Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

Kamar bersalin adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala 2 persalinan. Pada saat ini seorang ibu
hamil berada dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat
dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk diajak berkomunikasi, kecuali tentang
hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar,
serta menyusui segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini.

Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi harus segera disusukan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa rangsangan putting susu
akan mempercepat lahirnya plasenta melalui pelepasan oksitosin, yang dapat mengurangi risiko perdarahan postpartum. Rangsangan
putting susu memacu refleks prolaktin dan oksitosin, dua refleks penting yang dibutuhkan dalam proses menyusui. Meskipun ASI
belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu tetap harus dikerjakan karena memberikan rasa kepuasan psikologis yang dibutuhkan ibu
agar proses menyusui berjalan lancar.

Penyusuan dini dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi lahir dengan nilai Apgar 5 menit di atas 7 dan refleks mengisap baik. Bayi
lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan sebaiknya tidak segera disusukan kepada ibunya.
Bila ibu mendapat pembiusan umum, misalnya untuk persalinan dengan sectio cesarea, penyusuan dilakukan segera setelah ibu sadar
penuh, misalnya 4-6 jam setelah operasi. Pada keadaan ini efek pembiusan pada ibu dan bayi telah berkurang, sehingga refleks
mengisap bayi telah timbul kembali. Penyusuan pasca operasi memerlukan pertolongan petugas untuk membantu ibu memegang
bayi, membetulkan posisi ibu, dan sebagainya. Bayi yang lahir dengan tindakan vakum atau forcep, sering disertai dengan trauma
kepala, sehingga tidak jarang juga mengalami asfiksia. Meskipun demikian penyusuan dapat segera dimulai dengan bantuan petugas.

Tujuan dibentuknya Rumah Sakit adalah untuk melayani customer, yaitu pasien dan keluarganya, dan stakeholder lainnya
termasuk pemilik Rumah Sakit. Tujuan ini biasanya dijabarkan menjadi Visi dan Misi Rumah Sakit, dimana Visi adalah
gambaran ideal Rumah Sakit untuk 10-15 tahun mendatang (atau yang ideal sehingga kapan dicapainya tak tergantung
waktu), dan Misi yang menjabarkan komponen utama dari tujuan yang harus dicapai dalam jangka menengah misal 3 atau 5
tahun pertama.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSU Mitra Sehat terletak di Jl. Wates Km.9, Ngaran, Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Saat ini RSU Mitra Sehat menempati lahan
seluas 3000 m2 dengan bangunan seluas 1300 m2. Lokasinya yang terletak di pinggir jalan lintas propinsi dan sangat strategis, membuatnya
sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi. Lokasi yang jauh dari pusat kota Yogyakarta dan terletak diperbatasan
antara Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, menyebabkan masyarakat di wilayah sekitarnya banyak memanfaatkan pelayanan kesehatannya
karena Rumah Sakit pemerintah yang besar, yaitu RSUD Sleman, RSUD Panembahan Senopati, dan RSUD Wates lokasinya terasa sangat jauh dari
tempat mereka tinggal.
RSU Mitra Sehat dimiliki oleh PT Empat Mitra yang berkedudukan di Jln. Wates Km. 9, Ngaran, Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta. RSU
Mitra Sehat merupakan pengembangan dari Balai Pengobatan & Rumah Bersalin (BP-RB) Mitra sehat yang didirikan sejak tanggal 1 Oktober
2002. Karena terletak dilokasi yang sangat strategis, BP-RB Mitra Sehat berkembang dengan cepat. Perkembangan ini didukung oleh tingginya
angka kecelakaan lalu lintas di jalur Yogyakarta – Purworejo yang membutuhkan penanganan medis serta semakin banyaknya perumahan baru
disekitar RSU Mitra Sehat yang menunjukkan adanya segmen penduduk dengan sosial ekonomi yang lebih mantab. Penduduk yang tinggal di
perumahan mempunyai kecenderungan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit dibanding puskesmas.
RSU Mitra Sehat mempunyai visi “Dengan semangat slogan Sehat Bersama Mitra, menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan cepat,
profesiuonal & terjangkau oleh masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien”. Misinya terdiri dari 4 hal, yaitu : (1) Memberikan
pelayanan kesehatan yang cepat, profesional, bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien, (2) Memberikan pelayanan yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat, (3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia, dan (4) Memberikan kepuasan kepada seluruh Stake
Holder.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan cepat, profesiuonal & terjangkau oleh masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien.

