Malakah Jenis Pengemasan
Malakah Jenis Pengemasan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kemasan Kayu ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kemasan Kayu bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada guru, selaku guru
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemasan memang bukan yang utama namun memegang peranan penting dalam
mendapatkan hati konsumen untuk memilih produk tertentu. Kemasan sangat
mempengaruhi penampilan produk sehingga menarik konsumen. Kemasan juga sangat
penting dalam menjaga keawetan dan higienitas produk untuk dalam jangka waktu
tertentu. Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan
atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang
telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara
kuantitas maupun kualitas.
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan.
Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan dan mempertahankan mutu
bahan hasil pertanian.Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
mengurangi kerusakan,melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya,melindungi dari
bahay apencemaran serta gangguan fisik (gesekan,benturan,getaran). Disamping itu
pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri
agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,pengangkutan dan
distribusi.Dari segi promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagtai perangsang atau
daya tarik bagi konsumen.Karena itu bentuk, warna, ukuran, kekuatan dan dekorasi dari
kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.
Sebelum manusia membuat kemasan,alam sendiri telah menyajikan kemasan, seperti
misalnya jagung yang dibungkus seludang,buah-buahan terbungkus kulitnya,buah kelapa
yang terlindungi baik dengan sabut dan tempurung,polong-polongan terbungkus kulit
polong.Tidak hanya bahan pangan,kosmetika dan barang industri lainnya,bahkan manusia
pun menggunakan kemasan sebagai pelindung tubuhnya dari gangguan cuaca,serta supaya
tampak lebih anggun dan menarik.
Secara tradisional nenek moyang kita menggunakan bahan kemasan alami untuk
mewadahi bahan pangan seperti buluh bamboo,daun0daunan,pelepah atau kulit pohon,kulit
binatang,rongga batang pohon,batu,tanah liat,tulang dan sebagainya. Pada industri modern
berbagai kemasan dan proses pengemasan telah beragam. Kemasan dengan variasi
atmosfir,kemasan aseptic,kemasan transportasi dengan suhu rendah dan lain-lain telah
memperluas horizon dan cakrawala pengemasan hasil pertanian.Saat ini perkembangan
1
pengemasan bergerak sangat cepat seirama dengan perkembanganin dustri-industri yang
memanfaatkan dan menggunakannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kayu gergajian sering didefinisikan dalam perdagangan sebagai produk yang
digergaji dari kayu bulat. Tetapi dalam penggunaan lebih umum, istilah tersebut
dipakai untuk produk yang digergaji ke tebal standard an dibedakan dari bantalan jalan
rel atau kayu pacakan yang dihasilkan denga mengiris pinggir kayu bulat pada dua atau
empat sisinya. Kayu gergajian sering digolongkan sebagai papan,dimensi, atau kayu
persegi.
Sifat penggergajian kayu, besar relevansinya dengan mesin penggergajian
untuk kayu pengemas. Pada sifat pengerjaan kayu dengan mesin terdapat pemotongan
dan sudut jarak antara dua pemotongan (clearance) yang bersifat optimal. Untuk kayu
lunak, khususnya pinus digunakan gergaji putar dengan 46 gigi, dan 25-300 sudut
pengait (hook), 200 clearance serta 150 sudut lereng atas. Sedangkan kayu keras dengan
densitas rendah sampai sedang, sifat pengerjaan kayunya adalah 54 roda gigi dengan
sudut pengait 250, sudut clearance 150 dan sudut lereng atas 15 0.
Kegunaan utama kayu gergajian kayu-keras berkualitas tinggi, adalah untuk
perabot rumah tangga, pembuatan lantai berkualitas tinggi, produk pabrik dan cabinet
atau almari barang. Kualitas yang lebih rendah digunakan untuk pembuatan lantai yang
umum, palet dan kemasan, dan macam-macam penggunaan industri. Kayu gergajian
kayu lunak dipergunakan terutama sebagai bahan bangunan gedung. Kayu lunak
digunakan sebagai suku-suku bangunan dan untuk tujuan-tujaun dekoratif dan
penyempurnaan terakhir seperti pembuatan panil, dinding sisi, lantai, bahan potongan
luar dan pemuatan pintu dan jendela.
Sifat fisik terpenting kayu adalah kerapatannya karenanya pengukuran dan
hubunganya dengan sifat-sifat lain di tekankan. Sifat –sifat kekuatan kayu adalah
paling penting apabila kayu di gunakan sebagai bahan bangunan atau kontruksi. Suatu
penjelasan mengenai sifat-sifat mekanik (kekuatan) akan memberikan pengertian
tentang sifat-sifat ini, yang penting bagi arsitek-arsitek kayu dalam rangcangan
bangunan kayu.
Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi
kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan
3
proses alernatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih
ekonomis. Kemasan kayu berbentuk kotak dan peti tetap berperan untuk berbagai
produk, meskipun harus bersaing dengan drum dari polypropilen dan polietilen.
Berikut beberapa bentuk kemasan yang terbuat dari kayu.
