Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Psikolog dengan
judul “Konsep Belajar Berpikir dan Pemecahan Masalah“ Penulis tentu menyadari bahwa
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Psikolog Ibu Vivri, M.Psi.,Psi yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Semarang, 07 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3
1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
2. Tujuan ........................................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
KONSEP BELAJAR,BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH.......................................... 4
A. Belajar .................................................................................................................................... 4
B. Berpikir .................................................................................................................................. 7
b. Pemecahan Masalah ........................................................................................................... 10
BAB IIIPENUTUP .............................................................................................................................. 13
a. Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan
proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa
manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat,
hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Pada
pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti
berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci, dan lain-lain. Macam-macam
kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu : 1) pengenalan atau
kognisi, 2) perasaan atau emosi 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan
atau konflik antara keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai
tujuan.
2. Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini untuk mengetahui:
1) Pengertian belajar
a. Tujuan belajar
b. Jenis-jenis belajar
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
d. Proses dan Fase Belajar
2) Pengertian berpikir
a. Macam – Macam Kegiatan Berfikir
3) Pengertian pemecahan masalah
a. Pentingnya pemecahan masalah
b. Strategi Dalam Pemecahan Masalah
c. Proses pemecahan masalah ada 5tahap
d. Jenis pemecahan masalah
BAB IIPEMBAHASAN

KONSEP BELAJAR,BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Belajar
a. Defisinisi Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.Definisi
bielajar dapat ditinjau dari sudut-sudut pandang, kuantitatif, institusional dan
kualitatif.
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan
pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-
banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut banyak nya materi
yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar
dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa
atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukan
siswa telah belajar dapat diketahui seusai proses mengajar. Ukurannya, semakin
baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang
kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah
proses memeroleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara
menafsirkan dunia disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan
pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan
masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
Ada beberapa pengertian belajar menurut berbagai ahli, diantaranya:
1. Slameto
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungan
2. Moeslichaton
Belajar ialah proses yang membuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu
sendiri dihasilkan dari usaha dalam proses belajar.
1. Cronbach
Menyatakan bahawa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil
dari pengalaman.
2. Geoch
Menyatakan bahawa belajar adalah perubahan dalam perfomansi
sebagai hasil dari praktek.
Pengertian dari beberapa ahli tersebut diatas, memilki pandangan yang
relatif sama tentang pengertian belajar, yaitu belajar adalah perubahan
perilaku yang terjadi sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh
oleh peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas.
a. Tujuan Belajar :
1. Mendapatkan pengetahuan
2. Penanaman konsep dan keterampilan.
3. Pembentukan sikap
b. Jenis – jenis Belajar
1. Belajar Bagian
Belajar bagian yaitu peserta didik belajar dengan membagi-bagi
materi pelajaran ke dalam bagaian –bagian agara mudah memahami
makan pelajaran secara keseluruhan.
2. Belajar Deskriftif
Belajar deskriftif yaitu sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa sifat situasi rangsangan dan kemudian menjadikanya sebagai
pedoman dalam berprilaku
3. Belajar secara global atau keseluruhan
Belajar seara global atau keseluruhan yaitu individu mempelajari
keseluruhan bahan pembelajaran lalu dipelajari secara berulang untuk
dikuasai
4. Belajar Insidental
Belajar insidental yaitu, proses yang terjadi sewaktu-waktu tanpa
ada petunjuk yang diberikan oleh guru sebelumnya (slameto)
5. Belajar Instrumental
Belajar instrumental yaitu proses belajar yang terjadi karena
adanya hukuman dan hadiah dari guru saebagai alat untuk
mensukseskan aktivitas belajar pendidik .
6. Belajar Intensional
Belajar Intensional yaitu belajar yang memiliki arah , tujuan dan
petunjuk yang dijelaskan oleh guru.
7. Belajar dengan Wawasan
Belajar dengan Wawasan yaitu menurut kohler ialah belajar yang
berdasa pada teori wawasan yang menyatakan bahwa belajar
merupakan proses mengorganisasikan pola-pola prilaku yang terbentuk
menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannyadengan penyelesaian
suatu persoalan ( Slameto )
8. Belajar Laten
Belajar Laten yaitu belajar yang ditandai dengan perubahan –
perubahan prilaku yang terlihat namun tidak terjadi dengan segera.
1. Belajar Mental
Belajar Mental yaitu perubahan kemungkinan tingkah laku
yang terjai pada individu tidak nayata terlihat, melainkn hanya
berupa perubahan proses kgnitif drai bahan yang di pelajari
2. Belajar produktif
Belajar produktif yaitu belajar dengan transfer maksimum (
Slameto dan Berguis ).
3. Belajar Verbal
Belajar Verbal yaitu belajar dengan materi verbal dengan cara
melalui proses latihan dan proses ingatan .
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
1. Faktor Internal
 Faktor Jasmaniyah
 Faktor Kelelahan
 Faktor Psikologis
2. Faktor Eksternal
 Faktor keluarga
 Faktor sekolah
 Faktor masyarakat
3. Faktor Pendekatan Belajar
10. Proses dan Fase Belajar
 Definisi Proses Belajar
Dalam psikologi belajar proses berarti cara-cara atau langkah-
langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan
hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988). Jika kita
perhatikan ungkapan Any change in any object organism dalam
definisi Chaplin di atas dan kata-kata “cara-cara atau langkah-
langkah” (manners or opertions) dalam definisi Rebber tadi istilah
“tahapan perubahan” dapat kita pakai sebagai padanan kata proses.
Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku
kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.
Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kea rah
yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
 Fase-fase dalam Proses Belajar
Menurut Jerome S.Bruner, salah seorang penetap teori S-R
Bonde (Barlow, 1985), dalam proses pembelajaran siswa
menempuh tiga episode atau fase.
 Fase informasi ( tahap penerimaan materi)
 Fase Transformasi (Tahap pengubahan materi )
 Fase Evaluasi ( tahap penilaian materi)
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning,
setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahap.
 Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi)
 Storage (tahap penyimpanan informasi).
 Retrieval (tahap mendapatkan informasi).
B. Berpikir
a. Definisi Berpikir
Berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari
makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan
atau penyelesaian masalah. Berfikir merupakan aktifitas kognitif[1] manusia yang
cukup kompleks. Seseorang berfikir biasanya karena ada suatu masalah yang
sedang menimpanya, misalnya: ketika seseorang sedang kehilangan uang, maka
dia akan berfikir, membuka memorinya untuk menemukan uang yang hilang
tersebut. Berikut ini adalah pendapat para ahli tentang berfikir :
 Solso (1988) mengatakan bahwa berfikir merupakan proses yang
menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi
yang melibatkan interaksi yang kompleks antara berbagai proses mental,
seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah.
 Mayer (1988) mengatakan bahwa berfikir meliputi 3 komponen pokok, yaitu:
 Berfikir merupakan aktifitas kognitif
 Berfikir merupakan proses yang melibatkan beberapa manipulasi
pengetahuan di dalam sistem kognitif.
 Berfikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah.
 Langkah – Langkah Proses Berfikir
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
2. Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui
tiga tingkatan, yaitu:
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek
tersebut kita perhatikan unsur – unsurnya satu demi satu, maupun
membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari berbagai
bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
Manusia Indonesia, ciri – cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
*Berkulit sawo mateng
* Berambut hitam
b. Membanding – bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri – ciri
mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan
mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan mana yang tidak
hakiki.
c.Mengabstraksikan,adalah untuk menyisihkan,membuang, ciri-ciri yang
tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri –
ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang berbudi.

3. Pembentukan Pendapat.

Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah


pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut
kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau
predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a.
Pendapat positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu,
Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.

a. Macam – Macam Kegiatan Berfikir


1. Berfikir asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide
merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran dalam proses berpikir
asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide
timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif:
 Asosiasi bebas
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada
batasnya. Misalnya, ide tentang makan dapat merangsang
timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau anak yang
belum sempat diberi makanan atau hal lainnya
 Asosiasi terkontrol
Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam
batas-batas tertentu. Misalnya, ide tentang membeli mobil, akan
merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya,
pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak
merangsang ide tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan
lalu lintas, polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-
barang, piutang yang belum ditagih, dan sebagainya
 Melamun
Menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga
mengenai hal-hal yang tidak realistis.
 Mimpi
Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak
disadari pada waktu tidur. Mimpi ini kadang-kadang terlupakan
pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih dapat
diingat.
 Berfikir artistic
Proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa
menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para
seniman dalam mencipta karya-karya seninya.
2. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan
sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada
pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah, yaitu:
 Berfikir analitis
Berpikir AnalitisadalahBerpikir Konvergen (cenderung
menyempit dan menujujawaban yang tunggal.)
 Berfikir kreatif
Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan
hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, menemukan
pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru,
menemukan bentuk artistik baru dan sebagainya untuk
memperoleh lebih dari satu jawaban.

Dalam berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala
hal dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili benda yang
terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf.

Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol


matematika, simbol simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not musik, mata
uang, dan sebagainya.

b. Pemecahan Masalah
a. Definisi pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah
untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang.
b. Pentingnya pemecahan masalah :
Merupakan stimuri atau rangsangan proses belajar, berpikir, mengingat, dan
menjawab atau merespon dalam bentuk pengambilan keputusan.Merupakan
proses manajemen kepemimpinan. Pola pikir dan teknik-teknik pemahaman dari
rangkaian proses belajar, berfikir dan mengingat.
c. Strategi Dalam Pemecahan Masalah
1. Strategi Menyeluruh
Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk
keseluruhan itu.
2. Strategi Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian
demi bagian.
d. Proses pemecahan masalah ada 5tahap, yaitu :
1. Mengatasi dengan pemecahan yang rutin misalnya: mobil mogok, anda starter
berkali-kali.
2. Menggali memori untuk mengetahui cara apa saja yang efektif pada masa lalu.
3. Mencoba segala kemungkinan cara yang ada, ini biasa disebut pemecahan
mekanis.
4. Menggunakan lambang-lambang verbal dan grafis untuk mengatasi masalah.
5. Introspeksi diri, ini biasa disebut dengan Aha Erlebnis (pengalaman aha), atau
insight solution.
e. Jenis Pemecahan Masalah
1. Algoritma
Algoritma adalah metode yang selalu menghasilkan suatu solusi yang
benar dari setiap penyelesaian masalah (Matlin, 2005). Algoritma merupakan
sebuah langkah prosedur yang menjamin kesuksesan jika langkah-langkah
prosedur tersebut diikuti dengan benar. Dengan kata lain, algoritma memiliki
susunan urutan yang baku dalam menyelesaikan suatu masalah dan berlaku
secara umum.

2. Heuristik
Menurut Maltin (2005) dalam pemecahan masalah, heuristik adalah
suatu stategi yang mengabaikan beberapa penjelasan serta hanya
menggunakan alternatif yang paling disuka untuk mendapatkan suatu solusi.
Bagaimanapun, heuristik tidak menjamin individu akan memecahkan masalah
dengan benar. Menurut matlin(2005), ada dua heuristik yang paling sering
digunakan yaitu :
 Heuristik Hill-Climbing
Salah satu strategi pemecahan masalah yang paling mudah biasanya
disebut dengn heuristik hill-climbing. Heuristik Hill-Climbing adalah
ketika individu memiliki masalah, maka individu tersebut memilih solusi
secara sederhana terhadap alternatif jawaban yang tampak untuk
menyelesaikan masalah. (lovett dalam Matlin, 2005). Heuristik Hill-
Climbing dapat digunakan ketika individu tidak cukup menemukan
informasi mengenai alternatif-alternatif solusi yang dipilih oleh individu
tersebut(Dunbar dalam Matlin,2005). Heuristik Hill-Climbing digunakan
oleh individu ketika: Memilih solusi yang tampak secara cepat dan
sederhana dari masalah yang dihadapi. Apabila solusi pertama dianggap
gagal, maka individu memilih solusi berikutnya dari masalah yang di
hadapi.
 Heuristik Means-Ends
Menurut Matlin(2005), heuristik Means-Ends memiliki dua komponen
yaitu :
o Individu membagi masalah kedalam sub-sub masalah atau kedalam
masalah yang lebih kecil.Individu mencoba untuk mengurangi
perbedaan mengenai keadaan awal dengan kondisi tujuan terhadap
masing-masing sub masalah Heuristik means-ends tepat karena
mengharuskan individu untuk mengidentifikasi tujuan yang diinginkan
dan kemudian mencari tahu cara yang akan di gunakan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.

o Pendekatan analogi
Menurut matlin (2005) ketika individu menyelesaikan masalah dengan
menggunakan pendekatan analogi, individu menggunakan solusi yang
sama dengan masalah sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang
baru.
BAB IIIPENUTUP

a. Kesimpulan
Dari pembahasan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses
tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman terhadap
sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk
menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang. Proses berfikir yaitu
pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau
pembentukan keputusan. Proses pemecahan masalah juga terbagi menjadi 2 yaitu
penafsiran masalah dan strategi pemecahan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

https://kakafipein.wordpress.com/2013/04/16/proses-berfikir-dan-pemecahan-masalah/

http://syifaja22.mahasiswa.unimus.ac.id/2016/11/29/proses-berpikir-dan-pemecahan-masalah/

http://mughni-syazali25.blogspot.com/2016/02/makalah-psikologi-pendidikan-konsep.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai