,00 Pendapatan usaha (K) Rp6.000.000,00
(Pencatatan biaya perlengkapan) (Pencatatan transaksi dengan benar)

Pencatatan Penyesuai karena Kesalahan Pencatatan Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2


Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan Jurnal Regular (Salah):
penjurnalan yang baru diketahui pada akhir perioda. 20/12 Kas (D) Rp9.000.000,00
Jenis-jenis kesalahan ini adalah sebagai berikut: lupa Piutang usaha (K) Rp9.000.000,00
pencatatan, salah penulisan nilai rupiah, salah akun, atau (Pelunasan piutang)
kombinasi kesalahan. Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang usaha (D) Rp9.000.000,00
Perhatikan contoh berikut! Kas (K) Rp3.000.000,00
Lupa Pencatatan Pendapatan usaha (K) Rp6.000.000,00
31 Desember 2017 diketahui transaksi pembelian (Koreksi atas kesalahan kombinasi)
perlengkapan Rp4.000.000,00 tertanggal 7 Desember
2017 belum dicatat.
Jurnal Koreksi :
31/12 Perlengkapan (D) Rp4.000.000,00
Kas (K) Rp4.000.000,00
(Jurnal koreksi karena lupa pencatatan)

Salah Penulisan Nilai Rupiah


31 Desember 2017 diketahui transaksi pembelian kredit
komputer Rp6.000.000,00 tertanggal 12 Desember 2017
ditulis sebesar Rp9.000.000,00.
Jurnal Regular (Salah):
12/12 Peralatan kantor (D) Rp9.000.000,00
Utang usaha (K) Rp9.000.000,00
(Pembelian kredit komputer)
Contoh komprehensif Perhitungan daftar saldo setelah penyesuaian (DSSP)
Berikut ini adalah daftar saldo sebelum penyesuaian dan penyusunan kertas kerja
Bengkel Angkasa Jaya per tanggal 31 Desember 2017.
Dalam kertas kerja (dalam buku-buku akuntansi dikenal
sebagai neraca lajur 10 kolom) akun-akun yang terdapat
di kolom DSSP akan kita pindahkan ke kolom laba rugi
atau neraca sesuai dengan keberadaan akun tersebut
dalam laporan keuangan. Akun-akun nominal (sementara)
akan kita masukkan ke dalam kolom laba rugi, sedangkan
akun-akun riil (permanen) akan kita masukkan ke dalam
kolom neraca.
Laba (rugi) dihitung berdasarkan selisih antara
pendapatan dan biaya. Jika pendapatan lebih besar
daripada biaya, maka perusahaan memperoleh laba.
Begitu pula sebaliknya. Besarnya laba (rugi) ini harus
seimbang dengan selisih antara sisi debet dan kredit di
kolom neraca. (Catatan: Jika rugi, nilai moneter pada
kolom laba rugi terletak di kredit, sedangkan di kolom
neraca di debet).

Informasi penyesuaian:
a. Setelah dilakukan penghitungan fisik, perlengkapan
yang tersisa sebesar Rp1.000.000.
b. Sewa dibayar di muka yang telah menjadi biaya
sebesar Rp1.200.000.
c. Penyusutan kendaraan sebesar 5%.
d. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp500.000.
e. Ditaksir sebesar 1% piutang usaha tidak dapat ditagih.
f. Pendapatan diterima di muka yang telah menjadi
pendapatan Rp1.000.000.
g. Pendapatan yang masih akan diterima sebesar
Rp700.000.

Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuian!
2. Susunlah daftar saldo setelah penyesuaian!
LAPORAN KEUANGAN, JURNAL PENUTUP
DAN JURNAL PEMBALIK

LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan laba rugi
Manfaat dari laporan laba rugi antara lain:
(1) perusahaan jasa mengetahui berbagai macam
pendapatan yang diterima oleh perusahaan dan biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
pendapatan tersebut,
(2) perusahaan jasa mengetahui laba rugi selama perioda
tertentu sehingga dapat mengetahui perkembangan
perusahaan,
(3) perusahaan jasa dapat menghitung dan menentukan
besarnya pajak yang harus dibayar,
(4) perusahaan jasa dapat memprediksi kinerja keuangan
untuk perioda yang akan datang.

2. Laporan Perubahan Ekuitas (biasa dikenal dengan


perubahan modal).
Manfaat yang didapatkan dari laporan perubahan ekuitas
antara lain:
(1) pemilik mengetahui besarnya modal akhir yang dimiliki
dalam perusahaan,
(2) pemilik dapat mengetahui besarnya setoran modal
dalam perioda berjalan,
(3) pemilik dapat mengetahui besarnya pengambilan
barang/jasa untuk kepentingan pribadi pemilik,
(4) pemilik (pemegang saham) dapat mengetahui
besarnya dividen yang dibagikan.

3. Neraca
Manfaat yang didapatkan dari neraca antara lain:
(1) perusahaan mengetahui jumlah aset (harta) yang Elemen Laporan Keuangan
dimiliki, baik jenisnya maupun nilainya, Dari empat laporan keuangan tersebut, kita mendapatkan
(2) perusahaan dapat mengetahui besarnya kewajiban elemen laporan keuangan sejumlah 6 (enam), yaitu:
(utang) dan ekuitas (modal), 1. Aset, --> sumber daya ekonomis yang dimiliki oleh
(3) perusahaan dapat menghitung rasio keuangan perusahaan.
sehingga perusahaan dan pihak-pihak terkait seperti Contoh: kas, persediaan, perlengkapan, peralatan,
investor maupun kreditor dapat memprediksi mesin, dan lain-lain.
kemampuan perusahaan untuk membayar bagi hasil 2. Utang, --> sumber pemerolehan dana dari pinjaman
kepada investor maupun membayar utang kepada pihak lain (kreditor), transaksi pembelian kredit,
kreditor. Contoh: utang usaha, utang dagang, utang bank, dan
lain-lain.
4. Laporan Arus Kas 3. Ekuitas, -->. sumber pemerolehan dana yang berasal
Manfaat dari laporan arus kas yaitu perusahaan dapat dari setoran pemilik dan akumulasi laba/rugi yang
mengetahui jenis aktivitas, yang meliputi aktivitas operasi, dihasilkan oleh perusahaan yang tidak dibagikan (laba
investasi, dan pendanaan, serta besarnya uang ditahan). Khusus bagi usaha kecil mikro menengah,
dikeluarkan atau diterima oleh perusahaan. Contoh terkadang dalam ekuitas juga ada sumber dana yang
aktivitas operasi adalah penerimaan pendapatan tunai, berasal dari pemerintah, seperti hibah atau
pelunasan piutang, atau membayar biaya. Contoh sumbangan. Contoh: modal pemilik, modal saham,
aktivitas investasi adalah pembelian atau penjualan aset. laba ditahan, dan hibah.
Contoh aktivitas pendanaan adalah setoran uang dari 4. Pendapatan, --> sumber pemerolehan dana yang
pemilik, pembayaran dividen, atau pengambilan uang berasal dari aktivitas perusahaan, baik bersifat
untuk pribadi. operasional maupun non-operasional. Intinya jika
perusahaan melakukan suatu hal yang merupakan
Elemen Laporan Keuangan aktivitas perusahaan, seperti menjual barang dan atau
Agar dapat memahami memahami laporan keuangan, kita jasa maka akan memperoleh pendapatan. Ketika kita
harus tahu elemen-elemen pembentuk laporan keuangan. melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu untuk
Perhatikan pihak lain (pelanggan) maka kita akan memperoleh
pendapatan. Contoh: pendapatan sewa, penjualan
barang dagang, dan lain-lain.
5. Biaya, --> jenis penggunaan dana yang merupakan
pembayaran (non utang) yang dilakukan oleh
perusahaan kepada pihak lain. Pada intinya, jika
perusahaan menggunakan, memanfaatkan, atau
menikmati sesuatu maka harus membayar biaya.
Contoh: biaya gaji, biaya sewa, biaya iklan, biaya
pemasaran, biaya listrik, dan lain-lain.
6. Pengembalian/Pengambilan Ekuitas -->. jenis
penggunaan dana untuk kepentingan pemilik, baik
berupa pengambilan untuk kepentingan pribadi (prive)
atau pengembalian ekuitas kepada pemegang saham
(dividen). Pengembalian ekuitas ini tidak selalu berujud
uang tunai namun bias juga berupa barang ataupun
jasa. Contoh: prive (perusahaan perseorangan dan
persekutuan) dan dividen (perusahaan perseroan).
Laporan Arus/Aliran Kas
Laporan arus kas memberikan infromasi mengenai jumlah
kas masuk dan kas keluar dalam kegiatan perusahaan.
Pada dasarnya laporan arus kas ini dapat disusun dengan
melihat pada buku besar kas ketika perusahaan
melakukan posting (pemindahbukuan). Perhatikan contoh
berikut! Berikut adalah buku besar Kas Bengkel Angkasa
Jaya.

Laporan laba rugi --> memberikan informasi mengenai


besarnya laba atau rugi setiap perioda. Laporan laba rugi
ini berisi akun-akun pendapatan dan biaya. Laba (rugi)
dihitung dengan cara menjumlah seluruh pendapatan,
kemudian menguranginya dengan total biaya. Jika lebih
besar pendapatan, maka laba, sebaliknya jika lebih besar
biaya maka rugi.

Laporan Perubahan Ekuitas --> memberikan informasi


mengenai besarnya modal akhir yang dimiliki oleh
perusahaan pada perioda yang bersangkutan. Laporan
perubahan ekuitas ini terdiri atas akun modal awal
perioda, ditambah dengan setoran modal, kemudian
ditambah laba operasional, dan dikurangi dengan prive.
JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir
perioda, digunakan untuk menutup atau memindahkan
saldo akun sementara atau nominal, yaitu pendapatan
dan biaya. Dalam pemindahan akun nominal, perlu dibuat
akun Ikhtisar Laba Rugi (ILR). Saldo akun ILR juga akan
ditutup atau dipindahkan ke akun Modal (untuk
perusahaan perseorangan dan peresekutuan) atau Laba
Ditahan (untuk perusahaan perseroan). Akun
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Pengembalian Ekuitas (Prive/Dividen) juga perlu ditutup
Neraca memberikan informasi posisi keuangan ke akun Modal/Laba Ditahan. Tujuan jurnal penutup
perusahaan. Untuk menyusun neraca, kita bisa melihat adalah untuk:
kolom neraca pada neraca lajur yang sudah dibuat, 1. Menentukan besarnya laba atau rugi perioda yang
namun yang perlu diperhatikan adalah perbedaan jumlah bersangkutan.
ekuitas. Total nilai moneter di neraca lajur 2. Memisahkan semua transaksi pendapatan dan biaya
Rp20.000.000,00, sedangkan di neraca yang tiap tahun agar tidak tercampur dengan transaksi
sesungguhnya adalah Rp16.550.000,00. Hal ini pendapatan dan biaya pada tahun selanjutnya.
dikarenakan di neraca yang sesunggunya, modal sudah 3. Menyajikan neraca.
ditambah laba dan dikurangi prive. 4. Memudahkan dalam pemeriksaan karena sudah
dilakukan pemisahan terhadap transaksi yang terjadi
pada perioda sebelumnya dengan transaksi yang
terjadi pada perioda berikutnya.
Langkah-langkah dalam membuat jurnal penutup adalah
sebagai berikut:
1. Menutup Akun Pendapatan dengan cara
memindahkan saldo setiap Akun Pendapatan ke
Akun Ikhtisar Laba Rugi (ILR).
Saldo normal pendapatan di sisi kredit, sehingga ketika
ditutup dipindahkan ke sisi debet, sedangkan sisi
kreditnya adalah akun Ikhtisar Laba Rugi.

