Anda di halaman 1dari 8

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pada
PEMBUKAAN
PENINGKATAN KOMPETENSI PENGAJAR
BIDANG KONSTRUKSI

di
JAKARTA

23 OKTOBER 2019

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
SAMBUTAN KEPALA BPSDM
PADA ACARA PEMBUKAAN
PENINGKATAN KOMPETENSI PENGAJAR
Yang Kami Hormati,
- Narasumber :
1. Mukhtar Rosyid Haryono, S.Si, MT , Plh. Direktur Bina
Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi
2. Ir. Hardi Afriansyah, M.Si, Kepala Subdirektorat
Pemantauan Evaluasi dan Diseminasi Kebijakan
Pengadaan Umum, LKPP
- Kepala Pusdiklat SDA dan Konstruksi;
- Para Pejabat Administrator dan Pengawas di Kementerian
PUPR;
- Para Widyaiswara yang berbahagia.

Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera untuk Kita semua
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini Rabu, 23
Oktober 2019 kita dapat bersama-sama mengikuti acara
Pembukaan Peningkatan Kompetensi Pengajar Bidang
Konstruksi di Hotel Park Regis Arion Kemang Jakarta dalam
keadaan sehat walafiat.

1
Bapak, Ibu, Hadirin yang saya hormati,

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo kembali


menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia dan
pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas utama
periode kedua kepemimpinannya, yang mengandung makna
bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul
akan sangat mendukung kemajuan Indonesia. Serta menjadi
kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan.
Sumber Daya Manusia Indonesia harus unggul dalam segala
bidang sehingga dapat bersaing secara global, terlebih ketika
memasuki era industri 4.0. Kemajuan industri yang berjalan di
Indonesia tidak cukup hanya dengan infrastruktur, akan tetapi
harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia salah satunya melalui pelatihan dimana BPSDM
merupakan unit dengan tugas dan fungsi untuk melaksanakan
hal tersebut.

Pengembangan sumberdaya manusia bukanlah


sesuatu hal yang baru. Semua pihak, baik pemerintah, dunia
usaha, unit pendidikan dan pelatihan, baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat mengetahui hal itu. Namun apakah hanya
sampai pada tahap mengetahui saja, tentu saja tidak.
Harapannya adalah ada tindak lanjut yang harus dilakukan

2
demi terciptanya suatu perbaikan yang berkualitas disegala
bidang.
Upaya membangun kecerdasan sumberdaya manusia
yang diharapkan akan berdampak pada semakin
meningkatnya kompetensi, tidak terlepas dari proses
pembelajaran yang harus dilalui, baik melalui Pendidikan dan
Pelatihan maupun non pelatihan Pengembangan kompetensi
SDM dilakukan melalui pelatihan, seperti pelatihan Prajabatan,
Kepemimpinan, Teknis, dan Fungsional. Selain itu
keberhasilan suatu pelatihan juga dipengaruhi oleh pihak-pihak
yang yang terlibat dalam proses pelatihan, seperti: pengelola,
pengguna, dan tenaga pengajar (widyaiswara/fasilitator).
Intinya pelatihan adalah suatu proses pembelajaran yang
bertujuan untuk mengubah kompetensi kerja seseorang
sehingga dia dapat berprestasi lebih baik dalam jabatan atau
peran yang disandangnya.
Dalam kegiatan penyelenggaraan pelatihan, pengajar
merupakan salah satu komponen yang terpenting. Pengajar
yang dilibatkan oleh Pusdiklat SDA dan Konstruksi terdiri dari
widyaiswara, pejabat fungsional, akademisi, praktisi dan
pejabat struktural.

3
Bapak/Ibu Dan Para Widyaiswara yang berbahagia,
Widyaiswara sebagai salah satu unsur yang turut
menentukan keberhasilan dari kegiatan penyelenggaraan
pelatihan, harus mampu mencermati dan menganalisis
masalah yang dihadapi Kementerian, dan mampu memberikan
saran jika diperlukan, sehingga Kementerian melalui BPSDM
mampu memberikan pembelajaran yang terbaik bagi ASN di
lingkungan Kementerian PUPR.