4
Pemilihan atau pemakaian jenis kayu yang sesuai,
Tidak diperkenankannya memakai papan kayu bekas,
Kontrol terhadap kandungan air dari kayu yang dipergunakan,
Kontruksi sambungan yang benar,
pemilihan paku yang benar, dan
cara pemakuan yang benar.
Sering dianggap terlalu merepotkan, memakan waktu dan “mahal”. Hal ini
sebagian besar karena mereka tidak mengetahui akibat-akibat apa yang terjadi atas peti
kayu yang mereka pergunakan untuk ekspor
5
masing komponen tersebut! Berat jenis kayu adalah faktor yang penting, karena berat
jenis dari kayu dapat menunjukkan beberapa sifat utama dari kayu, misalnya :
Kekuatan kayu,
Daya tahan paku,
Besarnya pengkerutan, waktu kayu mengering,
Kayu dengan berat jenis 750 kg/m3 memang kuat, tetapi juga keras sehingga sulit
untuk dipaku, bahkan kadang-kadang pecah pada saat pemakuan, namun bila tidak
pecah sewaktu dipaku, daya tahan memegang pakunya kuat sekali. Karena
beratnya, kayu dengan berat jenis tinggi ini akan menambah ekstra biaya
pengangkutannya!
Kelompok kayu keras yang mempunyai berat jenis antara 600 s/d 750 kg/m3, cocok
untuk dipakai :
Papan pinggir dari peti-peti atau papan penghubung dari pallet,
Bagian penyangga dari peti-peti, bagian landasan dari pallet,
Bagian penguat tegak dari peti kerangka.
Kelompok kayu dengan berat jenis antara 400 s/d 600 kg/m3, cocok dipakai untuk
komponen kemasan yang tidak menyangka beban, misalnya : papan-papan sisi
samping, papan antara dan sebagainya.
C. Sifat-Sifat Kayu
Sifat-sifat kayu ditentukan oleh tipe kayu, perbedaan tipe kayu akan
menyebabkan perbedaan sifat-sifat kayu. Beberapa sifat-sifat kayu yang penting dalam
pembuatan kemasan kayu adalah :
1. Sifat Pengerjaan Kayu
Banyak sekali jenis-jenis kayu yang dapat dijadikan sebagai kemasan, dan masing-
masing jenis/spesies mempunyai sifat pengerjaan kayu yang tersendiri, misalnya
pemakuan, mesin yang digunakan, kekerasan kayu dan lain-lain. Sifat-sifat
pengerjaan kayu ini penting diketahui apabila kayu akan dipasarkan atau dipakai
untuk industri tertentu.
Proses pengerjaan kayu meliputi pemotongan, pembelahan, pengetaman,
pembentukan, pembubutan, pembuatan lubang persegi, pengeboran dan
pengampelasan.
6
Kekerasan kayu dapat diuji dengan mengukur :
- Sudut pemotongan ideal untuk melihat kekuatan pisau
- Penumpulan dengan menggunakan silika atau bahan pengasah lainnya.
- Kemudahan pemakuan (pada kayu yang keras maka paku tipis akan menjadi
bengkok atau patah).
- Kecenderungan pecah ketika dipaku atau dikeringkan.
- Pengeleman (beberapa kayu yang keras sulit untuk dilem).
2. Densitas Kayu
Densitas relatif atau specific gravity adalah perbandingan antara berat bahan
dengan volume air yang dinyatakan dalam kg/m3. Nilai densias relatif dari kayu
merupakan nilai yang tidak tetap, karena berat kayu per unit volume akan berubah
jika kadar air kayu berubah.
Kayu yang mempunyai densitas yang tinggi mempunyai kekuatan dan daya tahan
yang baik terhadap pemakuan. Kayu yang baik digunakan untuk kemasan
sebaiknya kayu yang memiliki densitas tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Kayu dengan densitas 650 kg/m3 meskipun tahan terhadap tekanan tetapi tidak
dapat dipaku dengan baik, dan kayu dengan densitats < 350 kg/m3 mempunyai
kekuatan mekanis yang rendah.
Kayu dengan densitas tinggi (600-700 kg/m3) dapat digunakan untuk tepi papan
dan balok untuk palet atau sebagai bagian dari bantalan poros dengan beban tinggi.
Sedangkan kayu yang mempunyai densitas rendah (350-450 kg/m3) digunakan
untuk komponen-komponen pengemas seperti bilah-bilah kemasan kayu ringan dan
berkawat, bahan pelapis ujung kotak/peti, palet sekali pakai atau bagian dari kotak.
7
RH penyimpanan tidak berubah. Kadar air kayu yang akan diolah biasanya 30-
40%, karena pada kadar air ini kayu mudah ditangani, tetapi penyusutan lebih
mudah terjadi daripada jika kadar airnya 20%. Untuk mengurangi kadar air kayu
maka dilakukan pengeringan kayu.