JURNAL PEMBALIK
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal
2. Menutup Akun Biaya dengan cara memindahkan
perioda untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian
saldo setiap Akun Biaya ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
yang telah dibuat agar tidak terjadi kesalahan pada
Saldo normal biaya di sisi debet, sehingga ketika ditutup
perioda selanjutnya. Tujuan dari jurnal pembalik adalah
dipindahkan ke sisi kredit, sedangkan sisi debetnya
untuk mempermudah penjurnalan pada perioda akuntansi
adalah akun Ikhtisar Laba Rugi.
selanjutnya. Tidak semua jurnal penyesuaian harus
dibalik.
Beberapa jurnal penyesuaian yang perlu dibalik antara
lain adalah:
1. Utang biaya
Utang biaya merupakan utang yang timbul akibat
kewajiban perusahaan untuk membayar biaya belum
dilaksanakan.

3. Menutup Akun Ikhtisar Laba Rugi dengan cara


memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
Saldo akun Iktisar Laba Rugi didapatkan dengan cara
mengurangkan saldo akun Pendapatan dengan akun
Biaya. Jika pendapatan lebih besar daripada biaya, maka
perusahaan memperoleh laba sehingga saldo akun
Ikhtisar Laba Rugi berada di sisi kredit (Ingat: laba
merupakan salah satu sumber pemerolehan dana).
Sedangkan jika biaya lebih besar dari pada pendapatan,
maka perusahaan memperoleh rugi sehingga saldo akun
Ikhtisar Laba Rugi berada di sisi debit. Jurnal penutup
yang dibuat adalah memindahkan saldo Ikhtisar Laba 2. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih
Rugi ke akun Modal (untuk perusahaan perseorangan dan akan Diterima
persekutuan) atau Laba Ditahan (untuk perusahaan Piutang pendapatan timbul akibat perusahaan telah
perseroan). melaksanakan kewajibannya kepada pembeli (menjual
barang atau memberikan jasa) namun belum
memperoleh pembayaran atau pendapatan dari
pembeli.

4. Menutup Akun-akun Pengembalian Ekuitas (jika


ada) ke akun Modal/Laba Ditahan 3. Pendapatan Diterima di Muka yang dicatat
Akun-akun dalam elemen Pengembalian Ekuitas adalah menggunakan pendekatan pendapatan (diakui
akun Prive, yaitu pengambilan/penggunaan sesuatu sebagai pendapatan).
(misal: uang tunai atau kas, aset non kas, atau jasa) dari Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan
perusahaan untuk kepentingan pribadi pemilik. Prive atas suatu penjualan barang/ jasa namun barang/ jasa
terdapat di perusahaan perseorangan dan persekutuan. tersebut belum diserahkan atau dilasanakan, yang pada
Akun yang lain adalah Dividen, yaitu bagian atas laba saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan bukan
yang didapatkan oleh perusahaan untuk pemilik. Dividen sebagai utang. Ingat jika perusahaan telah menerima
terdapat di perusahaan berbentuk perseroan yang sesuatu (hak/uang) namun perusahaan belum
kepemilikannya berupa saham. Akun Prive/Dividen melaksanakan sesuatu (menjual/ menyerahkan barang/
bersaldo normal debit sehingga penutupan dibuat dengan jasa) maka perusahaan masih memiliki utang.
memindahkannya ke sisi kredit dan ditampung di akun
Modal (untuk Prive) atau Laba Ditahan (untuk Dividen).
4. Biaya Dibayar di Muka yang dicatat menggunakan
pendekatan biaya (diakui sebagai biaya).
Biaya dibayar di muka merupakan pengeluaran dana
(dapat berupa uang/ barang) untuk mendapatkan atau
memanfaatkan suatu barang/jasa namun barang/jasa
tersebut belum digunakan atau baru akan digunakan
atau dimanfaatkan di masa yang akan datang, yang
pada saat pembayaran dicatat sebagai biaya bukan
sebagai aset.

Anda mungkin juga menyukai