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, profesional, bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.
4. Memberikan kepuasan kepada seluruh Stake Holder.

C. MOTTO
Sehat Bersama Mitra

D. TUJUAN
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
2. Mendekatkan pelayanan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat sekitarnya.
3. Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Direktur

dr. Sitti Aisyah S Salam, SU

Satuan Pengawas

Internal

Komite-Komite Bagian Pelayanan Bagian Umum & Keuangan

Medis & Keperawatan Bagus Kusuma R, SE

dr. H. Sugiyanto

Tim - Tim Sie. Pelayanan Sie. Keperawatan Sie. Penunjang Medis Subag. Umum & RT Subag. Keuangan &
Administrasi
dr. Rahadian Faisal Sri Yanti, AMK Novi Kusuma, S.Farm., Apt Doni Pramudya, A.Md
Dian Puspitorini, SE
Subag Administrasi

SDM & Diklat

Endar Wiji, A.Md


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RUANG BERSALIN

Direktur

Bidang

Pelayanan Medik dan


Keperawatan

Seksi

Pelayanan Keperawatan
Kepala Ruangan
Kamar Bersalin
Nurbayti Amd.Keb

PJ Shif

-Indri Dwi Jayanti Amd.Keb

-Siti Nurahayu Amd.Keb

-Nur Hikmah Amd.Keb

Pelaksana Shif 1 Pelaksana Shif 2 Pelaksana Shif 3

 Sri Maryati Amd.Keb  Hasanah Nur L Amd.Keb  Chandra Ika Amd.Keb


 Aprielia Tifany Amd.Keb  Nuryastuti Amd.Keb  Ernawati Amd.Keb
BAB VI

URAIAN TUGAS DAN JABATAN KAMAR BERSALIN

1. Kepala Kamar Bersalin (Bidang Pelayanan Medik dan Kebidanan )

1. Nama Unit Kerja : Kamar Bersalin


2. Nama Jabatan : Kepala Kamar Bersalin
3. Pengertian:

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola pelayanan medik di Kamar Bersalin serta
mengkoordinir dokter jaga dan ruangan.
4.
Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal:

Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana

b. Pengalaman Kerja:

Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter jaga Rumah Sakit minimal 3


Tahun.

c. Ketrampilan:

Memiliki kemampuan kepemimpinan

d. Usia:

Usia antara 25 – 55 tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani


5. Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan


6. Uraian Tugas:

1. Menyusun program kerja Kamar Bersalin.


2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
Kamar bersalin secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan Rawat
Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan penanganan/tindakan
lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat.
4. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga
5. Membuat daftar jaga dokter jaga dan ruangan.
6. Bersama Kepala Ruang Kamar Bersalin membuat perencanaan ketenagaan
dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di
Kamar Bersalin
7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf Kamar Bersalin untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan
pelayanan di Kamar Bersalin.
8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
9. Membuat laporan kinerja Kamar Bersalin setiap bulan dan akhir tahun.
10. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di Kamar Bersalin.
7 Wewenang:

1. Memberikan penilaian kinerja staf Kamar Bersalin.


2. Membuat prosedur pelayanan Kamar bersalin.
8. Hasil Kerja

1. Daftar Jaga Kamar Bersalin


2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan di Kamar
Bersalin
3. Standar Pelayanan Medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

II. Dokter Jaga


1 Nama Unit Kerja: Instalasi Kamar Bersalin

2 Nama Jabatan: Dokter Jaga dan Ruangan

3 Hubungan Jabatan:
a. Bertanggung jawab kepada : Manager Pelayanan
b. Sub ordinasi :Kepala Ruang Kamar Bersalin Bidang Pelayanan Medik dan
Keperawatan.

c. Hubungan Koordinasi :

Sub Bidang Pelayanan Kebidanan


4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan formal:

Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana


b. Pengalaman:

Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 1-2 tahun


c. Keterampilan:
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, dan Kebidanan

2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien di Kamar


bersalin
d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik
e. Umur : Minimal 21 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun.

5. Tujuan :
1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan

kepada pasien yang datang ke RS Haji Kamino, dimana Kamar Bersalin sebagai
salah satu

pintu masuk pasien RI & RJ

2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan

pelayanan medis di RS Haji Kamino sehingga tercapainya kepuasan pasien.


6 Fungsi :Menangani pasien Kamar Bersalin & Ruangan
7 Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan
8
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2. Mendahului penderita gawat darurat

3. Memahami dan trampil dalam melakukan Pertolongan persalinan

5. Menulis status pasien yang meliputi :

- Anamnesa

- Pemeriksaan Fisik

- Diagnosa Kerja

- Terapi

- Pemeriksaan penunjang

6. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah,

informatif, tegas dan bijaksana

7. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada

konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan

8. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di


ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat

termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus

9. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang

dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ruang observasi yang

berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat.

10. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk

mengetahui keadaan umum pasien

11. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang

merawat.

12. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RSU Mitra Sehat
9. Wewenang

1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien


sesuai kebutuhan
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang
observasi.

II.Karu Kamar Bersalin

1.
Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin
2. Nama Jabatan : Kepala Ruang Kamar Bersalin
3. Pengertian :

Seorang tenaga Kebidanan profesional yang bertanggung jawab dan berwenang


dalam mengelola kegiatan pelayanan kebidanan di ruang Instalasi Kamar
Bersalin.
4.
Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D – III Kebidanan, berpengalaman 2 Tahun.

b. Pendidikan Non Formal :

- Memiliki Sertifikat APN(Asuhan Persalinan Normal)


c. Pengalaman Kerja :

Mempunyai pengalaman kerja di Kamar Bersalin minimal 3 Tahun.

d. Ketrampilan :

Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.

e. Usia :

Usia antara 25 – 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani


5. Tanggung Jawab :

a. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada Sub Bidang Pelayanan


Kebidanan.
Secara operasional bertanggung Jawab kepada Kepala Instalasi kamar
bersalin ( Bidang Pelayanan Medik dan Kebidanan ).
6. Tugas Pokok :

Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di


ruang Instalasi Kamar Bersalin.
7. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi kebidanan meliputi :

1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga


kebidanan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Kamar bersalin.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga bidan yang berlaku tiap
minggu.
3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan bidan.
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Kamar Bersalin.
5. Menyusun program pengembangan staf di Kamar Bersalin.
6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan Kamar bersalin.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :

1. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang


dibebankan.
2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.
3. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.
4. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat
maupun obat-obatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
6. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang
berprestasi baik.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian


meliputi :

1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.


2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

III.Penanggung Jawab Shift ( PJ Shift ) :


1 Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin
2 Nama Jabatan : Penanggung jawab shift (PJ Shift )
3 Pengertian :

Seorang bidan profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keidanan di Kamar Bersalin dan turut
melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan pada shift
sore, malam dan hari libur.
4 Tujuan :
a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Kebidanan dapat berjalan sesuai dengan
standar kebidanan.
b. Agar mutu pelayanan asuhan kebidanan selalu terjaga, selalu diupayakan,
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan masyarakat.
5 Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
D III keperawatan

b. Pendidikan Non Formal :


Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus

c.Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana Kamar bersalin minimal 5 tahun

d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur.

e. Usia :
Usia antara 22 – 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani


6 Tanggung Jawab :

Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada Kepala Ruang


7 Tugas Pokok :

a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kepada Kepala
Ruang.
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan Asuhan
Kebidanan.
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan kebidanan.

8 Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang rawat


pada shift sore, malam dan hari libur.
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan untuk
melaksankan Asuhan Kebidanan sesuai ketentuan / standard yang berlaku pada
shift sore, malam dan hari libur.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift sore,
malam dan hari libur.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada.
f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan Asuhan
Kebidanan secara tepat dan benar untuk tindakan kebidanan selanjutnya.
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan ruangan
dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.
h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.
i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore, malam dan
hari libur.
j. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada shift sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan kebidanan.
k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan Kebidanan
kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.
l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.
m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift berikutnya
secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

V. BIDAN PELAKSANA KAMAR BERSALIN


1 Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin
2 Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Instalasi Kamar Bersalin
3 Pengertian :

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di


Instalasi Kamar bersalin.
4 Persayaratan Dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Kebidanan dari semua jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.

b. Pendidikan Non Formal :


Memiliki sertifikat APN (Asuhan Persalinan Normal).

c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di Instalasi Kamar bersalin.

d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.

e. Usia :
Usia antara 22 - 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani.


5 Tanggung Jawab :

a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala


ruang Kamar Bersalin.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter
Jaga / Kamar Bersalin.
6 Tugas Pokok :

Melaksanakan Asuhan Kebidanan di Kamar Bersalin.


7 Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Kamar Bersalin untuk
kelancaran pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat secara tepat dan cepat
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang tepat
dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan / tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan
administrasinya
8 Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
b. Memberikan asuhan kebidanan pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya.
BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA KAMAR BERSALIN

RSU MITRA SEHAT

IRNA GIZI IRJ KASIR

Logistik Umum Logistik Farmasi

Instalasi

Kamar Bersalin
Admission
Operator

Umum/Tehnisi Umum/Supir
Kamar Rekam Radiologi Laboratotium Umum/Keamanan
Operasi
Medik
II. Keterkaitan Hubungan Kerja Kamar Bersalin RSU MITRA SEHAT dengan unit
lain.

1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Kamar bersalin, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Kamar Bersalin,
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

3. Kamar Operasi (OK)

Pasien Kamar Bersalin yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat

pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan

ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat Kamar Bersalin

memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab

sudah setuju).

(prosedur pasien Kamar Bersalin yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).

4. Laboratorium

Pasien Kebidanan yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan

formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas

laboratorium oleh bidan Kamar Bersalin( prosedur pemeriksaan laboratorium pasien

kebidanan sesuai SPO terlampir).

5. Umum/Tehnisi

Kerusakan alat medis dan non medis di Kamar Bersalin akan dilaporkan dan diajukan

perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO

yang berlaku.

6. Rekam Medis

Pasien yang berobat di Kamar Bersalin ke RS Haji Kamino akan diberikan nomor

rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di
bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta

kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur permintaan dan

penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).

7. Admission

Setiap pasien yang berobat ke Kamar Bersalin selalu didaftarkan ke bagian admission,

dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status

dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke Kmar Bersalin .

(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).

8. Radiologi

Pasien Kamar bersalin yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan

formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke

petugas radiologi oleh bidan Kamar Bersalin,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien

Kamar Bersalin sesuai SPO terlampir).

9. Operator
Apabila Kamar Bersalin membutuhkan sambungan telphone keluar RS Haji Kamino

maka bagian Kamar bersalin akan menelpon ke RS lain dengan menggunaka

handphone Kamar Bersalin RS Haji Kamino.

10. Kasir
inap, maka pasien diantar oleh bidan Kamar Bersalin ke bagian IRNA.(Prosedur

pasien Kamar Bersalin yang akan rawat inap sesuai dengan SPO terlampir).

Pasien yang telah selesai berobat ke Kamar Bersalin akan diantar ke bagian kasir oleh

perawat Kamar Bersalin untuk menyelesaikan administrasi.

11. IRNA
Pasien Kebidanan yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter Obgine,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar
perawatan bila pasien dengan status Umum, Jika pasien BPJS kamar sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan rawat
12. Gizi
1. Pasien Kebidanan yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera,
akan dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.
2. Dokter Obgine yang praktek akan mendapat snack dan makan
malam dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter Jaga yang diserahkan
ke bagian gizi.
13.High Care Unit (HCU)
Apabila ada pasien dari Kamar Bersalin yang memerlukan perawatan intensif,

maka pasien akan dibuatkan surat Rujukan HCU oleh dokter ke RS lain yang

memiliki fasilitas HCU, penanggung jawab/keluarga pasien di informed consen

untuk memilih RS sesuai dengan peraturan, setelah penanggung jawab/keluaraga

pasien menyetujui , maka pasien diantar oleh bidan Kamar Bersalin ke RS lain

yang memiliki fasilitas HCU dengan diantar oleh Ambulance.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)


Pasien Kebidanan yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis

pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi

pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh

bidan jaga ke bagian IRJ, ( Prosedur konsul pasien Kamar Bersalin ke dokter

spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).

15. Umum/Supir
Pasien Kebidanan yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan

ambulance RSU Mitra Sehat, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk

pasien sesuai dengan SPO terlampir ).

16.Umum /Keamanan
Bila ada pasien Kebidanan yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan

diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian

Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir ).


BAB VIII

SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
Kualifikasi Jumlah
Nama Pengalaman dan
No Formal Sertifikat yang
Jabatan kualifikasi
diperlukan

1 Ka Instalasi Dokter ACLS -Sebagai dokter jaga di 1


Kamar umum Kamar Bersalin
Bersalin minimal 3 thn
(sudah
-Memiliki kemampuan
( Bidang lulus
dalam
pelayanan
PTT ) kepemimpinan.
Medik dan
Kebidanan)

S1 Kep / - Sehat jasmani dan


setara rohani 1
Sub Bidang
2 - Sebagai Ka Ruang
Pelayanan D3 Kep BTCLS /
minimal 2 thn ( S1
Medik dan BLS
Keb/Setara)
Keperawatan
D3
- Sebagai Ka Ruang
3. Kebidana 1
Minimal 3 thn
Ka Ruang n - APN
(D3 Keb)
Kamar (Asuhan
- Memiliki
Bersalin Persalinan
ketrampilan dalam
Normal
Kepemimpinan
- Memiliki
kemampuan untuk
mengontrol emosi
dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang
lain serta dapat
dipercaya.
- Memiliki
Kemampuan
menggunakan
komputer.
- Sehat Jasmani dan
rohani

- Sebagai bidan Kamar


bersalin minimal 2 th
- Memiliki
kemampuan dalam
Kepemimpinan
- Memiliki
kemampuan dalam
membina hubungan
baik dengan orang
lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki
kemampuan
menggunakan
komputer
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
Dokter - Sebagai dokter

Obgine umum di Kamar


4. 1
bersalin minimal 1 -
2 thn

Dokter Kamar
Bersalin - Memiliki
kemampuan
mengenai pasien
umum dan gawat
darurat
- Memiliki
kemampuan
menggunakan alat
medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat
- Sehat jasmani dan
rohani.

- Sebagai bidan di
Kamar bersalin
minimal 1 - 2 thn
5. D3 APN(Asu - Memiliki minat dan 18
Kebidana han kepribadian yang
n Persalina baik
Bidan Kamar Normal) - Sehat Jasmani dan
Bersalin Rohani.
- Sebagi petugas yang
terkait dibidang
keperawatan minimal
2 thn.
- Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang
baik
- Disiplin / jujur /
memiliki loyalitas
B. POLA KETENAGAAN DAN
KUALIFIKASI
Kualifikasi Jumlah
Nama yang ada
No
Jabatan
Masa
Formal Sertifikat
Kerja

1 Ka Instalasi Dokter 5 tahun ACLS 1


Gawat Darurat umum

(Bidang
Pelayanan
Medik dan
Keperawatan)

2 Sub Bidang
Pelayanan 3 tahun 1
D3 K
Keperawatan

3.
Ka Ruang 5
Kamar D3 Kep 2 Tahun
APN
Bersalin
1
4.
Dokter Kamar 1-2 tahun
Dokter
bersalin ACLS, ATLS 1
Obgine

5. 1
PJ Asuhan 4 tahun
D3 Kep
Kebidanan
APN
6.
1-2 tahun APN 15
D3 Kep
Pj Fasilitas

7
2 -5 tahun APN
D3 Keb
Bidan
Pelaksana
C. Dasar Perhitungan Ketenagaan
Kamar Bersalin adalah sebagai berikut :
1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call yaitu : Dokter spesialis Kandungan.Pada hari biasa
(Senin – Minggu )

2. Dokter jaga Kamar Bersalin

Peraturan kerja dokter jaga Kamar Bersalin :

Hari Senin :

Shift Pagi dr M Irawan Sp.Og : Jam 06.00 – 14.00 wib

Shift Sore dr Okayasa Sp.Og : jam 14.00 –06.00 wib

Hari Selasa :

Shif 24 Jam dr M Irawan Sp.Og : jam 06.00-06.00 wib

Hari Rabu :

Sift Pagi dr Muklis Dermawan Sp.Og : jam 06.00-14.00 wib

Sift Siang dr Okayasa Sp.Og : Jam 14.00-06.00 wib

Hari Kamis :

Sift pagi dr Muklis Dermawan Sp.Og: jam 06.00-14.00 wib

Sift Siang dr Okayasa Sp.Og : Jam 14.00-06.00 wib

Hari Jum’at :

Sift pagi dr Muklis Dermawan Sp.Og: jam 06.00-14.00 wib

Sift Siang dr Okayasa Sp.Og : Jam 14.00-06.00 wib

Hari Sabtu dan Minggu :

Sift 24 jam dr Muklis Dermawan Sp.Og : jam 06.00-06.00 wib


3. Bidan Kamar Bersalin

Cara perhitungan ketenagaan bidan di kamar bersalin adalah berdasarkan jam


perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah
kunjungan pasien di kamara bersalin, rumus perhitungan tenaga bidan di kamar
bersalin berdasarkan gabungan rumus dari Philipine :

Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %

41 mg x 40 jam

Ket :

Jumlah jam perawatan = 1 jam

Jumlah kunjungan = 30 pasien per hari

= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 75 pasien + 10 %

1640

= 27300 + 10 % = + 18 orang + 1 orang Karu

1640

= 19 Orang

 Dinas pagi : 5 orang


 Dinas sore : 6 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Dinas malam : 4 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Lepas malam : 3 orang
 Libur / cuti : 1 orang
BABIX

KEGIATAN ORIENTASI

I. REKRUTMEN DAN SELEKSI BIDAN KAMAR BERSALIN

A. Penarikan Calon (Recruitment)

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki kesempatan
yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan


jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:


1. Dari dalam RS Haji Kamino sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Sehat Haji Kamino sendiri (Internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat
dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS Haji
Kamino. Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat mutasi atau
promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :

 Informasi dari mulut ke mulut


 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar RS Haji Kamino (external resources)

Proses penarikan calon dari luar RS Haji Kamino dapat dilakukan dengan cara :

 Dari mulut ke mulut.


 Iklan
 Lembaga-lembaga pendidikan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)
B. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan

Tahapan seleksi terdiri dari :

1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.

2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Kebidanan. Proses seleksi yang dilakukan
oleh Bagian Kebidanan ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan fungsi keperawatan. Kompetensi yang harus dimiliki bidan adalah
minimal memiliki sertifikat pelatihan Asuhan Persalinan Normal.

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :

1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.

2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :

- APN
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :

- Sehat, tidak buta warna.

- Berpenampilan rapi dan menarik.


C. Pengembangan SDM Kamar Bersalin

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Kamar bersalin khususnya dan RS Haji


Kamino umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter
dan bidan Kamar bersalin. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan.

Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :

 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga


dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan

1. Pendidikan
Bidan di kamar bersalin dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke D III Kebidanan dan untuk perawat dengan pendidikan
D3 Kebidanan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan D4 Kebidanan. Dengan
persyaratan : masa kerja di RS Haji Kamino minimal 2 tahun.

2. Pelatihan

Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan bidan Kamar bersalin
dilaksanakan melalui :

- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RS Haji


Kamino setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi: (Jadwal terlampir)

 Pelatihan APN
 Pelatihan BHD

- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan Kamar Bersalin.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

B. Tujuan

i. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Kamar bersalin yang
profesional di RS Haji Kamino

ii. Khusus :
a.Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
Kamar bersalin
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Kamar bersalin

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kebidanan yang dipimpin oleh Sub Bidang
Pelayanan Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya.
Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :

Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Sub Bidang


Pelayananan Keperawatan dan kepala ruang di Kamar bersalin setiap bulan 1 kali
dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang
telah ditentukan oleh Ka ru.

2. Rapat Tidak Terjadwal :

Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Kamar
bersalin dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Kamar bersalin.

B. Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh kepala ruang Kamar bersalin. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian

Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin


b. Laporan SDM Kamar bersalin
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Kamar bersalin
d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu Kamar bersalin dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
setiap tanggal 1 - 10. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin yang


meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien Kamar bersalin berdasarkan kasus ( Gawat
darurat, gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).

2. Jumlah kunjungan pasien Kamar bersalin berdasarkan kasus ( Pulang,


Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Pasien Meninggal.

4. Jumlah kasus penyakit terbanyak di Kamar bersalin

5. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien Kamar bersalin

b. Laporan SDM Kamar bersalin yang meliputi :


1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar bersalin)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar bersalin)

b. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar bersalin yang meliputi :


i. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
ii. Kondisi alat dan Fasilitas.

c. Laporan Mutu Pelayanan Kamar bersalin meliputi :


1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani > 5
menit).
2. Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time
rate).

e. Laporan pemasukan dan pengeluaran Kamar bersalin meliputi:

1. Laporan pendapatan Kamar bersalin


2. Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock Kamar bersalin.

3. Laporan Tahunan

Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Per tiap tanggal
yang telah di tentukan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

1. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin dan Evaluasi dalam 1 tahun.


2. SDM / Ketenagaan di Kamar bersalin dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar bersalin dan evaluasi dalam
1 tahun.

4. Laporan mutu pelayanan Kamar bersalin.

Anda mungkin juga menyukai