8
- Medium board dengan densias 500-900 kg/m3, tebal 8-12 mm
d. Papan Partikel
Papan partikel dibuat dari serpihan-serpihan kayu sisa dan direka dengan
perekat resin sintesis. Jenis-jenis papan partikel yaitu :
- Papan kayu chip (wood chipboard)
- Papan kayu flake (flakeboard)
- Papan kayu wafer (waferboard)
- Oriented strandboard
Flakeboard, waferboard dan oriented strandboard merupakan jenis papan
partikel yang sesuai digunakan untuk bahan pengemas karena ringan dan
mudah dipaku.
2. Bahan Perekat
Bahan perekat yang digunakan dalam pembuatan kemasan kayu akan
mempengaruhi batas keselamatan selama pengangkutan sehingga perlu
diperhatikan. Jenis bahan perekat yang dapat digunakan adalah :
- Baja (tradisional)
- Paku
- Kawat jepret (staples)
- Lem flexible (perekat dari kayu)
9
- dapat digunakan sebagai metode penutupan peti di damping metode lain,
yaitu dengan menggunakan ulir dan paku
Jumlah, ukuran dan jenis tali pengikat tergantung pada bentuk, ukuran dan berat
pengemas, bahan pengemas serta penanganannya. Ada 3 jenis tali pengikat
yaitu :
- Baja dengan bentuk datar, melingkar dan oval. Kekuatan tarik antara 300-
1300 N/mm2. Permukaannya dapat dilapisi dengan seng, tembaga, wax atau
cat atau tanpa pelapisan (warna natural).
- Weftless (pita kain berpori), terdiri dari lembaran-lembaran yang bersifat
kontiniu dari lapisan tekstil bertegangan tinggi. Diterapkan secara paralel
dengan sistem pelekatan yang menggunakan bahan perekat. Lebarnya
sekitar 6-25 mm
- Plastik suhu tinggi (thermoplastik) dengan lebar antara 5-25 mm,
diterapkan membentuk silang pada permukaan segi empat panjang.
c. Pengikatan dengan konstruksi sisi logam (metal edge)
Metode pengikatan dengan konstruksi sisi logam diterapkan dalam merakit
peti/kotak dari kayu lapis. Penyisian logam dilakukan dengan ketebalan yang
cukup sehingga dapat dibengkokkan dan mempunyai daya lentur yang tinggi.
Penyisian logam biasanya digabung dengan paku, paku sumbat/keling yang
bercabang dua atau kawat jepret (staples)
d. Pengikatan dengan ikatan kawat (wire bound)
Pada metode ini , bagian samping, atas dan bawah dari boks kayu digabung
dengan kawat yang ditekuk untuk memperoleh bentuk kotak yang kuat. Kedua
ujung kotak dikonstruksikan secara terpisah serta setiap sisi samping, atas dan
bawah di kunci dengan kawat.
4. Pemakuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan kemasan kayu :
- Jenis paku
- Ukuran paku
- Pembuatan spasi atau penempatan paku (posisi paku)
- Ketebalan kayu dan seratnya
Jenis-jenis paku yang digunakan dalam pembuatan kemasan kayu adalah :
- Paku kotak standar (umum) - ulir kayu
10
- Paku berlapis resin - paku jepret
- Paku lapis seng - paku jepret berlapis resin
- Paku berputar - paku beralur (bercincin)
11
- Mutu Kayu
- Jenis Kayu
- Tanda pengenal dan nama perusahaan
F. Palet Kayu
Palet kayu banyak digunakan untuk pergerakan barang dari satu departemen ke
departemen lain dalam suatu perusahaan, atau dari produsen ke konsumen sebagai unit
beban. Palet kayu dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Palet untuk satu kali perjalanan (expendable pallets)
2. Palet yang bersifat permanen atau untuk beberapa kali perjalanan.
Palet permanen bisa tahan sampai 15 bulan. Bagian bawah dari palet kayu
terdiri atas dasar dan kaki kemasan yang biasanya berbentuk datar dan terbuat dari
papan yang tersusun teratur dan memiliki jarak tertentu. Kayu gergajian pada palet
mempunyai minimum 2 kaki penyangga yang sesuai dengan panjang kemasan. Dasar
alas kemasan berupa papan kering dan kuat berukuran tebal 2 cm dan lebar 10-15 cm.
Kaki alas kemasan mempunyai tebal 5.0-7.5cm, lebar 7-10 cm dan panjang disesuaikan
dengan panjang kemasan. Kaki alas kemasan bisa dilepas atau diikat bersama
kemasannya dengan paku pada alas.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem
penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional
diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya.
Dalam perkembangannya di bidang pascapanen, sudah banyak inovasi dalam bentuk
maupun bahan pengemas produk pertanian. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi
selalu dikedepankan oleh para produsen produk-produk pertanian, dan hal ini secara pasti
menggeser metode pengemasan tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia.
Kayu memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan material lain seperti besi,
plastik atau rotan. Kelebihan pada sifat mekanis salah satunya adalah ketahanan kayu
terhadap tekanan dan lenturan. Dari segi estetika kayu memiliki tekstur yang baik dan
indah karena berbagai macam jenisnya.
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara
tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk pangan padat dan cair
seperti buah-buahan dan sayuran, teh, anggur, bir dan minuman keras. Kayu adalah bahan
baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai
sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan
kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil
kayu.
13