Mengingat jumlah widyaiswara pada BPSDM


Kementerian PUPR untuk beberapa kompetensi tidak
mencukupi sedangkan kebutuhan terus bertambah, baik
frekuensinya maupun jenis keahlian yang disyaratkan seiring
rencana pengembangan SDM Kementerian PUPR ke depan,
maka diperlukan kegiatan peningkatan kompetensi pengajar.

Bapak, Ibu, Para Hadirin yang berbahagia,


Pembangunan Infrastruktur yang sedang dilaksanakan
Pemerintah memerlukan berbagai faktor pendukung untuk
memastikannya berjalan dengan lancar. Salah satu faktor
pendukung tersebut adalah tertib penyelenggaraan konstruksi,
dimana salah satu indikatornya adalah terlaksananya
pelaksanaan jasa konstruksi sesuai peraturan yang telah
ditetapkan.

4
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
telah memperoleh amanah anggaran sebesar sebesar Rp
120,21 triliun. Anggaran Kementerian PUPR tahun 2020 akan
dialokasikan pada pembangunan infrastruktur sumber daya air
sebesar Rp 43,97 triliun, konektivitas sebesar Rp 42,95 triliun,
permukiman sebesar Rp 22 triliun, perumahan sebesar Rp
8,48 triliun, pengembangan sumber daya manusia Rp 525,2
miliar, pembinaan konstruksi Rp 725 miliar, pembiayaan
infrastruktur Rp 263,8 miliar dan dukungan manajemen,
pengawasan serta pengembangan inovasi sebesar Rp 1,08
triliun.
Besaran anggaran juga digunakan untuk mendukung 5
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas
sebesar Rp 4,89 triliun, infrastruktur pendukung PON XX di
Papua sebesar Rp 793 miliar serta dukungan infrastruktur
pendidikan dan pasar sebesar Rp 6 triliun.
Banyaknya pembangunan infrastruktur yang dibangun
Pemerintah saat ini memerlukan pengawasan terutama dalam
aspek tertib penyelenggaraan yang menjamin kesetaraan
antara pengguna dan penyedia jasa, sekaligus meningkatkan
kepatuhan terhadap regulasi yang ada.
Permasalahannya hingga saat ini, para penyedia dan
pengguna jasa konstruksi umumnya hanya melihat jumlah atau
nominal kontrak dengan jangka waktu yang tertera di dalam
5
kontrak. Tanpa melihat lebih dalam tentang hak dan
kewajibannya dalam proyek penyelenggaraan konstruksi.
Akibatnya, tidak jarang proyek pekerjaannya mengalami
permasalahan dikarenakan tidak melakukan pekerjaan
berdasarkan kontrak atau regulasi yang berlaku.

Bapak, Ibu, Para Hadirin yang berbahagia,


Dalam rangka mewujudkan tertib penyelenggaraan jasa
konstruksi sesuai amanat Undang-undang Nomor 2 tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi yaitu mewujudkan jaminan
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa dalam menjalankan hak dan kewajibannya, serta
meningkatkan kepatuhan dalam penyelenggaraan konstruksi
sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 07 Tahun 2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia. dengan memperhatikan PP No. 11 Tahun
2017 yang memuat hak setiap PNS untuk diikutsertakan dalam
pengembangan kompetensi termasuk Widyaiswara, dalam
mendukung hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber
Daya Air dan Konstruksi melakukan Kegiatan Peningkatan
Kompetensi Bidang Konstruksi khususnya terkait Hukum
Kontrak Konstruksi bagi Pengajar/Widyaiswara di Lingkungan
BPSDM Kementerian PUPR.

6
Bapak, Ibu, Para Hadirin yang berbahagia,

Dalam kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan


apresiasi dan rasa terima kasih kepada panitia yang telah
mencurahkan tenaga dan pikirannya demi terselenggaranya
kegiatan ini.

Akhirnya dengan mengucap


Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini
Rabu, 23 Oktober 2019 kita dapat bersama-sama mengikuti
acara Pembukaan Peningkatan Kompetensi Pengajar
Bidang Konstruksi di Hotel Park Regis Arion Kemang
Jakarta, saya nyatakan resmi dibuka. Semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua.

WaBillahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai